NovelToon NovelToon
Bukan Boneka Biasa

Bukan Boneka Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Mata Batin
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

menceritakan kisah seorang pemuda dekil yang sering di hina dan di rendahkan karena penampilannya yang tak rupawan dan sering di anggap remeh hanya karena manusia biasa.

Namun siapa sangka di balik penampilannya yang sederhana pemuda itu ternyata memiliki kekuatan tidak terkalahkan bahkan pemuda tersebut memiliki ribuan Boneka yang terbuat dari mayat tokoh tokoh kuat zaman dahulu, namun pemuda itu sendiri sama sekali tidak menyadari kelebihannya entah itu kekuatan Tidak terkalahkan miliknya maupun boneka boneka miliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERTARUNGAN DI ALAM GHAIB 2

Saking terangnya cahaya yang di keluarkan oleh bilah pedang milik Jaya Dwipa membuat Set dan Anubis terpaksa menutupi matanya karena silau.

"Sialan! Bagaimana mana mungkin? Ksatria Jaya Dwipa Sang Ksatria pendekar pedang mentari bisa di sini?!" Ucap Set dengan wajah sulit percaya.

"Aku juga tidak tahu, Jaya Dwipa sudah sangat lama sekali mati. Aku benar benar tidak menyangka akan ada sosok lain yang memanfaatkan Jaya Dwipa dan di jadikan Pion caturnya." Ucap Anubis wajahnya terlihat mengeras.

Anubis dan Set menjadi sangat penasaran dengan sosok yang membangkitkan Levid, Aki Ngambang Sungsang, Hingga Jaya Dwipa.

Mereka sangat yakin sekali sosok tersebut bukanlah sosok remehan pasalnya apa yang di bangkitkan oleh sosok itu adalah orang orang yang sangat kuat di masa lampau.

Terutama Jaya Dwipa, dia di kenal sebagai ksatria yang mampu membasmi seribu iblis, Konon setiap ayunan pedangnya sama dengan kematian bagi musuhnya.

Set menggertakan giginya dengan geram, dia berteriak kencang, "aaarrrrgghhhhh!!!" teriaknya tiba tiba ribuan burung gagak raksasa terlihat beterbangan di langit, mereka adalah para pasukan set.

"Serang!!!!" Teriak Set dan Anubis secara bersamaan.

Sring!

Jaya Dwipa Akhirnya menghunuskan pedang itu sepenuhnya, seketika itu juga cahaya yang bagaikan mentari terlihat semakin meluas, tidak hanya meluas bahkan semua Jin Setan Primpayangan yang menatap pusat daru cahay tersebut yang tidak lain adalah pedang milik Jaya Dwipa akan merasakan kepanasan seolah terbakar oleh api.

Jaya Dwipa membalikkan badannya, tatapannya terlihat sangat dingin dan wajahnya datar, Jaya Dwipa menghentakan kakinya melesat sembari menebaskan pedangnya.

Slash!

Pedang jaya Dwipa tiba tiba memanjang bagaikan laser sepanjang 8 meter, cahayanya semakin terang membuat semua pasukan gabungan set dan Anubis menutup matanya.

Wus...

Satu kali ayunan pedang tampak ratusan pasukan anubis terlihat terlalu menjadi dua.

Wus....

Jaya Dwipa kembali menebaskan pedangnya namun kali ini targetnya adalah para pasukan set yang merupakan burung gagak raksasa yang terbang di langit.

Slash!

Sama seperti nasib para pasukan Anubis, pasukan set tidak ada yang mampu memblokade ayunan pedang yang sepanjang 8 meter itu.

Seolah pedang itu adalah tebasan mutlak yang mustahil untuk di blokade.

Melihat musuhnya yang sangat mustahil untuk di kalahkan sisa pasukan set dan Anubis langsung berlari kesana kemari mencoba menghindari setiap serangan Jaya Dwipa.

"Apa yang kalian lakukan, bodoh? Mengapa kalian takut kalian adalah pasukan!" Teriak Anubis penuh dengan frustasi.

Namun tiba tiba sebuah tusukan pedang panjang milik Jaya Dwipa langsung melesat ke arah Anubis bagaikan peluru.

Anubis memiringkan badannya menghindari tusukan pedang tersebut.

Dum!

Alhasil ujung pedang tersebut hanya menusuk tanah kosong.

Namun siapa sangka tiba tiba ujung pedang itu menghilang sesaat kemudian di gantikan dengan Jaya Dwipa itu sendiri, seolah Jaya Dwipa berganti posisi dengan pedangnya.

"Apa!" Teriak Anubis yang kaget bukan kepalang.

Jaya Dwipa terlihat memajukan cengkraman tangannya.

Hap!

Leher Anubis berhasil di raih oleh tangan kiri Jaya Dwipa.

"Aaaaaaaarrrrggghhh!!!!" Anubis berteriak dengan sangat keras ketika tangan kiri Jaya Dwipa hawa panas yang terasa sangat panas..

Melihat rekannya terdesak Set yang terbang di langit langsung menukik tajam, dan memajukan cakarnya yang setajam belati ke arah Jaya Dwipa.

Melihat set yang menukik tajam ke arahnya Jaga Dwipa langsung mengayunkan pedang sepanjang 8 meternya ke arah Set.

Wus....

Slash!

Set memiringkan badannya menghindari tebasan tersebut, tubuhnya berhasil menghindar namun telat beberapa detik sehingga sayap kirinya terpotong oleh pedang tersebut.

Dum!

Tubuh Set terjatuh ke tanah.

"Arrggggghh!!!" Set berteriak kesakitan sembari memegangi luka yang di sebabkan terpotongnya sayap miliknya.

Mata Anubis melebar ketika lehernya mulai meleleh, dia berteriak semakin kencang, dan berusaha sekuat mungkin memberontak namun sayang sekali semuanya sia sia.

Hingga akhirnya tubuh Anubis terbakar dengan api emas yang terlihat sangat terang.

"A-- aku harus kabur! Jaya Dwipa dia bukan lawan yang bisa aku kalahkan!" Ucap Set kemudian membalikkan badannya dan berjalan tertatih untuk pergi.

Crok!

Namun sebelum set berhasil melangkah terlalu jauh sebuah ujung pedang terlihat mencuat keluar dari dada Set. Ya, Jaya Dwipa menusukan pedang sepanjang 8 meternya dari kejauhan.

Huek!

Set memuntahkan darah yang terlihat berwarna hijau tua.

Tubuhnya lemas, tusukan pedang set tepat mengenai jantungnya. Membuat set langsung lemas dan tidak lama kemudian tewas begitu saja.

Bruk!

Tubuhnya terjatuh ke tanah kemudian secara perlahan wujudnya menghilang menjadi debu dan terbawa angin.

Jaya Dwipa kembali menghentakan kakinya melesat memburu para pasukan Set dan Anubis yang kabur.

***

Sementara itu terlihat Suhadi dan Darmi bersembunyi di balik semak semak dengab penuh luka.

Mereka benar benar ketakutan pada saat ini, bagaimana tidak? Mereka sebelum ini melawan Pendekar Genta Gelap, hanya dalam hitungan detik mereka berdua bertarung saja mereka sudah mengalami banyak luka seperti ini, sehingga mereka bersembunyi.

"Ne-- nenek Darmi, bagaimana mungkin? Pendekar Genta gelap juga di bangkitkan oleh Tuan pemilik keris Mpu Gandring itu?" Tanya Suhadi dengan bingung.

Awalnya Suhadi kira di bangunan kuno itu hanya menyimpan keris Mpu Gandring, Levid serta Aki Ngambang Sungsang saja, namun siapa sangka para legenda yang sangat kuat juga di bangkitkan oleh sosok misterius yang berada di bangunan kuno itu.

Nenek Darmi menaruh telunjuknya di bibirnya, "jangan bersuara, apakah kamu tidak ingat bagaimana kekuatan utama dari pendekar Genta gelap?" Tanya Nenek Darmi.

Seketika itu juga Suhadi menutup mulutnya dengan ekspresi panik, dia mengetahui betapa mengerikannya kekuatan dari Pendekar Genta Gelap.

Walaupun matanya buta namun jangan remehkan hal tersebut, dia adalah Pendekar yang namanya sudah menjadi Legenda konon indra pendengaran dari Pendekar Genta Gelap sangat tajam dan bisa mendengar suara sekecil apapun.

Bahkan bisa mendengar suara langkah kaki serangga dengan jelas, indra pendengaran Pendekar Genta Gelap itulah yang membuat nama pendekar Genta Gelap menjadi sangat besar.

Sementara itu terlihat Ratu Mandala yang kini berbadan setengah ular raksasa namun bagian kepala luarnya adalah tubuhnya sendiri terlihat sedang menyerang mati matian pendekar Genta Gelap.

Ratu Mandala sudah mengeluarkan segala serangan yang ia bisa kerahkan, mulai dari tembakan racun, tatapan yang membuat targetnya menjadi batu, Hingga memanggil ribuan pasukan ular miliknya.

Namun sayang sekali semua serangan itu tidak ada yang mampu mengenai Pendekar Gentar Gelap.

Pendekar Gentar Gelap terlihat berdiri dengan tenang di atas tumpukan mayat para Pasukan milik Ratu Mandala.

Wajah ya terlihat basa saja dan sama sekali tidak menunjukan ekspresi kelelahan.

Berbeda sekali dengan Ratu Mandala yang kini sudah ngos ngosan seolah lari marathon.

"Se-- sebenarnya ada apa di balik bangunan kuno itu? Bagaimana mungkin satu bangunan kuno menyimpan banyak sekali rahasia, Keris Mpu Gandring, Lived, Ngambang Sungsang, dan Sekarang pendekar dalam legenda Genta Gelap." Batin Ratu Mandala.

Pendekar Gentar Gelap terlihat melesat, tubuhnya berubah menjadi bayangan hitam.

Tiba tiba tubuhnya muncul di belakang, Ratu Mandala.

Bang!

Tampak tangan Pendekar Genta Gelap berhasil mengenai punggung Ratu Mandala.

Huek!

Bersamaan dengan itu Ratu Mandala terlihat mengeluarkan seteguk darah segar berwarna hijau.

Wus...

Belum sempat Ratu Mandala mendarat di tanah Pendekar Genta Gelap sudah kembali bergerak.

Bang!

Bang!

Bang!

Bertubi tubi pendekar Genta Gelap menghajar Ratu Mandala dengan tapak tangannya.

Ratu Mandala sama sekali tidak bisa menangkis serangan Pendekar Genta Gelap, serangan Pendekar Genta Gelap bagaikan Hantu yang gerakannya tidak bisa di prediksi.

Bruk!

Hingga akhirnya tubuh Ratu Mandala terpental menabrak pohon dengan kepala yang sudah hancur.

Ratu Mandala tewas begitu saja.

Hap!

Pendekar Genta Gelap mendarat di tanah, wajahnya menoleh kekanan dan kekiri layaknya orang buta pada umumnya.

Namun jangan salah saat ini Pendekar Genta Gelap sedang mencoba mendeteksi suara sekecil apapun.

Sementara Suhadi dan Darmi terlihat jongkok di balik semak semak sembari menutup mulutnya dengan ekspresi panik, mereka tidak ada yang berani mengeluarkan suara sedikitpun.

Bahkan saat ini mereka sedang menahan nafas.

Terlihat wajah Suhadi memerah, "Tidak jangan sekarang!" Ucapnya dalam hati dengan sangat panik.

Prut!

Siapa sangka Suhadi ketut karena saking takutnya dia. Darmi langsung melotot tidak percaya.

Ketika Darmi hendak kabur meninggalkan Suhadi siapa sangka rambutnya di tarik oleh Pendekar Genta Gelap.

Begitu pula dengan rambut Suhadi.

Bang!

Pendekar Gentar Gelap membenturkan kepala Darmi dan Suhadi hingga kepala mereka berdua pecah.

1
Ilham
BG up nya jangan gantung gantung lah bg
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
mantap
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
sangat kren
Arman Jaya
lanjuuutttt👍
Ilham
lanjut
Ilham
up Thor aku ketawa baca nya dari novel awal🤣🤣🤣
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
up ka thor😍
Arman Jaya
asal konsisten aja thor....
jgn nanggung lg ceritanya.../Pray//Pray//Ok//Good/
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
upnya ka thor
Y. Haryadi
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!