Seorang wanita tiba-tiba terbangun dari tidurnya,kepalanya berdenyut sakit sekali seperti habis terhantam sesuatu yang besar.
" Tuan, nyonya sudah sadar!." ucap perajurit yang baru datang dan memberi tahu kabar tersebut kepada tuan nya.
" Selesaikan,lalu kita pulang." ucap Sang tuan .
Mereka pun menambah kekuatan untuk membunuh monster-monster yang masih tersisa dengan sekali tebasan,sesuai perintah sang Tuan Duke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jalan-jalan
Keesokan harinya, saat Cynthia terbangun dari tidurnya yang nyenyak dia meregangkan otot-otot tubuh nya.
Entah kenapa tadi malam dia merasa tidur sangat nyenyak sekali.
" Selamat pagi nyonya, saya membawakan sarapan anda. " Ucap Pelayan Anna
"Terimakasih An, taruh saja di meja. Saya mau mandi dulu." Ucap Cynthia yang melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi.
Pelayan Anna pun dengan cekatan menyiapkan pakaian ganti sang Nyonya dan beberapa aksesoris untuk di pakai nyonya nya.
Setelah membersihkan diri dan Bersarapan, Duchess Cynthia dan pelayan Anna memutuskan untuk keluar dan melihat-lihat sekitar penginapan, namun langkah Duchess Cynthia terhenti saat melihat Duke Vander sedang bersama para pengawal dan terlihat mendiskusikan sesuatu.
" Selamat pagi Grand Duchess." sapa para pengawal sambil menunduk hormat.
Cynthia pun mengangguk sambil tersenyum untuk membalas sapaan pengawal,namun rupanya senyuman dari sang Duchess membuat para pengawal mendapatkan pelototan tajam dari sepasang mata Merah yang menatap nyalang ke arah mereka.
Deg!
" Kalian kenapa?." tanya Cynthia yang merasa heran karena tiba-tiba melihat para pengawal yang diam kaku dan membisu.
" Abaikan saja mereka Duchess." ucap Duke Vander.
" Anda sudah sarapan?." tanya sang Duke.
" Sudah, Saya keluar karena ingin berjalan-jalan sebentar sebelum pulang." Ucap Cynthia.
" Apa Anda mau ikut dengan saya Sebentar." Ajak Duke Vander pada Duchess Cynthia.
Sebelum Cynthia menjawabnya Duke Vander sudah lebih dulu menggenggam tangan Duchess Cynthia yang mana membuat si empunya menjadi gugup.
" Untuk Kalian semua jika persiapan untuk pulang sudah selesai, kalian bebas beristirahat atau membeli sesuatu untuk oleh-oleh,tapi ingat selalu berjaga-jaga dan waspada dimanapun, mengerti!." Ucap Duke Vander.
" Baik Tuan Duke."
" Ayo Duchess,kita akan ketempat yang menyenangkan dulu sebelum pulang." Duke Vander Pun mengajak Duchess Cynthia dengan berjalan kaki hanya berdua.
Tidak lupa Duke Vander meminta topi Duchess Cynthia yang dipegang oleh pelayan Anna sedari tadi.Duke Vander pun tanpa sungkan memakaikan topi itu membuat Duchess Cynthia merasakan perasaan berdebar lagi.
Para pengawal dan Pelayan Anna sedari tadi mesem-mesem melihat adegan manis antara Tuan Dan nyonya mereka, mereka semua tidak berani melihat secara terang-terangan jadi mereka hanya curi-curi pandang saja.
🌼
Kini keduanya sudah sampai di sebuah jalanan yang sangat terkenal di ibu kota karena banyak sekali toko-toko makanan,perhiasan dan pakaian.
Banyak juga para penjual yang menggunakan Gerobak di sepanjang jalan.
" Kakak-kakak, kakak Cantik Maukah anda membeli peremen gulali saya " ucap Seorang anak kecil laki-laki yang menarik ujung Dress yang digunakan oleh Duchess Cynthia.
Duke Vander pun ikut terhenti dan melihat apa yang akan dilakukan oleh Isterinya.
Cynthia pun tersenyum ke arah Anak laki-laki itu lalu berjongkok dan menyesuaikan tingginya dengan sang anak.
" Nak, berapa umurmu dan siapa namamu?." tanya Cynthia dengan Lembut.
" Nama Saya Albert kakak, dan umur saya 7 tahun."jawab anak itu.
" Albert,kau berjualan sendiri?." Tanya Cynthia dan Albert pun menggeleng dia menunjuk ke salah satu gerai gerobak gulali.
" Itu ibu saya. Jualan kami hari ini baru laku sedikit tapi kami harus bergegas ke rumah sakit sekarang karena Ayah ku sedang sakit." jawaban dari Albert terdengar sangat jujur namun Duchess Cynthia melihat ke arah Duke Vander .
Duke Vander pun tanpa ragu mengangguk karena ia memang bisa membaca pikiran orang, dan anak yang bernama Albert ini memang jujur.
" Baiklah, karena suami kakak setuju jadi semua permen gulali yang belum terjual akan kakak beli ya, sekarang ayo Kita hampiri ibumu." Ajak Cynthia yang membuat Albert sangat berterimakasih dan bersemangat memberitahukan nya pada ibunya.
Setelah membeli semua Gulali itu Kini Duke Vander mengajak Duchess Cynthia ke sebuah toko roti yang terkenal di jalanan itu.
Pelayan pun menyajikan berbagai macam cake yang di pesan. Duchess Cynthia yang sangat suka makanan manis pun sangat-sangat bersemangat menyantap hidangan di depan matanya.
Tidak ada yang Menyadari jika keduanya adalah Duke dan Duchess Utara,karena Duke Vander memasang sihir yang membuat orang-orang tidak bisa mengenali mereka.
" Terimakasih,sudah mengajak saya kesini Tuan Duke." ucap Cynthia sambil tersenyum manis setelah mencicipi beberapa kue.
" Sepertinya anda melupakan sesuatu Nyonya,dan karena ada lupa maka anda akan mendapatkan hukuman nanti." Ucap Duke Vander sambil menyeka sudut bibir Duchess Cynthia yang belepotan sambil menerbitkan senyum menyeringai di wajah nya.
Cynthia terdiam karena belum mengerti apa yang dimaksud oleh Duke Vander.
Duke Vander?, astagaaa seharusnya aku memanggilnya Vander jika sedang berdua,habislah aku.
Duchess Cynthia yang baru ingat pun hanya bisa tersenyum kaku dan menerim nasibnya yang akan mendapatkan hukuman.
kurang greget
datar datar saja