NovelToon NovelToon
Transaksi Terakhir

Transaksi Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:808
Nilai: 5
Nama Author: Ray Nando

Seoul tidak pernah tidur, tetapi bagi Han Ji-woo, kota ini terasa seperti sedang koma.

Di bawah gemerlap lampu neon Distrik Gangnam, Ji-woo duduk di bangku taman yang catnya sudah mengelupas, menatap layar ponselnya yang retak. Angin musim gugur menusuk jaket tipisnya yang bertuliskan "Staff Event". Dia baru saja dipecat dari pekerjaan paruh waktunya sebagai pengangkut barang bagi para Hunter (pemburu).

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray Nando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 2 PASAR GELAP KEKUATAN

Deskripsi: Membeli item yang sedang dipakai lawan dengan harga sistem, menukarnya dengan mata uang tunai ke saku lawan.

"Aku beli gadamu!" Teriak Ji-woo sambil menempelkan telapak tangannya ke senjata besar itu saat berada di udara.

TING!

Transaksi Berhasil!

Harga: 50.000 Won.

Saldo Anda: -50.000 Won (Utang).

Sebuah kejadian ajaib dan konyol terjadi. Gada beton raksasa di tangan Ogre itu tiba-tiba lenyap menjadi butiran cahaya biru, dan masuk ke dalam

"Inventaris" Ji-woo. Sebagai gantinya, hujan uang koin recehan senilai 50.000 Won jatuh menimpa kepala Ogre itu dari udara kosong.

Cling! Cling! Cling!

Ogre itu bengong. Tangannya kosong. Dia menatap telapak tangannya, lalu menatap koin-koin yang berjatuhan. Dia meraung marah, merasa dipermainkan.

Tapi Ji-woo sudah mendarat dengan mulus. Dia membuka telapak tangannya, dan Gada Beton itu muncul kembali—tapi kali ini ukurannya menyesuaikan genggaman Ji-woo, bersinar dengan aura merah.

"Terima kasih diskonnya," seringai Ji-woo.

Ogre itu mengayunkan tinjunya. Ji-woo, dengan kekuatan Warlord yang aktif karena saldo rekeningnya sekarang minus (utang dianggap kemiskinan ekstrem), menangkis tinju raksasa itu dengan gada barunya.

BUM!

Gelombang kejut menyapu area itu. Aspal retak. Ogre itu terdorong mundur, sementara Ji-woo tidak bergeming satu inci pun. Para Hunter yang menonton ternganga.

"Siapa orang itu?"

"Dia baru saja... mengubah senjata monster jadi uang receh?"

Pertarungan dimulai. Ji-woo bergerak lincah, setiap ayunan gadanya diiringi ledakan sonik. Dia tidak bertarung seperti petarung terlatih, tapi seperti orang yang sedang tawar-menawar di pasar—agresif, cepat, dan tak mau kalah.

Setiap kali Ogre itu mencoba menyerang dengan pelindung bahunya, Ji-woo menyentuhnya.

"Beli!"

Pelindung bahu lenyap, Ogre itu mendapat segepok uang kertas di saku celana kulitnya yang robek.

"Beli!"

Pelindung kaki lenyap.

Dalam dua menit, Ogre Gladiator yang mengerikan itu berdiri hanya mengenakan celana kolor compang-camping, dikelilingi tumpukan uang Won, dan benar-benar tanpa pertahanan. Monster itu terlihat bingung dan hampir... sedih?

"Waktunya menutup toko," gumam Ji-woo.

Dia melompat tinggi, memutar tubuhnya di udara, menyalurkan seluruh aura Warlord ke gada di tangannya.

SMASH!

Hantaman itu mendarat tepat di kepala Ogre. Tidak ada darah yang muncrat, hanya ledakan energi kinetik yang membuat monster itu terhempas masuk kembali ke dalam gerbang dungeon, diikuti dengan suara boom yang menggema hingga ke seluruh distrik.

Gerbang itu berkedip, lalu perlahan menutup. Ogre telah dikalahkan.

Hening.

Lalu, tepuk tangan meledak. Para warga dan Hunter bersorak. Ji-woo berdiri di tengah jalan, napasnya terengah.

"Hei, Nak!" Pimpinan regu Hunter wanita tadi berlari mendekat. "Itu luar biasa! Kau Hunter dari Guild mana? Kita harus bicara soal kontrak!"

Ji-woo tersenyum tipis. Dia baru saja akan menjawab ketika ponselnya bergetar.

[

PEMBERITAHUAN TAGIHAN]

Total Pembelian Paksa: 5 Item.

Total Tagihan: 15.000.000 Won.

Saldo Saat Ini: -15.000.000 Won.

PERINGATAN: Jika utang tidak dilunasi dalam 24 jam, Sistem akan mengambil "aset fisik" Anda (baca: Ginjal).

Wajah Ji-woo pucat pasi. Dia baru saja menyelamatkan distrik Hongdae, tapi sekarang dia dikejar debt collector antar-dimensi.

"Kontrak?" Ji-woo menatap wanita itu dengan mata berbinar. "Apakah ada uang mukanya? Aku butuh uang tunai. Sekarang juga. Cepat!"

GUILD ORANG MISKIN

Berita tentang "Hunter Saudagar" menyebar cepat. Han Ji-woo menjadi viral, bukan karena kekuatannya, tapi karena cara bertarungnya yang absurd: membuat monster menjadi kaya raya sebelum menghajar mereka.

Namun, tidak semua orang senang. Park Min-ho, Hunter Kelas-A yang pernah dipermalukan Ji-woo, melihat berita itu dari penthouse-nya.

"Sistem Kekayaan Timbal Balik?" Min-ho mencibir setelah mendapatkan info dari mata-mata. "Jadi kekuatannya bersumber dari transaksi? Kalau begitu, aku hanya perlu membelinya."

Min-ho menyusun rencana. Dia menantang Ji-woo dalam duel resmi di Arena Nasional. Taruhannya besar: Jika Ji-woo menang, dia mendapat 10 Miliar Won. Jika kalah, dia harus menjadi budak Guild milik Min-ho selamanya.

Bagi Ji-woo, ini jebakan. Jika dia menang dan dapat 10 Miliar Won, dia akan menjadi kaya raya. Dan menurut aturan sistemnya: Kaya \= Lemah. Jika dia menerima uang itu, dia akan kehilangan kekuatan Warlord-nya.

Tapi jika dia menolak, utang sistemnya akan mengambil nyawanya.

"Maju kena, mundur kena," keluh Ji-woo saat memasuki arena di hari pertarungan.

Tribun penuh sesak. Ribuan penonton bersorak. Park Min-ho berdiri di seberang arena, mengenakan zirah full-plate berbahan mithril seharga triliunan. Dia tersenyum licik. Dia tahu kelemahan Ji-woo.

"Sesuai aturan," teriak wasit. "Mulai!"

Min-ho tidak menyerang. Dia justru membuka menu hologram perbankannya.

"Transfer!" teriak Min-ho.

Di layar besar arena, muncul notifikasi: Park Min-ho mentransfer 1 Miliar Won ke rekening Han Ji-woo.

Ponsel Ji-woo bergetar.

TING!

Saldo Anda bertambah.

Kekayaan Meningkat.

Peringatan: Statistik Kekuatan Menurun 50%.

Lutut Ji-woo goyah. Otot-ototnya menyusut. Dia merasa lemas seketika. Penonton bingung melihat Ji-woo tiba-tiba jatuh berlutut tanpa disentuh.

"Hahaha!" tawa Min-ho. "Kau pikir aku bodoh? Aku tahu caramu main! Makan ini lagi!"

"Transfer lagi! 2 Miliar!"

TING!

Tubuh Ji-woo semakin berat. Dia bahkan sulit mengangkat kepalanya.

Min-ho berjalan santai mendekati Ji-woo yang terkapar. Dia mencabut pedangnya. "Kau adalah lelucon, Ji-woo. Dengan uang ini, kau menjadi manusia biasa yang lemah. Dan sekarang, aku akan menghabisimu secara legal."

Ji-woo menatap tanah berpasir. Keringat dingin mengucur. Sistemnya terus memberikan peringatan merah. Dia "terlalu kaya" untuk bertarung.

Min-ho mengangkat pedangnya. "Selamat tinggal, Orang Kaya Baru."

Ji-woo tersenyum tipis. "Kau benar, Min-ho. Kau tahu caraku main. Tapi kau lupa satu hal tentang ekonomi."

"Apa?" Min-ho berhenti sejenak.

"Inflasi," bisik Ji-woo.

[SKILL ULTIMATE: DONASI MASAL]

Target: Seluruh penonton di stadion (50.000 orang).

Aksi: Distribusikan seluruh saldo rekening secara merata.

Dalam sekejap, 3 Miliar Won yang ada di rekening Ji-woo lenyap.

Di tribun, 50.000 ponsel berbunyi serentak.

TING! TING! TING!

Setiap penonton mendapat notifikasi transfer masuk sebesar 60.000 Won dari "Han Ji-woo".

"Hah? Aku dapat uang?"

"Siapa yang kirim ini?"

"Traktiran Hunter Han!"

Stadion gempar. Suasana berubah riuh gembira.

Di tengah arena, Ji-woo merasakan beban di tubuhnya hilang. Bukan hanya hilang, tapi sebuah lonjakan energi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya meledak dalam dirinya. Dia baru saja melakukan sedekah terbesar dalam sejarah Hunter secara instan.

Status: KEMISKINAN MUTLAK (Saldo 0).

Status Tambahan: DERMAWAN AGUNG.

Bonus Multiplier: 1.000.000%

Aura emas meledak dari tubuh Ji-woo, menciptakan pilar cahaya yang menembus atap stadion. Tanah berguncang. Min-ho terlempar mundur hanya karena tekanan angin dari aura itu.

Ji-woo bangkit perlahan. Matanya bersinar keemasan. Pakaiannya yang lusuh berkibar-kibar seolah dia adalah dewa perang yang turun ke bumi.

"Kau memberiku uang untuk melemahkanku," suara Ji-woo bergema, diperkuat oleh energi murni. "Tapi kau lupa, uang hanya berguna jika

disimpan. Jika dibagikan... itu menjadi kekuatan."

Min-ho gemetar. Dia menyerang dengan kepanikan, menebaskan pedang mithril-nya.

Ji-woo menangkap bilah pedang itu dengan tangan kosong.

KRAK.

Pedang seharga gedung pencakar langit itu remuk di genggaman Ji-woo seperti kerupuk.

"Sekarang," Ji-woo mengepalkan tangan kanannya. Udara di sekitar tinjunya terdistorsi. "Mari kita hitung bunganya."

Satu pukulan.

Hanya satu pukulan lurus sederhana. Tapi dampaknya menciptakan tekanan udara yang membelah arena menjadi dua. Min-ho terhempas, zirahnya hancur berkeping-keping, dan dia mendarat di dinding stadion, pingsan namun masih hidup (Ji-woo menahan kekuatannya di detik terakhir).

Wasit tergagap. "Pemenangnya... HAN JI-WOO!"

Sorak sorai penonton meledak. Mereka bukan hanya bersorak karena kemenangan, tapi juga karena uang jajan 60.000 Won yang baru saja mereka terima. Ji-woo adalah pahlawan rakyat sejati.

KEJUTAN DI GARIS AKHIR

Malam itu, di ruang ganti, Ji-woo duduk sambil mengompres lebam di pipinya. Dia menang. Dia adalah juara baru.

Ponselnya bergetar. Notifikasi hadiah kemenangan masuk.

Hadiah Turnamen: 10.000.000.000 Won.

Status Transaksi: DITERIMA.

Wajah Ji-woo pucat lagi. Dia kaya raya sekarang.

Peringatan Sistem:

Saldo Anda: 10 Miliar Won.

Status Fisik: DEBUFF EKSTREM. KELUMPUHAN TOTAL.

Gedebuk.

Ji-woo jatuh dari kursi, tidak bisa menggerakkan satupun ototnya. Dia kaya, tapi lumpuh total karena sistem menganggap kekayaan ini sebagai beban fisik yang teramat sangat.

Pintu ruang ganti terbuka. Seorang perawat masuk. "Tuan Han? Anda baik-baik saja? Wah, Anda terlihat santai sekali berbaring di lantai."

Ji-woo hanya bisa melirik dengan matanya, memohon pertolongan dalam diam.

Kotak hologram terakhir muncul dengan nada mengejek.

Saran Sistem: Untuk mendapatkan kembali kemampuan berjalan, silakan habiskan uang Anda.

Toko Sistem Terbuka:

Obat Sakit Kepala (Harga: 1 Miliar Won).

Air Mineral (Harga: 500 Juta Won).

Donasi ke Panti Asuhan (Bebas nominal).

Dalam hati, Ji-woo menjerit dan tertawa sekaligus. Dia adalah Dewa Perang yang tak terkalahkan di arena, tapi di kehidupan nyata, dia hanyalah dompet berjalan yang harus terus bocor agar bisa tetap berdiri.

Ini bukan akhir dari perjuangannya. Ini baru permulaan dari petualangan Hunter paling boros dalam sejarah manusia.

"Sialan," batin Ji-woo sambil tersenyum miring. "Ayo kita belanja."

1
Pretty_Mia
Author, kapan nih next chapter?
Ray void: terimakasih support nya update nya pagi besok yaa😄😄😍
total 1 replies
Shoot2Kill
Ceritanya keren, bahasanya juga mudah dimengerti!
Ray void: terimakasih atas support nya😁😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!