NovelToon NovelToon
DI BALIK LAYAR

DI BALIK LAYAR

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: EmeLBy

Mengisahkan tentang perjuangan hidup seorang gadis bernama Anindyta Kailila .
Dalam menggapai cita-citanya dengan
keadaan hidup yang sederhana.

Bekerja sebagai asisten seorang model papan atas, merupakan batu loncatan baginya untuk mengais rupiah dengan tetap harus pintar membagi waktu mengurus ayahnya yang sakit.

Jangan tanyakan tentang kisah cintanya.
Sebab semenit saja, otak dan hatinya tak pernah kosong, karena perintah dari sang model yang selalu datang bertubi-tubi.


Namun, apalah dayanya jika ternyata kegigihannya bekerja justru mempertemukannya dengan seorang CEO yang ternyata kekasih sang model.
Bahkan perasaan mereka tidak dapat di bendung untuk saling jatuh cinta.

Mungkinkah seorang asisten mendapatkan cinta seorang presdir bahkan kekasih bosnya sendiri...?

Ikuti ceritaku " Di Balik Layar"
Semoga di sukai pembaca.
Salam santun
salam sehat untuk semua
🙏🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EmeLBy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9 : JIWA MISKIN YANG MERONTA

Sungguh notifikasi yang sangat Anin harapkan. Tidak sia sia hasil kerja kerasnya kurang lebih 2 minggu ini. Untuk mempersiapkan karya nya.

Tak henti hentinya Anin berdoa untuk mengucap syukur pada Tuhan. Sebab cita-cita nya hampir tercapai. Ya, selangkah lagi. Anin yakin dengan kemampuannya sangat layak.

Di hari sabtu, setelah sholat magrib.

Segera Anin mempersiapkan dirinya untuk berangkat ke butik melakukan presentasi untuk dua karyanya yang masuk 10 besar.

Anin yang selalu menggunakan pakaian rapi dan tertutup. Kali ini memilih celana legging kaos dan atasan ketat lengan panjang berwarna hitam.

Dan untuk bagian luar, ia menggunakan mantel ala Korea berwarna kuning mustard, dengan kancing berbentuk pita 1 di bagian depan di bawah dadanya. Selalu dengan sepatu snikersnya, yang berwarna senada dengan mantelnya itu.

Rambut ikal berombak sepunggungnya itu, ia biarkan terurai dengan jepit kecil di semat di bagian kanan telinganya. Untuk wajahnya, Anin hanya menepuk bedak tipis, memoles lip gloss bening.

Memberi kesan natural pada bibirnya, yang memang masih ranum merah muda itu. Malam ini, Anin ingin tampil agak berbeda dari biasanya. Karena selain menguasai materi karyanya, ia pun ingin tampil dengan maksimal.

Setelah berpamitan dan meminta restu dari ayahnya. Ia pun melajukan motornya. Membelah jalanan ibu kota Surabaya. Dengan kecepatan sedang dengan hati riang. Setiba di tempat yang telah di tentukan nampak 8 pesaing lainnnya telah duduk berjejer dengan rapi.

Hanya Firda dan Nesha yang di kenalnya di sana. Selebihnya mungkin adalah desainer lepas seperti yang di katakan Haifa beberapa hari yang lalu.

Tiba giliran Anin di panggil untuk masuk ke ruangan desainer tetap itu. Terlihat Wilna berada di dalam ruangan itu yang bertugas untuk memanggil peserta yang akan maju untuk menyampaikan presentasi karya mereka masing - masing.

"Silahkan masuk dan perkenalkan dirimu."Ucap seorang wanita paruh baya mengenakan blazer ungu tua di depannya.

Dengan membisikan kata Bismillah di dalam hati Anin pun mulai memperkenalkan dirinya.

"Selamat petang, nama saya Anindyta Kailila biasa di panggil Anin." Ucapnya lantang.

"Baik, saya kak Melati Juri utama dalam kompetensi ini. Dan silahkan menyapa kedua juri yang berada di ruang Direktur, melalui CCTV." Ujar wanita bernama Melati itu sopan. Segera Anin membungkuk badannya ke arah CCTV yang ada di depannya. Setelah itu, Melati memberikan waktu 10 menit untuk Anin memperesntasikan karya yang telah di buatnya.

Ketika selesai, Melati pun melemparkan beberapa pertanyaan seputar karya itu. Dan dengan sigap Anin menjawabnya. Bukan hal yang sulit bagi Anin, sebab ia memang telah siap dan dapat mempertanggung jawabkan yang memang hasil karya tangannya sendiri.

Tampak Melati menganggukkan kepalanya, kemudian berkata : "Pak CEO dan ibu Direktur, ada yang ingin di sampaikan atau pertanyaan?" ucapnya yang tentu suaranya dapat di tangkap dari ruangan direktur yang masih 1 lantai dengan ruangan desainer tetap itu.

"Dari, 10 karya yang ada di tangan saya ini. Saya ada melihat kesamaan Inisial dalam gambar. Apakah hasil karya orang yang sama, atau hanya kebetulan sama?" Terdengar suara Bu Melisa dari kamera CCTV di ruangan itu menggema.

"Permisi, ijin saya jawab. Kedua gambar itu memang semua karya saya, bu." Jawab Anin dengan sopan.

"Apakah dalam waktu 2 minggu kemarin kamu dapat membuat 2 karya itu..?" tanya Bu Melisa lagi

"Maaf, iya Bu" Ucap Anin sambil menganggukkan kepalanya.

"Wilna, tolong kamu informasikan kepada peserta lain. Untuk lebih sabar menunggu. Sebab, setelah ini saya minta Anin langsung mempresentasikan karyanya yang satu lagi." Ucap Bu Melisa masih dari ruangannya.

"Siap, bu." Jawab Wilna seraya melangkah keluar ruangan menyampaikan informasi tadi.

"Baik, Anin. Apakah kamu siap dengan karya selanjutnya?" tanya Bu Melisa.

"Siap, bu." Ucap Anin masih dengan suara yang lantang dan penuh semangat.

Setelahnya terdengar Anin dengan lancarnya bak penjual obat menjajakan dagangan nya agar ketiga juri itu yakin dan tertarik dengan karya yang di buatnya.

Setelah selesai presentasi yang Anin sampaikan. Tiba-tiba terdengar suara laki-laki dari kamera CCTV itu. Namun, hanya suaranya. Wajahnya tidak kelihatan.

"Apakah kamu bisa menjahit sendiri, sesuai karya yang kamu ciptakan ini?" ucap pria itu.

"Siap, Insyaalloh bisa Pak." Jawab Anin mantap.

"Saya tunggu baju siap pakainya hari senin." Ucap lelaki itu singkat.

"Tapi, pak kita masih ada 4 peserta yang belum presentasi." Sanggah Melati

"Ini paket lengkap!! Berikan dana kompensasi bagi mereka yang belum menyampaikan presentasi. Kita sudah dapat pemenangnya." Jawab pria itu, sepintas terdengar sangat berkuasa dan berpengaruh di butik itu.

"Saya akan ke ruangan mu, melihat langsung peserta berikutnya." Ucap Bu Melisa

Dan Tit. Sepertinya CCTV itu di matikan.

"Maaf, Anin. Presentasi keduamu sudah selesai. Pengumuman pemenang tetap kami laksanakan sesuai prosedur. Silahkan kembali dan tunggu email hasil paling lambat besok pagi." Melati berkata dengan ramah.

"Baik, terima kasih atas kesempatan ini."Jawab Anin sopan dan berjalan menuju pintu keluar

Dan saat keluar ruangan itu Anin berpapasan dengan Bu Melisa. Terukir senyum manis dari wajah Bu Melisa, di balas anggukan hormat dari Anin.

Saat di luar ruangan, Anin memilih langsung pulang. Tanpa menunggu Nesha dan Firda. Dia, memohon maaf tidak bisa menemani sampai mereka selesai. Mengingat hari yang semakin malam, Anin teringat akan ayahnya di rumah. Nesha dan Firda yang sudah mengerti kesibukan Anin di rumah pun mengijinkan agar Anin langsung pulang tanpa menunggu mereka.

Sampai di lantai dasar, tepatnya di depan pintu. Anin di suguhkan dengan pemandangan yang membuat jantungnya lebih cepat berdetak.

Anin menemukan sosok seorang lelaki yang ia tabrak tempo hari. Namum, penampilannya malam ini terlihat santai. Hanya di balut celana baggy abu muda dengan atasan kaos hitam berkerah nampak begitu santai.

Lelaki itu sepintas melihat ke arah Anin seolah seperti ada yang ingin di sampaikan nya. Dan sempat hampir menarik ujung bibirnya, untuk tersenyum. Namun, di urungkan nya. Di susul suara klakson dari sebuah mobil sport mewah berwarna putih. Lelaki itu masuk, kemudian mobil itu berlalu begitu saja di depan mata Anin. Mata Anin tak berkedip menatap mobil yang sudah jauh meninggalkannya. Anin, hanya terdiam penasaran. Siapa laki-laki yang sepertinya wara-wiri seenaknya di Butik MJ itu.

"Apakah itu Jordan Syahreza suami bu Melisa?" tanya Anin di dalam hati. Tetapi, jika suaminya. Mengapa tidak menunggu bu Melisa sampai selesai?" Anin masih menerka nerka siapa lelaki itu.

Sambil berjalan menuju tempat parkiran motornya. Anin terus saja bermonolog. "Tetapi, apa bila itu suami bu Melisa...!!! Oh, *T**uhan... Mengapa dunia seakan tidak adil lagi pada ku...? Bu Melisa sudah cantik, baik, sukses, apa iya, bersuami tampan juga.? Tuhan... sisain buat aku satu aja ...🙏🙏🙏 buat sandaran hidup selamanya*." Jiwa misqueeen Anin meronta😀

Bersambung

...Siapakah lelaki misterius itu readers...??...

...Mohon dukungannya 🙏...

...Komen kalian sangat autor harapkan....

...Kasih 👍💌✍️🌹seikhlasnya ya...

...Terima kasih...

1
yuiwnye
waaah om pol blm bisa move on
yuiwnye
pak haji ketiduran lupa ngawasin 😎
ولدي انعم
Luar biasa
yuiwnye
naaah masalah B3 nin, hempaskan bisa jd racun 😆😆
yuiwnye
Bimo koq Ndak tanggapi utk kenalin anin ke ortu nya,,,,hmmm mencurigakan 😎🤔
yuiwnye
waaah kacau nih mulih Bimo atau Dar der Ling , nin 🤔😆
yuiwnye
ada yang panas tp bukan kompor 😆😆
🌼EmeLBy🌼
iya salam kemal juga
selamat membaca yaaak
Emi Asmiati
kasian felysia
Emi Asmiati
salam kenal thor...
Eka Burjo
duuuh habis baca Rahmad GiMan senyum senyum, ngakak malah, lalu baca part ini ko gedeg aq🙄
Eka Burjo: siap, mau lanjut lagi baca biar ga pinisirin 😁
🌼EmeLBy🌼: itu karya perrana Nyak.
belum pro😀🤭
total 2 replies
Eka Burjo
Luar biasa
Relka Putriana
Biasa
Erlinda
si darel nya aja yg super goblok dan lemah iman .sebagai seorang CEO dan suami dari ann di seharus nya bersikap tegas atas tindakan si jalang Santy ..tapi seperti yg aq bilang si Daren nya yg lemah iman.begitu melihat gundukan dan paha mulus .
Abdul Wahab Sjahrani
mantul alur ceritax thor
Ni'matul Ulfah
setuju curhat dg Anin. FE bisa mengambil pelajaran dari kehidupan Anin. walau bagaimanapun ortu Anin telah berjasa shg FE ada.
Indah Setyorini
menarik dan selalu bikin pinisirin....
Sovia Eva Yunita
bagus buat pembaca dg pemahaman dan ananat dari disampaikan penulis
layla
Luar biasa
Imas Karmasih
salam kenal mampir thor setelah baca ciuman terahir
🌼EmeLBy🌼: Siaap
selamat membaca
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!