NovelToon NovelToon
Menjadi Baby Sitter Anak CEO

Menjadi Baby Sitter Anak CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Romantis / Menyembunyikan Identitas / Selingkuh / CEO / Balas Dendam
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Clarissa19

Laura, gadis miskin yang berstatus mahasiswi. dia baru berusia 20 tahun, namun harus memikirkan bagaimana cara dia mendapatkan uang untuk biaya kuliah dan juga kehidupan nya.
Laura mencari kerja kesana kemari namun tidak ada yang menerimanya. tidak ingin menyerah begitu saja, dia mencoba mencari lowongan kerja melalui internet.
saat melihat ada yang membutuhkan pekerjaan sebagai Baby Sister tanpa syarat pendidikan yang baik. Laura ingin melamar. namun usianya tidak cukup. apa yang harus dia lakukan? haruskah dia berhenti berkuliah dan mati kelaparan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09_ke rumah Laura

Mereka sudah tiba di rumah sedari tadi. Ella sudah tertidur sedangkan Laura duduk di atas sofa yang ada di kamar Ella fokus pada layar ponselnya. Dia sedang mengerjakan tugas kuliah nya secara online. nanti dia harus pulang untuk mengambil laptopnya.

" hmm!" Laura terkejut saat tiba tiba mendengar suara deheman Grayson. Yang lebih mengejutkan dia adalah sejak kapan Grayson ada di depan nya.

" tuan, sejak kapan anda ada di Sana?" tanya Laura.

" sejak tadi " jawab Grayson" kamu tidak menyadari nya karena kamu terlalu fokus pada ponsel mu"

Grayson sudah ada di sana sejak 3 menit yang lalu. namun Laura sama sekali tidak menyadari nya karena fokusnya benar benar tertuju pada ponselnya.

" apa yang sedang kamu lakukan? Sepertinya sangat serius" tanya Grayson.

" maaf tuan, saya sedang mengerjakan tugas kuliah saya" ujar Laura berkata jujur.

" sekali lagi kamu minta maaf, saya akan menghukum kamu " ancam Grayson.

Laura binggung harus berkata apa lagi selain kata maaf. Dia juga menyadari jika selama bekerja disini dia terlalu sering berkata maaf. Pantaslah Grayson merasa muak.

" saya tidak akan mengulangi nya lagi" ujar Laura meskipun dia tidak yakin.

" good, lanjutkan saja kerjaan mu" ujar Grayson.

Laura mengangguk lalu melanjutkan kerjaan nya. Grayson duduk diam memerhatikan Laura yang sedang fokus.

Setelah beberapa menit kemudian. Laura sudah menyelesaikan tugasnya. Dia menyimpan ponsel nya di atas meja lalu menatap Grayson.

" tuan, boleh saya izin pulang lebih awal hari ini?" tanya Laura meminta izin.

" untuk apa?" tanya Grayson.

" tidak papa, hanya saja saya harus bertemu dengan teman saya. Dia khawatir saya tidak pulang dari kemaren" ujar Laura beralasan.

Padahal dia ingin beristirahat di rumah nya. Dia ingin berganti baju agar tidak terus memakai Hoodie milik Grayson yang kebesaran ini.

Yaa, baju Laura basah karena air pantai. Kini Laura memakai baju Hoodie milik Grayson yang kebesaran di tubuhnya. Hoodie itu bahkan mampu menutupi paha nya. Namun Laura tetap tidak nyaman karena saat ini dia tidak memakai celana dalam.

Celananya basah, masa iya dia Pakai celana basah. Yaa nggak mau lah. Milik nya yang berharga bisa rusak dan bau.

" oke, tunggu Ella bangun. Nanti saya akan mengantarkan mu untuk sekalian mengembalikan barang barang milik mu" ujar Grayson.

Haa? Barang barang miliknya? Untuk apa? Paling nanti Laura cuma mengambil laptopnya agar dia bisa mengerjakan tugas kuliah nya saat Ella tertidur.

" untuk apa tuan?" tanya Laura binggung

" untuk di pindahkan ke sini, kamu akan tinggal disini " ujar Grayson.

Grayson bermaksud meminta Laura tinggal disini agar Laura tidak perlu capek bolak balik dari sini ke rumah nya dan dadi rumah kesini. apa lagi saat ini kakinya sedang sakit.

namun bagi Laura, dia lebih baik pulang pergi agar dapat beristirahat dengan tenang. Tau lah, tidur di rumah orang lain dan tidur di rumah sendiri itu beda. Meskipun dia tidur di rumah kaivan, tapi tidur di sana dia sudah terbiasa.

" tapi tuan, perjanjian nya kan nggak seperti itu" ujar Laura mencoba mencari alasan.

" berarti saya ubah perjanjian nya. gaji nya juga akan saya naikkan " ujar Grayson tanpa ragu.

gajinya di naikan? tentu saja Laura setuju. Tapi berapa persen?

" serius tuan?" tanya Laura " naik nya berapa persen?" tanya Laura berbinar.

Grayson tersenyum tipis saat melihat wajah Laura Lansung berubah saat mendengar gajinya akan di naikan.

" 3 persen" jawab Grayson.

sontak Laura Lansung mengangguk setuju. 3 persen, dari 7 juta. Berarti gajinya perbulan 10 juta dong? Mana mungkin Laura menolak.

" deal!" ujar Laura terlihat sekali dia sedang bahagia sekarang.

••••••

jam 8 malam. Laura, Grayson Serta Ella. Mereka pergi ber3 menuju rumah kaivan, tempat Laura tinggal.

Ella terlihat sangat antusias karena akan berkunjung ke rumah Laura. Dia penasaran seperti apa rumah Laura.

cukup lama mereka menempuh perjalanan. Ternyata rumah Laura lumayan jauh dari rumah nya. Hingga setelah hampir 1 jam mengemudi mereka akhirnya tiba di rumah Laura.

" ini rumah kakak?" tanya Ella melihat sebuah bangunan rumah minimalis yang memiliki 2 lantai. sangat beda dengan rumah nya yang luas dan besar.

" bukan, ini rumah teman kakak. kakak hanya menumpang disini" ujar Laura.

" kenapa tidak tinggal di rumah mu sendiri?" tanya Grayson.

Grayson mengambil alih Ella kedalam gendongan nya. lalu mereka berjalan menuju pintu utama.

" saya tidak punya rumah, dulu saya ngontrak. tapi karena nggak punya uang buat bayar jadi saya di usir deh" ujar Laura.

Laura membuka pintu dan masuk tanpa permisi. Dia mempersilahkan Grayson untuk masuk. dia meminta Grayson untuk duduk di sofa.

" setelah pergi kemaren pagi dan Lo baru balik malam ini?" tanya kaivan yang tiba tiba muncul.

Grayson yang baru saja duduk Lansung menoleh pada kaivan. Keningnya berkerut dalam, dia berfikir teman Laura adalah wanita. namun ternyata seorang pria.

" ini teman kamu?" tanya Grayson menatap penuh selidik.

Grayson memerhatikan wajah kaivan yang sangat mirip dengan Laura. hanya saja dalam versi pria. Dia mulai menebak, seberapa lama mereka berteman sampai wajah mereka bisa semirip itu?

" iyaa tuan, dia teman saya yang paling tampan dan Baik sedunia" ujar Laura.

Kaivan menatap datar pada Grayson yang juga menatapnya. Grayson tidak suka mendengar laura memuji kaivan seperti itu. Memang nya dia tidak tampan apa?

" Lo pulang pulang bawa duda anak satu. Kenapa? Nggak laku lagi sama bujang Lo?" ledek kaivan.

" maaf tuan, mulut teman saya memang tidak pernah di sekolahin. Saya permisi dulu ya tuan " ujar Laura lalu menarik tangan kaivan untuk pergi dari sana. Laura membawa kaivan masuk ke salah satu kamar yang ada di lantai bawah.

" apa ini? Mereka masuk ke kamar? Mau ngapain mereka?" batin Grayson merasa panas. dia tidak suka membayangkan apa yang Laura dan kaivan lakukan di dalam.

Grayson menatap seisi rumah. Dia membayangkan apa saja yang sudah di lakukan oleh mereka berdua di rumah ini. apa lagi rumah ini terlihat sepi tanpa penghuni lain.

" Daddy, kemana kak Laura pergi?" tanya Ella.

" kak Laura sedang berbicara dengan temannya " ujar Grayson.

Sedangkan di dalam kamar. Laura dan kaivan sedang ribut. kaivan tidak mengizinkan Laura untuk tinggal di rumah Grayson. Dia bahkan meminta Laura untuk berhenti bekerja di sana.

" gw nggak mau berhenti! gw udah sudah payah buah dapatin kerjaan ini dan lu malah nyuruh gw berhenti tanpa alasan yang jelas?" ujar Laura tidak terima.

" apanya yang nggak jelas? gw udah bilang. Kerja sama mereka itu sama saja Lo nyerahin nyawa Lo. Lo pikir Lo masih bisa keluar tanpa cacat setelah bekerja di sana?"

Laura binggung. Grayson berbicara seolah seolah olah keluarga itu sangat bahaya. padahal menurut Laura sama sekali tidak seperti itu. buktinya sampai sekarang Laura masih baik baik saja.

" gw akan berbicara lansung sama dia" ujar kaivan hendak keluar. namun Laura menarik kerah baju belakang kaivan hingga beberapa kancing baju kaivan terlepas.

" Lo gila!" sentak kaivan marah.

" Lo yang gila!" sentak laura balik.

kaivan ingin segera keluar dan berbicara dengan Grayson. namun lagi lagi Laura menahan nya. kali ini dengan menarik rambutnya.

" aghh! Sakit laura!" sentak kaivan semakin di buat kesal .

" jangan macam macam Lo ya! Jangan bikin gw kehilangan pekerjaan gw ini" ujar Laura menjambak kuat rambut kaivan.

Kaivan tidak mau kalah. dia juga membalas menjambak. Namun tarikan nya tidak kuat karena tidak ingin Laura kesakitan.

" huh! Dasar cowok nggak jelas!" ujar Laura kesal melepaskan rambut kaivan lalu keluar dengan langkah yang pincang karena kakinya masih sakit.

1
Heni Mulyani
lanjut
Heni Mulyani
lanjut 💪
Heni Mulyani
lanjut
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Heni Mulyani
lanjut
Heni Mulyani
lanjut 💪
Heni Mulyani
lanjut author 💪
Heni Mulyani
lanjut author
Heni Mulyani
lanjut
Heni Mulyani
lanjut author
Heni Mulyani
lanjut 💪
Heni Mulyani
lanjut
Heni Mulyani
lanjut author 💪
Heni Mulyani
lanjut 💪
Heni Mulyani
lanjut author 💪
Heni Mulyani
lanjut 💪
Heni Mulyani
lanjut
Heni Mulyani
lanjut 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!