Perjaka Untuk Janda
"Malam ini aku menceraikan mu, Lyra....!!!" Dony mengucapkan nya dengan sangat sadar.
Mendengar penuturan dari suaminya, sontak membuat kedua bola mata Lyra memerah. Bagaikan petir disiang hari, saat mendengar suaminya menceraikan hanya karena dia meminta haknya sebagai istri.
Ada apa ini? Apa sebenarnya yang terjadi? Apakah dia mengetahui hubungan ku dengan Zul, yang selama ini tertutup rapi. Kenapa malam ini justru Dony lah yang meminta berpisah darinya. Apa salah ku?
Mendengar kata cerai dari bibir Dony, Lyra terduduk di kursi meja makan, tubuhnya seketika lunglai. Apa yang dia lakukan selama ini untuk keluarga tidak berarti apa-apa bagi Dony.
Lyra menatap lekat kearah Dony yang masih berdiri dihadapannya, dan bertanya, "Ada apa sebenarnya, Don? Apa yang terjadi? Setelah dua tahun kamu tidak menyentuhku, sekarang justru kamu menceraikan aku? Bisa jelaskan ada apa dengan rumah tangga kita? Apa kamu tidak kasihan dengan Kesy?"
Dony menatap nanar mata Lyra, dia berucap dengan sangat mudahnya, "Dengar Lyra, kamu tahu keluargaku tidak menyukai dirimu! Bagi mereka kamu terlalu glamor, terlalu banyak rahasia, bahkan kamu terlalu luas dalam bergaul! Aku tidak menyukainya."
Lyra benar-benar tidak percaya atas ucapan Dony, wajahnya seketika memerah, dia menjawab dengan perasaan penuh amarah, "Apa....!? Keluarga!? Kamu tahu aku dari dulu terlalu banyak teman, bahkan aku sangat mencintaimu, Don! Kenapa tiba-tiba kita berpisah, hanya karena aku meminta hak, ku! Siapa yang salah sebenarnya? Aku apa kamu!? Coba kamu kasih tahu!! Aku tidak peduli dengan keluarga, tapi kenapa setelah dua tahun kamu tidak menyentuhku, baru sekarang kamu menceraikan aku!!" teriaknya menggeram.
Dony hanya tersenyum tipis, "Aku akan mengajukan gugatan cerai! Dan aku tidak peduli denganmu!" ucapnya, membuat Lyra semakin terpuruk.
"Aaaagh....!!!" Lyra merasakan sesak di dada. Bahkan semakin menyakitkan, tidak menyangka pengorbanannya selama delapan tahun pernikahan mereka harus berakhir tragis.
.
Suara klakson mobil Lyra tiba di kediamannya, saat memasuki carport perumahan. Menatap putri kecil tengah menanti sang Mama kembali dari aktifitas sebagai seorang wanita karir di sebuah instansi.
Mata Lyra tertuju pada mata tetangga, yang tenga mengintip dari jendela kamar dan menutup gorden kamar pelan. Dia sedikit mendongakkan kepalanya, saat mata bertemu dengan mata sang suami.
Langkah Lyra terhenti saat hendak menutup pagar, berfikir sejenak bergumam dalam hati, "Seperti ada Dony disana. Aaagh, salah lihat kali! Mana mungkin Dony di rumah tetangga. Dia kan masih ada di toko."
Lyra melangkah mendekati sang putri yang berusia tujuh tahun, sejak tadi menanti di depan pintu masuk kediamannya.
Kesy menjauh, saat Lyra semakin mendekat karena perasaan kesal dan merungut. "Aaaagh.... Kesy kesal sama Mama, tadi siang enggak jemput aku!"
Lyra meletakkan tas kerja diatas meja, mendekati putri kesayangan, merasa bersalah karena tidak memiliki waktu untuk sang putri hari ini. "Maafkan Mama yah sayang."
Kesy malah masih merungut, karena dia hanya sendirian berada dirumah, yang tidak begitu besar.
Lyra berfikir sejenak, melihat rumah yang sangat sepi, kembali bertanya pada putrinya. "Papa dimana?"
Kesy hanya kembali duduk didepan televisi, tanpa menghiraukan pertanyaan Lyra.
Lyra yang sangat memahami bagaimana sikap putri kesayangan, tidak ingin melanjutkan ceritanya dengan Kesy, dia memilih masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri.
Lyra melakukan ritual seperti biasa setelah kembali dari aktifitas setiap hari. Bagi dia melakukan tugas sebagai wanita karir sekaligus istri dan ibu, merupakan satu kebanggaan tersendiri baginya.
Saat Lyra tengah asik mengeringkan rambutnya yang basah, handphone miliknya kembali berdering.
Mata Lyra tertuju pada layar handphone, tertulis nama Zul disana, secepat kilat Lyra menggeser lambang hijau, menyalakan speaker.
["Hmm, halo!"]
["Lagi apa? Udah dirumah?"]
Lyra tertawa kecil, mendengar pertanyaan sahabat barunya, Zul.
["Ya, baru selesai mandi. Kamu lagi dimana? Udah beres kerjaannya?"]
Pertanyaan Lyra membuat Zul di seberang sana semakin senang menggoda wanita bersuami yang sangat ceria sore itu.
Lyra, wanita dewasa berusia 32 tahun yang telah memiliki suami dan putri berusia tujuh tahun. Dia bekerja di sebuah instansi pemerintah di daerahnya.
Suami Lyra yang bernama Dony, berusia 40 tahun, memiliki toko sparepart mesin yang dia rintis sejak menikah dengan Lyra.
Hubungan mereka tidak baik-baik saja. Mereka memilih bersama hanya untuk seorang putri cantik kesayangannya, Kesy.
Lyra, begitu menikmati godaannya saat bersama Zul melalui telpon. Lebih dari satu jam, mereka menghabiskan waktu bersama melalui panggilan telepon. Mendengar suara pria muda diseberang sana membuat Lyra menjadi salah tingkah.
["Aaagh, Zul! Kenapa aku jadi pengen seeh."]
Lyra memainkan kakinya saat mereka masih saling menggoda.
["Kamu enak kalau lagi pengen ada suami! Aku bagaimana?"]
Mereka tertawa terbahak-bahak. Lyra benar-benar hanyut dan masuk dalam godaan pemuda seperti Zul.
Kedua telinga Lyra mendengar suara pagar rumahnya terbuka, dia mengintip sedikit dari balik gorden kamar, melihat Dony sudah kembali.
["Zul, suami ku pulang. Kita lanjutkan besok lagi yah. Bye Zul."]
Lyra bergegas memperbaiki piyama satin yang dia kenakan, beranjak keluar dari kamar untuk menemui sang suami.
Kesy menyambut kedatangan Dony yang tampak bahagia, memeluk erat tubuh sang Papa.
Lyra hanya bisa menahan perasaannya saat melihat Dony, yang tampak jelas disebelah rumah sore tadi. Dia bergumam dalam hati, "Apa benar Dony ada di rumah tetangga?"
Lyra melakukan tugasnya sebagai istri, mempersiapkan makan malam keluarga kecilnya. Dia memiliki hasrat seksual yang tinggi dan produktif untuk wanita seusianya. Dia hanya tersenyum tipis melihat suami tercinta mendekatinya.
Dony bertanya hanya sekedar saja, "Tadi siang aku nggak bisa menjemput Kesy. Besok kamu saja yang mengantarkannya ke sekolah, karena pagi aku harus ke toko."
Lyra mengangguk setuju, baginya tidak ingin berdebat panjang dengan sang suami.
Setelah melakukan makan malam, Lyra menemani Kesy di kamarnya, membacakan cerita dongeng seperti malam biasanya, namun dia kembali teringat cerita tadi sore bersama Zul. Pria muda yang dia kenal lewat salah sambung.
Dony membuka pintu kamar putrinya, pikiran Lyra suaminya akan mengajak berkencan menghabiskan malam bersama seperti layaknya suami istri.
Lyra melangkah keluar menyusul Dony yang kembali menutup pintu kamar Kesy. Dengan wajah menggoda dan memohon Lyra mendekati Dony, memeluk tubuh sispack suaminya dari belakang.
Namun, apa yang terjadi? Dony melepaskan tangan Lyra yang melilit di pinggang pria tersebut, membuat dirinya sebagai istri sedikit merasa tidak nyaman.
Lyra menatap wajah Dony, dia berkata, "Ada apa siih? Sudah dua tahun kamu mengacuhkan aku sebagai istri. Ini rumah tangga atau rumah duka? Aku hanya meminta hak ku sebagai istri, Don! Aku butuh..."
Dony mengelak, wajahnya semakin terlihat mengeras dan kesal. Dia menoleh kearah Lyra, menatap mata Lyra dengan penuh perasaan benci.
Wanita mana yang mau mendengarkan kata talak, di malam yang dia anggap menjadi malam terindah.
Terdengar suara bantingan pintu utama yang mengarah dari arah depan.
Dony meninggalkan kediaman mereka, meninggalkan Lyra yang masih terduduk menangis di meja makan.
Lyra benar-benar tidak menyangka, malam ini menjadi malam terakhirnya bersama sang suami.
Lyra menggeram, "Don, aku akan membalas semua perlakuan mu. Aku tidak peduli dengan semuanya. Bagiku hanya Kesy belahan jiwaku! Kamu akan menyesal! Kamu akan menyesal telah menceraikan aku!!!"
Lyra semakin hancur dan frustasi. Apa yang harus dia katakan pada kedua orang tuanya? Apa penyebab Dony justru menceraikan dia? Ini merupakan kejutan luar biasa bagi keluarga besar jika mengetahui perceraian mereka.
_________
Pesan Author Pemes untuk para reader.
Terimakasih atas kunjungannya....
Kali ini saya sebagai author akan memberikan give pada pecinta Perjaka untuk Janda...
Silahkan untuk meninggalkan vote dan hadiah terbaik mu.
Dua minggu lagi author akan mengirimkan paket internet untuk para reader yang selalu setia, berdasarkan top fans... 1, 2 dan 3.
Berlaku dari tanggal 5 Agustus 2022 sampai dengan 30 Agustus 2022. Cemungut....🎉👍💪🌹
Salam Author Pemes
Tya Calysta...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Eti Eti
moga ceritanya menarik
aku mampir thor
2023-07-24
0
Itha Fitra
ini rmh tangga,atau rmh duka?
2023-06-14
0
Nefertari Atika
Baru baca sepenggal aja pengen teriak. 🤣
2023-05-16
1