Seorang gadis yang yang bernama Ana terpaksa menerima perjodohan dari orang tua dan keluarga, setelah lima tahun pernikahannya, suami Ana mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cedera pada kakinya.
Selama sebulan penuh Ana merawat suaminya dengan ikhlas hingga suaminya pulih kembali seperti semula.
Di saat Ana bahagia karena kesembuhan cedera suaminya, Ana di kejutkan dengan hilangnya sang suami yang entah pergi kemana, tanpa pamit dan memberi kabar apapun padanya, sehingga membuat Ana beserta keluarga bingung dan terus mencari keberadaan sang suami.
Akankah Ana bertemu lagi dengan suaminya yang tiba-tiba menghilang itu, dan apakah alasan menghilangnya suami Ana.
Penasaran... Yu baca kisah Ana selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
🍀🍀🍀🌹🌹🌹🍀🍀🍀
Sesampainya di tempat acara itu tidak sengaja Ana dan Arkan berpapasan dengan ibu dan anak yang sombong tadi.
Melihat Ana dan anaknya Kevin dan ibunya langsung menunduk lalu berlalu dengan sikap seperti tidak enak dan langsung berlalu begitu saja dari hadapan Ana dan anaknya.
" Mereka kenapa mom, aneh sekali bukannya tadi mereka marah sama kita ?" tanya Arkan setelah melihat ibu dan anak itu pergi.
" Hmm... Mungkin mereka sudah tahu siapa kita, makanya mereka langsung pergi begitu saja " ucap Ana yang tidak heran lagi dengan sikap semua orang setelah tahu siapa dirinya.
" Hahahaha... Makanya jangan macam-macam takut sendiri kan kalau sudah tahu " ucap Arkan senang dan bangga dengan dirinya.
" Iya, tapi Abang ingat ya pesan mommy, jangan menyombongkan diri seperti mereka tadi, tetap rendah hati pada orang, apalagi yang tidak tahu siapa kita, kamu tidak perlu memberitahu mereka siapa kita, kasihan mereka biarlah mereka sendiri yang tahu, yang penting kita tetap bersikap biasa seperti orang pada umumnya saja, tidak usah bersikap sombong dan angkuh, untuk apa tidak ada gunanya juga kan, yang ada bisa jadi masalah nantinya. " ucap Ana menasehati putranya itu.
" Iya mommy, Abang akan selalu ingin kata - kata mommy, Abang mau jadi anak yang baik biar bisa jadi kebanggaan mommy nanti " ucap Arkan dengan senangnya.
" Bagus itu baru anak mommy, ayo kita kesana acaranya sudah di mulai " Ajan Ana dan langsung di anggukan putranya itu.
🍀🍀
Sementara Ana dan anaknya berada di sekolah Arkan, di rumah Arman dan Bu Rima kedatangan tamu sahabat lama mereka yang sedang berkunjung ke rumah mereka.
" Halo Arman, Rima bagaimana kabar kalian " ucap lelaki paruh baya yang datang kerumah Ana itu.
" Oh Burhan, ayo silahkan masuk, tumben sekali kamu mau berkunjung ke rumah ku " ucap Arman yang langsung dapat cubitan dari istri itu.
" Aw, apa sih Mah, benar kan apa yang papah bilang " ucap Arman pada istrinya itu.
" Papah ih kalau ngomong, " ucap Rima tidak enak pada sahabat suaminya itu.
" Ayo silahkan masuk mas Burhan, kami baik - baik saja, masuk " ucap Rima yang langsung mempersilahkan tamunya masuk.
Mendengar itu Burhan yang sudah terbiasa dengan sikap sahabatnya itu tidak mempermasalahkannya, dan Arman yang memang seperti itu juga jadi sudah terbiasa.
Mereka langsung masuk dan langsung di persilahkan duduk di ruang tamu bersama.
" Ada apa nih tumben banget mampir, biasa kalau di ajak mampir selalu sibuk tidak sempat ?" Tanya Arman yang langsung blak blakan
" Tidak ada, cuma mau mampir saja, habisnya kalau tidak begini kita jarang bertemu, biasanya kan di kantor karena sekarang anak kita yang ambil alih, kalau tidak langsung berkunjung begini mana ada waktu bertemu" ucap Burhan
" Benar juga kamu, memangnya kamu juga pensiun sekarang ?" tanya Arman lagi.
Sedangkan Bu Rina sedang mengambilkan air ke dapur untuk tamunya itu.
" Iya sekarang aku juga sudah pensiun, perusahaan sudah ku serahkan pada putra ku satu - satunya itu untuk menjalankannya, jadi aku bisa santai sekarang " ucap Burhan dengan senangnya.
" Berarti sekarang kita bisa santai hahaha... " ucap Arman
Hahahaha...
Mereka berdua langsung tertawa bersama merasakan pensiun di usia mereka yang sudah tidak muda lagi.
Apalagi Arman, yang sudah memiliki tiga orang cucu, membuatnya ingin menghabiskan waktu bersama cucunya saja lagi di usianya yang sudah setengah baya ini.
" Wah wah, sepertinya senang sekali sekarang " kata Rima sambil memberikan minuman untuk sahabat suaminya itu.
" Iya mbak Rima, sekarang kami bisa menikmati hari santai setelah pensiun ini " ucap Burhan.
" Benar hahaha... " mereka kembali tertawa bersama.
" Oh ya sekalian ada niat lain aku datang ke sini Arman " ucap Burhan setelah meminum minumannya.
" Oh ya apa itu ?" tanya Arman yang juga sudah meminum minumannya.
" Begini, aku tahu putrimu sekarang sudah sendiri, jadi niatku datang kesini untuk bertanya padamu, bolehkah aku meminta putrimu Ana udah menjadi pendamping putraku " ucap Burhan hati - hati takut menyinggung sahabatnya itu.
Mendengar itu Arman sangat terkejut, lalu memandang istrinya untuk minta pendapat.
Rima yang juga mendengar itu langsung membalas tatapan suaminya dengan mengangkat bahunya sebentar.
" Kami mengerti mas Burhan, tapi mas tahu sendiri kan Ana sekarang sudah menjadi ibu dari tiga orang anak, apakah tidak apa-apa untuk anaknya Mas Burhan?" kata Rima
" Benar Burhan, apa sudah kamu pikirkan, kamu tahu sendiri kan dulu aku yang memaksa Ana untuk menikah dan akhirnya malah seperti ini, jadi sekarang aku tidak akan melakukannya hal yang sama lagi, biarlah dia yang menentukan. " ucap Arman lagi.
" Iya aku tahu Man, aku tidak masalah dengan status Ana sekarang apalagi dengan ketiga anaknya, aku sungguh sangat bahagia kalau dia mau jadi anggota keluarga kami, tidak perlu menunggu aku akan langsung memiliki cucu, karna cucumu akan menjadi cucuku juga keluarga kami tidak mempermasalahkannya " ucap Burhan
Mendengar itu Arman dan Rima lega.
" Tapi kami tidak bisa langsung mengambil keputusan Han, semua keputusan ada di tangan Ana, kami sebagai orang tua tidak akan memaksa " ucap Arman lagi.
" Benar Mas Burhan, kita bisa tanyakan langsung pada anak - anak nanti, biarlah mereka yang memutuskan " ucap Rima juga.
" Baiklah nanti malam kita makan malam bersama di restoran, kita akan bahas lagi langsung bersama anak - anak, gimana kalian setuju, lebih cepat lebih baik " ucap Burhan dengan senangnya.
" Buru - buru sekali Han kaya tidak sabaran banget " kata Arman
" Tidak juga, aku tidak mau keduluan orang lagi seperti dulu, makanya aku langsung bertindak cepat paham sedikit lah. " ucap Burhan dengan santainya.
" Kamu ini seenaknya saja, kenapa harus anak ku coba, kalau mau buru - buru kan masih banyak yang lain kenapa harus anakku " ucap Arman lagi yang juga di anggukan Rima.
" Sebenarnya sudah dari dulu aku menginginkan anakmu untuk jadi menantu ku, kamu saja yang menikahi dia dengan orang lain, kalau tidak sudah ku jadikan menantuku dari dulu anakmu itu, mungkin sekarang aku sudah memiliki cucu, gara - gara Kamu menikahkan dia dengan orang lain gagal kan jadinya " ucap Burhan seenaknya.
" Enak saja kamu bicara, dulu juga aku terpaksa, saat itu aku butuh dana untuk perusahaan ku, dan kebetulan ada yang bantu lalu dia meminta Ana untuk jadi istrinya ya aku terima saja " ucap Arman juga.
" Kamu ini, kenapa dulu kamu tidak datang padaku, kan aku bisa bantu kamu... " ucapan Burhan terhenti.
" Sudah - sudah, yang lalu biarlah berlalu, sekarang bicarakan untuk kedepannya saja, percuma juga membahas masa lalu tidak ada habisnya, lebih baik bicara bagaimana kedepannya saja " ucap Rima yang langsung menengahi pembicara kedua lelaki paruh baya itu.
Mendengar itu kedua lelaki paruh baya itu mengerti, mereka berdua tahu kalau sudah berdebat pasti panjang dan tidak akan selesai kalau tidak ada yang menengahi.
Jadi sekarang mereka berhenti berdebat dan kembali ke pembicaraan awal saja
🍀🍀🍀🌹🌹🌹🍀🍀🍀