Dark Dragon adalah sebuah kelompok yang di buat oleh anak anak sekolah di tahun dua ribuan. mereka yang merupakan teman sekolah juga teman di tempat balapan setuju untuk membuat kelompok dengan nama itu agar mereka bisa tetap kompak dan punya wadah yang tepat untuk menyalurkan hobi mereka.
sang ketua yang bernama Adrian Wijaya merupakan anak dari seorang Kiai ternama di kotanya tapi dia tidak bisa meneruskan tanduk kepemimpinan pesantren di karenakan dia lebih suka tinggal dan sekolah di Jakarta dan mengelola bisnis orang tuanya.
hingga hidupnya berubah, dari yang hanya mengurus usaha keluarga dan Dark Dragon, tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam hidupnya. siapakah dia? dan bagaimana kisah mereka juga teman temannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ijab kabul dan rencana penyerangan
"Kasih kado yang bagus, Soalnya kalau jelek gue bakal hajar Lo semua dibantu Sari" ancam Adrian
"Belum apa apa, calon istri udah di ajarin berantem" sinis Irsyad mencibir
"Maklum keduanya kan tukang pukul" sinis Angga
"Asal jangan tukang jagal, bisa bahaya kalau apa apa mereka jagal" ledek Mandala tertawa
................
Di rumah Sari
"Sari, ayah sebentar lagi, akan menyerahkan tanggung jawab atas Sari kepada suami Sari nanti, ayah harap kamu bisa menjadi istri yang Soleha untuknya" ucap Marwan memberi nasihat
"Ayah, kan Sari akan tetap tinggal disini" ucap Sari dengan mata berkaca-kaca
"Iya kamu benar, tapi sekarang bakti kamu adalah lebih utama pada suamimu, sayangi dan hormati dia, jangan membantah setiap ucapannya selama itu demi kebaikan dan masih di jalan agama" nasehat Marwan lagi
"Sari jadi Takut yah" ucap Sari cemberut
"Terus Sari mau batalin pernikahannya?" Tanya Marwan serius
"Nggak, enak aja, dia udah megang Sari masa nggak tanggung jawab" ucap Sari cemberut dan membuat Marwan terkekeh
"Adrian insyaallah anak yang baik dan bisa menjaga kamu" ucap Marwan mengusap rambut Sari
"Nanti kalau kak Adrian jadi suami Sari, sari masih boleh tidur sama kalian nggak?" Tanya Sari memelas
"Nggak boleh" jawab khasanah yang masuk ke dalam kamar Sari
"Kamu nanti hanya boleh tidur dengan suamimu" ucap khasanah lembut
"Tapi kan kak Adrian tidur di rumahnya, bunda" ucap Sari memelas
"Seminggu sekali dia akan menginap disini, begitupun kamu yang akan menginap di sana" jawab Marwan tersenyum
"Memangnya boleh kalau Sari tidur disana?" Tanya Sari polos
"Disana juga sudah menjadi rumahmu Sari" jawab khasanah mengusap pipi Sari
"Sekarang kamu istirahat dulu, supaya nanti sore kamu nggak ngantuk" pinta khasanah tersenyum lembut
"Iya" jawab Sari singkat
....................
Sementara itu di sebuah bangunan yang sudah terbengkalai, terlihat puluhan pemuda sedang berkumpul
"Persiapkan diri kalian karena hari ini kita geng Wolf Hunter akan menyusup ke area milik geng Dark Dragon" perintah sang ketua yang bernama Ferdinand
"Apa ketua sudah tahu tentang sisi mana saja dari markas mereka yang bisa kita serang" tanya seorang anggota
"Gue sudah ada disana selama tiga bulan dan sudah memastikan titik mana saja yang bisa kita serang" jawab Ferdinand percaya diri
"Kami akan ikuti semua perintah" ucap seorang lelaki yang ternyata adalah Badrun yang ikut bergabung dengan Ferdinand
"Bagus, persiapkan semua senjata dan pastikan semua anggota kita lengkap dan tetap berhati-hati" perintah Ferdinand
"Menurut mata mata kita di sekolah, saat ini geng Dark Dragon sedang terpisah, hanya Hendra, Septian, Angga, Sandi dan Samuel yang terlihat bersama di sebuah mall pas pulang sekolah tadi" ucap seorang anggota mereka
"Mandala dan Mahesa?" Tanya Ferdinand serius karena kedua orang itu adalah inti terpenting dalan Dark Dragon
"Mereka pulang ke rumah mereka" jawab seorang anggota tadi
"Irsyad?" Tanya Ferdinand lagi
"Dia terlihat bersama seorang perempuan berboncengan ketua" jawab anggota tersebut, Saraswati memang akrab dengan Adrian dan para sahabatnya tapi dia bukan bagian anggota Dark Dragon
"Adrian?" Tanya Ferdinand
"Adrian terlihat langsung pulang sama seperti Mandala dan Mahesa" jawab anggota tersebut
"Bagus, berarti di markas hanya ada beberapa orang saja dan pengamanannya sedang lengah" ucap Ferdinand senang
"Tarik semua anggota yang memata matai dark dragon dan minta mereka ikut menyerang markas itu!' perintah Ferdinand
Ferdinand memang memiliki dendam dengan Adrian karena dulu, mantan pacar Ferdinand sempat menyukai Adrian dan Adrian selalu berhasil membuat Ferdinand kalah dalam hal apapun. Kekesalan itu semakin bertambah saat Adrian menolak cinta dari adiknya Laras sehingga Laras depresi dan mencoba bunuh diri
Adrian sebenarnya tak salah dalam hal ini, karena dia memang di didik untuk tidak berpacaran mengingat dia adalah seorang cucu dari pemilik pesantren di sebuah kota, dia juga pintar dalam bidang akademik ataupun non akademik, jadi tak salah jika saat ini dia menduduki kursi ketua Dark Dragon, meski disana masih ada Hendra yang memiliki keahlian di atas Adrian, tapi jika untuk kepemimpinan, Adrian lebih baik dari yang lain
...............
Acara yang ditunggu akhirnya datang, semua undangan sudah duduk di kursi masing masing, Bahkan ketua RT, RW dan para tetua setempat ikut hadir disana.
Orang tua dan Kakek Adrian juga sudah duduk mendampingi anak dan cucu kesayangan mereka. Adrian terlihat tampan dengan baju Koko panjang putih lengkap dengan peci berwarna senada
"Saudara Adrian Wijaya bin Sofyan Khalid Wijaya, saya nikahkan dan saya kawinkan putri kandung saya yang bernama Puspita Sari dengan maskawin berupa seperangkat alat sholat dan uang tunai sebesar 45 juta rupiah di bayar tunai!" Ucap Marwan lantang sambil menggenggam tangan Adrian untuk melaksanakan ijab kabul. Saat selesai dan tangan yang bersalaman itu di hentakkan
"Saya terima nikah dan kawinnya Puspita Sari binti Marwan Abdul Aziz dengan maskawin yang tersebut di bayar tunai" jawab Adrian dengan satu tarikan nafas
"Bagaimana para saksi?" Tanya penghulu melihat para saksi
SAH!!
Satu kata itu akhirnya terucap dari para saksi
"Silahkan pengantin wanita untuk di bawa kesini" pinta sang penghulu.lalu khasanah datang bersama Sari yang terlihat cantik dengan gamis satin berwarna putih, lengkap dengan hijab juga hiasan bunga melati yang disematkan di belakang hijab yang berbentuk seperti sanggul
"Ayo Adrian, do'akan istrimu" perintah Abah Khalid yang langsung diangguki Adrian
Dia lalu berdiri dan menghampiri Sari yang masih bi depan pintu bersama ibunya. Adrian menatap kagum pada Sari dengan senyuman yang terus terukir di bibirnya
"Kemarilah, aku akan mendo'akanmu" bujuk Adrian menarik tangan Sari lembut lalu dia menyentuh ubun ubun Sari dengan telapak tangan kanannya dan membacakan do'a
"Allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih."
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya.
Setelahnya Adrian meniupkannya di ubun ubun Sari dan mencium keningnya
"Ko lo jadi ganteng sih kak!" ucap Sari polos
"Iya gue udah buka mata batin Lo" jawab Adrian terkekeh. Sari lalu mencium tangan Adrian dan mereka sungkem kepada kedua orang tua mereka juga Abah Khalid
Sementara di barisan para sahabatnya Adrian, mereka sedang panik karena mendapat kabar kalau markas mereka kedatangan penyusup yang tak lain adalah Ferdinand
"Gimana nih?" Tanya Samuel panik
"Tunggu acara selesai" ucap Mandala tegas
lanjut KA penasaran