Anugrah adalah anak laki-laki yang miskin dengan kehidupan yang pas pasan dari ayah yang kenah PHK dan akhirnya menjadi pengemudi becak Mesin sedangkan ibunya sudah lama meninggalkannya sejak dia Sekolah Dasar. Kehidupan serba susah membuat dirinya terus di ejek dan di bully oleh kawan-kawan sekolahnya apalagi ketika dapat beasiswa bersekolah di sekolah elit di kotanya hingga caci maki bahkan bully terus dia terima dan dia terima dengan kuat dengan pembuktian dia tidak gampang menyerah hingga suatu hari semuanya berubah ketika dia tanpa sadar di bawa ke alam astral yang mempertemukan dengan arwah ibunya yang membuka takbir siapa dirinya sesungguhnya yang memiliki kemampuan luar biasa sebagai penguasa langit yang di takuti semua orang namun kehidupan belum berhenti ketika dia harus membuktikan jatih dirinya dan mengangkat martabat keluarganya dengan segala pembuktian kemampuannya, sanggupkah Anugrah membuktikan dirinya? Sanggup kah Anugrah mengangkat Martabat keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANA SUPRIYA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Harga Diri
Anugrah terkejut mendengar kata-kata orang yang seusia dirinya yang dia ingat kawan sekolahnya di Sekolah Dasar
"Hati-hati Om Koko nanti uang Om Koko di curi sama si Anugrah"
"Maksudnya apa ya Kip?, aku kemari mau jumpai Om Koko mau menanya tentang listrik dan aku punya uang, ngapain aku mengebon atau minta-minta dan aku tadi sudah bicara sama Om Koko dan tidak niatku untuk mencuri"
Anugrah merasa kesal karena harga dirinya merasa terlalu di hina oleh teman sekolahnya dulu di SD dekat rumah mereka ini seakan-akan dia sehina itu hingga dia rasanya mau mengatakan kalau sebenarnya dia memiliki banyak uang namun kalau dia katakan bisa bahaya juga nantinya dan bisa saja orang-orang jahat akan mengintainya hingga dia hanya bicara seperlunya namun tiba-tiba Akip bicara lagi
"Cie uang dari mana?, selama ini kau kan tidak ada uang jadi bagaimana kau bisa punya uang atau jangan-jangan uangmu hasil mencuri"
"Apa aku harus ceritakan kalau setiap hari Ayahku juga kasih uang buat ku beli nasi untuk ku makan tiap hari tapi jujur untuk lain-lain memang ku tidak ada uang, apa lagi untuk jajan seperti kalian setiap hari tapi aku setiap hari aku juga punya uang untuk aku makan seperti orang lain jadi jelas ya dan ku tidak perlu minta-minta karena Ayah ku juga kerja apa lagi tuduhan kotor mu itu ya Kip, kau ini sudah menuduh ku yang ku benci ya Kip dan jangan-jangan maling teriak maling"
"Apa kau katakan?, tunggu ya ku kasih tahu sama Ayah ku kalau menuduh ku maling"
Akip yang mendengar kata-kata Anugrah yang mulai berani menjawab ejekan darinya jadi terkejut sedangkan Anugrah sekarang mulai percaya diri kalau selama ini dia juga punya uang namun dia tidak tahu hingga dia dulunya merasa pasrah ketika dia di ejek miskin, bauk dan tidak ada uang jajan seperti yang lain tapi kini dia merasa percaya diri walaupun dia tidak mau berlebihan menjawab kata-kata Akip untuk pamer karena dia tidak mau juga orang-orang akan jadi curiga padanya hingga dia hanya jelaskan kebutuhan yang biasa saja hingga akhirnya Akip pergi seperti kalah malu dan hilang mentalnya karena perubahan dari Anugrah hingga akhirnya Akip pergi tapi dia mengancam akan membawa Ayahnya sedangkan Anugrah langsung menjumpai Om Koko pemilik warung yang dari tadi pertengkaran Akip dengan Anugrah
"Bentar ya Nugrah, Om panggil tante untuk gantiin Om bentar karena Om mau lihat listrik kalian masih bisa du gunakan tokennya atau sudah di blokir oleh PLN sedangkan masalah mu dengan Akip, nanti kalau Ayahnya datang maka biar Om yang jelaskan kalau Alif yang salah dan kalau orang tuanya tidak terima maka Om bisa buktikan melalui CCTV yang ada di warung"
"Iya Om Koko, terimakasih ya Om"
Anugrah melihat Om Koko masuk ke dalam rumah dan terlihat keluar bersama Tante Ayu istrinya Om Koko yang tampaknya tersenyum ramah pada Anugrah
"Ayo Nugrah kita ke rumahmu dan lihat tante Ayu sudah untuk menggantikan Om menjaga Warung"
"Iya Om"
"Jangan lama-lama ya"
"Iya Tante Ayu"
Anugrah langsung jalan bersama Om Koko yang langsung pergi ke rumah Anugrah dan coba mengecek meteran listrik dan mencoba di isi token 20.000 tapi dia bicara dulu kepada Anugrah
"Nugrah, ini Om coba isi token listrik 20.000 tapi harus kau bayar ya uang tokennya 22.000"
"Oh iya Om Koko, ini uangnya sudah Anugrah siapkan, yang penting rumah Anugrah malam ini bisa terang lagi Om"
"Oh iyalah Nugrah karena Om sudah lama tidak lihat cahaya listrik dari rumah kalian dan kalau pun tidak bisa hidup hari ini maka Om akan hubungi layanan PLN untuk mengaktifkan listriknya lagi"
"Iya Om Koko, tolong dibantu ya Om"
Om Koko terlihat mengangguk dan coba memasukan nomor token yang ada namun gagal hingga dia coba menelepon layanan PLN untuk mengaktifkan listriknya kembali hingga di minta tunggu beberapa saat
"Bentar ya Nugrah, Om sudah hubungi layanan PLN jadi tunggu bentar nanti PLN akan hubungi Om, dan ini baru saja di bicarakan, halo ya iya"
Terlihat Om Koko mengikuti instruksi dari layanan cepat PLN hingga akhirnya token yang dimasukkan ke meteran listrik mulai bunyi
"Tak"
"Coba kamu hidupkan listrik rumah mu Nugrah"
"Iya Om"
"Tek"
Stop saklar rumah yang ditekan oleh Anugrah langsung bunyi dan rumah Anugrah yang sudah lama lampu rumahnya padam tapi kini sudah terang benderang lagi
"Syukurlah ternyata lampu di rumahmu masih bisa menyalah dan terang jadi kalau tiba-tiba bunyi tit tit tit artinya token minta di isi jadi temui saja om ya nak untuk Om bantu isikan"
"Iya Om, terimakasih ya Om"
Anugrah merasa lega kini rumahnya terang kembali dan sudah tiga tahun dia hanya menggunakan lilin untuk penerangan di malam hari dan itu pun dia hemat-hemat dengan dia padamkan ketika dia tidur agar dia bisa pakai untuk besok hari tapi kini lampu rumahnya sudah menyalah terang dan sekarang dia coba untuk mencari strika listrik punya mereka
"Ini dia"
Anugrah akhirnya menemukan strika listrik yang dia coba hidupkan on off nya ternyata masih bagus
"Syukurlah"
Anugrah mengoffkan strika listrinya kembali hingga dia berpikir untuk menyetrika di malam hari menunggu baju yang dia jemur kering baru nantinya dia angkat hingga dia kini bisa menghidupkan kipas angin yang selama ini tidak di gunakan dan kini dia sudah bisa berkipas dengan kipas angin
"Ah segarnya, sekarang indah rasanya menikmati adanya listrik yang sudah lama tidak ku rasakan"
Anugrah mulai terasa mengantuk namun tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dirumahnya
"Tok tok tok tok tok"
"Nugrah keluar kau dari rumah!, jangan kau enak saja bicara tentang anak Om ya!, kau taruh di mana harga diri Om"
Anugrah yang mendengar ketukan dari depan merasa kuatir juga kalau dia keluar dari dalam rumah langsung kena pukul Ayahnya Akip yang emosi dan mungkin saja sudah bicara yang tidak-tidak tentang dirinya jadi dia hanya bertahan saja di dalam rumah dan tidak berani keluar hingga terdengar ketukan keras yang kedua dan kini sangat keras lebih keras dari sebelumnya
"Tok, tok, tok, tok"
"Nugrah buka pintunya atau pintu rumah mu akan ku dobrak ya kalau kau tidak keluar ya!"
Anugrah yang ada di dalam jadi ketakutan sendiri hingga dia berharap kalau Om Koko mau datang untuk menjelaskan hal yang sesungguhnya melalui CCTV yang ada
"Adu bagaimana ini kalau Om Koko tidak mau menepati kata-katanya untuk membantu menjelaskan perkara sesungguhnya sedangkan hal ini berhubungan dengan harga dirinya juga"
ttp semangat yaa💪💪😍