Sebelum baca, silahkan siapkan air putih untuk meredakan emosi.
Kisah rumah tangga yang sangat menggemaskan karena perceraian di ucapkan oleh Dony secara sadar pada Lyra, saat istri meminta hak sebagai seorang wanita normal, sudah dua tahun tidak mendapatkan sentuhan dari seorang suami.
Pertikaian antara Lyra dan Keluarga Dony, karena ingin merebut sebagaian harta yang jelas-jelas tidak ada hak Dony walau berstatus suami.
Hinaan dan cacian harus Lyra terima dari keluarga Dony dihadapan Kesy. Sehingga menorehkan rasa trauma luar biasa bagi putri kesayangan mereka.
Mampukah Lyra bangkit dari keterpurukannya, karena kehadiran seorang pria baik dan sangat berbeda dari Dony mantan suaminya?
Cinta seorang perjaka terhormat yang jatuh cinta pada seorang janda. Yang ternyata benar-benar memperjuangkan Lyra demi menyelamatkan psikologis seorang Kesy putri kesayangan yang menjadi korban perceraian kedua orang tuanya.
Baca kisah perjuangan "Perjaka untuk Janda"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tya Calysta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hukum rumah tangga
Lyra yang memiliki sifat keras kepala, namun berhati lembut itulah yang di manfaatkan oleh Dony berserta keluarganya. Ditambah Riche dan Rita, mengetahui bahwa Lyra memiliki harta yang berlebih dari mereka.
Cara yang diajarkan kedua ipar yang berhati iblis tersebut, agar dapat memanfaatkan Lyra sebagai istri penurut dan patuh yang takut kehilangan suami, itulah cara mereka untuk mematikan karakter Lyra didepan umum kemudian dengan mudahnya mengambil alih seluruh kendali uang milik istri Dony, itu merupakan jurus yang paling ampuh untuk menghancurkan karirnya.
Bagaimanapun jahatnya kedua saudara ipar Lyra ini pada dirinya, tidak mudah untuk merebut kekuasaan apalagi menghancurkan rumah tangga Lyra dan Dony pada awalnya, sebelum dia melihat dengan kedua bola matanya, bagaimana suami sendiri memperlakukan wanita sampah itu dengan penuh semangat dibandingkan dengan dirinya.
Karena pada dasarnya, wanita yang bekerja disebuah instansi pemerintah tersebut bukanlah wanita bodoh seperti yang ada dikepala Dony dan keluarganya.
Mata Lyra tertuju pada sosok sahabat sekolahnya, yang merupakan pengacara sebuah perusahaan terbesar di kota tersebut, "Iqbal....!?" sapanya.
Iqbal menoleh, "Lyra....!? How are you? Apakah kita di pertemukan merupakan kebetulan?" tawanya.
Iqbal berdiri dihadapan Lyra, memberi salam tanpa menyambut tangan sahabat wanitanya, mempersilahkan wanita bersama Kesy tersebut duduk dihadapannya sambil menikmati semangkok bubur ayam Bandung yang telah dipesan oleh Lyra saat masuk ke warung itu.
"Gimana.... gimana....!? Aman dong di kerjaan sekarang sebagai bagian keuangan, kan?" tanya Iqbal ramah.
Lyra mengangguk membenarkan, "Biasa aja siih! Aku juga baru dilantik."
Iqbal mengangguk, "Oya, kebetulan aku lagi nunggu Aryo disini. Ada mata kuliah yang belum beres....!!" ceritanya penuh semangat.
Lyra menautkan kedua alisnya, menoleh kearah Kesy, "Kebetulan kita akan bertemu Om Aryo disini, berarti kita nggak jadi ke mall," godanya pada putri kesayangan.
Kesy mendengus, "Iiighs Mama!" ucapnya.
Lyra mengusap lembut punggung putrinya, "Nanti kita atur yah! Kamu tenang saja."
Saat hati Lyra mulai nyaman dan pikirannya mulai tenang berubah seketika, sosok monster dari arah yang tidak disangka-sangka mengejutkan Lyra dan Iqbal yang tengah bercerita sambil menikmati sarapan bersama.
Wajah Rita dan Riche, hadir dihadapan Lyra dan juga Iqbal, tanpa peduli dengan pengunjung yang melihat mereka.
Lyra memeluk tubuh Kesy, menutup telinga putrinya agar tidak mendengar cacian dan hinaan yang di lontarkan iparnya dihadapan Lyra dan Iqbal.
"Eeeh, wanita rendah! Kamu biarkan adik ku tidur merana di luar rumah, hingga sekarang kamu biarkan dia berada diluar, malah kamu enak-enakan dengan om-om senang seperti ini. Mau jadi apa kamu....!? Mau jadi lonnte....!!! Haaaah.... jawab...!" ucap Rita tanpa henti.
Mendengar ucapan sampah itu dari mulut Rita, sontak Iqbal yang merupakan sahabat sekaligus teman sekolah Lyra pada masa itu, dan dia sangat mengenal dekat keluarga wanita yang tampak shock tengah memeluk putri kesayangannya. Dengan sigap dia berdiri tegap dihadapan Rita dan Riche.
"Tolong hargai sahabat ku! Atau kalian berdua sudah rindu aroma bui yang beraroma busuk sampah seperti mulut kalian....!? Silahkan pergi detik ini juga," ucap Iqbal seraya mengancam.
Wajah tegas seorang pengacara handal yang berwibawa, ditambah dua orang ajudan yang turut berdiri mendekati dua wanita tersebut, untuk melindungi Lyra dan Kesy.
Rita dan Riche tampak ketakutan, wajah memerah bahkan terlihat seperti terancam, memilih pergi meninggalkan warung bubur ayam Bandung tersebut.
Iqbal memberi kode pada ajudannya, untuk kembali duduk dan mengawasi dua wanita tersebut yang akan mengancam keselamatan Lyra dan putrinya.
Iqbal bertanya karena khawatir, "Ada apa Lyra? Kenapa kamu tidak cerita sama kami tentang masalahmu? Apa yang terjadi? Apa kamu berselingkuh?"
Lyra menggelengkan kepalanya, memberi air mineral pada Kesy agar kembali tenang.
Lyra menarik nafas panjang, "Dony telah menceraikan aku, Bal! Dan keluarga mereka sengaja menyerang ku, seolah-olah aku yang salah saat ini. Padahal aku yang dizolimi oleh suami sendiri. Entahlah Bal, kamu tahu sendiri bagaimana sulitnya proses kami bercerai. Ditambah keluarga ku, pasti akan menertawakan ku, karena sejak awal tidak menyetujui pernikahan ku dengan Dony."
Iqbal mengangguk mengerti, menatap wajah cantik Lyra yang tampak berusaha tenang, dalam menghadapi kondisi buruk seperti ini.
"Dengar Lyra, dalam rumah tangga hukum suami meminta kepada istri itu tidak ada, tapi.... tapi ini yah! Jika istri ikhlas memberikan sedikit hartanya untuk suami, itu pahala buat istri. Bukan seenaknya mereka meminta padamu, sehingga memperlakukan kamu seperti ini. Ini sama saja mental kamu di habisi mereka, saat kamu mengatakan kalah, kamu menyerahkan semua pada Dony. Bukan begitu Ibu Lyra!?" tanya Iqbal dengan wajah serius.
Lyra mengangguk membenarkan, dia tampak sangat tertekan, dengan semua drama yang terjadi saat ini. Semenjak Dony menceraikannya, semenjak itu pula keluarga pria tersebut menyerangnya habis-habisan tanpa memikirkan perasaan Kesy yang merupakan keponakan mereka.
Iqbal bertanya pada Kesy, "Anak Om ini udah kelas berapa? Kenapa tidak sekolah?"
Kesy menggelengkan kepalanya, seraya menjawab pelan, "Aku enggak mau sekolah, Om! Aku takut diejek oleh teman-temanku."
Iqbal membulatkan kedua bola matanya, menatap nanar pada Lyra yang masih duduk dihadapannya, "Are you crazy Lyra? Apa yang kalian lakukan pada anak sekecil ini?" tanyanya geram.
Lyra memejamkan mata, dia menutup bibirnya rapat tanpa mau menjelaskan apa yang terjadi pada Iqbal, karena dia tahu sahabatnya itu hanya singgah di kota-nya. Bukan tinggal disana dalam waktu lama seperti dia.
"Sama seperti kejadian hari ini! Mereka juga biang keroknya. Maka dari itu, aku ingin bertemu Aryo agar membantu ku, Bal! Aku sudah tidak sanggup!" senyum Lyra lirih.
Iqbal mengangguk mengerti, "Hmm, kebetulan aku ada beberapa pekerjaan hari ini, mungkin kita bisa bertemu time makan siang, bagaimana kita membicarakan ini sambil makan siang. Tenang Lyra, aku akan membantu mu. Aryo pasti bersedia membantu karena kamu wanita baik, tidak seperti yang di teriakan mereka! Oya, kok bisa siiih kamu jatuh hati pada keluarga seperti itu? Iiighs.... lebih seram dari dedemit," tawanya.
Lyra hanya tersenyum tipis, memijat pelan pelipisnya, "Maaf yah, Bal! Aku nggak bisa lama, karena harus masuk kantor. Sudah jam delapan, nanti kenak kritik sama pusat."
Iqbal mengangguk, menghitung semua tagihan sarapan mereka, dan melepas Lyra berlalu lebih dulu, karena dia masih menunggu Aryo sahabatnya.
Iqbal memberi perintah pada salah satu ajudannya, "Kalian ikuti Ibu itu, jangan sampai dua setan tadi menyerang mereka."
"Baik Pak....!"
udah bagus di demenin Ama Zul.
kalo Eva jadi Zul,Eva talak sepuluh,supaya ngga bisa ketemu LG di neraka maupun di sorga .😁
aku mampir thor
sifat dan sikapnya sangat aku dambakan. masih adakah d dunia nyata ini laki2 sprt zul