Menceritakan seorang gadis anak yatim piatu , tinggal bersama paman dan bibinya , ibu dan ayahku meninggal di saat usia ku masih 8thn,
Sonya di jodohkan dengan fasya pamungkas anaknya pak bagaskara , oleh pamannya untuk membayarkan utang² mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha Nurlaela sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 9
Skip
"Huh aku capek" keluh sonya sambil mengelap keringat di dahinya. "Hush! Kau tidak boleh mengeluh sonya! Allah tidak suka. Ayo semangat tinggal membersihkan halaman belakang dan semuanya selesai. Kau bisa beristirahat nanti" Ucapnya lagi diiringi dengan senyuman,lalu mengerjakan nya kembali dengan penuh semangat.
Saat tinggal membuang tumpukan daun kering ke tempat sampah,sonya mendengar teriakan fasya yang memanggilnya dari arah dapur. Buru² dia berlari kedalam rumah,takut jika fasya menunggunya lama dan berakhir dengan ia yang di perlakukan kasar lagi.
Sesampainya di dapur,sonya melihat fasya yang sedang duduk di kursi meja makan dengan menatapnya tajam.
"Kau darimana saja hah!? Apa kau tuli!? Daritadi aku memanggil mu bodoh!!" bentak fasya saat sonya sudah berada di depannya dengan wajah ditundukkan.
"Ma-maaf a-a-aku ta-"
"Ck. Sudah jangan banyak alasan! Cepat masak aku lapar!" ucapnya setelah sebelumnya memotong ucapan sonya.
"Ba-baiklah" ucap sonya,lalu berjalan menuju kulkas untuk mengambil bahan² yang di perlukannya. Lalu ia mulai menyibukkan diri dengan membuat makanan untuk suaminya. Sedangkan fasya terlihat sedang mengotak atik handphone nya dengan senyuman yang mengihiasi wajahnya.
Setelah sekitar setengah jam memasak,akhirnya masakan sonya pun jadi."I-ini ma-makanan ny-nya om" kata sonya sambil menyodorkan semangkuk sup buntut sapi dan sepiring nasi kehadapan fasya.
"Kau ngapain saja dari tadi hah!? Menghabiskan waktu setengah jam hanya untuk memasak sup buntut kampungan ini!? Dasar lelet!!" bentak fasya dengan tatapan tajam nya.
"Ma-maaf om" sonya semakin menundukkan kepalanya dan meremas jari-jarinya yang saling bertaut.
Fasya hanya berdecak lalu mengambil sesendok kuah supnya,setelah meniupnya terlebih dahulu. Namun tak lama ia mengeluarkannya kembali dan membanting mangkuk yang berisi sup buntut yang masih panas ke lantai. Hingga membuat tangan dan kaki sonya terkena cipratan kuah panas itu.
"Akh! Panas! Hiks" sonya berteriak sambil mengelap tangan dan kakinya yang terkena kuah itu dengan tisu. Air mata pun mengalir deras di pipinya,merasakan panas dan perih di tangan dan kakinya.
"Kau ini bisa masak tidak sih!? Masak sup gitu doang gak becus!" fasya menarik kasar rambut sonya,hingga membuat sonya mendongakan kepalanya.
"Ma-maaf hiks!" sonya meminta maaf dengan air mata yang semakin deras. Fasya menarik rambutnya sangat kasar hingga membuat kulit kepala sonya ingin copot di buatnya.
"Dasar istri tak berguna!" fasya menghempaskan tarikan di rambut sonya membuat jidat sonya terbentur lemari piring yang memang tak jauh dari sonya,dan menimbulkan memar di jidat nya. Setelahnya fasya pergi keluar rumah meninggalkan sonya yang sedang menangis kesakitan.
'Hiks~ ya allah,kuatkan sonya'~ batinnya. Sonya lalu berjongkok dan membersihkan serpihan beling dari mangkuk yang berserakan di lantai,dan menghiraukan rasa sakit di tubuhnya. Ia hanya tak ingin ketika fasya pulang nanti rumah masih berantakan sehingga membuat dia kembali memberikan luka di fisik dan hatinya.
"Awhh!" Sonya berteriak saat tak sengaja serpihan beling itu melukai jari telunjuknya. Ia segera bangkit dan berjalan menuju wastafel untuk membersihkan lukanya.
"Hhh~ ini pasti karena aku melamun tadi. Lebih baik aku pergi mandi dan segera mengobati luka-luka ku." monolognya lalu segera membuang serpihan beling² itu ke tempat sampah,dan segera berjalan ke kamarnya.
Setelah selesai mandi dan memakai pakaian,sonya pergi mengambil kotak p3k yang berada di laci meja riasnya untuk mengobati luka²nya. Setelah semuanya selesai sonya membaringkan badannya di tempat tidur untuk mengistirahatkan badanya.
'Mungkin tidur sebentar tak apa' batinnya. Lalu memejamkan kedua matanya untuk menuju ke alam mimpi.
Di tempat lain dan di waktu yang sama,terlihat sepasang kekasih sedang duduk di sebuah caffe yang ada di mall terbesar,sedang bersenda gurau dengan tangan yang saling bergenggaman.
Ya dia adalah fasya dan pacarnya -Bianca Kimberly.
"Yang,nanti temenin aku belanja ya. Aku mau beli baju,sepatu,tas,make up dan semua yang keluaran terbaru. Bolehkan?" tanya bianca dengan muka yang di imut-imut menjijikan:v.
"Bolehlah,apasih yang gak boleh buat kamu. Kamu mau beli sekalian sama mall² nya juga aku beliin" (Halah! Songong banget bapak fasya ini:v ~Author!!) jawab fasya sambil mengelus sayang rambut bianca.
"Ihh jadi makin sayang deh" (Bulshit! ~auhtor) ucap bianca lalu menyenderkan kepalanya di bahu sang kekasih.
"Iya,aku juga sayang kamu kok. Yuk! Mending sekarang aja belanjanya takut kemaleman gak baik buat kesehatan kamu." Fasya bangkit berdiri diikuti oleh bianca. Lalu mereka segera melangkahkan kakinya ke lantai tiga dengan tangan yang saling bertaut.
Visual sonya lovina
Visual Fasya pamungkas
Visual Bianca Kimberly