NovelToon NovelToon
Tuan Willy: Duda Mencari Cinta

Tuan Willy: Duda Mencari Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Ibu Pengganti
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: nenah adja

Mata kecil itu berpendar melawan rasa bosan di tengah hiruk pikuk orang dewasa, hingga matanya berbinar melihat seorang gadis cantik, terlihat anggun dengan raut keibuan. Ini dia yang di carinya.

Kaki kecilnya melangkah dengan tatapan tak lepas dari gadis bergaun bercorak bunga dengan bagian atas di balut jas berwarna senada dengan warna bunga di gaunnya.

Menarik rok gadis tersebut dan memiringkan wajah dengan mata mengerjap imut.

"Mom.. Kau.. Aku ingin kau menjadi Mommyku.."

"Anak kecil kau bicara apa.. Ayo aku bantu mencari Ibumu.."

"Tidak, Ibuku sudah tiada, dan aku ingin kau yang menjadi Mommy ku."

"Baiklah siapa namamu?."

"Namaku Daren, Daren Mikhael Wilson aku anak dari orang terkenal dan kaya di kota ini, jadi jika kau menikah dengan Daddyku kau tidak akan miskin dan akan hidup senang."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TW 8: Pura- Pura

Isa termenung..

Isa tak ingin terjebak di antara anak dan ayah itu, dengan menjalani drama sebagai teman kencan Willy, lalu calon ibu untuk Daren.

Meski tidak sampai menikah, karena Willy berjanji akan segera mencari wanita yang akan Willy jadikan istri serta Ibu untuk Daren, tapi hati kecil Isa tak ingin membohongi Daren dan menumbuhkan harapan di hati bocah kecil itu.

Bagaimana nanti jika Daren tahu jika sebenarnya dia hanya berpura- pura menjadi calon Ibunya.

Daren pasti sangat kecewa, meski baru mengenal bocah itu, Isa merasa tulus menyukai Daren, apa jadinya kalau Daren kecewa.

Di sisi lain dia juga mempertaruhkan harga dirinya di depan karyawannya, bagaimana dia menjelaskan bahwa dia di tolak untuk ke tiga kalinya oleh tuan Willy, Isa pasti tidak akan punya wajah lagi untuk berdiri tegak di depan karyawannya.

"Berapa lama ini berlangsung?" Isa melepas kaca mata bacanya dan menatap Willy dengan serius.

Willy mengedikkan bahu "Aku tak boleh sembarangan dalam memilih, jadi aku belum tahu batas waktu yang aku perlukan."

Isa mengeryit "Apa anda gila tuan Willy?, aku tak mau selamanya melakukan drama, dan menunggumu tanpa kepastian.." Isa meringis dalam hati, dia sungguh tak ingin melakukan ini, firasatnya mengatakan ini tidak baik, belum lagi rasa bersalahnya pada Daren karena telah berbohong menjadi calon ibunya.

Hati Isa terlalu baik, dia tak ingin menyakiti orang lain, bahkan di saat dia menyukai seorang pria, Isa memilih mundur dari pada berjuang karena pria itu memang tidak menyukainya, lalu apa yang terjadi jika apa yang akan dia lakukan justru menyakiti Daren, bocah lugu yang bahkan tak tahu apapun tentang kerasnya dunia.

"Aku bukan orang bodoh.." Willy melipat kedua tangannya di dada. "Mungkin tidak sebentar untuk mencari calon Ibu untuk Daren , ada beberapa hal yang harus aku pikirkan, kebanyakan dari mereka ingin menikah denganku tapi tak mau menerima Daren, atau bahkan acuh saja dan mengabaikan Daren.."

"Aku tak hanya butuh istri, tapi aku butuh Ibu yang akan menyayangi putraku.."

Willy benar sangat sulit untuk menemukan ibu sambung yang baik dan tulus, ada.. tapi sangat jarang di temui, dan Wily harus bisa menemukannya setidaknya Isa tidak akan merasa bersalah karena menyakiti Daren, karena Daren mendapat gantinya yang lebih baik.

"Jika kau bersedia aku akan buatkan kontraknya.."

"Tiga bulan.." Willy mengeryit mendengar ucapan Isa "Aku akan menjadi calon Ibu untuk Daren selama tiga bulan.. Bisakah dalam kurun waktu itu kau menemukan Ibu yang sesungguhnya untuk Daren.."

Willy mengangkat alisnya "Kau pikir kau dalam posisi bisa menentukan, aku yang akan membuat perjanjian hingga kapan kau harus menjadi calon Ibu untuk Daren, tugasmu hanya berperan dengan baik di depan putraku dan jangan bermimpi sedikitpun untuk mengecewakannya."

Isa menghela nafasnya, kenapa kata- kata Willy terdengar kejam, Isa sungguh menyukai Daren, bahkan tanpa harus berakting dia juga akan memperlakukan Daren dengan baik, tapi terserah pria itu mau mengatakan apa, Isa tak peduli. Jadi Isa hanya berkata "Kau pikir Daren tidak akan curiga jika kita terlalu lama berkencan dan tidak menikah, yang Daren inginkan adalah seorang Ibu, bukan hanya sekedar calon saja.. Lalu bagaimana jika Daren mendesak agar kita segera menikah." Isa tak mau menikah dengan pria yang tidak mencintai dan tidak di cintainya.

Willy mengangguk, lalu menekan ponselnya hingga tak lama kemudian bel pintu kamar Isa berbunyi.

Isa mengeryit dan melihat ke arah pintu, siapa lagi yang datang.. Isa bangun dan berjalan ke arah pintu lalu membukanya.

Seperti saat Willy datang Isa juga mengeryit saat melihat pria di depannya.

"Kau.."

Piter mengangguk hormat, lalu tanpa di persilahkan masuk dia melewati Isa begitu saja dan langsung menghadap Willy, "Dasar pria- pria tak tahu sopan santun, masuk ke kamar wanita tanpa izin.." Isa menggerutu lalu mendudukan dirinya di tempat semula.

Piter melihat ke arah meja lalu berdehem "Apa disini tamu tidak di beri minum..?" Piter mengelus lehernya, sejak Willy masuk Piter hanya berdiri di depan pintu sambil menunggu instruksi untuk masuk, tentu saja setelah Willy berhasil membuat kesepakatan, dan sudah beberapa menit Piter merasakan haus bahkan sejak berdiri di depan pintu sana.

"Aku tidak mengundang kalian, kalian masuk begitu saja.. Jadi untuk minuman haruskan aku ambilkan?.." Isa berdecak malas.

Piter mengangguk lalu pergi ke arah pantry, mengambil satu kaleng minuman dari lemari es dan meminumnya.

Isa ternganga, tak percaya dengan apa yang di lakukan Piter, pria itu sungguh tidak sungkan dan mengambil minuman sendiri.

Dasar tidak sopan..

"Tanda tangani ini!" Willy meletakan sebuah kertas di depan Isa.

"Apa ini..?" tak menjawab Willy hanya menatap acuh dan membiarkan Isa membacanya.

"Kau sudah mempersiapkannya?"

"Astaga, aku tak percaya.." di tangannya tertulis kontrak untuk kesepakatannya menjadi calon ibu Daren 'Pura- pura' tolong di ingat kata penting itu. Dan lihatlah bukankah waktu tiga bulan sama seperti yang Isa katakan.. Kenapa tidak bilang setuju saja dari awal.

Lagi- lagi Willy tak bicara, hingga membuat Isa mendengus sebal..

Isa membaca setiap point tak ingin ada yang merugikan dirinya, beruntung tak ada sesuatu yang Isa khawatirkan, di sana tertulis jika tidak ada kontak fisik selain di depan Daren.

Dan yang paling penting adalah Willy berjanji akan menjadi investor di proyek baru di perusahaanya.

Meski dengan hati yang berkecamuk, Isa mencoba tenang dan membubuhkan tanda tangannya di atas kertas putih itu.

Usai melihat Isa menandatanganinya dengan sigap Willy mengambil kertasnya, seolah kertas itu sangat berharga. "Baiklah kita sudah sepakat.."

"Tiga bulan.." Isa mencebik.

Willy bangkit dari duduknya lalu berkata "Bereskan semua barangmu, mulai besok kau akan tinggal di rumahku."

Isa tercengang, apalagi sekarang.. Isa mengingat apakah ada point dimana dia harus tinggal di rumah tuan Willy.. Isa rasa tidak.

1
saingan masuk rumah 🤣🤣🤣
aman author suka atau tidak Tetap di lanjut membaca.. komentar positif negatif tu lumrah bikin semangat denyut² enak 🤣
Bunda Nana
my sweet daddy kok gak da thor
Ceu Nah: pindah ke apk sebelah kk
total 1 replies
hmmp memaksa kamu Willy.. mencari keuntungan pada gadis 😒
Kesian.... Mangsa keadaan di persulitkan lagi 🥴/Panic/
Bzaa
semangat isa
Bzaa
menarik
Bzaa
semangat isa
Bzaa
hadirrr
ciri² bgmn itu isa 🤣/Sweat/
Rossa Simangusong
dramanyaaa 🤣🤣🤣
jatuh cinta pada Duda... wahhh isa /Awkward/
Sabaku No Gaara
Luar biasa
nahhhh nyonya Simon, pengaruh buruk mu d ikuti oleh Lucas anak mu.. cisss/Panic/
kambing willy ... niat dlm DiAM 🤣🤣🤣
Anggun Yulianti
Luar biasa
Aq Retno
bagus
#ayu.kurniaa_
.
Rina Arie
Luar biasa
alfiyati mentoro
semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!