"Takdir mempertemukan mereka dan terjadilah one night stand. Karena keadaan keluarga, Ruoxi Mo secara aktif mencari Bao Liang Xie dengan maksud menjadi kekasihnya, bertukar cinta dengan uang untuk mengobati adik laki-lakinya yang mengalami kecelakaan lalu lintas.
Hasilnya, setelah hampir empat tahun bersama, hatinya tergerak. Seorang gadis yang masih polos dalam cinta pertamanya ini mencintainya sangat dalam. Namun, perasaan ini tidak bisa ia raih ketika tahu dengan jelas bahwa Bao Liang Xie sudah memiliki seseorang di hatinya. Meski begitu, ia tetap rela dan ikhlas tinggal, namun pada akhirnya juga harus pergi...
Akankah setelah semua itu, Bao Liang Xie merasa tergoyah oleh Mo Ruoxi, ataukah itu hanya kesenangan fisik belaka?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Huỳnh Thiên Kỳ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
"Bao Liang, tolong jangan kejam padaku, aku melakukan itu karena aku mencintaimu, aku tidak ingin kehilanganmu... Aku sendiri juga tidak ingin menjadi seperti ini..."
Fu Tianjin memeluk Bao Liang Xie dan menahannya ketika dia membalikkan badan untuk pergi. Namun, tindakan ini hanya membuat wajahnya semakin dingin, dia dengan tegas melepaskan tangan dan menarik tangan wanita itu tanpa sedikit pun kasih sayang di masa lalu, berbicara:
"Dalam hidupku, aku hanya mencintai dua wanita, satu adalah Tianjin dari sebelumnya, yang kedua adalah Ruoxi. Aku tidak menyangkal masa lalu, tapi aku tidak hidup di masa lalu!"
Dan kemudian, di samping, polisi telah mencari Ruoxi Mo di bawah laut di pinggiran kota, Bao Liang Xie masih berada di sana sepanjang hari dengan suasana hati yang linglung seperti kehilangan jiwa, meskipun dia tahu cara berenang tetapi bagaimana mungkin ketika air laut begitu dalam.
"Bao Liang, atau kau kembali ke kota untuk beristirahat, polisi ada di sini, ketika ada berita mereka akan memberitahumu."
Wu Thien dan Dich Thien Vu telah hadir sejak siang hari ketika mereka mendengar berita dari sopir pribadinya, karena melihatnya begitu hancur secara mental, dia memberi tahu, dan mereka juga sangat terkejut ketika mengetahui bahwa dia mencintai Ruoxi Mo, pernah bertemu beberapa kali di pesta ketika melihatnya muncul, tetapi hanya berpikir bahwa itu adalah kekasih yang datang dan pergi.
"Karena aku, karena aku, Ruoxi mengalami hal seperti itu..."
Bao Liang Xie duduk di tanah, terlihat sangat kesakitan dan tertekan, mengangkat tangannya untuk menutupi wajahnya yang basah karena air mata, hidupnya tidak pernah merasakan kebahagiaan yang lengkap, dan sekarang dia tampaknya telah kehilangan segalanya.
"Kau juga tidak ingin seperti itu..."
"Bao Liang..."
Pada saat ini, Fu Tianjin perlahan berjalan mendekat dan memanggil namanya, meskipun polisi di sekitarnya padat, dia tidak takut dan muncul, kemudian mendekat dan duduk di samping Bao Liang Xie tetapi segera didorong olehnya dan jatuh ke satu sisi, berbicara:
"Jangan muncul di hadapanku, Fu Tianjin! Itu adalah kelonggaran terakhir!"
"Bao Liang..."
"Pergi!"
Bao Liang Xie bangkit dan pergi dengan memunggungi, tidak ingin melihat Fu Tianjin, karena dia sudah terlalu kecewa di dalam hatinya.
Kemudian, Dich Thien Vu berbicara:
"Kau pernah meninggalkan Bao Liang, selama waktu itu dia sangat menderita, dan sangat sulit bagi Bao Liang untuk menemukan cinta, jadi mengapa kau sekali lagi mengambil dan mendorongnya ke jalan buntu? Apakah itu disebut cinta, Tianjin?"
Fu Tianjin terisak dan menangis tersedu-sedu, wajahnya penuh dengan penyesalan yang mendalam. Namun, satu per satu dari Dich Thien Vu ke Ngo Thien pergi mengikuti Bao Liang Xie untuk menghibur dan mendorong, tidak ada yang memaafkan pelaku kejahatan yang mengambil nyawa seorang gadis tak berdosa hanya karena cinta.
Dan pada saat yang sama, sebuah mobil melaju dan berhenti, di dalam mobil seorang pemuda menangis tersedu-sedu dan bergegas turun dan berlari keluar, begitu dia melihat, hati Bao Liang Xie seperti hancur, dia memahami perasaan kehilangan orang yang dicintai dan paling penting, dia tahu bahwa selain Ruoxi Mo sebagai kakak perempuannya, Mo Jian tidak punya siapa-siapa lagi.
"Kakak kedua...kakak kedua...kenapa kau meninggalkanku...kakak kedua..."
Chu Ai Lien datang bersama dengan kakek dan nenek Mo, matanya juga merah dan bengkak karena terlalu banyak menangis, berbicara:
"Ketua Xie, apakah Ruoxi sudah ditemukan?"
Hanya saja Bao Liang Xie tidak cukup sadar untuk menjawab kata-kata itu, hanya melihat Mo Jian memeluk wajahnya dan menangis tersedu-sedu, dia menyalahkan dirinya sendiri atas penderitaan Mo Jian.
"Kau Mo Jian, kan?"
Mo Jian berhenti bergerak, menurunkan tangannya dan menatap Bao Liang Xie dengan wajah yang dipenuhi air mata yang menyedihkan, kemudian mengangguk karena tahu siapa pria ini.
Dia berbicara lagi:
"Maafkanmu, aku tidak melindungimu dan merawat kakak perempuanmu dengan baik, maafkan aku!"
Mo Jian terus menangis, Ruoxi Mo adalah satu-satunya kerabat terakhirnya, dan karena kakak perempuannya dia berusaha gigih dalam terapi fisik untuk tidak mengecewakan dan membuat kakaknya lebih khawatir.
Melihat hal itu, Bao Liang Xie perlahan berjalan mendekat ke Mo Jian, meletakkan tangannya di bahunya dan menariknya untuk memeluknya, dia merasa sangat bersalah atas hilangnya Ruoxi.
"Maaf...!"
Pada saat ini, kepala polisi dari kejauhan datang, berbicara:
"Ketua Xie, pria itu bunuh diri tanpa mengungkapkan apapun, kami akan memperluas penyelidikan hubungan di sekitar Nona Mo, berharap Anda bekerja sama dalam penyelidikan."
Bao Liang Xie melepaskan Mo Jian, tubuhnya berdiri tegak, tanpa sadar menatap Fu Tianjin, berbicara:
"Ya, silakan selidiki, jangan biarkan orang yang menyakiti pacar saya hidup dengan nyaman di luar!"
