Berpisah Karena Mandul

⚠PLEASE ! JANGAN BOOMLIKE PADA KARYA INI UNTUK SESAMA AUTHOR SALING MENGHARGAI. TERIMA KASIH.

Bertepatan hari ini, Cleo menikahi Tere secara agama atau biasa orang menyembutnya dengan nikah Siri.

Tindakan ini Cleo lakukan untuk menghindari omongan yang tidak baik tentangnya dan keluarga. Oleh sebab itu ia mempercepat menikahi Tere yang kini telah hamil anaknya.

Bukankah lelaki mempunyai pasangan atau istri lebih dari satu itu suatu hal yang lumrah? Ya poligami namanya.

Hati Beauty tersayat pilu mana kala sang penghulu meneriakkan kata 'SAH' diikuti para saksi yang semua terdiri dari keluarga inti dari Cleo suaminya.

"Aku tak menyangka, sekretaris yang aku pilihkan untukmu satu tahun lalu kini berubah menjadi maduku mas. Sepertinya aku sudah menyalakan bara api yang akhirnya bisa membakar diriku sendiri."

Mereka semua seolah mendukung tindakan yang suaminya Cleo lakukan saat ini. Terlihat senyum bahagia terpancar diwajah suaminya dan aunty Amanda begitu pula dengan mama Dewi.

"Syukurlah kali ini Cleo menikahi wanita yang tepat, wanita yang subur dan mampu memberikannya keturunan tidak seperti wanita kering itu!" ujar Aunty Amanda dengan melirik sekilas kearah Beauty.

Sakit! sakit! itulah kata yang ingin Beauty suarakan. Aunty Amanda menyebutnya wanita kering. Wanita yang tak bisa hamil dan memiliki anak.

Namun ia hanya bisa terdiam dan menjaga sikap didepan keluarga Cleo. Meski sesekali cairan air asin itu berhasil menerobos pertahanannya.

Dengan perasaan bercampur aduk akhirnya wanita berlesung pipi itu pergi dari hadapan para sanak saudara yang masih asyik bercengkerama.

Kehadirannya sebagai istri pertama sepertinya sangat tidak dibutuhkan. Terlihat mereka lebih memperhatikan madunya yang dengan bangga menyuarakan kehamilannya.

Beauty terdiam di taman belakang rumah mertuanya. Meski suasana sudah malam, akan tetapi ribuan bintang-bintang bertabur indah menghiasi gelapnya malam.

Seolah mereka tahu, ada hati yang tengah dirundung kesedihan. Ada hati yang butuh penerangan dari kegelapan.

Kesendiriannya telah mengingatkan tentang keluarganya. Keluarga yang sudah jarang ia temui kembali.

Semenjak kematian ibunya beberapa tahun silam karena sebuah penyakit, tak hayal ayahnya yang masih muda pun menikah kembali dengan wanita yang jauh lebih muda daripada ibunya.

Setelah pernikahan kedua ayahnya itu membuat hubungan antara ayah dan anak itu renggang. Meski tak jarang Beauty berkirim pesan dengan ayah kandungnya itu.

"Ma....Beauty tidak tahu lagi harus lari kemana, Beauty sudah tidak mempunyai orang yang mampu menampung keluh kesah Beauty seperti mama," gumam Beauty sambil terisak.

Ya kenyataan ia terlahir sebagai anak semata wayang membuatnya bersedih. Andai saja ia mempunyai saudara untuk diajak berkeluh kesah sudah pasti beban hati yang harus ia pikul tak seberat ini.

"Jika Beauty keluar dari rumah ini, lantas Beauty harus kemana ma ? Rumah peninggalan eyang sudah ayah jual dan ayah belikan butik untuk usaha istrinya sekarang. Tolong beritahu Beauty ma, apa yang harus Beauty lakukan ? Beauty tak yakin akan bertahan lama dirumah ini. Semua orang membenci Beauty yang mand*l ini..huhu," ratap Beauty parau.

Isak tangisnya semakin menjadi-jadi. Ya hatinya hancur sehancur-hancurnya perasaan rapuh seorang wanita.

Dulu ia dilamar dan disanjung bagaikan seorang putri. Mama Dewi juga begitu terlihat menerimanya dengan tulus. Namun kini semua keadaan telah berubah.

Hubungan rumah tangga idaman yang sangat ia impikan terhempas begitu saja manakala ia memutuskan menerima tawaran suaminya untuk tinggal bersama ibu beserta adiknya.

Rumah yang harusnya menjadi tempat berteduh dan berkumpul yang nyaman. Kini justru bagaikan neraka bagi Beauty.

Siksaan demi siksaan hati ia terima. Meski ia tak pernah mendapat siksaan secara fisik, namun ucapan demi ucapan yang selalu terlontar dari bibir adik iparnya itu sukses melubangi hatinya.

"Ehem.."

Tiba-tiba terdengar suara seorang pria menghentikan isak tangisnya.

"Kenapa malam-malam kamu malah berdiam sendiri disini ?" tanya suara itu.

Laki-laki yang biasanya selalu memakai logat bicara lu gue, kali ini merubah aksen bicaranya saat berhadapan dengan Beauty.

Beauty pun menoleh ke sumber suara tersebut, dan itu sungguh membuatnya terkejut.

Dengan wajah penuh ketakutan wanita berlesung pipi itu beringsut mundur seraya menghapus sisa-sisa lelehan air mata dari kedua sisi wajahnya.

"Apa yang kamu lakukan disini Anjar ?!" tanya Beauty sarkastik.

Beauty sangat tahu betul peringai laki-laki berambut cepak itu. Ia takut jika Anjar melakukan hal-hal yang kurang ajar terhadap dirinya seperti tempo hari saat di dapur.

"Jangan takut Beauty, aku hanya ingin menemanimu," ucap Anjar kali ini terdengar lembut.

Laki-laki itu tahu apa yang tengah wanita yang ada dihadapannya kini rasakan. Dalam relung hatinya terdalam menyimpan rasa kasihan kepada wanita berlesung pipi itu.

Meski sering kali ia berlaku kurang ajar terhadap Beauty yang notabene istri dari sepupunya, namun semata-mata ia lakukan karena sakit hati kepada Cleo kaka sepupunya sendiri.

Pengkhianatan yang pernah ia terima membuat rasa benci dan dendam menggerogoti hatinya. Ia pernah bertekat untuk menghancurkan pernikahan sepupunya suatu saat nanti.

Dan berusaha mendekati Beauty kapanpun ada kesempatan untuknya.

Setelah pacarnya direbut Cleo darinya, dan kini malah kenyataan laki-laki brengs*k itu mendapatkan bahkan memperistri orang yang ia sukai. Siapa lagi kalau bukan Beauty.

Masa lalu Cleo sangat dikenal betul oleh Anjar yang mempunyai predikat sama seperti sepupunya itu. Sebelum akhirnya Cleo masuk dalam hubungannya dengan kekasih dan merusaknya begitu saja.

Lalu akhirnya laki-laki itu bertaubat setelah bertemu dengan seorang wanita. Dan wanita itu adalah Beauty. Wanita yang pernah membuatnya berfikir bisa merubah gaya hidupnya yang bebas seperti Cleo.

Namun kenyataan berbicara lain, kini Beauty Edelweis adalah istri dari kakak sepupunya Cleo.

"Tidak! Jangan mendekat Anjar! aku tak ingin orang-orang rumah melihat dan berfikir yang bukan-bukan tentang kita !"

"Aku hanya ingin menemanimu Beauty tidak lebih," tutur Anjar berusaha menyakinkan.

"Aku hanya ingin sendiri Anjar! aku tak butuh ditemani jadi pergilah !" tolak Beauty lagi.

Anjar pun tak bergeming. Laki-laki itu masih enggan beranjak dari tempatnya seraya menatap kearah Beauty.

"Oke ! lebih baik aku yang akan pergi !" final Beauty sambil berlalu melewati Anjar.

Namun tiba-tiba lengan kekar laki-laki itu berhasil mencekalnya membuat langkahnya berhenti.

"Jika kamu butuh teman cerita hubungi aku, bagaimana pun hubungan kita pernah baik di masa lalu Beauty," ucap Anjar dengan tatapan tak penuh arti.

Beauty pun hanya diam tak mengiyakan. Baginya Anjar selama ini sama saja dengan keluarganya.

"Lepaskan!" sentak Beauty.

Setelah Anjar melepaskan cekalannya, dengan sedikit berlari Beauty pergi dari hadapan laki-laki yang selama ini berlaku kurang ajar terhadapnya.

Sedangkan Anjar hanya menatap kepergian Beauty dengan raut wajah kecewa karena niat baiknya diacuhkan oleh wanita tersebut.

💐

Acara pernikahan sederhana itu sudah usai. Lalu Beauty masuk kedalam kamarnya bersama Cleo.

Kamar yang bernuansa putri dan cream itu sudah menjadi tempat beristirahatnya selama 3 tahun ini. Setelah ini ia akan berbagi ranjangnya dengan wanita lain.

Wanita yang tanpa permisi hadir dalam lingkup rumah tangganya. Wanita yang pernah ia tolong namun kini telah menusuknya dari belakang.

Rasa kecewa pasti ada. Namun fikiran warasnya masih berputar. Semua sudah terjadi, sekarang yang harus ia lakukan adalah bagaimana caranya agar ia tak selalu bergantung dengan suaminya.

Meski Cleo pernah berucap akan selalu bersikap adil terhadap kedua istrinya. Akan tetapi bagaimana mungkin ia bisa bertahan dengan dikelilingi orang-orang yang tak pernah mendukungnya ?

Mohon dukungannya ya kaka readers untuk karya kedua author amatir ini

Dengan tinggalkan like, koment, gift maupun vote

Biar authornya makin semangat up nya..

Terimakasih.. 🙏

Selamat membaca_ 😘😘