🏆Juara 1 You Are A Writer 2024 Genre Pria🏆
Xiao Chen, seorang pendekar muda yang sejak kecil dihina karena lahir dari seorang ibu yang menikah secara tertutup dengan anggota Klan yang berseberangan.
Sebagai seorang anak laki-laki ia diperlakukan seperti anak perempuan di rumah keluarga besarnya di Klan Xiao. Ia mengikuti marga ibunya dan menjadi anak yang menyendiri sejak kecil.
Hingga suatu hari ia mengalami kecelakaan, ruang penyimpanan rahasia keluarga Xiao terbuka saat ia sedang bertugas membersihkannya. Sebuah kekuatan ajaib memasuki tubuhnya, kekuatan gelap yang haus akan darah dan juga pertempuran.
Keadaan ini mengubah kepribadian Xiao Chen, membawanya ke petualangan bertemu dengan ayah kandungnya. Di saat itulah keajaiban lain terjadi, energi hitam di tubuh Xiao Chen menghilang dan menjadikan ia memiliki kesadaran untuk bertanggungjawab atas perbuatan masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Ye Chen
Dari awal perjumpaannya dengan lelaki paruh baya tersebut, Ye Chen tidak memiliki kesan buruk terhadapnya. Ia merasakan sebuah ketulusan yang sepertinya baru kali ini ia rasakan dari orang lain, Ye Chen tidak pernah berpikiran jika di masa lalunya ia pernah mendapatkan kebaikan dari orang lain.
Ye Chen kemudian menuju kamarnya, ia berada di sebuah kamar sederhana berukuran tiga kali tiga meter. Di dalam kamarnya ia termenung, memandangi sebuah cincin di jari tangannya serta sebuah gelang logam berwarna hitam di pergelangan tangannya.
"Sepertinya benda-benda ini berhubungan dengan identitasku di masa lalu" gumam Ye Chen sambil menyentuh kedua benda tersebut secara bergiliran.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Ye Chen mencoba menerka sebisanya, tetapi tidak ada petunjuk sama sekali di dalam memorinya.
Karena merasa sedikit lelah akhirnya ia membaringkan dirinya, ia mulai beristirahat dengan memejamkan kedua matanya dan mengabaikan beberapa hal yang terkadang menari dalam pikirannya. Ye Chen hanya ingin menggali informasi jati dirinya secara lebih jauh, ia berharap untuk mengingat dirinya dengan cepat.
Sementara itu, Qin Chenyu menyiapkan beberapa pakaian yang sebelumnya sudah ia simpan di dalam cincin penyimpanannya, itu adalah pakaian yang sebelumnya ia siapkan saat di wilayah perbatasan. Ia akan memberikannya pada Ye Chen, karena pemuda itu secara pribadi belum bisa menggunakan cincin penyimpanan yang berada di jarinya.
Qin Chenyu bertekad akan membantu Ye Chen untuk bisa berkultivasi agar ia bisa menjaga dirinya, saat ini Qin Chenyu berpikiran jika Ye Chen merupakan pemuda biasa, bahkan selama berkontak dengan Ye Chen ia tidak merasakan gejolak atau fluktuasi energi Qi seorang kultivator.
Qin Chenyu juga membersihkan serta menyimpan Pedang pusaka keluarga Zheng yang ia temukan di dekat tubuh Ye Chen, Pedang Penghancur itu masih berlumuran darah akibat banyaknya nyawa yang telah dituai oleh senjata mematikan itu. Sampai saat ini ia juga tidak mengerti tentang peristiwa tadi malam, ia hanya mengikuti Tuannya dengan patuh dan tidak banyak bertanya mengenai rahasia yang sepertinya ikut dibawa mati oleh komandannya itu.
Selama beberapa hari berikutnya kini Ye Chen sudah tinggal dengan nyaman di Desa Caihong, selain aktivitas berladang dan berkebun ia juga diajak oleh Qin Chenyu untuk berburu. Sebagai pria muda yang tidak memiliki kultivasi ia berada di bawah perlindungan Qin Chenyu, namun selama beberapa hari beraktivitas mulai terlihat kondisi fisik Ye Chen yang tidak mudah lelah.
Qin Chenyu juga terus berusaha mendekatkan Ye Chen kepada putrinya, ia berharap keduanya bisa menjalin hubungan yang lebih baik di masa-masa mendatang.
Di salah satu tempat tersembunyi...
Di depan sebuah mulut Gua, ada seorang pria tua yang berusia lebih dari seratus tahun tengah berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya di atas dada. Dia adalah Sheng Lihao, seorang kultivator keabadian yang merupakan guru dari Kai Chenlong dan Ia juga merupakan pimpinan dari Sekte Pedang Kidal.
Sheng Lihao mengenakan pakaian panjang berwarna hitam dan ia berdiri menghadap ke arah angin dingin yang menerpa wajahnya seperti jarum yang menusuknya.
Dia menyaksikan gerakan angin yang membuat daun-daun berjatuhan, sambil menghela napas perlahan wajah keriputnya terlihat agak pucat.
"Apakah Sekte Naga Hitam ikut terlibat?" gumam Sheng Lihao dengan cemas.
Ia baru saja menyelamatkan Kai Chenlong, luka yang dialami oleh muridnya tersebut sangat parah. Meskipun kali ini ia masih berhasil selamat, namun ia akan mengalami degradasi kultivasi. Setidaknya Kai Chenlong membutuhkan waktu satu hingga tiga tahun untuk benar-benar pulih, ia juga butuh sumberdaya yang tidak sedikit untuk kembali kepada kultivasinya saat ini.
Hal yang tidak diduga oleh Sheng Lihao adalah sabetan pedang yang ditinggalkan di tubuh muridnya tersebut merupakan teknik tertinggi yang dimiliki oleh para petinggi Sekte Naga Hitam. Oleh karenanya, saat menyelamatkan Kai Chenlong, ia tidak berlama-lama berada di bekas lokasi pertempuran, ia juga tidak mau terlibat atau bersinggungan dengan Sekte misterius tersebut.
Adapun desas-desus tentang Sekte Naga Hitam sendiri hanya tebakan sepihak, Ye Chen sendiri tidak mengetahui perihal jurus yang ia dapatkan dari warisan Dewa penghancur dan hubungannya dengan Sekte Naga Hitam. Baginya semua jurus tersebut sudah terpatri dalam ingatannya dan ia menggunakannya tanpa sadar saat dirinya tengah dirasuki iblis hati.
Di Kota Xinjiang kini secara perlahan kelima keluarga besar yang sebelumnya menyerang Klan Xiao mulai menata diri kembali. Keluarga Zheng yang kehilangan Zheng Haikuan dan pedang pusaka keluarga mereka terlihat tidak berdaya. Mereka yang dahulunya terkenal dan ditakuti, kini keluarga Zheng seperti kehilangan harimau beserta taringnya.
Di sisi lain, Klan Ye mulai hadir dan memimpin. Dengan keberadaan Ye Qiu secara otomatis perkembangan Klan Ye semakin terarah dan menjadi lebih baik dengan pengaruh pihak pasukan keamanan Kekaisaran itu.
Di dalam keluarga Ye sendiri polemik tentang Ye Chen masih berkembang, cucu laki-laki yang kini tengah dicari keberadaannya menjadi pekerjaan besar bagi Patriark Ye Chou.
"Bagaimana apakah ada kabar tentang Ye Chen?" tanya Patriark keluarga Ye pada orang suruhannya.
"Belum Patriark, kami tidak menemukan petunjuk sama sekali" jawab orang tersebut sambil menundukkan kepala.
"Baiklah kalian cari terus dan berikan informasi apapun terkait berita tentang cucuku" kata Patriark Ye.
"Baik Patriark" ucap orang itu seraya pamit.
"Ayah, ada hal lain yang menjadi latar belakang penyerangan Klan Xiao" Ye Qiu berbicara dengan tegas.
"Apa itu?" tanya Patriark Ye dengan penasaran.
"Di tempat bekas Klan Xiao terdapat sebuah tambang batu energi, sebelumnya tempat itu menjadi sasaran utama kelompok Xigua untuk membangun kekuatannya" ucap Ye Qiu memberi informasi terbatas.
"Oh, pantas saja mereka berbondong-bondong datang dan berkomplot untuk menghancurkan Klan Xiao. Apakah ada penyelidikan tentang berikutnya terkait keterlibatan keluarga besar dalam peristiwa itu?" tanya Patriark Ye.
"Itu ada, semua kepala keluarga akan diinterogasi sejauh mana mereka terlibat dalam urusan kelompok Xigua" jawab Ye Qiu.
"Sulit dihindari, pengaruh dan godaan yang diberikan oleh kelompok Xigua memang terlalu menggoda. Jadi wajar saja jika pada akhirnya banyak kepala keluarga yang tergoda" Ye Chou berkata dengan nada menyayangkan.
"Lalu bagaimana dengan sikap kekaisaran sendiri?" tanya Patriark Ye kepada cucu pertamanya tersebut.
"Kaisar Ma jelas sangat terkejut, secara khusus Kaisar mengapresiasi kehadiran Ye Chen yang merupakan orang yang paling berjasa dalam pertempuran itu. Bahkan pihak istana secara khusus mengundang Ye Chen untuk datang ke Ibukota" jawab Ye Qiu dengan hormat.
"Sayangnya anak itu tidak pernah terlihat, aku pun terus mencarinya, namun masih belum ada titik terang. Sepertinya aku harus mengirim orang ke wilayah perbatasan untuk mencari petunjuk" ujar Ye Chou dengan nada berat.
semoga sampai TAMAT....
tap....tappppl