NovelToon NovelToon
Ayo Kita Bercerai

Ayo Kita Bercerai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: N. Egaa

"Ayo kita bercerai.." Eiser mengucapkannya dengan suara pelan. Kalea tersenyum, menelan pahitnya keputusan itu.

"Apa begitu menyakitkan, hidup dan tinggal bersama sama denganku?" tanyanya, kemudian menundukkan kepalanya. "Baik, aku akan menyetujui perceraiannya, tapi sebelum aku menyetujuinya, tolong beri aku waktu sebulan lagi, jika dalam waktu sebulan itu tidak ada yang berubah, maka kita resmi menjadi orang asing selamanya.."

Eiser mengangguk, keputusannya sudah bulat. Bagi Eiser, waktu sebulan itu tidak terlalu lama, dia akan melewati hari hari itu seperti biasanya, dan dia yakin tidak ada yang berubah dalam waktu sesingkat itu!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N. Egaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Hari berikutnya, di taman belakang itu. Kalea sedang bersantai sambil membaca buku dengan tenang. Dia membaca tentang sihir yang ada di dunia itu.

Penjelasan dibuku itu cukup detail dan menarik, sihir di dunia itu mempunyai banyak sekali keunikannya, tapi sifatnya hanya sementara, dan tidak ada yang kekal.

Mereka harus menggunakan batu sihir untuk menyihir sesuatu, dan itu memiliki efek yang berbeda beda, sihir yang terlalu banyak digunakan bisa berakibat fatal.

Seperti yang kalian tau.. sesuatu yang berlebihan itu tidak baik juga untuk kita.

'Aku tidak begitu kaget saat aku tau, aku juga bisa menggunakan sihir.. malah aku akan kaget, kalau sihir yang aku gunakan tidak berfungsi, malah jadi konyol!'

Rambutnya mengalun mengikuti irama angin yang berhembusan pelan disana. Kalea bersandar di pohon dan memejamkan mata. Tak lama kemudian, harum masakan muncul di depan hidungnya. Kalea segera membuka mata dan melihat apa yang ada didepannya kini.

"Kalian?" Kalea melihat dua orang yang dia rindu.

"Iya Nona, ini kami." sahut mereka serentak.

"Fiona, Karmila!" Syutt!! Kalea memeluk mereka berdua dengan penuh semangat.

"Ah! makanannya!" mereka menahannya bersama, dan mereka tertawa sambil berpelukan lagi.

"Hahaha, teman temanku sudah kembali!" ucap Kalea.

"Tentu, apa kau merindukan kami nona?"

Kalea melepaskan pelukan dan berkata. "Tidak juga, aku hanya merasa.. hidup tanpa kalian terasa lebih tenang!" jawab Kalea sambil memejamkan matanya, dengan tangan yang dilipat ke depan dada.

Mereka tidak begitu kecewa mendengarnya. "Oh, gitu ya.. jadi hidup nona sekarang jadi lebih tenang tanpa kami, iya gitu?" Fiona menarik makanannya menjauh.

Kalea mengintip mereka yang bersiap siap membawa makanan itu pergi. "Ettt! Mau dibawa kemana tu?"

"Ah, ini?" Fiona bertanya.

"Cukup nona, hidup anda akan jauh lebih tenang jika anda tidak mencicipi makanannya.." ucap Karmila.

"Apa itu? tunggu dulu, siapa yang memasaknya?"

Karmila melirik ke arah Fiona.

"Tidak apa apa nona, makanannya ini memang tidak enak.. aku tidak ingin mengganggu ketenangan nona."

"Eh?"

Kalea ingat, Fiona sedang belajar memasak dengan Karmila dan dia ingin Kalea mencicipi makanan yang berhasil dia masak untuk pertama kalinya.

"Sini, biar ku cicipi sedikit!" pinta Kalea.

"Tidak, tidak usah nona!" Fiona menghindar.

"Kok gitu sih!" Kalea berusaha mengambilnya.

"Aku akan membawanya kembali ke dapur.."

"Jangan gitu dong, aku kan bercanda tadi!" Kalea pun berhasil mengambil makanan itu dan mencicipinya.

"Jangan nona!" Fiona seakan berusaha menahannya.

"Hap!" Kalea menyuap makanannya ke dalam mulut.

Zzztt!! seketika Kalea terdiam membeku di tempat, rasa asin dan pahit yang menyengat itu membuatnya jadi begitu.

Karmila menahan tawa melihat ekspresi Kalea, hal itu cukup menjengkelkan. Kalea segera menyuapkan satu sendok makanan itu ke dalam mulutnya.

"Oh, kau sudah tau rasanya ya!" Syutt!

"Hap!" Karmila merasakan asin dan pahitnya juga.

Mereka berdua membeku dengan roh yang keluar dari mulutnya.

"Apa rasanya begitu buruk?" tanya Fiona.

"Sedikit" jawab Kalea.

"Banyak, kau harus lebih giat dalam hal mengurangi penggunaan garam!" jawab Karmila.

"I-iya!"

"Kan sudah ku bilang, garamnya jangan di tuangkan semua, tapi sedikit demi sedikit, dan kau harus mencicipi rasanya dulu, kalau kurang baru ditambah lagi!" ucap Karmila.

"Iya, bu guru!"

Kalea tersenyum melihat kedua orang itu. 'Syukurlah, mereka sudah kembali lagi..'

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita membuat celah?"

"Hah??"

"Kalian tau, akhir akhir ini aku tidak bisa pergi kemana pun dan terkurung disini.. dan Itu agak menyebalkan!"

Fiona dan Karmila mundur, mereka sudah berjanji tidak akan mengulang kejadian yang sama seperti waktu itu dengan Tuan Eiser.

"Kami tidak akan mengulang kesalahan yang sama nona!" ucap mereka serentak.

"Kalian takut ya?"

"Nona, kami bisa selamat dari hukuman berat berkat kebaikan Tuan Eiser pada kami, dan kami masih berhutang budi padanya.. Ja-jadi, kami berdua harus menentang keinginan nona!!" ucap mereka dengan penuh keyakinan.

Kalea tersenyum kemudian tertawa kecil. "Pfft!! Iya iya, aku bercanda kok, hahaha! Serius amat sih!" jawab Kalea kemudian menyuapkan makanan itu ke dalam mulut mereka dengan cepat.

"Hap!" Zzzttt!! Rasa yang begitu menyengat membuat mereka kembali membeku. "Nona!!" mereka terlihat kesal dan ingin menangkap Kalea.

Kalea segera lari dan tertawa. "Hahaha!"

Hari pun berlalu dengan cepat, Kalea menunggu Eiser di dalam kamar. Dia bertekad untuk tidak tidur duluan malam itu, dia ingin setidaknya berbagi cerita dengan pria itu di malam hari.

Sampai sekarang, belum terjadi apapun antara mereka, mereka hanya tidur bersama di malam hari, saat Eiser kembali Kalea sudah tidur duluan, dan disaat matahari mulai terbit, Eiser telah pergi tanpa membangunkan Kalea sama sekali.

Mereka hanya bertemu saat jam makan siang dan jam makan malam, hal itu terus berulang hingga sekarang.

"Astaga, apa dia sangat bahagia hidup seperti ini?"

Clekk! Suara pintu yang terbuka dan tertutup kembali.

"Kau belum tidur Kalea?" tanya Eiser, terus berjalan ke tempat tidur.

"Ya, aku menunggumu!" jawab Kalea dengan mata yang melotot, dia menahan diri untuk tidak tidur.

"Kau bisa jadi panda kalau tidur lewat waktu."

"Hoh! Sepertinya itu juga akan terjadi padamu!"

"Aku? Aku sudah terbiasa tidur lewat dimalam hari."

"Ya, dan tertidur pada siang harinya pula!"

"Kau mengetahuinya?" Eiser duduk dan bersandar di ranjang yang sama.

"Tentu saja, kau selalu saja datang terlambat saat jam makan siang mu, aku pikir mungkin karena kau sibuk saat bekerja, tau nya karena tiduran.."

"Entahlah, saat malam aku kesulitan tidur."

"Sebelumnya kau tidak begitu!"

Eiser menatap Kalea. Seolah berkata. 'Karena siapa aku begitu?'

"Apa karena aku tidur dikamarmu sekarang?"

"Tidak.." 'Tidak salah lagi.'

"Apa karena dengkuranku ya?"

"Kau menyadarinya ya?"

"Ah? Ya.. kadang kadang aku terbangun sendiri saat mendengar suara dengkuranku ahahaha!"

"Ya, kau sering berdengkur Kalea, mungkin karena itu aku tidak bisa tidur.."

"Hah? Kok cuman aku? kau sendiri gimana? Kau tidak sadar juga kan? Saat kau tidur, kau selalu mengigau dan menggertakan gigimu seperti gergaji!"

"Ge-gergaji?" Eiser membayangkan giginya seperti gergaji dan tertawa saat mendapatkan bayangannya.

"Iya!"

"Pfff! Bisa bisanya kau bilang begitu, gigi gergaji apa dimulutku.. Hahaha.." Eiser tertawa.

Kalea terpesona saat melihat Eiser tertawa. 'Lihat itu, dia tertawa dan bebas saat di depanku.'

"Bisa bisanya dia kepikiran soal gergaji padaku.." Eiser masih tertawa.

"Me-memangnya itu lucu ya?" tanya Kalea.

"Hahaha" Eiser tertawa.

Kalea pun tersenyum melihat Eiser tertawa karenanya.

"Eiser, apa aku boleh menonton drama teater besok?"

"Besok?"

"Iya, aku ingin melihat keadaan mereka.."

"Dramanya tentang apa?" Eiser baring dan menghadap Kalea.

"Dramanya tentang cinta seorang duda pada janda yang memiliki satu anak."

"Apa kisahnya berakhir tragis?"

"Tentu saja tidak, mereka akhirnya hidup sejahtera selamanya!"

"Itu kebohongan, Kalea.. Drama seperti itu tidak ada di dunia nyata."

"Kebohongan?"

"Ya, mana ada hidup yang sejahtera selamanya."

"Ada kok! Lihat saja pasangan putra putri kerajaan, mereka hidup sejahtera dengan anak anak mereka!"

"Entah dari mana kau melihatnya, tapi jalan yang mereka lalui tidak semudah seperti yang kau katakan barusan, hidup sejahtera dalam drama yang kau lihat itu tidak sama seperti kesejahteraan dikehidupan yang nyata.. Setiap mahluk hidup, hidupnya akan terus diuji oleh masalah dan juga rintangan, untuk tetap sejahtera terkadang mereka selalu membohongi diri mereka dan terus mengatakan, semuanya akan baik baik saja."

Kalea tidak menjawabnya, wajahnya tertutup sedikit rambutnya yang panjang. Eiser menarik rambut itu ke belakang, disana dia bisa melihat dengan jelas wajah istrinya yang sedang terlelap.

"Sudah tidur ya.." Eiser berbalik arah, mereka tidur tanpa melihat antara satu dengan lainnya.

.

.

.

Bersambung!

1
v3r4
Bagus alur ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Nona Egaa: Semangatinn aku terus ya kak biar bs tamatin novelnyaa/Rose/
total 1 replies
partini
👍
Noorjamilah Sulaiman
permulaan yg Baik....harap2 smpi tamat ceritanya ok....
Nona Egaa: Siap! Pantengin terus ya kak/Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!