NovelToon NovelToon
Lonely Wife

Lonely Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Poligami / Keluarga / Penyesalan Suami / Selingkuh / Romansa
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Arumi menikah dengan pria yang tidak pernah memberikan cinta dan kasih sayang padanya, pria yang selalu merasa tak pernah cukup memiliki dirinya. Kesepian dan kesunyian adalah hal biasa bagi Arumi selama satu tahun pernikahannya.

Raka— suami Arumi itu hanya menganggap pernikahan mereka hanya sekedar formalitas semata dan bersifat sementara. Hal ini semakin membuat Arumi menjadi seorang istri yang kesepian dan tidak pernah bahagia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 : Kekhawatiran

Arumi mengirimkan beberapa pesan pada Raka lantaran sudah jam 2 pagi suaminya masih belum pulang, berkali-kali dia melakukan panggilan namun selalu ditolak oleh Raka.

Arumi : Kamu di mana? Udah jam segini kenapa belum pulang? Aku hubungi mama sama papa kamu tapi mereka bilang kamu gak ada di rumah mereka.

Pesan itu hanya dibaca oleh Raka tanpa ada niat untuk membalasnya. Bertubi-tubi pesan dari Arumi yang masuk dan tetap saja tak diambil pusing oleh pria itu.

Raka menonaktifkan ponselnya dan kembali fokus menatap layar televisi bersama dengan Nadira. Sudah hampir pagi begini, dia masih enggan untuk tidur karena masih ingin terus berdua dengan Nadira.

“Seru ya kalau menonton ditemani begini, rasanya ada sesuatu yang menghangat di sini,” ujar Raka sambil menunjuk ke hatinya.

“Memang kamu sama Mbak Arumi gak pernah nonton bareng?” Raka menggeleng pelan.

“Kan aku sudah sering bilang, habis makan malam, dia akan tidur. Ya perut dia kenyang kan bawaannya ngantuk terus. Sementara aku selalu tidur dengan perut kosong.” Nadira mengusap pelan lengan Raka.

“Sabar ya Mas, aku akan coba bantu kamu biar bisa lepas dari Mbak Arumi.” Raka tersenyum sembari mengusap pelan rambut Nadira.

Mereka kembali menonton hingga film yang diputar selesai, Nadira menggeliat begitu pula dengan Raka.

“Kamu tidur di kamar tamu aja ya, Mas. Aku ngantuk banget pengen tidur,” keluh Nadira yang kembali meregangkan tubuhnya.

“Aku tidur di sofa aja, gak enak kalau harus tidur di dalam kamar. Apalagi kamu di sini tinggal sendiri, kalau ada orang tua kamu sih masih oke.” Nadira mengangguk karena memang orang tuanya sudah kembali ke luar negeri dua hari yang lalu. Nadira memutuskan untuk menetap di Indonesia sambil meneruskan bisnis keluarganya.

“Aku ambilin selimut sama bantal dulu ya, bentar.” Nadira bergegas ke kamar tamu dan mengambil semua yang menurutnya bisa membuat Raka nyaman.

Setelah memastikan Raka tidur dengan nyaman dengan bantal, guling, dan selimut. Nadira hendak pergi ke kamarnya namun tangannya ditahan oleh Raka.

“Ada apa Mas?” tanya Nadira pelan.

“Temani Mas tidur ya, paling tidak sampai terlelap saja.” Nadira tampak berpikir sejenak lalu mengangguk setuju.

Nadira duduk di lantai sembari mengusap kepala Raka yang katanya sedikit pusing. Tak ada perbincangan yang berlebihan, justru semua hanya sentuhan ringan dan sebuah perhatian kecil saja. Nadira yang tidak kuat menahan kantuk akhirnya merebahkan kepalanya ke sofa.

“Tidur di sini saja, pegal badan kamu nanti,” titah Raka yang meminta Nadira tidur di sampingnya. Sofa itu cukup besar yang mana muat untuk dua orang dewasa jika tiduran.

Nadira yang sudah mengantuk berat setuju lalu pindah tidur di samping Raka. Jadilah mereka tidur dengan satu bantal dan satu selimut. Raka bisa merasakan hangatnya tubuh Nadira di balik selimut itu, dia mengambil posisi nyaman dengan memeluk Nadira.

“Nyaman sekali ya Mas tidur begini, aku berasa kayak jadi istrinya kamu.” Nadira berbisik yang membuat Raka tersenyum.

“Tidur saja kalau kamu memang nyaman, aku senang kalau kamu begini, Dira,” balas Raka yang semakin mempererat pelukannya, Nadira memutar posisi menghadap Raka lalu menatap lamat-lamat wajah pria itu.

“Kamu tampan sekali Mas Raka. Andai saja waktu itu aku gak kuliah di luar negri ya, mungkin yang bakalan lamar aku adalah aku.”

“Kamu belum terlambat kok, kalau mau melamar ya bilang saja.” Nadira terkekeh kecil lalu membenamkan wajahnya di leher Raka dengan nyaman.

Raka mengusap pelan rambut Nadira hingga gadis itu tertidur, karena merasa aman, Raka beringsut sedikit lalu meraih wajah Nadira perlahan. Dia kecup bibir gadis itu dan meresapi pelan manisnya bibir Nadira.

Perlahan mata Nadira terbuka yang membuat Raka kaget. “K-kamu belum tidur ya,” katanya terbata.

“Gak sopan banget kamu, Mas. Main cium-cium begitu.” Nadira memukul pelan dada Raka sembari memberikan rungutan kecil.

“Maaf Dira, Mas hanya merasa sayang sama kamu, maaf ya.” Nadira memainkan jemarinya di rahang tegas Raka yang membuat Raka semakin terpancing.

“Iya aku maafkan kok.”

“Kamu gak marah?” Nadira menggeleng dan memberikan senyumannya.

“Ciumanmu membuat sensasi tersendiri untukku Mas Raka.” Raka yang mendengar hal itu seakan mendapatkan sebuah harapan kecil, dia mendekatkan wajahnya kembali dan menempelkan bibirnya tepat di bibir Nadira.

Gadis 21 tahun itu terbuai dengan ciuman Raka, perlahan tapi pasti, ciuman mereka semakin dalam dan kini memainkan lidah. Tangan Raka juga sudah bergerilya di tubuh molek Nadira, yang membuat Nadira mengeluarkan desahan dan lenguhan kecil di sela ciuman mereka.

Seusai ciuman panas itu, mereka saling melemparkan senyum dan tertidur dalam pelukan masing-masing. Tak ada adegan berlebihan yang terjadi, semua hanya sebuah adegan pembuka yang kembali ditutup sebelum terjadi hal lebih jauh lagi.

...***...

Pagi menjelang, Arumi masih menunggu kepulangan suaminya tanpa tidur sedetik pun. Dia terus duduk di ruang tamu dengan lingkar mata yang mulai menghitam, kepalanya berdenyut nyeri, tenggorokannya mengering, dan perutnya kembali terasa sakit.

Arumi melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 7 pagi, ia juga memeriksa ponselnya kalau-kalau pesannya semalam dibalas oleh Raka. Harapannya pupus ketika tak ada satu pesan pun masuk ke ponselnya.

Arumi semakin khawatir karena berpikir Raka kenapa-kenapa, bisa saja pria itu kecelakaan atau bagaimana. Arumi segera mengambil kunci mobil dan melesat pergi ke rumah mertuanya— masih mengenakan pakaian tidur semalam.

Dia berharap Raka baik-baik saja dan ada di rumah orang tuanya. Arumi hanya ingin memastikan hal tersebut, tidak lebih.

Sesampainya di rumah megah Zafran, Arumi disambut ramah oleh para pelayan namun tidak oleh Zafran dan Shima yang saat ini sedang sarapan.

Shima memperhatikan penampilan Arumi dari atas sampai bawah, yang mana dia menilai kalau Arumi benar-benar tidak bisa menjaga diri, sama persis dengan apa yang pernah dikeluhkan oleh Raka pada Nadira dan Nadira menceritakan keluhan itu pada Shima.

“Ma, Pa. Apa Raka menginap di sini?” tanya Arumi dengan sopan.

“Bukannya semalam kami sudah memberitahu kalau Raka tidak ke sini. Memang ada apa dengan kalian? Kenapa Raka sampai tidak ada di rumah?” tanya Shima kembali.

“Semalam itu Raka keluar tanpa pamit, dia tidak memberitahu aku mau ke mana. Aku sudah menghubungi dia berkali-kali tapi tidak dijawab. Aku khawatir.”

“Kalau suami kamu sudah pergi begitu saja dan tidak memberi kabar, berarti dia jenuh di rumah. Apa kamu tidak mengerti juga, Arum?” Arumi terdiam mendengar perkataan Shima.

“Raka itu laki-laki, kamu tidak perlu mencemaskan dia secara berlebihan. Mungkin saja dia menginap di hotel atau apartemen. Lebih baik kamu intropeksi diri kenapa anakku tidak betah di rumah,” timpal Zafran yang membuat hati Arumi semakin teriris.

Hanya sebuah kesakitan yang Arumi dapatkan dari rumah mertuanya, dia meninggalkan rumah tersebut dengan hati terluka. Kekhawatirannya akan Raka semakin menjadi tapi dia coba menepis semua itu.

“Mungkin Raka butuh waktu sendiri,” bisiknya lalu mengendarai mobil kembali pulang ke rumah.

Kepalanya semakin terasa sakit, tengkuknya juga terasa berat seakan dihimpit beban puluhan kilo.

1
Adhisty Madrie
Gaya katak tengkurap aja Dir🤭
Agung Taimur
kayaknya nadira ini titisannya jule🤣🤭
Jiwo Wiggu: Sibuk amat jule taun ini💪
total 7 replies
🌺Shella BTS🌺
Gaya kecubung kayang cobak/Determined//Curse/
Latifa Andriani: Gaya jule ama sapri coba🤣😭
total 2 replies
🌺Shella BTS🌺
Dir, lo belajar lagi dah sama arumi cara balas dendam yg elegant itu kyak gmana💪
🌹Andara Terina🌹
Udah udah gausah emosi di kolom komentar😤 sebenarnya dira sama raka itu cocok bnget kok🔥🔥🔥
.
.
.
.
.
.
.
.
.
sama-sama kagak gunaaa/Hammer//Joyful/
Ulfa Raynamia
Ah gak keren lo Diiiirrr, arumi aja duit di tangan langsung shopping dan manjain diri, lah eloo? Malah buang2 energi nyimpan dendam padahal apa yg dibilang sama Arum bener, lo simpanan jirrr/Joyful//Joyful/
Fida🔥🔥
palingan abis nikah si raka bakalan syok abis sama perangai nadira yg gak sepolos yg dia kira🤭
Fida🔥🔥
Emang ya, perempuan itu kalo udah ada uang ditangan semua beban hilang, menyala arumi🔥
Tammy
Ya ya kasihin aja fefek lu buat si raka biar lu gak stres, soalnya kalian cocok, sama2 stres
Tammy
Yakin deh, abis nikah, siraka ama dira pasti bakalan sering berantem, soalnya raka ini udah terbiasa dilayani dengan baik sama arumi
Lira Cantika
kesenjangan sakit hati :
istri sah : Ngabisin duit suami
pelakor : ngabisin duit buat ngabisin nyawa istri sah/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Syifa Mahira
Istri sah kalau sedih ngabisin duit suami, kalo si lakor sedih malah kasih fefek dengan bermacam gaya. Gak berkelas banget lo Dira, malu ama harga diri jiiirrr🤣/Facepalm//Facepalm/
Mediterina
istri sah sakit hati : ngetreat diri sendiri
pelakor sakit hati : cari pembunuh bayaran 🤣🤣 gak ada harga dirinya lu Dir
Yeyen Niri
pelakor yg blm nikah tpi udh insecure sama istri sah ampe nyewa pembunuh byaran🤣
Yeyen Niri
suka bnget sama cara arum balas dendam ih😍
Annissa Riani
Gk bisa imbangin arumi malah nyari pembunuh bayaran🤭
Rina Meylina
Kalian berdua itu cocok banget, satunya gampangan satunya gampang dibodohin ama si dira 🤣🤣🤣 makan tuh cewek bobrok Raka🤣
Rina Meylina
Sadar dong jadi pelakor, masa dipanasin ama istri sah langsung down sih, padahal yg arum bilang kalau lu simpanan juga bener dah🤣
Rina Meylina
Semua yg dibilang arumi benar kok si raka aja yg gak pernah mau disalahin
Anita Lare
Nadira kayaknya bukan sepolos yg dikira raka deh, mana tau pram itu emang pembunuh langganan dia lagi, kita kan gak tau ya bs si nadira ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!