NovelToon NovelToon
SKUAT INDIGO 3

SKUAT INDIGO 3

Status: tamat
Genre:Horor / Action / Fantasi / Tamat / Epik Petualangan / Perperangan / Keluarga
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Akbar mendapatkan sebuah undangan dari Kerajaan Laut Selatan. Kali ini ia akan berpetualang dalam sebuah misi yang membawanya menjelajahi dalam luasnya lautan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10 KERAJAAN LAUT SELATAN

Kerajaan Laut Selatan. Adalah salah satu kerajaan besar penguasa di samudra gaib diantara lima kerajaan besar lainnya. Kerajaan Laut Selatan berkedudukan di wilayah Samudra Hindia. Kerajaan ini berada di bawah kepemimpinan Ratu Laut Selatan atau yang juga dikenal dengan sebutan Ratu Samudra.

Akbar terjun bebas. Tubuhnya menusuk tajam masuk ke dalam lautan luas. Sungguh luar biasa hebat dan kerennya ia sekarang. Andai anak-anaknya bisa melihat dirinya sekarang ini pasti mereka akan kagum dan bangga terhadap ayahnya itu pikir Akbar. Ia dibuat takjub dengan pemandangan yang begitu indah di dasar lautan luas laut selatan tempatnya berada sekarang. Air biru bening yang tak menjadi penghalang pernafasannya. Terumbu-terumbu karang yang masih asri. Bunga-bunga laut yang berwarna-warni. Ikan-ikan dan penghuni laut lainnya yang hilir mudik berenang kesana kemari. Sungguh sebuah keindahan alam yang hakiki yang bisa tergambarkan hanya di dalam kisah dongeng lama. Bertolak belakang dengan laut selatan di alam lainnya yang sudah memburuk.

Benar apa yang dikatakan Nyi Rongrong. Kalung liontin jangkar emas itu membuatnya tidak tersentuh. Mata-mata memandangnya dengan kesan tidak menyenangkan datang dari jin-jin laut yang tidak suka dengan keberadaan manusia di lingkungan mereka. Dari kejauhan siluman hiu putih berukuran besar meluncur dengan sangat cepat menuju ke arah Akbar yang masih beradaptasi dengan tubuh dan lingkungan barunya itu. Semakin dekat makhluk menyeramkan itu semakin terlihat jelas bahwa niatnya adalah buruk ingin memangsa sang manusia.

Akbar hanya perlu menghindari serangan yang dengan sendirinya memperlambat lajunya dan mengurungkan niatnya itu. Hiu putih itu sadar setelah melihat liontin yang melingkar di leher Akbar.

“Bagaimana mungkin manusia sepertimu mendapat kehormatan di kerajaan laut selatan?!”,

Bentak hiu itu dengan marah kepada Akbar lalu pergi begitu saja.

Setelah berkeliling melihat-lihat indahnya lautan luas dengan keberagamannya Akbar pun kembali memusatkan perhatiannya kepada tujuan utamanya yaitu bertandang ke istana Kerajaan Laut Selatan.

“Kemana aku harus pergi jika ingin ke istana?”, tanya Akbar kepada tiram-tiram yang sedang bernyanyi.

Akbar pun tersenyum dengan jawaban para penghuni lautan itu yang tidak seragam. Sama saja mau di darat atau pun di laut yang namanya jin tidak bisa begitu saja bisa dipercaya.

Tiba-tiba liontin emas yang dikenakannya bergerak lalu menunjukkan arah kemana ia harus menuju. Kalung Jangkar itu menjadi penunjuk arah untuk memandu Akbar sampai ke istana.

Akbar yang meluncur dengan dipandu liontin jangkar emas yang menghunus tegak di hadapannya berhasil dengan cepat tanpa ada hambatan tiba di tempat Kerajaan Laut Selatan. Para prajurit penjaga yang tadinya ingin menghentikannya karena menerobos masuk begitu saja ke dalam istana membatalkan niatnya karena melihat manusia itu adalah tamu yang sedang ditunggu oleh Ratu mereka dengan tanda liontin emas berbentuk jangkar yang menuntunnya.

“Wahai penjaga aku ingin bertemu dengan Ratu kalian”, ucap Akbar yang tampak kebingungan di istana megah nan luas yang semua perabotan dan bangunannya berlapis serba emas itu.

“Ikut aku”, jawab penjaga istana itu dengan menunjukkan sikap yang tidak senang.

Rupanya tidaklah mudah untuk menghadap bertemu dengan Ratu Kerajaan Laut Selatan di istananya meskipun sudah mendapatkan jaminan. Akbar harus terlebih dahulu duduk menunggu di bangku antrian hingga gilirannya dipanggil.

“Kedatanganmu membuat kami semua bergunjing karena rasa iri”, ungkap siluman ikan buntal yang duduk di samping Akbar.

“Kenapa bisa begitu?”, tanya Akbar.

“Biasanya manusia yang datang ke alam kami tiba dalam keadaan terbelenggu untuk dijadikan sebagai budak karena telah melakukan perjanjian dengan bangsa kami”, ucap ikan buntal itu.

“Tapi kau datang dengan begitu mudahnya bahkan bisa memasuki istana dengan sesuka hati”, tambahnya.

“Tidak semuanya manusia berperilaku seperti itu”, sanggah Akbar.

“Kau sendiri ada perlu apa?”, tanya Akbar.

“Aku mau mengadu. Telur-telurku dimakan oleh oknum prajurit istana”, jawab jin siluman yang ternyata wanita itu.

Akbar bersabar mengantri sembari menikmati suasana istana kerajaan yang sejuk. Ia berbincang-bincang dengan para jin-jin laut di sana yang juga mempunyai permasalahan hidup yang tidaklah jauh berbeda dengan persoalan kehidupan di dunia manusia.

Setelah lama menunggu tibalah giliran bagi satu-satunya manusia yang berada di daftar antrian itu.

“Apa yang ingin kau adukan?”,

“Pasti ini salah paham. Aku ke sini untuk bertemu dengan Ratu kalian”, ucap Akbar.

“Lihat ini”, Akbar sembari menunjukkan liontin jangkar emasnya.

Rupanya kehadiran Akbar di istana tidak terlalu dianggap serius oleh para petugas-petugas di sana.

Mendadak suasana menjadi mencekam. Suara gamelan sayup-sayup terdengar. Nada itu berbunyi sama persis seperti ketika Akbar memasuki goa batu hitam.

Datanglah Nyi Rongrong yang membuat semua penjaga di istana tertunduk dan terdiam.

“Ikut aku wahai manusia”, ucap Nyi Rongrong.

“Maafkan kami tidak memperlakukanmu selayaknya tamu”, tambahnya.

Akbar mengikuti langkah Nyi Rongrong yang berjalan masuk ke dalam istana. Panglima sakti Kerajaan Laut Selatan itu mewujudkan penampilannya yang berbeda. Sosoknya kini adalah seorang perempuan anggun dengan wajahnya yang serius namun tetap cantik. Ia juga menunjukkan sisi kekejamannya. Petugas istana yang baru saja menanyai Akbar sudah dibunuhnya dengan memenggal kepalanya dengan menggunakan satu tangannya yang bisa diubah menjadi senjata mematikan dengan kuku panjang runcing nan tajam. Begitu juga dengan penjaga istana yang menyuruh Akbar untuk mengantri prajurit istana itu kini sudah tinggal setengah badan.

Nyi Rongrong memang panglima perang kerajaan mereka. Kekuatan jin laut tua itu sudah tidak perlu lagi dipertanyakan. Ia juga merupakan salah satu punggawa istana yang memiliki kepercayaan penuh dari Sang Ratu. Tapi tetap saja ada sebuah dinamika dimana ada saja yang tidak suka dengan sosoknya.

Kini Akbar dan Nyi Rongrong sudah berada di sebuah ruangan di dalam istana yang digunakan oleh Sang Ratu untuk menerima kunjungan orang-orang tertentu.

“Ratu sedang pergi. Makanya ia tidak bisa langsung menyambutmu”, ucap Nyi Rongrong.

“Sebentar lagi Ratu akan kembali. Kau tunggu saja di sini”, kata Nyi Rongrong meninggalkan tamu istana seorang diri.

Derap suara kaki kuda terdengar saling beradu. Terdengar pula bunyi kerincing dari hiasan-hiasan yang mewarnai kereta kencana yang sudah sering menjadi sebuah perbincangan di dunia manusia itu. Tibalah Sang Ratu Kerajaan Laut Selatan.

Tiada diduga dan tiada dinyana. Sosok Ratu Laut Selatan itu sangatlah cantik tiada tara. Pantas saja ia dijuluki Ratu Samudra. Parasnya yang seperti ini belum pernah dilihat oleh Akbar. Bahkan artis-artis cantik di dunianya pun lewat jauh.

“Maafkan aku wahai manusia. Aku baru saja ada sebuah urusan di dunia tempatmu tinggal”, kata Sang Ratu.

“Kamu tidak perlu sungkan denganku. Aku juga mengenal teman-temanmu”, ungkapnya.

“Tentu saja Ratu aku tidak akan sungkan”, kata Akbar yang sebenarnya gugup dengan aura yang terpancar dari Sang Ratu.

“Duduklah kembali. Aku akan menceritakan semuanya yang perlu kamu ketahui, kenapa kami meminta bantuanmu dan bagaimana misi ini harus kamu lakukan”, ucap Sang Ratu dengan seksama.

Dunia lautan gaib terbagi menjadi lima kerajaan besar yang menghuni wilayah samudranya masing-masing. Lima kerajaan dan wilayahnya itu terdiri dari Kerajaan Samudra Pasifik dengan luas wilayah terbesar, Kerajaan Samudra Atlantik, Kerajaan Samudra Hindia atau yang lebih dikenal oleh orang-orang sebagai Kerajaan Laut Selatan, Kerajaan Samudra Arktik atau Kutub Utara, dan Kerajaan Samudra Antartika atau Kutub Selatan atau yang dikenal juga dengan sebutan Kerajaan Es.

Kelima kerajaan besar itu hidup berdampingan di alam lautan. Mereka bertanggung jawab kepada berlangsungnya keseimbangan alam yang terjadi di bumi ini. Kedamaian kehidupan yang saling bertoleransi dan tidak mengusik antara satu dengan yang lain menjadikan lautan bersikap baik dan bersinergi dengan tanah daratan begitu juga dengan para penghuninya yang merasakan ketenangan dan kesejahteraan. Tapi baru-baru ini kembali muncul sebuah isu yang sedang hangat menjadi perbincangan yang mengancam kedamaian alam lautan yang sudah berhasil dijaga bersama-sama sejak zaman dahulu kala.

Memang dahulu sekali pernah terjadi perpecahan dahsyat di dunia bawah laut hingga membuat bumi hancur. Tapi apakah peristiwa itu harus terulang lagi?

Diantara lima kerajaan besar itu ada satu yang berulah yaitu Kerajaan Samudra Atlantik. Wilayah yang dihuni monster kegelapan itu keluar dari jalur hukum yang sudah ditetapkan dan disepakati bersama. Kerajaan Samudra Atlantik mulai menginvasi kerajaan-kerajaan lainnya untuk mengukuhkan diri mereka sebagai satu-satunya penguasa lautan.

Tentu saja hal ini tidak bisa dibiarkan. Jika sampai terjadi maka tidak hanya dunia bawah laut yang akan terbengkalai tapi tanah bumi pun akan terimbas fatal dampaknya. Para pemimpin dari empat kerajaan yang lainnya pun telah mengadakan pertemuan guna mencegah penjajahan yang akan dilakukan oleh jin-jin dari Atlantik. Empat kerajaan besar sudah siap untuk berperang jika itu menjadi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi melawan Kerajaan Samudra Atlantik yang memang dikenal mempunyai kekuatan militer paling mematikan.

“Mereka sudah mulai melakukan pergerakan dengan menduduki sub kerajaan-kerajaan kecil di berbagai perbatasan wilayah samudra”, ucap Sang Ratu.

“Ancaman mereka nyata dan semakin mengkhawatirkan”, tambahnya.

“Lalu apa misiku?”, tanya Akbar.

“Kerajaan Samudra Atlantik mempunyai senjata perang yang sangat kuat pada diri monster laut yang hidup di wilayah mereka. Monster laut itulah yang akan mereka gunakan sebagai alat tempur utama untuk menghancurkan kerajaan-kerajaan yang lainnya jika perang besar pecah”, terang Sang Ratu.

“Saat ini mereka sedang mempersiapkan monster laut itu. Mereka memberikan asupan kepada makluk buas itu berupa jiwa-jiwa manusia yang disengaja maupun tidak disengaja tenggelam di perairan mereka. Jiwa-jiwa manusia itu mereka kurung dalam sebuah penjara kelam sebagai bahan bakar energi untuk monster laut tersebut”, lanjutnya.

“Tugasmu wahai manusia adalah membebaskan jiwa-jiwa manusia yang terkurung itu untuk melemahkan kekuatan monster laut”, jelas Sang Ratu.

“Bagaimana caraku melakukannya?”, tanya Akbar.

Akhirnya jelas sudah duduk perkara permasalahan di dunia gaib bawah laut. Sudah dipastikan pula misi apa yang akan dilakukan oleh Akbar.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!