Ayana diminta untuk menikahi Billy anak dari Ibu Tika yang merupakan sahabat dari almarhum ibunya dan wali dari dirinya saat dia ditinggal oleh kedua orang tuanya. Billy yang saat itu dalam keadaan lumpuh dan ditinggal oleh tunangannya karena tidak mau melanjutkan hubungannya di karenakan keadaan Billy yang cacat.
Bagaimana kelanjutan cerita antara Billy dan Ayana apakan setelah menikah Billy atau Ayana bisa meneria bahwa mereka adalah suami istri???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunichanchan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 10...
Sore itu Ayana langsung menuju ke rumah keluarga Hermawan untuk menemui Billy, sesampainya di rumah keluarga Hermawan, Ayana di sambut oleh Ibu Tika dan Pak Hermawan.
"Assalamualaikum, malam pak, bu. maaf Ayana terlambat." Ucap Ayana sambil menciun tangan Pak Hermawan dan Ibu Tika.
"Gak apa kok. Langsung masuk." Jawab Pak Hermawan sambil tersenyum.
"Gimana kabar Pak Dadang sekuarga?." Tanya Pak Hermawan.
"Alhamdulillah, mereka semua baik, pak. Tadi sebelum kesini Pak Dadang sempat menitip salam."
Tak lama kemudian Billy dan Farel datang bersamaan ke ruang keluarga. Farel membatu mendorong kursi roda Billy. Billy yang melihat Ayana kagum karena Billy belum pernah melihat Ayana begitu anggun megunakan baju terusan sebetis, kaos lengan panjang dan di padukan dengan leging, serta jilbab yang menghiasi kepalanya. Membuat Billy yang terus menatapnya tampa berkedip, karena setiap Billy bertemu Ayana selalu menggunakan serangam perawat nya.
(kurang lebih seperti itu penampilan Ayana)
Farel yang sengaja menggoda Billy yang dari tadi melihat Ayana tampa berkedip. "Mas, Aya gak bakal hilang kok, dia bakal selalu di sisi mas setelah Mas dan Ayana menikah, jadi gak usah segitunya lihat Ayana."
"Apa sih kamu Rel." Ucap Billy sambil melihat dengan tatapan kesal.
"Sudah duduk sini semua." Ucap Ibu Tika.
"Sebelumnya Bapak mengucapkan terima kasih banyak buat kamu Ayana, kamu mau menikah dan menerima Billy menjadi suami mu."
Belum sempat Ayana menjawab, tiba-tiba Billy mengajukan sebuah pertanyaan kepada Ayana.
"Sebelumnya maaf aku menyela, tolong jawab pertanyaan ku, Apa alasan kamu mau menikah dengan ku." Tanya Billy kepada Ayana.
Ayana menarik nafas perlahan. "Yang pertama saya mau menerima penikahan ini adalah karena Alloh. Sebelum saya menerima saya meminta waktu kepada Ibu Tika untuk mohon petunjuk kepada Alloh, setelah saya sholat istikharah saya bermimpi Mas Billy mengatakan di hadapan saya "Kamulah Jodohku" karena petunjuk itu saya yakin dan mau menerima pernikahan ini. Yang kedua karena Ibu Tika, beliau adalah pengganti orang tua saya yang telah meninggal, saya percaya bahwa pilihan Ibu Tika adalah yang terbaik buat saya. Karena Ibu Tika sudah saya anggap sebagai ibu saya sendiri." Jawab Ayana dengan tegas.
"Apa kamu mau menerima ku cacat seperti ini?."
"Iya saya menerima Mas Billy apa adanya walau kondisi mas seperti itu. Di luar sama masih banyak orang yang belum beruntung dan keadaannya lebih parah dari Mas Billy. Mas Billy seharusnya lebih bersyukur karena masih di berikan kempatan hidup oleh Alloh, melihat, menggunakan tangan dan memiliki pikiran yang sehat."
"Tetapi aku gak bisa jalan Ayana, aku bakal menyusahkan mu."
"Tidak ada kata menyusahkan kalau saya sudah mau menerima Mas. Kalau mas mau berusaha untuk sembuh insyaalloh pasti Alloh akan memberi jalan."
Pak Hermawan, Ibu Tika dan Farel hanya diam mendengan pembicaraan antara Billy dan Ayana. Setelah itu pun Billy pun terdiam berfikir tentang semua pertanyaannya yang dijawab semua oleh Ayana. Dan akhirnya Billy setuju menikah dengan Ayana.
"Alhamdulillah, Akhirnya sudah di putuskan pernikahan akan di laksanakan bulan depan."
"Gimana Aya, kamu setuju?." Tanya Ibu Tika.
"Ayana setuju saya bu, tetapi Aya tidak yakin kalau keluarga almarhum Ayah dan Ibu yang ada di Kalimantam bisa datang, karena semenjak orang tua Aya meninggal, kami tidak pernah saling meghubungi. Keluarga Ayana yang ada di Surabaya hanyalah Keluarga Pak Dadang, keluarga Natasya sahabat Ayana dan keluarga Ibu Tika." Jawab Ayana menundukkan kepala karena sedih.
"Ya sudah, kamu beritahukan saja kepada mereka bahwa kamu akan menikah untuk masalah lainnya biar kami yang mengurus." Ucap Pak Hermawan yang menenangkan Ayana.
"Oh, iya Aya mulai sekarang kamu harus memangil kami dengan sebutan Mama dan Papa biar sama kayak Billy."
"Baik bu....eh Ma." Jawab Ayana.
"Kamu harus jaga kesehatan gak boleh capek karena hari pernikahan mu bulan depan, dan mulai besok kamu akan saya pindahkan ke poli anak. Jadi kamu bisa pulang lebih cepat dan bisa mengurus dan menjaga Billy setelah menikah."
Ayana pun mengangguk kan kepalanya.
TERIMA KASIH
TUNGGU KELANJUTANNYA
