11
Anggi Putri Nugroho, wanita cantik yang baru menyelesaikan pendidikan kedokterannya di usia 23 tahun. Memiliki kepercayaan diri tingkat tinggi membuat Dokter Anggi tanpa segan menerima tantangan dari kedua sahabatnya untuk menakhlukan seorang laki-laki asing yang mereka temui di club. Hingga akhirnya kisah rumit percintaannya 'pun dimulai.
Ig : Ratu_Jagad_02
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
"Kenapa ke boutique? Kau tahu, boutique ini milik salah satu desainer terkenal. Kau tidak salah pilih tempat 'kan. Di sini barang-barangnya serba mahal. Memangnya kau—"
"Jangan banyak bicara, Anggi. Ayo masuk!"
Lama-lama, Morgan bisa hilang kesabaran menghadapi Anggi. Ia menyeret tangan Anggi masuk ke boutique dan meminta pegawai boutique mencarikan dress yang cocok untuknya. Anggi yang hendak protes tidak memiliki kesempatan, hingga ia menurut saja saat pegawai boutique membawanya masuk untuk mencari dress yang pas untuk tubuhnya.
"Sudah, ayo kita berangkat." ucap Anggi saat ia keluar dari ruang ganti.
Morgan yang sebelumnya fokus pada ponsel, kini mematikan ponselnya dan menatap Anggi. Begitu melihat penampilan Anggi ia mengelus dadanya berulang kali. "Kau mau ke mana, pesta dansa? Kenapa cari baju yang seperti ini. Hei dengar, aku akan mengajakmu makan malam bersama keluargaku, kenapa dress pilihanmu malah seperti kupu-kupu malam begini?"
"Sembarangan mengatakan aku kupu-kupu malam. Dengar, ini dress adalah dress kualitas terbaik di sini dan harganya sangat mahal, jadi jangan sembarangan kalau bicara. Atau jangan-jangan, sebenarnya bukan dress ini yang jelek, tapi kau saja yang kere dan tidak mampu membayarnya, hahaha." Anggi tertawa senang saat berhasil menebak isi pikiran Morgan. "Baiklah dengar, boutique ini menyediakan sewa untuk baju-baju koleksi mereka, jadi kau bisa menyewa baju ini untuk malam ini, aku yakin harga sewanya juga tidak begitu mahal." ucap Anggi memberi solusi.
Morgan menghela napas kasar mendengar ucapan Anggi. Ia memang bukan laki-laki baik, tapi ia juga tidak mungkin mengenalkan seorang wanita pada keluarganya dengan penampilan yang se-terbuka ini. Apa yang akan kedua orang tuanya pikirkan nanti.
Tanpa pikir panjang, Morgan langsung membawa Anggi masuk kembali ke ruang ganti, setelah itu ia keluar menuju pajangan dress dan langsung mengambil dress yang ia rasa cocok untuk Anggi. Ia memberikan dress pilihannya tersebut pada pelayan dan meminta mereka membantu Anggi memakainya. Tidak begitu lama, akhirnya Anggi keluar dari ruang ganti dengan dress yang ia pilihkan.
"Nah, ini baru benar." seru Morgan puas.
"Ish! Kau ini tidak mengerti kode ya? Dress yang tadi itu adalah dress paling murah di sini dan aku sengaja memilihnya karena tidak ingin membebanimu dan membuatmu kere. Tapi kau malah sok-sok'an memilih dress yang mahal ini. Lalu sekarang, kau akan membayarnya dengan apa?" bisik Anggi.
"Kau meremehkanku?" Morgan sungguh tidak suka jika ada yang meremehkannya, apalagi jika itu adalah seorang wanita. Ia langsung mengeluarkan dompetnya dan memberikan kartu pada kasir untuk membayar dress yang saat ini Anggi kenakan.
"Wow, apa memang gaji bekerja di sana sebesar itu?" tanya Anggi.
"Kau pikir?"
"Ya, menurutku pasti tidak begitu besar. Oh, pasti tips dari pengunjung cukup menguntungkan ya?"
Morgan mengernyitkan alisnya bingung. Tampaknya jalan pikirannya dan Anggi berbeda, tapi ia tidak berniat meluruskan apapun sekarang karena kedua orang tuanya pasti sedang menunggunya. Ia langsung mengajak Anggi ke mobil dan kembali melaju menuju restoran tempat mereka akan makan malam.
"Restoran pilihan keluargamu elit juga. Memang berapa gajimu bekerja di sana, kenapa dari tadi kau mengajakku ke tempat-tempat yang mahal?" tanya Anggi sembari melangkah masuk mengikuti Morgan. Hingga akhirnya langkah mereka berhenti di depan private room.
"Dengar, kau harus romantis padaku dan buat orang tuaku dan orang tua Mika yakin bahwa kita memang sepasang kekasih. Kau paham?" ucap Morgan.
"Tunggu dulu, Mika itu siapa?" tanya Anggi.
"Mantan calon tunanganku yang kemarin."
"Oh yang itu. Berarti sekarang kau memintaku ke sini untuk membantumu membatalkan pertunanganmu secara resmi, begitu?" tanya Anggi setelah ia berhasil menangkap maksud Morgan
"Aku tidak menyangka otakmu ada isinya ternyata. Sudahlah, ayo masuk."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Yang tadi dipilih Anggi
Vs pilihan Morgan.