NovelToon NovelToon
Biar Aku Yang Mengalah

Biar Aku Yang Mengalah

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa
Popularitas:52.9k
Nilai: 5
Nama Author: pusphaa_sariiyy

Lima tahun bukan waktu yang sebentar bagi Naila untuk tinggal satu atap dengan mertua nya. Terlebih mertua nya selalu saja menghina diri nya lantaran tak kunjung hamil.

Hingga ia harus menerima kenyataan bahwa suami nya harus menikah lagi agar bisa mendapatkan keturunan.

Namun, saat ia memilih pergi dan bercerai dengan suami nya ia harus menerima kenyataan bahwa diri nya tengah mengandung benih dari suami nya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pusphaa_sariiyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Di rumah, Naila merasakan kontraksi sejak dini hari. Tak ada yang tau jika Naila mengalami kontraksi. Beruntung saja matahari sudah menampak sinarnya. Sehingga para pekerja di rumah itu sudah di sibukan dengan pekerjaan nya.

   Tok.. Tok.. Tok...

Pintu kamar Naila di ketuk dari luar. Tetapi Naila tak mampu untuk berjalan membukakan pintu itu.

   "Masuk saja. Pintunya tidak di kunci." Sahut Naila dari dalam dengan sedikit menaikan satu oktaf suaranya.

Klek...

   "Permisi Non, sarapan nya sudah siap di bawah." Kata sang bibik dengan lembut

   "Ssstttt.... Nanti saja bik. Perut ku sakit dari semalam soalnya." Lirih nya seraya mengelus perutnya yang mengencang.

"Mungkin Non Naila sudah mau lahiran." Di dekatinya Naila kemudian di pegang perut nya.

  "Ini mungkin siang baru lahir Non. Soalnya kencang nya kurang lama. Biar bibik buatkan jamu untuk merangsang jalan lahirnya sebelum kerumah sakit. Biar tidak lama di rumah sakitnya."

Naila hanya mengangguk kecil saja. Ia berbaring dengan posisi miring ke kiri. Pesan sang bidan nya di anjurkan untuk tidur miring agar mempercepat proses bayi mencari jalan lahirnya.

  "Ini Non, di minum dulu. Biar bibik bantu siapkan keperluan nya di rumah sakit nanti."

..

      Di Apartement, Vian di kejutkan dengan panggilan dari rumah kebesaran nya. Yang ternyata Naila sudah mengalami kontraksi dari semalam dan akan segera melahirkan. Dengan panik nya ia berteriak-teriak memanggil Vino di ruang kerjanya.

"Vin..."

     "Vinoooo....!"

Dengan sedikit kesal dengan bos nya itu, Vino meninggalkan kegiatan nya sebentar.

   "Ada apa bos ?" tanya nya sedikit memutar bola matanya malas.

"Ayo kita ke rumah besar. Dedek sudah mau lahiran." Jawab Vian yang kemudian berbalik badan segera keluar menuju tempat mobil yang di parkirkan.

  Vino pun memacu kendaraan nya membelah jalanan dengan kecepatan tinggi, untuk menghindari kemacetan.

Sesampainya di rumah utama, Vian berlari masuk. Dengan langkah lebar ia menapakan kakinya pada anak tangga. Sebenarnya Naila mau pindah kamar di bawah, tetapi sudah keburu mau melahirkan. Jika di bulan-bulan sebelumnya itu ia sengaja menjadikan tangga itu tempatnya melatih berjalan naik turun tangga.

   Tiba di kamar, Vian langsung membopong tubuh Naila. Dan di susul oleh bibik yang membawakan tas bayi dan ibunya.

Vino paham ia pun sudah stay di mobil.

   Di rumah sakit, Naila langsung di tangani oleh dokter.

"Keluarga Nyonya Naila." Panggil sang dokter.

Dengan cepat Vian menuju dokter itu.

   "Apa kah bapak ini suami pasien?" tanya nya lagi

"Bukan. Saya kakak nya."

    "Emmm,, apa kah suami nya ada ikut? Jika ada bisa untuk segera mendampingi istrinya melahirkan."

Vian diam membisu, tetapi ia langsung mendapatkan ide.

   "Tunggu sebentar Dok, saya panggilkan suaminya dulu." Kemudian ia keluar.

Bukan Al yang ia temui tetapi Vino.

   "Buruan masuk ke dalam. Dampingi dedek lahiran. Pura-pura saja kamu jadi suaminya." Vino membulatkan kedua bola matanya dengan sempurna.

"Nikah aja belum, masa ia aku harus pura-pura jadi suaminya." Sungutnya

   "Aku takut liat darah." Kilah nya "Lagian nanti kamu bisa jadi suami sekali gus menjadi ayah sambung nya ponakan ku." Ucap nya enteng.

   Vian pun mendorong tubuh Vino menuju sang dokter. "Ini Dok, suami nya pasien."

Vian menyeringai. Sungguh akal nya tetap berjalan meskipun dalam keadaan terdesak, pikirnya. Kemudian ia pun berlalu keluar.

Sedangkan Vino, ia belum ada pengalaman sama sekali untuk menemani orang melahirkan. Di saat Naila mengedan, dirinya pun ikut ngedan juga. Bahkan tak jarang ia juga ikut meremas lengan perawat yang berdiri di samping nya.

"Pak, kalo bapak ikut meremas tangan saya yang ada saya ngak fokus untuk memberi arahan untuk istrinya." Keluh sang perawat itu.

"Ah ia maaf Mbak. Saya belum punya pengalaman soalnya." Cengirnya seraya menggaruk tengkuk leher yang tidak gatal.

"Apa bayinya sudah keluar atau mau keluar.?" Tanya nya penasaran.

"Bisa bapak lihat ya, kepala bayi nya sudah kelihatan. Rambutnya lebat seperti bapak." Tunjuk perawat itu pada area sensitif Naila.

Untuk menghilangkan rasa penasaran nya, Vino pun melihat proses pengeluaran kepala bayi. Namun ia di buat terkejut, mukanya pun medadak menjadi pucat.

"Bapak kembali saja lagi di atas kepala istrinya. Berikan semangat untuk istrinya."

Tanpa suara, Vino kembali ke tempat semula. Ia pasrah rambutnya di jambak-jambak oleh Naila saat ngedan.

'Sit, bos kurang ajar. Andai ku tau seperti ini aku langsung cabut saja tadi.' Vino mengumpat dalam hati.

Oweeekkkkk ...

Suara tangisan bayi itu terdengar bersamaan dengan lepasnya jambakan rambut. Mungkin sang perawat melihat Vino terharu karena anak nya telah lahir dengan selamat. Namun kenyataan nya Vino menahan rasa sakit kepalanya hingga mengeluarkan air matanya.

Di luar ruangan, Vian mendengar tangisan suara bayi sangat nyaring. Tangis haru karena adik nya sudah berjuang sampai di titik ini.

Begitu pun bibik yang sudah setia bekerja di rumah nya sejak masih ada mendiang papah mereka. Ia menangis bahagia lantaran keinginan Tuan besar nya itu sudah tercapai, meskipun ia belum sempat bertemu langsung dengan putri nya yang terpisah puluhan tahun.

,,

Seminggu sudah Naila berada di rumah sakit. Dan hari ini dirinya telah di perbolehkan pulang.

Kabar kelahiran Naila, sampai pada Atika. Sejak mengetahui itu Atika bolak balik ke rumah sakit untuk menengok cucu nya.

Vian sudah mengetahui tentang Rossa dan Atika. Dirinya pun tidak menyalahkan Al sepenuh nya karena ia tau jika hidup Al di kendalikan Rossa.

Maka dari itu, Vian dan eyang Al ingin menjebak Rossa agar bisa menerima buah dari perbuatan nya di masa lalu.

"Panggil saya mamah saja. Saya sudah menganggap kamu seperti anak saya sendiri. Biar bagaimana pun, bayi kamu adalah cucu saya juga." Ujar Atika

Naila paham dengan perasaan Atika. Ternyata bukan hanya Ayah dan Bunda nya saja yang di pisahkan Rossa dari anaknya, tetapi Atika pun di pisahkan juga dengan anak nya dari sejak lahir.

"Ia Mah." jawab Naila yang masih sedikit canggung.

"Baik nya kamu pulang ke rumah mamah dulu. Biar ada yang rawat kamu dan anak kamu." Mohon nya

Naila pun melirik ke babang Vian nya, menuntut jawaban dari nya. Vian yang mengerti pun menganggukan kepala nya. Yang tanda nya sudah setuju.

Akhirnya Naila ikut pulang bersama Atika.

★★★

Sedangkan Rossa yang lagi menikmati mimpi indahnya itu di kejutkan denga suara gedoran pintu.

Dengan malas ia pun bangun dengan nyawa yang belum terkumpul sempurna.

Klek

"Polisi" gumam nya

"Apa betul ini dengan ibu Rossa?" tanya polisi itu dengan wajah yang tegas.

1
nurzia aeni
jhat bngt rosa kasian al gk tau apa2 semua hdpnya di sortir rosa,,monalisa gmna kbrny ya
Kikan Dwi
alhamdulillah
Kikan Dwi
aku sih yes
Kikan Dwi
meninggal beneran/Sob/
Kikan Dwi
alhamdulillah
Kikan Dwi
yg penting cinta
Kikan Dwi
jahat sekali kamu lak
Bilqies
🐠🐠 untukmu Thor
Bilqies
mampus
Bilqies
part yang paling menguras air mata di saat kepergian mu Al 😭😭😭😭😭
Bilqies
laaahhh ini beneran kah, allll 😭😭😭😭😭😭
Bilqies
beneranewek aku liat keadaanmu Al, semoga kau sembuh Al
Bilqies
mampus loe
Bilqies
jadi mewek denger keadaannya al 😭😭
Bilqies
lebih baik begitu Vian, apa salahnya tuk mencoba 🤭
🌺Fhatt Trah🌺
😱😱😱😱
🌺Fhatt Trah🌺
gak nyadar nyadar juga
🌺Fhatt Trah🌺
karma berlaku ya. jangan dikira bisa seenaknya
🌺Fhatt Trah🌺
semoga keluarga yg ditinggalkan diberi ketabahan 🤲🏻
🌺Fhatt Trah🌺
innalillahi wainnailaihi rajiuuum
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!