NovelToon NovelToon
Baktiku

Baktiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Penyelamat / Menjadi Pengusaha / Anak Lelaki/Pria Miskin / Mengubah Takdir
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Imam Setianto

seorang sena baru mengetahui kalau dia adalah hanya anak angkat dari seorang kiyai, ia diasuh dalam lingkungan pondok sejak usianya tiga tahun, setelah dewasa dan mendapatkan gelar sarjananya ia malah mendapatkan tugas dari sang kiyai untuk kembali pada orang tua kandungnya yang wajahnya saja sena lupa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imam Setianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 9

Setelah sampai mini market sena langsung memgajak galih dan utari masuk.

"Kalian ambil saja jajan yang kalian suka, bebas ga usah malu, mas sena yang akan bayar nanti!" Ucap sena pada kedua adiknya.

Galih langsung berjalan mencari rak jajanan di ikuti tari di belakangnya, sedangkan sena mengambil keranjang lalu menyusul kedua adiknya.

"Ambil yang kalian mau terus masukan ke keranjang ini!" Ucap sena lagi.

Galih ragu mengambil jajan yang ia inginkan demikian juga utari hanya mengikuti galih.

Melihat itu sena kemudian berjongkok disamping galih dan utari.

"Kalian mau ini?" Tanya sena.

Galih dan utari hanya mengangguk malu, lalu sena mengambil beberapa jajanan dan langsung memasukan ke dalam keranjang, ia lalu mengajak dua adiknya ke lemari tempat minuman dingin, sena mengambil 2 kotak susu berukuran besar, dan juga minuman kaleng.

Setelah itu sena mengajak adiknya ke bagian es cream, sena langsung mengambil beberapa es cream dengan aneka rasa, ia juga mengambil roti tawar dan coklat cair serta beberapa selai.

"Ri, bapak ngrokok ga?" Tanya sena pada utari saat sudah di depan kasir.

"Ngrokok mas, tapi kalau pas punya uang lebih saja!" Jawab utari.

"Mas rokok kreteknya dua bungkus yang filter juga dua bungkus sama ini belanjaan saya di hitung sekalian!" Ucap sena pada kasir mini market.

Setelah kasir menghitung total belanjaan sena dan sena membayarnya mereka bertiga keluar dengan membawa kantong belanjaan yang lumayan besar, di depan sena melihat ada penjual sate ayam.

"Enam porsi pak, lontongnya di pisah ya!" Ucap sena setelah menghampiri penjual sate, sementara dua adiknya menunggu di samping vespa.

"Siap mas, silahkan di tunggu!" Jawab penjual sate langsung mengolah pesanan sena.

"Berapa pak!" Tanya sena setelah pesananya jadi.

"Sate 6 porsi sama lontong 12 jadi semua 84 ribu mas!" Jawab penjual sate, sena memberi uang satu lembar 100 ribu, setelah menerima kembalian sena mengajak kedua adiknya segera pulang.

Setelah menempuh waktu sekitar lima menit sena dan kedua adiknya sampai di rumah, di ruang tamu bapak dan ibunya sedang ngobrol berdua, sedangkan abimanyu sedang belajar di kamar.

"Abimanyu mana pak?" Ucap sena setelah sebelumnya mengucap salam.

"Di kamar lagi belajar!" Jawab bapaknya.

"Bi, makan dulu, mas beli sate tadi buat kita makan sama sama, belajarnya di lanjut nanti!" Ucap sena dari pintu kamar.

"Iya mas!" Jawab abimanyu lalu keluar kamar untuk makan malam bersama.

"Ayo pak, bu, kita makan bareng bareng!" Ajak sena pada kedua orang tuanya.

Tanpa drama keluarga pak hidayat makan malam bersama, galih dan utari makan begitu lahap begitu juga abimanyu.

"Nambah pakai nasi bi, biar badanmu berisi ga ceking kaya gini!" Ucap sena pada abimanyu yang duduk di sebelahnya.

"Iya mas!" Jawab abi singkat.

"Ini kalau mau nambah nasinya masih bi, bapak nambah pak!?" Kata ibu setelah mengambil wadah nasi dari meja makan.

"Nambah pak, biar sena ambilkan!" Ucap sena mengambil wadah nasi siap menyendok nasi untuk bapaknya.

"Ngga usah sen, buat adik adikmu saja!" Cegah bapak menolak nasi dari sena.

"Nih bi buat kamu aja!" Ucap sena menaruh satu centong nasi ke piring abimanyu.

"Makasih mas!" Kata abi dengan nasi masih penuh di mulutnya.

"Makannya yang pelan, ga ada yang minta, he he he he..... galih nambah ga nasinya, tari mau nambah?" Ucap sena pada adik adiknya dengan sangat penuh perhatian.

"Galih mau nambah tapi satenya juga mas!" Jawab galih.

"Oke, siap boss, nih punya mamas buat galih, tari mau juga!?" Ucap sena lagi.

"Udah kenyang mas, mau satenya aja!" Jawab tari.

"Tuh ambil aja punya mamas!" Ucap sena.

"Kamu ga makan satenya le?" Tanya ibu pada sena.

"Sudah makan dua tusuk bu, sekarang sena mau nyicip sambal buatan ibu!" Jawab sena bangkit ke meja makan untuk mengambil sambal dan telor dadar buatan ibunya lalu memakannya dengan lahap.

Seusai makan utari membantu ibunya mengangkat piring kotor ke dapur sekaligus mencucinya, baru setelahnya mereka duduk berkumpul kembali di depan tv.

"Kamu kelas berapa bi?" Tanya sena mengawali obrolan dengan keluarga kandungnya.

"Kelas 10 mas, di SMK jurusan otomotif," jawab abimanyu yang rasa canggungnya kini mulai hilang.

"Kalau tari kelas berapa?" Sena giliran bertanya pada utari.

"Kelas 5 mas," jawab tari singkat.

"Kalau galih kelas berapa?" Tanya sena pada galih yang duduk di sampingnya sambil memakan es cream.

"Belum sekolah le, sebenarnya sudah minta sekolah tapi uangnya buat masuk sekolah abi dulu, insyaAllah tahun depan mamak daftarkan!" Kali ini ibu yang menjawab.

"Iya gapapa bu, eh, sena manggilnya mamak apa ibu ya?" Kata sena mencoba mencairkan suasana.

"Panggil mamak saja le, kalau kamu panggil ibu mamak sedikit risih!" Jawab mamak yang sudah mualai sedikit terbuka dengan sena, sebab biarpun anak kandung dan sena juga pernah merasakan kasih sayang mamaknya selama 3 tahun rasa canggung karena lama tidak bertemu masih ada dalam diri mamak sena.

"Ya wis, biar mamak nyaman sena panggil mamak saja!" Ucap sena.

"Kamu mau lama di sini le?" Tanya bapak.

"InsyaAllah sena mau menetap di sini pak, sena pengin tinggal sama mamak sama bapak," jawab sena.

"Memangnya boleh le sama pak kiai?" Tanya mamak.

"Malah abah sama umi yang nyuruh sena ke sini, katanya sudah saatnya sena mengabdi sama mamak dan bapak, sena pengin buka usaha di sini mengembangkan ilmu peternakan yang sudah sena dapat dari kuliah mak," jawab sena.

"Alhamdulillah, jadi kamu sudah sarjana, kamu ga pengin kerja di kantoran le?" Tanya mamak lagi.

"Sena ga tertarik kerja di kantoran mak, penginya bikin usaha sendiri, siapa tahu bisa menciptakan lapangan kerja juga mak," jawab sena lagi.

"Terus kamu mau bikin usaha apa le?" Tanya bapak.

"Penginya ternak bebek petelor pak, tanah sebelah rumah punya siapa pak?" Jawab sena lalu menanyakan status tanah sebelah rumah mereka.

"Punya mamakmu, dulu setelah kamu ikut pak kiai mamakmu kerja di luar negeri 2 tahun, hasilnya buat bayar tanah samping rumah," jawab bapak.

"Lho mamak pernah ke luar negeri mak, kemana itu mak?" Tanya sena lagi, sedangkan galih kini sudah tertidur di pangkuan sena, utari tertidur di pangkuan mamak dan abi melanjutkan belajar di kamar.

"Mamak dulu kerja di brunai jadi pembantu cuma dua tahun," jawab mamak.

"Kalau tanahnya sena pakai buat ternak bebek boleh mak?" Tanya sena.

"Ya boleh banget le, kamu mau apakan saja tanah itu ya silahkan, asal jangan di jual, mamak beli itu baut tabungan adik adik kamu nantinya!" Jawab mamak.

"He he he.... ga bakalan sena jual mak, insyaAllah malah sena tambahin!" Jawab sena diamini bapak dan mamaknya.

1
Jamrawati Onon
lanjutkan ke selanjutnya LG seru
Aa Mobui
lanjut kang ...bab d perbanyak 🙏🙏🙏🙏🙏
Ilham
lanjut BG aku suka cerita nya bg
Ilham
lanjut BG aku Suko cerita yang beninian bg
Ilham
bg lanjut aku Suko cerita nya bg..lanjut bg
ginevra
ceritanya seru
ginevra
👍👍👍👍👍
Hoa xương rồng
Membuatku terhanyut.
Necesito dormir(눈‸눈)
Mantap banget thor, plotnya bikin gak bisa berhenti baca!
Poplar Taneshima
Author, kita fans thor loh, jangan bikin kita kecewa, update sekarang 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!