NovelToon NovelToon
Di Dua Hati

Di Dua Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Lari dari Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:27.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rani

Tiga tahun menikah, Zalea belum kunjung memiliki keturunan. Sang mertua yang kurang bersahabat dengannya semakin memperlihatkan wajah ketidaksukaan terhadap Lea.

"Nikahi saja Karmila, Zain. Kamu punya alasan kuat untuk menikah lagi. Karena istrimu itu tidak bisa memberikan keturunan buat keluarga kita."

Dunia Lea seketika hancur saat mendengar ungkapan sang mertua. Namun, seberkas cahaya langsung muncul. Tapi sayang, takdir seolah sedang mempermainkannya. Saat dia mendapatkan kabar bahagia, kabar buruk malah menyusul dibelakangnya. Kabar buruk datang sebelum ia bisa membagikan kabar bahagia yang dia punya dengan siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Episode 10

"Kamu kalah, Leah. Kalah," ucap sang mertua lagi dengan wajah yang penuh dengan rasa bangga.

Kemudian, tawa renyah keluar dari mulutnya. Sang mama terlihat benar-benar sangat bahagia dengan kemenangan yang saat ini ia dapatkan. Tanpa ia pikirkan bagaimana perasaan anaknya sekarang. Sungguh, dia tak pantas jadi seorang mama pada kenyataannya.

Sementara itu, Leah yang melihat kebahagiaan yang mama mertuanya perlihatkan tentu saja merasa bingung. Tapi firasatnya sudah mengatakan sesuatu yang buruk akan terjadi. Hatinya sudah merasa tidak enak sejak beberapa hari yang lalu.

"Apa maksud, mama? Aku kalah dari siapa? Dari mama?"

"Tapi perasaan, aku dan mama tidak sedang bertarung sebelumnya."

"Ha ha ha. Siapa bilang kita sedang tidak bertarung, Leah. Lupa kamu dengan ucapan mu yang mengatakan kalau kamu tidak akan membiarkan Zain menikah selama kamu masih jadi istrinya?"

"Ah! Maaf, bukan itu tepatnya," ucap sang mertua lagi. "Gini lho yang benarnya. Kamu lebih baik bercerai dari anakku dari pada kamu dimadu, bukan? Tapi sayangnya, nanti malam Zain akan menikah dengan Mila, Leah. Kamu akan punya adik madu hanya dalam hitungan beberapa jam saja lagi."

Deg. Jantung Leah berdetak dua kali lebih cepat. Sungguh, hatinya terkejut bukan kepalang mendengar kabar yang baru saja mertuanya katakan. Sangking terkejutnya Leah, seluruh persendiannya terasa sangat lemah. Dia pun langsung terduduk di atas kursi yang ada di belakangnya.

Bukannya merasa kasihan, orang tua yang sama sekali tidak punya perasaan itu malah langsung mengukir senyum tipis. Dia dekati Leah dengan wajah bangganya itu.

"Kamu kalah, Leah. Zain tidak lagi jadi milikmu sekarang. Dia akan kembali padaku seperti sebelumnya saat tidak ada kamu."

"Dan lagi, kamu ini perempuan yang tidak ada gunanya. Latar belakang keluarga tidak jelas. Tidak pula bisa memberikan keturunan untuk anakku. Kamu sama sekali tidak layak menjadi menantuku, Leah."

Kelu lidah Leah sekarang. Tubuhnya pun membatu. Hanya air mata yang jatuh melintasi pipi tanpa sedikitpun isak tangis terdengar. Sementara mama Zain, setelah hatinya terasa puas dengan apa yang ia katakan, dia pun langsung beranjak meninggalkan Leah.

Namun, sebelum ia menutup kembali pintu kamar Leah, dia sempatkan untuk mengucapkan kata-kata yang menyakitkan buat Leah lagi. Seakan, apa yang sudah ia katakan sebelumnya belum cukup ia lepaskan untuk menyakiti hati menantunya itu.

"Ayam saya bisa bertelur, Leah. Jangan lupakan hal itu. Perempuan yang tidak punya anak sama sekali tidak ada harganya. Ingat itu baik-baik. Karena suamimu butuh penerus untuk melanjutkan garis keturunan. Mengerti?"

Luar biasa sakitnya hati Leah sekarang. Air mata yang jatuh dari matanya semakin turun dengan deras. Satu tangannya langsung menyentuh perutnya yang masih datar.

"Mas Zain. Kenapa kamu tega mengkhianati aku? Kau bohongi aku. Aku, hu hu hu. Kenapa kamu tidak sabaran, Mas. Kenapa?"

"Sayang, maafkan mama. Kita harus pergi dari rumah ini secepatnya. Kita tidak membutuhkan peran seorang papa dalam keluarga. Karena papa, sudah menemukan tempat baru untuk bersama. Dan lagi, mama tidak akan pernah rela jika kamu memiliki saudara lain selain saudara kandung yang mama lahir kan sendiri dari rahim mama. Mama tidak akan pernah membiarkan kamu punya mama tiri, Nak."

Leah lalu menyeka air matanya yang jatuh di pipi. Keputusannya sudah bulan untuk meninggalkan rumah ini. Meskipun dia tahu betul jika pergi tanpa izin suami adalah dosa, tapi Leah terpaksa meraih dosa itu agar hatinya tidak terus-terus tersiksa.

Pagi beranjak menuju siang. Suasana rumah terasa semakin hening karena mereka semua sibuk mengadakan pernikahan untuk Zain dengan Mila. Meski pernikahan itu hanya untuk memberikan status saja, tapi pernikahan itu diadakan cukup meriah walau tanpa resepsi.

"Ma, Pa. Terima kasih banyak karena sudah berhasil membujuk kal Zain untuk menikah dengan aku. Dan, maaf karena aku yang sudah marah-marah kemarin sama papa," ucap Mila dengan wajah sendu namun sangat bahagia.

Si papa langsung membelai pucuk kepala anaknya. "Hanya ini yang bisa papa lakukan untuk kamu, Mil. Karena ancaman Ratna tidak berhasil, keputusan inilah yang terpikirkan di benak papa. Untung saja dia setuju. Jika tidak, papa tidak tahu lagi apa yang harus papa lakukan untuk menolong kamu."

"Iya, Mil. Kami selaku orang tua akan selalu ada di samping kamu, Nak. Setelah pernikahan ini, kamu harus bisa mempertahankan rumah tangga kamu bagaimanapun caranya. Namun tenang, papa sama mama pasti akan selalu membantu kamu dari belakang."

"Iya, Ma. Kalian adalah orang tua terbaik buat Mila. Mila akan lakukan segala cara supaya Mila bisa mempertahankan kak Zain agar tetap menjadi suami Mila selamanya. Tidak akan Mila biarkan kak Zain menceraikan Mila, Ma, Pa."

"Mama percaya kok sama kamu, Mil. Kamu mampu. Buktinya saja sudah ada di depan mata, bukan?"

"Iya-iya, ma."

Mila pun tersenyum lebar bersama kedua orang tuanya. Ya. Pernikahan sementara yang papanya katakan itu adalah akting belaka. Mereka bahkan tidak pernah berniat untuk membiarkan Zain menceraikan Mila setelah menikah.

Malam sudah menjelma. Zain yang ragu akan pernikahan itu semakin merasa gugup saja. Bayangan Leah semakin tergambar dengan sangat jelas. Mobil yang membawanya menuju kediaman orang tua Mila terasa berjalan dengan sangat cepat padahal hanya menggunakan kecepatan rendah saja.

Persiapan sudah rampung ternyata. Saat Zain datang, pak penghulu malah sudah ada di kediaman tersebut. Yang ditunggu hanya Zain selaku mempelai pria saja lagi.

Senyum Mila merekah ketika melihat kedatangan Zain yang diiringi oleh sang mama. Wanita itu memang terlihat sangat cantik dengan balutan kebaya putih yang melekat di tubuhnya. Sayang, kecantikan itu tidak sedikitpun terasa oleh Zain. Karena cantik bagi Zain itu datangnya dari hati, bukan dari mata lagi. Sebab, hatinya sudah ia serahkan pada Leah seutuhnya. Karena itu, dia tidak lagi bisa melihat wanita lain dengan kecantikan seperti apapun.

Enggan kaki Zain untuk melangkah mendekat. Para saksi juga tamu undangan cukup ramai ternyata yang keluarga itu undang. Saat Zain duduk dengan wajah yang tidak bahagia, dan tentunya tanpa menoleh ke arah Mila sedikitpun, pak penghulu langsung mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Zain.

"Mas Zainal. Apa ijab kabulnya sudah bisa kita mulai sekarang?"

Zain tidak menjawab. Bahkan, uluran tangan si penghulu juga tidak terniat untuk ia sambut. Ulah Zain tentu saja membuat mamanya merasa kesal. Dia singgung sedikit bahu Zain agar anaknya sadar akan apa yang sedang berlangsung sekarang.

"Mas Zain." Pak penghulu itu memanggil lagi.

Namun, sama seperti sebelumnya. Zain masih tetap membatu. Sang mama yang sudah tidak kuat lagi untuk membiarkan anaknya terdiam, langsung menyentuh pundak Zain dengan tepukan pelan.

"Zain."

1
Liswati Angelina
katakan leah supaya mereka tau siapa ayahnya, dan mungkin zain akan segera sembuh
Rahma Inayah
jujur aja leah pasti ank2 akn mengerti dan paham
.semoga suatu saat klian bs bersatu kmebli menjdi kel yg sakinah
Azzahra Asyilla
semoga Zain masih bisa sembuh
Noey Aprilia
Hhhmmmm....
Leah skrng jd pnya 3 bayi y....mskpn yg 1 sih kalem,yg 2 pst mnja bgt....apalgi bayi gd....wkwkwk.....
Mngkn lbh baik leah jjur sm ank2,mskpn zain skrng ga baik2 aja...tp kl ktmu anknya,spa tau cpt smbuh....
Nur Adam
lnjut
Yuli Ana
ngomong aja leah... pertemukn mereka. siapa tau zain cpt sembuh...
trus bilang ke si kembar selama ini mereka gk bisa ktemu sma papa karena oapa lgi sakit parah. gtu. biar mereka gk salah paham. atau marah2 merasa dibohongi dn gk diakui...
Azzahra Asyilla: setuju
Azzahra Asyilla: setuju
total 2 replies
Yuli Ana
si kembar gk sibuk nanyain mamanya th...
Yuli Ana: 🥰🥰🥰🥰🥰❤️❤️❤️
total 1 replies
Liswati Angelina
nyesek terus dari kemarin thoooorrrrr
Yuli Ana
mewek terus thor kalau yg diceritain zain... mencintai sampai gila ini mah...🤭🤭🤭 semangat zain... pasti sembuh.. obatnya udh datang kok. apa lagi kalau ketemu si kembar pasti cepat sembuh... ayo leah pertemukan mereka
Rahma Inayah
dgn blk nya kmbl leah semoga bs mbuat kesembuhan zayn apalagi klu dia tau ank2 nya tumbh dgn sehat dan tampan ..
Noey Aprilia
Mga zain bsa smbuh sprti smula....
ksian bgt kl trs ky gt,cma raganya yg hdp tp jiwanya mati....tp leah udh kmbli,apalgi ada ank2 jg.....pst zain cpt sdar lg....smngttt....
sella surya amanda
lanjut
Azzahra Asyilla
😭😭😭😭dah lagi hujan terus aku nangis ,,d ajak ngomong anakku aku gak bisa jawab,,lagi nangis sesenggukan
Yuli Ana
gimana kabar zain ya... 🥰🥰
Noey Aprilia
Naahhh.....ni kya'ny jdoh jg.....
kn kk'ny udh nkah sm yoga,tnngal dita nih yg blm....spa tau jdoh sm rafa.....
Fitri Yani
up LG Thor
sella surya amanda
lanjut
Ayu Song
mengandung bawang pokoknya jdi ikut terbawa suasana
Rahma Inayah
lanjut thor
Nur Adam
lnjt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!