NovelToon NovelToon
Berbagi Cinta : Istri Kedua Tuan Muda

Berbagi Cinta : Istri Kedua Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahkontrak / perjodohan
Popularitas:7.3M
Nilai: 4.5
Nama Author: Viviane

⚠️WARNING *** ⚠️
KISAH PERJUANGAN ISTRI KEDUA TUAN MUDA.

Delina tidak menyangka ada tuan muda yang mengajaknya menikah secara mendadak tepat saat dia lulus SMA. Dihari pernikahannya Delina baru saja mengetahui kalau dirinya menjadi istri kedua. Gadis itu tak terima dan ingin melarikan diri, namun tak bisa.

Mahesa berjanji akan menceraikan Delina setelah dia melahirkan anak untuknya. Apakah Delina sanggup untuk bertahan? Atau memilih untuk benar-benar melepaskan Mahesa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viviane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membalikkan Fakta

"Apa?" pekik Maharani tidak percaya dengan perkataan Ferdi.

"Yang benar saja?" lanjutnya.

Ferdi membawa kabar baik tentang perkembangan kasus kebocoran data perusahaan. Tim IT perusahaan mengatakan kebocoran data sudah dapat teratasi dalam waktu yang singkat. Para klien juga sudah kembali tenang seperti semula.

"Benar Nyonya. Masalah sudah diatasi oleh Tim IT. Katanya kebocoran data tidak terlalu berakibat fatal, mereka akan memperbaiki dan menutup kerugian klien. Tetapi ini bukanlah masalah besar," terang Ferdi.

"Baru saja saya menerima laporan dari klien yang justru meminta maaf karena sudah marah-marah kepada perusahaan. Mereka mengapresiasi perusahaan kita yang cepat tanggap akan kebocoran data," lanjut Ferdi.

"Baguslah kalau begitu," respon Mahesa merasa lega.

Berbeda dengan Maharani yang justru merasa tidak suka masalah selesai dengan cepat. Padahal sudah susah payah dia menyewa orang untuk mengirimkan virus ke perusahaan agar kebocoran data. Lalu dia akan menghasut Mahesa untuk menyalahkan Delina sebagai pelaku utamanya.

"Dari hasil penyelidikan Tim IT perusahaan. Tidak ada orang dalam yang sengaja membuat menjual data perusahaan. Ini bukan salah intern perusahaan, Tuan," ungkap Ferdi yang tahu tuannya telah menuduh Delina sebagai pelaku kejahatannya.

"Yakin? Kalau bukan orang dalam di perusahaan? Lalu siapa? Kasus ini baru pertama kali terjadi di perusahaan kita. Ya, kita wajib mewaspadai orang baru. Apalagi orang yang baru dengan jabatan tinggi pula," sindir Maharani.

"Sepertinya apa yang dikatakan Maharani benar, Fer. Orang dalam juga tidak bisa dipercaya seratus persen. Sekarang tingkatkan sistem keamanan perusahaan." Mahesa menimpali dan berpesan.

"Saya tidak mau kejadian ini terjadi keduanya kalinya," pesannya.

"Sungguh memalukan perusahaan!"

Mahesa Grup merupakan perusahaan yang membawahi marketplace terbesar dan terpercaya di Asia. Dengan adanya kasus kebocoran data membuat beberapa negara geger. Tentu saja Mahesa sebagai petinggi perusahaan malu akan hal itu.

"Baik, Tuan. Saya akan menyampaikannya kepada Tim IT," tunduk Ferdi.

Masalah kebocoran data sudah selesai bertepatan juga dengan waktu pulang kantor. Dengan mesranya Mahesa menggandeng tangan Maharani. Meninggalkan Delina yang masih termenung di dalam ruangan.

"Nona sebaiknya Anda juga pulang," ucap Ferdi yang sudah berada di ambang pintu.

"Ehm ... i-iya," sahut Delina.

"Anda jangan terlalu memikirkan masalah ini, Nona. Semuanya sudah aman terkendali. Anda fokus saja ke proyek kerjasama dengan Tuan Thomas. Semoga Anda berhasil."

Delina agak tercengang dengan perkataan Ferdi barusan. Sampai-sampai Delina berpikir asisten Mahesa itu punya kekuatan untuk membaca pikirannya. Karena apa yang dia ucapkan sesuai dengan apa yang sedang Delina pikirkan saat ini.

**

"Delina," panggil seseorang saat Delina berjalan di lobi.

"Eh, Aldo. Ada apa?" tanya Delina tersenyum ramah.

Teman prianya itu tampak melambaikan tangan dan berjalan cepat mendekati Delina. Kemudian berkata, "Kamu aku antar pulang saja ya."

"Tidak perlu repot-repot Aldo. Aku bisa pulang dengan ojek online," tolak Delina dengan sopan.

"Ini sudah pesan ojeknya kok." Delina menunjukkan layar ponselnya.

"Sudah cancel saja," usul Aldo.

"Jangan. Ini rezeki orang, kasian kalau di-cancel."

"Ya sudah. Nanti kalau drivernya datang biar aku bayar. Nah, kamu tetap pulangnya sama aku."

Aldo kekeh ingin mengantarkan pulang Delina. Tidak mungkin Delina menerima tawaran itu. Bisa-bisa Aldo kaget saat rumahnya adalah rumah yang sama dengan sang pemilik perusahaan tempatnya bekerja.

"Ayolah Delina. Aku hanya ingin mengantarkan kamu pulang, kok," ucapnya sembari mengerlingkan mata.

"Maafkan aku Aldo. Itu ojek yang aku pesan sudah sampai dan aku harus segera pulang," kata Delina mulai beranjak.

"Delina," panggilnya seraya menahan lengan perempuan cantik itu.

"Aldo. Tolong lepaskan," pinta Delina risih dengan tindakan Aldo.

"Pulanglah bersamaku." Aldo masih menggenggam lengan Delina.

Delina memberontak dan terus berusaha untuk melepaskan genggaman tangan Aldo. Hingga aksi keduanya mendapatkan perhatian beberapa orang yang lewat.

"Ada apa ini? Kenapa ribut-ribut?" tanya seseorang yang ternyata adalah satpam.

"Tolong lepaskan," ucap satpam itu dan langsung dituruti oleh Aldo.

Sontak Delina langsung berlari keluar dari lobi setelah mengucapkan terima kasih kepada satpam. Perempuan cantik itu langsung naik ke atas ojek motor yang sudah menunggunya.

**

Dengan mesranya Maharani menggandeng sang suami. Namun, kemesraan itu tidak bertahan lama saat mendapati suara seseorang.

"Mahesa dimana Delina?" sambut Atmajaya yang sudah duduk santai di sofa ruang keluarga.

"Kenapa kalian pulang berdua saja?" tanyanya.

Mahesa yang masih terkejut, bingung ingin berkata apa. Sebenarnya memang setiap hari dia meninggalkan Delina. Lebih memilih pulang sendiri daripada semobil dengan istri keduanya. Kebetulan memang hari ini Maharani datang ke kantor dan mereka pulang bersama.

"Ehm ... i-itu Pa. A-ada pekerjannya yang belum selesai. Jadinya Delina pulang terlambat," kilah Mahesa.

"Jadi seperti ini tingkah kamu sebagai lelaki? Atau memang seperti ini kamu lakukan setiap harinya? Harusnya kamu menunggu istrimu sampai dia menyelesaikan pekerjaannya. Bukannya malah meninggalkan dia di kantor," tutur Atmajaya.

Pria tua itu menggelengkan kepalanya. "Dimana tanggungjawab kamu Mahesa?"

"Memang papa yang menyuruh kamu menikahi dua istri. Tetapi harusnya kamu juga bertanggungjawab kepada keduanya!" cecar Atmajaya.

"Bukannya seperti ini!"

Maharani melepaskan genggaman tangannya dari lengan Mahesa. Istri pertama Mahesa itu mendekati Atmajaya. "Pa maafkan kami. Tadinya kami sudah mengajak Delina untuk pulang bersama."

"Tetapi Delina sendiri yang menolak ajakan kami. Katanya dia akan menyelesaikan pekerjaannya dan pulang bersama dengan temannya," ucap Maharani.

"Kami juga bahkan menawarkan untuk menunggu sampai pekerjaannya selesai. Namun, tetap saja Delina menyuruh kami untuk pulang duluan," lanjutnya berbohong.

"Benarkah seperti itu?" tanya Atmajaya dengan menatap Mahesa dan Maharani secara bergantian.

Keduanya pun mengangguk secara bersamaan. Kemudian pria tua itu berkata, "Lain kali jangan tinggalkan Delina sendirian di kantor. Ajaklah pulang bersama."

"Ingat Mahesa! Kamu harus bertindak adil!" Atmajaya mengingatkan.

"Nanti papa juga akan berbicara dengan Delina agar dia tidak menolak saat diajak pulang bersama dengan kalian."

Disaat bersamaan di depan rumah mewah itu Delina turun dari motor ojek. Setelah membayar dan mengucapkan terima kasih. Delina langsung masuk ke dalam rumah. Langkah kakinya terhenti saat ada keramaian di ruang keluarga.

"Papa," sapa Delina seraya meraih tangan Atmajaya dan mencium punggung tangannya.

Salah satu sifat Delina yang sangat disukai Atmajaya adalah kesopanannya.

"Kapan papa tiba di rumah?" tanya Delina.

"Sejak tadi siang," jawab Atmajaya.

Tangan Atmajaya menepuk sofa di sampingnya. Menyuruh menantunya itu untuk duduk dekat dengannya.

"Bagaimana pekerjaan di kantor sudah selesai?" tanya Atmajaya.

"Lain kali kalau pekerjaan kantor belum selesai. Dikerjakan di rumah saja," lanjutnya.

Dahi Delina sudah mengernyit dan dia bergumam dalam hati, "Pekerjaan?"

"Kamu menolak ajakan Mahesa dan Maharani pulang bersama ya?" tanya Atmajaya lagi.

"Memangnya siapa teman kantor yang mengantarkan kamu pulang tadi?" lanjut Atmajaya.

Delina semakin bingung dengan pertanyaan-pertanyaan Atmajaya. Baru saja pulang ke rumah dengan perasaan galau. Eh sudah dicecer dengan pertanyaan yang membingungkan.

"Ehm ..." Delina tersenyum kikuk sebelum menjawab.

###

Apa yang akan dikatakan Delina? Apakah dia akan mengatakan yang sejujurnya dan bertolak belakang dengan pernyataan Maharani? Baca terus ya.

🌱Jangan lupa klik favorit, like dan komentar. Sehat dan sukses selalu semua.

1
cia
Luar biasa
Lestari Ami'ne Zia
kok tamat
Zee Gween
baru kali ini aku baca novel yang pemeran utama nya pada gobloookk.... bikin geleng kepala sambil nyengiirr
Raid
Lumayan
Lina Suwanti
semoga dgn berjalannya waktu bs membuat Delinna jd dewasa n kuat
Putri Purwanti
Kecewa
A Creapa
baru baca marathon dari kemarin. kirain masih on going. ternyata sudah lama gak update.

please Thor....dilanjutin ya ya ya... semangat 🔥🔥🔥
Dfu Handayani
bloon jadi cowok
Herta Siahaan
kau kan ceo bodoh
Herta Siahaan
memang lah Mahesa laki2 lemah.... emosian tapi entahlah. g cukup Maharani jd pelajaran kini Clarissa lagi. bukan nya nyariin delina
Reta Anggraeni
bener banget kok di skip sih gak asik
Nurnadira Sakira
saran aq warak Delina ni ksi ada pendirian yg keras jgn mudah lembut hati...
Sukliang
psti ulah maharani jalang
Staffs AZ Zahro
lari melulu cape dong thor
Staffs AZ Zahro
dasar laki laki bodoh aku kecewaaaa
Staffs AZ Zahro
dasar ulat bulu
Staffs AZ Zahro
dasar buaya buntung bikin keselaja kataya ciinta busit pret
Rita Herlina
dan yang datang adalah....................ferdy 100 buat aku,aku berhak mendapatkan kompor gas 😂😂😂
Staffs AZ Zahro
biasaya istri ke dua lebih jahat ini ko kebalikanya 😴😴
Rita Herlina
dasar delina bangor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!