NovelToon NovelToon
HANYA SEBATAS ISTRI PENGGANTI

HANYA SEBATAS ISTRI PENGGANTI

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Penyesalan Suami
Popularitas:47.6k
Nilai: 5
Nama Author: Moms TZ

Safira Maharani hanyalah gadis biasa, tetapi nasib baik membawanya hingga dirinya bisa bekerja di perusahaan ternama dan menjabat sebagai sekretaris pribadi CEO.

Suatu hari Bastian Arya Winata, sang CEO hendak melangsungkan pernikahan, tetapi mempelai wanita menghilang, lalu meminta Safira sebagai pengantin pengganti untuknya.

Namun keputusan Bastian mendapat penolakan keras dari sang ibunda, tetapi Bastian tidak peduli dan tetap pada keputusannya.

"Dengar ya, wanita kampung dan miskin! Saya tidak akan pernah merestuimu menjadi menantu saya, sampai kapanpun! Kamu itu HANYA SEBATAS ISTRI PENGGANTI, dan kamu tidak akan pernah menjadi ratu di istana putra saya Bastian. Saya pastikan kamu tidak akan merasakan kebahagiaan!" Nyonya Hanum berbisik sambil tersenyum sinis.

Bagaimana kisah selanjutnya, apakah Bastian dan Safira akan hidup bahagia? Bagaimana jika sang pengantin yang sebenarnya datang dan mengambil haknya kembali?

Ikuti kisahnya hanya di sini...!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20

...***...

Nyonya Hanum berpura-pura merintih kesakitan sambil memegangi kepalanya. Matanya menyipit mencari celah kelengahan Bastian, sembari memikirkan ide yang bisa mengalihkan perhatian putranya tersebut.

"Mami... haa-us, Bastian. Bi-bisa minta tolong ambilkan mami air minum?" pinta Nyonya Hanum dengan suara terbata yang dibuat selembut mungkin dengan tatapan memelas.

"Baiklah...!" Bastian langsung bergegas keluar, tetapi kemudian dia berhenti.

"Apa...ada lagi yang Mami butuhkan?" tanyanya sambil melihat ke arah sang ibu.

Tampak Nyonya Hanum menggelengkan kepalanya lemah, seakan tidak memiliki tenaga hanya sekedar untuk berkata.

Bastian pun langsung keluar kamar, seolah tak menaruh prasangka buruk sedikitpun pada Nyonya Hanum yang memang sangat lihai memainkan perannya. Dan begitu Bastian hilang dari pandangannya, beliau langsung tersenyum miring.

Sedangkan Dokter Wira hanya diam memperhatikan interaksi antara ibu dan anak itu, dengan berbagai pertanyaan timbul dalam benaknya.

"Dokter, saya minta tolong kerjasamanya. Tanpa saya katakan pun, Anda pasti sudah tahu apa yang harus Anda lakukan, bukan!" jelas Nyonya Hanum penuh penekanan.

Seolah mengerti maksud Nyonya Hanum, Dokter Wira pun mengangguk dan pastinya akan menuruti apa yang diminta oleh pasiennya. Karena bagaimanapun juga, keluarga Arya Winata adalah salah satu sumber pemasukan terbesarnya yang membuat rekeningnya menggelembung.

"Baiklah, Nyonya. Saya akan katakan sesuai dengan permintaan Anda," jawab Dokter Wira.

"Terima kasih," ujar Nyonya Hanum.

***

Sementara itu, Bastian yang hendak menuju dapur, menyapukan pandangannya ke seluruh ruangan dan tidak menjumpai Safira istrinya.

"Di mana, Fira? Atau jangan-jangan...? Tidak mungkin...!" Bastian segera menepis pikiran buruknya.

Dia pun lantas membawa langkahnya menapaki tangga menuju lantai atas, seakan lupa dengan tujuan utamanya. Yaitu mengambilkan air minum buat sang mami.

Bastian tiba di kamar, tetapi tidak juga mendapati sang istri. Namun kemudian dia bisa mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi, dan itu artinya Safira sedang mandi.

"Alhamdulillah..." Bastian pun tersenyum lega.

Padahal tadinya Bastian sudah merasa khawatir, jika Safira pergi diam-diam meninggalkannya. Dia lantas mendudukkan dirinya di tepian tempat tidur, memutuskan untuk menunggu Safira selesai mandi.

Bastian sepertinya sudah benar-benar tidak ingat lagi dengan apa yang diminta Nyonya Hanum padanya.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Safira keluar dari kamar mandi dan memakai daster rumahan. Saat ini Safira memang merasa lebih nyaman memakai baju terusan yang longgar.

Bastian mengarahkan pandangannya ke arah Safira dan mengembangkan senyumnya, lalu berdiri dan menghampiri wanita yang telah membuat hati dan pikirannya penuh dengan bayangan sosok tersebut.

Greppp...

Bastian membawa Safira masuk dalam pelukannya dan mendekapnya dengan erat, seperti anak kecil yang takut ditinggalkan oleh ibunya.

"Alhamdulillah, tadinya aku sudah ketakutan. Aku takut kamu meninggalkanku." Bastian menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Safira, menghirup aroma tubuh istrinya yang membuatnya tenang dan nyaman.

"Jangan pernah berpikir untuk meninggalkan aku, Fira! Kumohon...karena aku sangat mencintaimu!" Bastian semakin mengeratkan pelukannya.

Sedangkan Safira sendiri hanya bisa memejamkan mata tanpa membalas ucapan Bastian. Dalam hati ingin rasanya dia menjerit meluapkan perasaan hatinya, tetapi sekali lagi semuanya terbentur kenyataan yang seolah ada dinding penyekat di antara mereka.

Namun beberapa saat kemudian, keduanya telah larut dan tenggelam dalam hangatnya pelukan dan pikiran masing-masing. Udara dalam kamar yang sejuk, seolah suasana mendukung, hingga mereka melanjutkannya dengan saling memberi dan menerima dengan perasaan yang menggelora penuh gairah.

***

Di kamarnya Nyonya Hanum menanti Bastian yang tak kunjung kembali. Sedangkan Dokter Wira akhirnya memutuskan untuk pamit undur diri sebab tugasnya telah selesai.

"Ke mana Bastian? Kenapa dia belum juga kembali dan membawa air minum yang kuminta?" gumamnya dengan pikiran penuh curiga.

"Atau mungkin...?" Nyonya Hanum segera bangkit dari tempat tidurnya, lalu berjalan keluar kamar.

Sebelum keluar beliau memperhatikan sekeliling memastikan tidak ada orang yang melihatnya keluar kamar. Maka dengan langkah hati-hati beliau, berjalan pelan menuju dapur untuk mengambil air minum.

Nyonya Hanum tampak tertegun, saat melihat gelas kosong lengkap dengan penutupnya terletak di atas meja makan.

"Ini kan gelasku yang tadi dibawa keluar oleh Bastian? Ke mana dia...?" Nyonya Hanum menoleh ke arah tangga. Seketika raut wajahnya langsung berubah.

"Ku*rang aj*ar...! Pasti dia ke kamarnya dan menemui perempuan kampung yang miskin itu. Ini tidak bisa dibiarkan!" gumam Nyonya Hanum dengan geram.

Dengan langkah terburu-buru disertai emosi yang membuncah, Nyonya Hanum menapaki tangga menuju ke lantai dua. Namun, karena kurang berhati-hati dan tidak memperhatikan undakan tangga dengan benar, akibatnya beliau pun tergelincir.

"Awwwwhhh... Tolooonggg...!" teriaknya dengan keras, menggema memenuhi ruangan.

Sayangnya Bastian yang sedang sibuk menyelami lautan asmara, tentu saja tidak akan mendengar teriakan Nyonya Hanum, sehingga tidak mungkin dia datang menolong.

Santi dan Rini yang kebetulan menyaksikan kejadian tersebut, langsung datang menghampiri dan berniat untuk memberi pertolongan. Namun kehadiran mereka berdua justru mendapat penolakan dari Nyonya Hanum.

"Pergi kalian...! Aku tidak mau kulitku disentuh oleh tangan kotor kalian!" tolaknya dengan ketus.

"Bastian...! Bastian...!" Nyonya Hanum berteriak lebih keras.

Santi dan Rini yang merasa niat baiknya mendapat penolakan dari Nyonya Hanum segera menyingkir, dan dalam hati mereka bersorak.

"Syukurin...emang enak jatuh! Sudah bagus mau ditolongin malah nolak!" gerutu Santi dengan kesal.

"Sudahlah...biarin saja merasa kesakitan. Toh bukan salah kita ini, salah sendiri nggak mau ditolongin." Rini menarik tangan Santi menjauh dari tempat itu.

"Udah tuwir, tapi masih saja keras kepala. Hahhh...kapan tobatnya itu, si nenek lampir!" Santi masih saja nyinyir dengan kesal.

"Bastian...! Bastian...! Tolongin mami...Bastian!" Nyonya Hanum kembali berteriak dengan kencang memanggil sang putra, tetapi hanya sia-sia.

"Panggil saja terus! Wong, Tuan Muda lagi kelon kok, diteriakin. Mana dengar coba...aneh!" cibir Rini, lalu keduanya terkekeh seraya menutup mulutnya.

"Ada apa dengan kalian, mengapa bisik-bisik sambil terkekeh begitu?" tanya Mbok Rum yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Noh... lihat, Mbok! Kanjeng Mami lagi latihan salto di tangga!" tunjuk Santi ke arah Nyonya Hanum yang tampak duduk di lantai di ujung tangga bawah.

"Astaghfirullah... Nyonya...!" pekik Mbok Rum dan bergegas menghampiri Nyonya Hanum.

***

Bersambung

1
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
gak Sido tlingsingan 😂😂
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
tlingsingan dong /Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
aku Yo prihatin
Lauren Florin Lesusien
𝚕𝚊𝚑 𝚒𝚗𝚒 𝚏𝚊𝚛𝚊𝚑 𝚙𝚎𝚕𝚎𝚔𝚘𝚛 𝚋𝚎𝚛𝚕𝚊𝚐𝚊𝚔 𝚓𝚍 𝚔𝚘𝚛𝚋𝚊𝚗
𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚞 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚃𝙷𝚄𝚁 𝚂𝙰𝚈𝙰 𝚂𝙰𝙽𝙶𝙰𝚃 𝙱𝙴𝚁𝙷𝙰𝚁𝙰𝙿 𝙸𝚃𝚄 𝙰𝙽𝙰𝙺 𝙵𝙰𝚁𝙰𝙷 𝙱𝚄𝙺𝙰𝙽 𝙰𝙽𝙰𝙺 𝙱𝙰𝚂𝚃𝙸𝙰𝙽 😂😂😂😂🤣𝙹𝙰𝚍𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚎𝚖𝚙𝚞𝚊𝚗 𝚔𝚘𝚔 𝚐𝚊𝚝𝚎𝚕 𝚓𝚗𝚐𝚗 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚒𝚝𝚞 𝚏𝚊𝚛𝚊𝚑 𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊 𝚝𝚑𝚞𝚛 𝚔𝚘𝚔 𝚐𝚎𝚗𝚍𝚎𝚔 𝚊𝚔𝚞 𝚔𝚕𝚠 𝚍𝚎𝚔𝚊𝚝 𝚞𝚍𝚑 𝚝𝚊𝚔 𝚜𝚒𝚛𝚊𝚖 𝚙𝚊𝚔𝚊𝚒 𝚊𝚒𝚛 𝚌𝚘𝚖𝚋𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚛𝚊𝚜𝚊𝚒𝚗 𝚒𝚝𝚞
𝚖𝚊𝚊𝚏 𝚝𝚝𝚑𝚞𝚛 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗𝚝𝚊𝚛 𝚔𝚞 𝚔𝚊𝚜𝚊𝚛 𝚜𝚘𝚊𝚕𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚞 𝚋𝚎𝚗𝚌𝚒 𝚋𝚗𝚐𝚎𝚝 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚗𝚊𝚖𝚊 𝚗𝚢𝚊 𝚠𝚊𝚗𝚒𝚝𝚊 𝚖𝚞𝚗𝚊𝚏𝚒𝚔
𝚕𝚊𝚗𝚝𝚞𝚝 𝚜𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚝𝚛𝚜 𝚝𝚑𝚞𝚛😍😍😍😁😂
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: nanti tak bantuin siram kak/Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
Nar Sih
salah mu sendiri fara ,knpa mau menikah dgn bastian yg jls,,ngk cinta sma kmu dan udah punya safira ,yg ada kmu yg menderita kan kmu dpt tubuh nya tpi ngk hati nya
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: betul itu
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
disusul aja sekalian bas🤧🤧
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: siap....
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
gini resikonya pisah kalau anak udah ngerti🤧🤧
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: sediihhh
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
oooh punya anak toh. kupikir hanya sebatang kara. trus safira mau diangkay anak sama dia🤭
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: 🤭🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
gk ada anak, gk ada adik, perawan tua kah 🤔🤭
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: gak lah
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
eh, udah 6 bulan aja. gk kerasa ya
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: biar cepat
total 1 replies
Riskiya ahmad
jgn biarkn sapira kembali tor
ora
Udah ketemu aja😌
Nggak mau Safira ketemu lagi sama Bas. Pun kalau ketemu semoga aja untuk menyelesaikan hubungan mereka dengan baik-baik ....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: sebenarnya ibu udah revisi dari bab 33, dari bastian menikahi Farah paginya safira langsung pergi dan mereka memutuskan berpisah, dgn baik-baik dan mengasuh Zeya bersama sama.
Boleh baca ulang klo mau biar feelnya dapet, soalnya ada banyak juga yg ibu hapus, ada juga yg di tarik ulur...🤗✌️
total 1 replies
ora
Doakan yang terbaik aja untuk Zeya. Fokus aja ke keluarga keduamu ...😔
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: /Good//Good//Good//Good//Good/
total 1 replies
Iis Dawina
klo pun balik lg sm bastian.dia hrs bisa memilih.safira apa darah.jng egois mau 22 nya
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: safira gak balik kok,
total 1 replies
Nar Sih
lanjutt moms👍
Innara Maulida
Safira jangan sam Bastian dong
Ma Em
Apakah Safira kembali pada Bastian setelah Bastian tau Safira ada dimana, kalau bisa jgn thor kasihan Safira hidupnya harus dipoligami kasihan dgn nasibnya lebih baik jodohkan dgn lelaki yg msh lajang atau duda tanpa anak dan buat hdp Safira bahagia.
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: oh, no!
jangan sampai deh. gk rela
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: siap.....
total 2 replies
Batsa Pamungkas Surya
lanjutkan
Retno Harningsih
lanjut
👑Queen of tears👑
udah depresi kah kamu bas /CoolGuy//CoolGuy/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: hoohhh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!