NovelToon NovelToon
Menikahi Pengawal Pribadi

Menikahi Pengawal Pribadi

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta setelah menikah / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Titin

Jelita Sasongko putri satu satunya keluarga Dery Sasongko dipaksa menikah dengan Evan Nugraha pengawal pribadi ayahnya. Jelita harus menikahi Evan selama dua tahun atau seluruh harta ayahnya beralih ke panti asuhan. Demi ketidak relaan meninggalkan kehidupan mewah yang selama ini dia jalani dia setuju menikahi pengawal pribadi ayahnya. Ayahnya berharap selama kurun waktu dua tahun, putrinya akan mencintai Evan.

Akankah keinginan Dery Sasongko terwujud, bagaimana dengan cinta mati Jelita pada sosok Boy?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 10

Suasana sunyi begitu rerasa dikamar nan luas ini. Jelita membisu menatap tubuh Evan. Dia bisa membayangkan bentuk tubuh Evan dibalik kemeja hitamnya. Ada banyak bekas luka jahitan disana.

Mengingat itu hatinya sakit bak diiris belati tajam. Entah mengapa melihat Evan terluka hatinya sedih, ingin rasanya dia memeluk tubuh yang menjadi tameng demi melindungi dirinya itu dengan lembut. Tapi hanya diam yang mampu dia lakukan.

"kau sudah aman kenapa menangis," ujar Evan sembari mendekat ke Jelita. Evan meraih tisu diatas nakas menyeka bulir bening yang mengalir disudut mata istrinya.

"Kau bodoh, kenapa memberikan tubuhmu demi orang lain," lirih Jelita diantara isak tangisnya.

"Itu sudah jadi pekerjaanku Jelita, mengorbankan nyawa demi tuannya adalah tugas seorang pengawal," jawab Evan sembari menatap lekat wajah Ayu Jelita.

"Kau ini suamiku atau pengawalku, hah!" Bentak Jelita meradang, dia benci mendengar Evan mengatakan bahwa dia hanya seorang pengawal.

"Suami ataupun pengawal, bukankah keduanya punya tugas melindungimu," ucap Evan lagi.

Itu benar, tapi dia benci melihat Evan terluka. Hatinya tak rela melihat Evan meneteskan darah untuknya. Kenapa tidak menjadi suaminya saja, tanpa embel-embel pengawal.

"Tidur disini disampingku," pinta Jelita. Sembari menepuk tempat di sebelahnya. Evan tertegun mendengar permintaan istrinya. Permintaan yang wajar bagi suami istri. Tapi kasus mereka berbeda, dari awal Jelita sudah menegaskan batasan-batasan yang tak boleh dilanggar oleh Evan sebagai suami.

Evan menatap Jelita, lalu menggeleng pelan. "Mana aku berani melakukannya," ujarnya dengan suara lembut.

Jarak mereka hanya beberapa jengkal saja, Evan bisa melihat dengan jelas rona kecewa di wajah istrinya.

"kau ingin aku tidur disampingmu?" Jelita mengangguk pelan.

"Baiklah, tapi ingat dengan begini kau sudah meruntuhkan satu tingkat batasanmu. Kelak bila aku ingin tidur disampingmu kau takbisa menolakku." Jelita hanya diam, tapi sorot matanya mengisyaratkan dia setuju dengan ucapan Evan.

Evan benar-benar tertidur disamping jelita, bahkan dengkuran halus terdengar keluar dari bibir merahnya.

Wajah tenang dalam tidur itu terlihat begitu tampan dimata Jelita, mata yang tak lepas menatapnya sedari tadi. Dia mengabaikan risau hatinya pada perasaannya pada Evan yang terasa begitu mendadak. Dia hanya ingin menikmati glenyar halus yang menjalari aliran darahnya, saat berada dekat dengan suaminya. Rasa yang tak pernah dialaminya saat dengan Boy, yang dianggap cinta mati olehnya.

Jelita berdecak kesal saat terdengar ketukan halus didaunpintu kamarnya.

Jelita beranjak turun dari ranjang dengan gerakan perlahan, lalu beranjak kepintu. Saat pintu terbuka, tampak orang Evan berdiri di balik pintu.

"Ada apa?" tanya Jelita.

"Tuan Evan dipanggil tun Besar."

"Evan tidur, biar aku saja yang menemui papa," ujar Jelita. Perlahan dia menutup pintu kamar, lalu beranjak menemui papanya.

Orang suruhan Evan membawa Jelita kesebuah ruangan dimansion ini. Ruangan ini terlihat seperti ruang rapat di kantor papanya. Ada meja besar di tengah ruangan yang mamapu memuat tiga puluhan orang. Disana sudah menunggu beberapa termasuk Kiara dan papanya.

"Mana Evan?" Tanya Sasongko begitu Jelita masuk.

"Dia tidur." sahut Jelita, sembari melangkah masuk. Lalu duduk disalah satu kursi yang ada diruang itu.

"Bangunkan dia, ada hal penting yang harus di bahas," ujar Sangsongko dengan suara lembut. Dia tau putrinya sedang menunjukkan sikap protes padanya. Karena itu dia berusaha bicara selembut mungkin membujuk Jelita.

"Dia baru saja mengorbankan nyawanya demi aku pa, apa itu tidak penting!"

"Itu tugasnya, dia pengawal mu," ujar Sasongko mengingatkan Jelita bahwa Evan adalah pengawal.

"Tapi dia juga suamiku! Nyawanya juga sama berharganya denganku!" pekik Jelita tak mau kalah, dia juga ingin mengingatkan papanya bahwa Evan adalah suaminya.

"Lain kali, aku juga harus dilibatkan dengan hal-hal seperti ini. Selain istrinya Evan, aku juga pewaris tunggal Sasongko group. Aku juga berhak tau semua masalah yang menyangkut pekerjaan suamiku. Bukankah setatusku adalah istri dan juga bosnya," ujar Jelita sembari menatap Sasongko tajam.

Sasongko terdiam, dia tak menyangka perkataan seperti itu keluar dari mulut Jelita. Kemana kepribadiannya yang manja, dan selalu merengek meminta sesuatu. Sudah sering Sasongko meminta Jelita datang kekantor belajar tentang seluk beluk mengelola perusahaan. Tapi tak pernah ditanggapi.

"Aku perempuan pa, biar suamiku saja yang mengurus bisnis papa nanti." itulah kalimat yang selalu diucapkan Jelita sebagai jawaban.

"Kau ingin apa?" Tanya Sasongko akhirnya.

"Jangan ganggu Evan selama dua hari ini. Biarkan dia istrahat."

Sasongko kembali menatap Jelita dengan tatapan tak percaya.

"Baiklah, pertemuan ini kita tunda sampai dua hari kedepan," ujar Sasongko pada anak buahnya, merekapun membubarkan diri meninggalkan ruang rapat. Hanya tinggal Sasongko dan Jelita diruangan ini.

"Pa, apa yang terjadi sebenarnya. Dalam hitungan hari Evan sudah dua kali mengalami penyerangan. Siapa targetnya dan apa sebenarnya motif mereka. Kejadian ini bukanlah kebetulan bukan?" Tebak Jelita. Manik hitamnya menatap Sasongko dengan tatapan tajam.

Sasongko tertawa pelan. Baru bebetapa hari menikah dengan Evan, Jelita sudah banyak berubah.

Sasongkoh beranjak bangkit, berjalan mendekati Jelita, lalu duduk di sampingnya. Hening sesaat lalu terdengar helaan napas dalam dari bibir Sasongko.

"Sudah dua belas tahun Evan bekerja padaku, usianya saat itu masih sangat muda. Tapi Evan berbeda dengan anak sesusianya pada saat itu. Dia sangat dewasa melampaui usia sebenarnya. Segala tugas yang aku berikan mampu dia kerjakan tanpa kesalahan. Bekerja denganku begitu lama, dengan segala kejujurannya, membuat aku percaya padanya. Masalah keamanan dan separuh urusan prusahaan berada dibawah kendalinya. Kau bisa bayangkan satu hari saja dia absen dari tugasnya. Berapa banyak berkas yang menumpuk menunggu persetujuan darinya." tutur Sasongko panjang lebar. Jeluta cuma diam.

"Evan bukan pengawal pribadi biasa. Aku menikahkan dia padamu karena aku tau sebesar apa kemampuannya. Dan yang paling penting, Evan sangat menyukaimu." Perkataan Sasongko barusan mengejutkan Jelita. Benarkah, sejak kapan?

"Janga bicara omong kosong pa, kami belum pernah bertemu sebelumnya. Bagaimana bisa dia menyukaiku." tepis Jelita.

"Kau lupa segala urusan dibawah kendalinya. Termasuk urusan tentang nona muda Jelita."

"Maksud papa?"

"Gadis bodoh, sebagai kepala pengawal dia tentu saja memantau gerak gerikmu duapuluh empat jam. Juga saat peristiwa di paris, lelaki yang menjagamu semalaman di hotel saat kau mabuk adalah Evan. Aku sungguh terkesan saat dia begitu teguh dengan tugasnya, sementara kau sudah hilang kendali," Jelas Sasongko lagi. Kali ini Jelita kehabisan kata.

"Aku pikir dia lelaki tak berguna," gumam Jelita lirih.

"Sudah hampir malam papa pulang dulu. Titip salam pada Evan saat dia bangun." Sasongko mengusap kepala Jelita pelan kemudian berlalu pegi.

Sementara Jelita masih diam ditempatnya, bayangan siapa sebenarnya Evan membuat hatinya berbunga. Dia bahkan melupakan siapa Boy, saat ini yang ada hanya Evan.

Tapi mengenang peristiwa diparis membuat pipinya merona. Dia tak mengira lelaki misterius yang dia cari selama ini ternyata adalah Evan.

Jelita melangkah pelan, netranya menatap lekat lelaki yang terlelap diatas ranjang dengan jantung berdetak kencang. Sosok yang tak lain adalah suaminya.

Jelita kembali melangkah semakin mendekat. Duduk di kursi disamping ranjang, netranya tak lepas dari memandang wajah tampan Evan.

Tanpa sadar jemari Jelita terulur ingin menyentuh wajah Evan yang terlelap. Tapi...

Tap!!

Evan menangkap tangan Jelita, menyentak tubuh Jelita dengan keras keatas tempat tidur. Tak pelak tubuh Jelita terhempas dengan begitu keras.

"Aaaa."

"Jelita!"

Evan terpaku sitempatnya, dia baru saja membanting tubuh istrinya dengan sangat keras. Walau diatas kasur tapi mampu membuat kepala Jelita pusing.

"Jelita mana yang sakit," ujar Evan panik.

"Kau! Semuanya sakit!" pekik Jelita meradang.

"Maaf aku kira bukan kau tadi," ujar Evan merasa bersalah. Jelita hendak menghardik Evan tapi urung dia lakuakan saat melihat luka Evan kembali berdarah.

"Evan lukamu," ujar Jelita kawatir.

Evan juga sepertinya baru menyadari kalau lukanya terasa nyeri.

"Tidak apa, mungkin karena tadi aku bergerak menggunakan banyak tenaga. Lukanya terbuka lagi. Biar aku minta Kiara memeriksa lukaku, kau tunggulah disini."

"Tidak usah panggil Kiara. Biar aku minta dokter pribadiku datang melihat lukamu."

"Kiara juga Dokter Je."

"Aku tau, tapi aku tidak mau memakai dia untukmu!" Tegas Jelita dengan sorot mata tajam.

To be continuous.

Hay readers emak. Mana ini dukungannya kok sepi. Buat yang udah dukung love banyak-banyak deh🥰🥰🙏🙏

1
andhist82
Ceritanya apik banget,feelnya dapat..asli suka novelnya,terima kasih karyanya..💖🙏
Wy Ky
keren
Yantik Purwati
Luar biasa
George Lovink
Cih...saat Evan bersama Kiara dia mencibir...apa saat bersama Boy pernah ia berpikir perasaan Evan...
RaFa
karya ini sungguh saya suka karena tokohnya lelaki setia dan cerita tidak bertele-tele.
Juprianto
Luar biasa
Heriah Riduan Nasir
kayka nya suami tenang aja pas di tlp jelita bilang ada yg kepung mobil nya 😀
Sarah Yuniani
Evan cool banget .. bikin visual nya dong thooor
Sarah Yuniani
seru ceritanya ..
Sarah Yuniani
soo suuwiiiit
Sarah Yuniani
suka di part awal , kisahnya lucuuuu
Sarah Yuniani
meleleh oi ... rasa sayang mereka nggak lebay ❤️
Sarah Yuniani
MasyaAllah... selalu suka dengan halal ❤️
Sabaku No Gaara
hehhh...dtng lagi 1 kutu kupret
Sabaku No Gaara
wow ...daebak 👏👏👏👏👏
Sabaku No Gaara
makax jgn mancing²...sdh terpancing nyahok loe
Juna Dong
luar biasa
Jamilah Hidirmanto
kisah cinta yang luar biasa krennnnnnnn aq suka 💘💘💘
Sabaku No Gaara
Luar biasa
George Lovink
Apa semua perempuan sama ...jaman sekarang yach...itu kenyataan yang terjadi...mencintai orang lain tapi tidur dan hamil dengan pria lain...ini murahan...saya lebih respek kepada seorang pelacur.Mereka tidak munafik...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!