NovelToon NovelToon
KISAH DUA DETEKTIF CANTIK

KISAH DUA DETEKTIF CANTIK

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Persahabatan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora79

Kisah petualangan dua orang gadis yang sudah bersahabat sejak umur 6 tahun di sebuah panti asuhan HOPE yang berada di West New York- Amerika.

Dengan mengandalkan otak dan kemampuan mereka, mereka berdua membuka sebuah "Agency DC2" di New Jersey-Amerika. Dibawah naungan NJSP (New Jersey State Police)- Komisaris Cyderyn Baycora.

************

Bagaimanakah kisah-kisah mereka dalam menyelesaikan kasus-kasus rumit dan penuh misteri?

Yang penasaran, ikuti kisah mereka di novel ini 😊🍻

Note : Bila kalian tidak berkenan, tinggalkan saja... Jangan memberikan rating buruk yach... Komen saja apa yang kurang, Insya Allah akan author perbaiki...😊

Jangan lupa VOTE, COMMENT, LIKE, DAN SUBSCRIBE... plus GIFT-nya yach untuk mensupport Author. Terima kasih 🙏❤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora79, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HASIL INVESTIGASI

Jam sebelas keesokan harinya, Danaya dan Cecilia berjalan melewati Garden Flower yang indah di halaman depan Mansion Ackerman. Lalu kami bergegas masuk, langsung menuju ke dalam ruang kerja Yang Mulia Duke Ackerman.

Di sana kami bertemu denga Mr. Leaman Adam yang terdiam dengan sikap sopannya. Akan tetapi, karena bekas teror yang terjadi pada malam sebelumnya, Adam tetap mengintai dengan mata yang bersembunyi dibalik sosoknya yang gemetar.

"Apakah kalian datang untuk menemui Yang Mulia Duke? Jika benar begitu, saya minta maaf... Kenyataannya Duke sedang dalam keadaan tidak baik hari ini. Duke merasa sangat bersedih akan berita tragis itu... Kami mendapatkan telegram dari Mr. Barayev kemarin siang, tentang penemuan kalian..." ujar Leaman Adam menjelaskan.

"Tapi kami perlu bertemu dengan Duke Ackerman, Mr. Adam..." ujar Danaya datar.

"Dia sedang berada di dalam kamarnya..." jawab Adam singkat.

"Kalau begitu kami akan ke kamarnya..." ujar Cecilia.

"Saya rasa beliau sedang beristirahat sekarang..." ujar Adam tidak mau kalah.

"Kami akan menemuinya di sana..." final Danaya datar.

Sikap dingin dan tidak adanya toleransi dari Danaya, menunjukkan bahwa Leaman Adam akan berakhir sia-sia jika berargumen dengannya saat ini.

"Huffft! Baiklah, Miss. Dany... Saya akan memberitahukan kepada beliau tentang kedatangan anda sekarang," ujar Adam kesal.

Sudah lebih dari tiga puluh menit, Danaya dan Cecilia menunggu kehadiran Sang Duke. Akhirnya Sang Duke datang dengan wajah pucat dan usia yang terlihat lebih tua daripada sebelumnya. Duke Ackerman menyambut kami dengan ramah, lalu dia duduk di mejanya.

"Well, bagaimana Miss. Dany?" tanya Duke Ackerman kepada Danaya.

Mata Danaya menatap Mr. Adam yang berdiri di samping kursi majikannya.

"Yang Mulia Duke... Saya akan merasa bebas berbicara tanpa kehadiran Mr. Adam," jawab Danaya dingin drngan wajah datar andalannya.

Wajah Leaman Adam memucat dan menatap penuh dendam kepada Danaya dan Cecilia.

"Weeesssh! Apa loe liat-liat gue?! Gue colok ntar tuh mata!" sewot Cecilia kepada Adam.

"Shuuush! Cia! Be quiet !" ujar Danaya memperingatkan Cecilia.

"Oke... Sorry..."

Leaman Adam melirik ke arah Duke Ackerman.

"Jika Yang Mulia Duke menginginkan, maka saya akan keluar..." ujar Adam sambil menahan amarah.

"Ya...ya...ya... Kamu sebaiknya keluar..." ujar Duke Ackerman kepada Adam.

Leaman Adam keluar dengan wajah kesal. Kami menunggu sampai pintu ruang kerja itu tertutup dengan sempurna.

"Nah, apa yang ingin anda katakan sekarang, Miss. Dany?" tanya Sang Duke kepada Danaya.

"Baiklah... Dibalik semua fakta yang menyatakan bahwa saya dan Miss. Cecilia adalah teman dari Mr. Barayev, anda menjanjikan hadiah yang akan diberikan dalam kasus ini. Saya ingin langsung mengkonfirmasikan langsung kepada anda..." ujar Danaya.

"Ya... Itu benar sekali," jawab Duke Ackerman singkat.

"Hadiah itu sebesar $50.000 bagi siapa yang dapat memberitahu keberadaan anak anda, dan tambahan $10.000 lagi bagi yang dapat menyebutkan siapa orang-orang yang menahannya... Apakah benar?" tanya Danaya.

"Ya... Sangat benar sekali!" jawab Duke singkat.

"Dibawah pengertian tanpa ragu, bukan hanya pada mereka yang membawanya pergi, tapi juga yang bersekongkol menahannya dalam posisi saat ini?" ujar Danaya memastikan.

"Iya....iyaa! Jika kalian melakukan tugasnya dengan baik, anda tidak akan mempunyai alasan untuk mempertanyakan kedermawanan saya," ujar Duke Ackerman tidak sabar.

"Saya akan merasa senang melihat buku cek itu berada di atas meja anda, Duke Ackerman. Saya akan merasa sangat senang, jika anda menuliskan cek sebesar $60.000 kepada saya. Bank AMEX, cabang New Jersey yang merupakan Bank penyimpanan saya," ujar Danaya dengan percaya diri.

Duke Ackerman menjadi tegang... Dia membenarkan posisi badannya menjadi tegak dan terpaku menatap Danaya.

"Apakah ini adalah sebuah lelucon, Miss. Dany?! Sungguh sangat tidak lucu!" ujar Duke Ackerman geram.

"Ini bukanlah sebuah lelucon, Duke Ackerman! Saya tidak pernah main-main dalam menangani sebuah kasus!" jawab Danaya tegas.

"Lalu, apa maksud anda dengan semua ini?" tanya Duke Ackerman.

"Maksud saya adalah, saya sudah bisa mendapatkan hadiah yang anda janjikan. Saya sudah mengetahui dimana Tuan Muda Almero berada... Dan saya juga mengetahui siapa yang sedang menahannya," jawab Danaya tenang dan tegas.

Jenggot Sang Duke terlihat semakin memerah dari sebelumnya karena wajahnya yang terlihat putih pucat.

"Di mana Almero?" tanya Sang Duke.

"Dari malam Tuan Muda Almero menghilang, dia ada di sebuah penginapan bernama Great Notch yang jauhnya sekitar dua mil dari pagar taman Mansion anda, Duke..." jawab Danaya.

Tiba-tiba Sang Duke terkulai menyandar di kursinya.

"Dan siapa yang anda tuduh?" tanya Sang Duke.

Danaya berjalan perlahan dan tenang menuju ke arah Sang Duke dan menunjuk tepat di pundak Sang Duke.

"Saya menuduh... Anda, Duke! Dan sekarang Yang Mulia, saya minta agar anda cepat menuliskan cek tersebut untuk saya..." ujar Danaya tegas dengan mata yang memandang tajam ke arah Sang Duke.

Jawaban dan tindakkan detektif muda wanita itu mencengangkan Sang Duke. Cecilia tidak bisa melupakan penampakkan Sang Duke ketika dia terperanjat... Sang Duke menggenggam tangannya seperti orang yang tenggelam dalam sebuah lubang hitam.

Tidak lama kemudian, dengan usaha yang luar biasa dia kembali duduk dan menenggelamkan wajahnya ke dalam tangannya. Setelah beberapa menit, Sang Duke mulai berbicara kembali.

"Seberapa banyak yang anda ketahui, Miss?" tanya Sang Duke tanpa menaikkan kepalanya.

"Sangat banyak... Saya melihat kalian berdua kemarin malam," jawab Danaya.

"Apakah ada orang lain selain kalian, yang tahu akan hal ini?" tanya Duke kembali.

"Hanya kami berdua... Saya tidak membicarakan akan hal ini kepada siapapun," jawab Danaya.

Duke Ackerman mengambil pulpennya dengan tangan gemetar dan membuka buku ceknya.

"Saya akan memenuhi janji saya, Miss. Dany... Saya akan tetap menuliskan sebuah cek, walau informasi yang anda berikan sangat tidak menyenangkan. Saat membuat sayembara itu, saya tidak berfikir panjang akan kemungkinan yang akan terjadi. Saya hanya berharap, Anda dan teman anda adalah seorang Detektif yang bijaksana," ujar Sang Duke sambil menulis ceknya.

"Maaf, Yang Mulia Duke... Tapi, saya tidak mengerti maksud perkataan anda," ujar Danaya.

"Hah!... Saya harus mengatakan hal ini secara blak-blakan, Miss. Danaya. Jika hanya kalian berdua yang hanya tahu tentang kejadian ini, tidak ada alasan apa pun jika hal ini dilanjutkan. Saya ingin anda berdua untuk menutup mulut anda... Apakah $120.000 cukup untuk menutup mulut anda berdua?" ujar Sang Duke dengan nada meremehkan.

Danaya dan Cecilia tersenyum sambil menggelengkan kepalanya atas ucapan Sang Duke.

"Maaf, Yang Mulia Duke... Kami takut masalah ini tidak bisa anda atur sedemikian rupa drngan mudahnya! Seorang guru bahasa Jerman dari Seminari itu terbunuh dan semua itu harus dipertanggung-jawabkan!" ujar Danaya tegas.

"Benar! Anda tidak bisa seenaknya saja menyuap kami dengan uang anda, Duke!" timpal Cecilia geram.

Sang Duke menghela nafasnya...

"Akan tetapi, Adam tidak tahu apa-apa mengenai hal itu. Kalian tidak bisa menganggap dia bertanggung-jawab akan hal itu. Itu merupakan tindakkan brutal dari penjahat yang dia bayar..." ujar Sang Duke.

"Saya melihat dari sisi anda, Yang Mulia... Saat seorang laki-laki memulai tindak kejahatan, maka secara moral dia bersalah atas kejahatan yang terjadi sebagai akibatnya," ujar Danaya.

"Benar! Berani berbuat, harus berani bertanggung-jawab!" timpal Cecilia tegas.

"Ya, secara moral anda berdua benar! Tapi tidak dimata hukum... Seseorang tidak bisa disalahkan dari sebuah pembunuhan, jika orang itu tidak ada di sana... Dan dia membenci tindakkan itu sama halnya dengan kalian. Ketika dia mendengar berita itu, dia langsung mengaku kepada saya dengan penuh ketakutan dan penyesalan. Dia langsung memutus hubungannya dengan si pembunuh. Please, Miss. Dany... Anda harus menolongnya... Harus menolongnya! Saya meminta anda untuk menolong dia!!" ujar Sang Duke setengah frustasi.

Duke Ackerman akhirnya berhenti.untuk bersikap sopan dan tenang. Dia berjalan mondar-mandir di dalam ruang kedja dengan wajah tegang dan tangan mengepal di udara. Setelah beberapa saat, dia berhasil untuk mengendalikan dirinya sendiri... Lalu Duke Ackerman kembali duduk di mejanya.

"Saya sangat menghargai tindakan kalian yang mendatangi saya terlebih dahulu, sebelum kalian mengatakan apa-apa kepada orang lain. Setidaknya kami dapat meminimalisir skandal yang mengerikan ini," ujar Duke Ackerman setelah bisa mengusai emosinya.

"Benar sekali, Duke... Semua bisa dimulai dengan saling jujur diantara kita. Kami bersedia untuk membantu Yang Mulia Duke semaksimal mungkin. Akan tetapi, untuk melakukan semua itu, kami harus mengerti dengan detail duduk masalah ini. Saya sendiri menyadari bahwa ucapan anda ditujukan untuk Leaman Adam, dan bukan dia pembunuhnya," ujar Danaya.

"Iya... Benar... Pembunuhnya sudah melarikan diri," ujar Duke Ackerman.

Danaya Allen dan Cecilia Abbey saling berpandangan dan tersenyum mendengar kata-kata Duke Ackerman.

"Yang Mulia Duke pasti belum pernah mendengar tentang reputasi kecil yang saya miliki... Jika anda sudah mendengarnya, anda tidak akan mungkin berfikir untuk membodohi saya. Mr. Fergie Smith ditangkap di Newark atas informasi saya kemarin malam jam sebelas. Dan saya menerima telegram dari kepala polisi daerah ini sebelum saya meninggalkan Seminari tadi pagi," ujar Danaya menjelaskan dengan tenang.

Duke Ackerman bersandar pada kursinya dan menatap Danaya takjub.

"Sepertinya anda mempunyai kekuatan super yang tersembunyi... Saya kagum dengam anda. Jadi Fergie Smith sudah tertangkap, ya? Baguslah! Saya senang mendengarnya, jika dia belum tertangkap... Akan berakibat fatal terhadap nasib Adam," ujar Duke Ackerman menghela nafas lega.

"Sekretaris Anda?" tanya Danaya.

"Bukan...bukan... Dia adalah putra saya," jawab Duke Ackerman lugas.

Sekarang giliran Danaya dan Cecilia yang terkejut.

"WHAAAATT??"

...----------------...

1
Sakura 💚🤍
kq bacanya deg degan ya
Aurora79: Follow balik aku kak...🙏🍻
Aurora79: 😂😂😂😂... Tenang kak... Gak nakutin koq...😂😂😂
total 2 replies
Sakura 💚🤍
aq mampir Thor, aq suka cerita detektif tp sayang yg cerita sprti ini sedikit
Aurora79: Follback aku ya kak...🙏🙏
Aurora79: Terima kasih kak.... Happy reading 🙏❤
total 2 replies
eka siti N
udh kasus ke 2 nih🤭 JD gini ya enaknya maksud kakaknya, fokus ke cerita detektif nya 1 kasus bereskan. baru kasus lagi yg k 2. ✌️ternyata setiap penulis itu memiliki sudut pandang yg berbeda-beda...
Aurora79: Ya... Beda penulis, beda pula imajinasinya. Intinya menuangkan imajinasi itu ke dalam sebuah cerita yang bisa di nikmati pembaca tanpa banyak konflik di dalamnya kak...
Aurora79: Benar... 1 Judul berfokus dengan kasusnya sampai selesai kak, jadi gak akan ada misteri atau kasus yang bertumpuk-tumpuk... Jadi kita gak akan rumit menyelesaikan setiap kasus yang ada.
total 6 replies
eka siti N
kaya ada yg terlewat... kakak disini gak jelasin ya final pencarian s almero. tiba" langsung dibungkus dengan pendapat Miss dane, maksudnya tidak d jelaskan satu persatu misalkan hasil dari perjalanan 1 hasil dari TKP 2 hasil TKP 3... jadi aku sampe wow kok bisa, sempet bingung dan syukurlah akhirnya dijelaskan. cuman pendapat aku jadi gak sabar aja untuk kasus 1 sampe bbrpa part ya wow bgt. 👏👏
Aurora79: Iya kak... Sebenarnya bisa aku kembangin lagi, tapi takut kepanjangan ceritanya. Jadi aku langsung bungkus aja. Penjelasannya pasti panjang untuk tutup kasus, takut pembaca bosan dan gak sabaran nanti bacanya...😂😂😂✌
total 1 replies
eka siti N
jgn sampe JD gini ya dad, aduh s adam mau jadi pa kalau salah pun masih dibela
Aurora79: Mau jadi penjahat kak...😂😂😂

Ayahnya bela dia karena dia anak cinta pertamanya, tapi salah jalan ternyata. Itu aja udah bagus si Danaya kasih pengampunan... Gak di penjara... hehehehe✌
total 1 replies
eka siti N
skrg udh jelas ya ternyata s Adam pengecut🤭✌️ aduh gimana ini Adam bisanya bersembunyi terus, tdk bisa menerima kenyataan, dan serakah. harusnya Adam itu tau klw ibunya sendiri yg menolak dinikahi bukan duke yg melarikan diri. dia merasa paling benar dan merasa paling jdi korban ... huhu kok ngeselin ya.
eka siti N: Kita nyari aman" aja ya 🤭✌️
Aurora79: Makasih kak, cuma aku kurang puas. Tokoh antagonisnya dalam novel ini semuanya aksinya agak aku rem sedikit agar bisa lolos review NT... 😁😁😁
total 6 replies
eka siti N
bentar ya sampe part ini aku blum ngeuh 🤔pasti di part selanjutnya ada penjelasannya ya
Aurora79: Mereka gak nyangka aja, ternyata Adam itu anaknya si Ackerman sama cinta pertama dia... hehehehe.
total 1 replies
eka siti N
hah? kok bisa. ini kaya yg asal nebak atau gimana ya
eka siti N: ia aku aku ngeuh skrg🤭
Aurora79: Hasil.penyelidikan yang Danaya sama Cecilia temuin malamnya, waktu pertemuan mereka di hotel itu. Danaya langsung buat kesimpulan yang ternyata tepat.
total 2 replies
eka siti N
? dimana kira" belum disebutkan emang dimana almero, hanya Miss dane yg tahu🤭
eka siti N: 😅🙏tenyata sama
Aurora79: Ahahahahahaha... Sama kak, kadang suka lupa jalan cerita kalau gak baca full. 😁
total 4 replies
eka siti N
masih penasaran dengan karakter duke Ackerman ini, 🤔klw dari visual sama gak kaya karakternya
eka siti N: oh ia kak, klw dijelasin gini aku ngerti jadinya.
Aurora79: Sama kak... Orangnya angkuh dan gak mau disorot media tentang kehidupan pribadinya. Dia orang yang gila hormat soalnya... Segalanya harus sempurna dimata publik. Makanya dia gak mau ngakuin si Adam ke publik, dia gak mau reputasi dia hancur. Itu yang membuat Adam iri sama si Almero
total 2 replies
eka siti N
sambil menyelam minum air. i setiap perjalanan itu dua"nya mendapatkan informasi yg tanpa bisa disangka". wih keren.
Aurora79: Ide Danaya memang agak absurd di sini kak, tapi selalu berhasil....😁😁😁
total 1 replies
eka siti N
2 petualang tangguh, 👍🤟
Aurora79: Makasih kak...🍻🤗
eka siti N: keren
total 3 replies
eka siti N
kudeta kah? wkwk ..
Aurora79: Biar gak penasaran kak....😁😁😁
eka siti N: wah udah kebuka 😅🤭aku nyicil" bacanya. meski penasaran bener
total 3 replies
eka siti N
udah beruntung bisa lolos juga . gak kebayang klw anak 2 ini ditangkep jadi apa kalian 😅✌️
Aurora79: Jadi peyek kak... 😂😂😂😂
total 1 replies
eka siti N
🤭 aku suka gayanya ..
eka siti N
wow bikin kaget akutu
eka siti N
wah sangat teliti sekali
Aurora79: Harus kak... Namanya juga detektif... 😂😂😂
total 1 replies
eka siti N
😅 lucu asli
eka siti N
syukurlah masih punya hati loh😅✌️
eka siti N
is barbar syuka sekali. emang harus gitu buat ngadepinnya. kasih faham 😅✌️
Aurora79: Xixixixixi....😁
eka siti N: mantap....
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!