Baktiku

Baktiku

bab 1

Sena wirajaya pemuda 22 tahun, baru saja di wisuda menjadi sarjana peternakan tadi siang.

Kini sedang duduk bersama kedua orang tuanya yang adalah kiyai pemangku pondok pesantren yang cukup besar di daerah kota S.

"Sena, kamu kini sudah jadi sarjana, dan ilmu keagamaanmu juga sudah mumpuni, saatnya abahmu dan umimu ini menyampaikan satu kebenaran, semoga dengan ini kamu tidak membenci abah dan umi." Kata abah farid memulai pembicaraan.

"Kebenaran bagaimana bah, apa ada rahasia yang sena tidak ketahui?" Kata sena balik bertanya.

"Biarkan abahmu bercerita dulu sena!" Ucap umi fatimah yang duduk disamping sena.

"Iya umi." Jawab sena.

Abah farid mengambil nafas dalam dalam kemudian mulai bercerita.

"19 tahun yang lalu usiamu masih 3 tahun, kebetulan abah sama umi ada acara mengisi pengajian di kota P tepatnya di desa banjarsari, waktu itu masmu mustofa ikut juga, sebab usianya masih 5 tahun, umi ga tega ninggalin masmu yang masih kecil." Abah mengambil nafas dalam lagi, kemudian melanjutkan ceeitannya.

"saat setelah mengisi pengajian kami dipersilahkan singgah di salah satu rumah panitia untuk makan dan istirahat sebelum pulang, tiba tiba mustofa masuk menggandeng anak kecil usia 3 tahun, yaitu kamu, saat kami mau pulang mas mus menangis keras ga mau berpisah dengan kamu, demikian juga kamu menangis keras ga mau ditinggal mas mus, jadilah kepulangan kami tertunda beberapa jam." Abah kembali menghela nafas panjang, lalu lanjut bercerita.

"Setelah bermusyawarah dengan kedua orang tuamu akhirnya mereka setuju kamu kami rawat sebagai adik dari anak kami mustofa." Kata abah yang bercerita dengan kedua matanya yang berkaca kaca.

"Maaf abah, umi, sena juga sebenarnya ingat ingat lupa, kalau sena aslinya bukan anak abah dan umi, maka dari itu sena selalu menolak kalau dipanggil dengan panggilan gus, tapi lepas dari itu semua sena akan selalu menganggap abah dan umi sebagai orang tua sena, yang merawat sena dari kecil sampai sekarang sena sudah lulus kuliah." Kata sena dengan kedua matanya sudah basah.

"Iya le, umi juga tau kamu sangat menyayangi kami, sebagaimana kami juga sayang sama kumu, umi ingat saat abah sakit dirawat dirumah sakit, kamu sendiri yang ngotot menunggui dan merawat abah sampai sembuh, sampai sampai kamu ketinggalan kuliah 1 bulan." Jawab umi fatimah yang juga sudah basah kedua matannya.

"Iya umi, abah, sena sangat menyayangi kalian, terutama mas mus, yang selalu ada kalo sena butuh bantuan, untuk selanjutnya sena harus bagaimana, sena mohon petunjuk dan perintah." Jawab sena lagi.

"Selanjutnya ya tetap jadi anak kami sen, namun ada tugas khusus dari abah buat kamu." Kata abah selanjutnya.

"Tugas apa bah, sena akan lakukan kalo sena mampu?" Tanya sena.

"Kamu sudah cukup berbakti pada abah dan umi dan sudah menjadi sodara yang baik buat kakak kakamu terutama kakamu mustofa, dan bukan abah dan umi mengusirmu, tapi ini tugas khusus dari abah, sekarang saatnya kamu berbakti pada kedua orang tua kandungmu dan juga jadi sodara yang baik bagi sodara kandungmu!" Kata abah kemudian.

Seketika sena terdiam, jujur ia sangat berat meninggalkan pesantren tempat ia tumbuh dalam kasih sayang abah, umi dan kakak kakaknya, namun ada perintah dan tugas khusus yang diberikan abah untuk dirinnya, dan apa yang dikatakan abahnya sangat benar, ia harus berbakti pada kedua orang tua kandungnnya.

"Gimana sen, apa kamu bisa?" Tanya abah lagi.

Sena mengambil nafas dalam, mencoba mecoba meneangkan hatinya.

"InsyaAllah sena sanggup bah, mohon doa dan bimbingan dari abah dan umi!" Jawab sena pada akhirnya.

"Iya, abah sama umi selalu mendoakanmu, semoga kamu menjadi anak yang selalu berbakti pada orang tua, serta berguna bagi sesama manusia dan semua mahluk Allah!" Kata abah sambil mengelus kepala sena.

"Sena harus berangkat kapan bah, dan sena minta alamat orang tua sena yang ada di kota P?" Tanya sena.

"Terserah kamu mau berangkat kapan, tapi pesan abah kamu harus menjalani dengan ikhlas, tanpa paksaan atau hanya tidak enak sama abah." Jawab abah lagi.

"Siap bah, sena ikhlas, dan sena juga sebenarnya sangat rindu dengan bapak ibu, meski sena lupa lupa ingat wajah mereka." Kata sena kemudian.

"Alhamdulillah kalau kamu memang merindukan mereka, dan abah sama umi minta maaf sama kamu, karena telah memisahkanmu dari orang tua kandungmu." Kata abah lagi.

"Tidak ada yang harus dimaafkan abah, umi, sena malah sangat berterimakasih sudah dibimbing dan dibesarkan oleh abah dan umi sampai sena besar dan sena juga dibiayai sekolah sampai lulus kuliah." Jawab sena kemudian memeluk kedua orang tua yang ada di samping kanan kirinnya.

"Pelukan ga ajak ajak!" Kata mustofa yang baru selesai mengajar kitab di pondok khusus laki laki.

"Yah ketahuan deh."kata sena kemudian.

"Udah selesai kelasnya mus?" Tanya umi pada mustofa.

"Sudah umi, dilanjut nanti habis isya." Jawab mustofa.

"Kamu ga ngajar sen?" Tanya abah pada sena.

"Ngajar bah, nanti stelah kang mus." Jawab sena.

"Kalo sena santrinya khusus bah, jadi paling cuma 7 atau 10 santri saja." Kata mustofa menimpali.

"Ya nanti kalo sena sudah jadi pergi kamu yang gantiin, biar ashrofi yang gantiin kamu sekalian belajar mulang!" Kata abah.

"Emang anak bandel ini mau kemana bah?" Tanya mustofa.

"Bandel tapi kan nurut dan tidak sombong!" Jawab sena.

"Awas takabur, sombongnya muncul!" Ucap mustofa meledek.

"Udah aku pites mas tadi sombongnya pas baru muncul sedikit!" Jawab sena lagi.

"Anak ini, ada aja jawabannya!" Kata abah sambil geleng heleng kepala.

"Ya udah bah, sena ke masjid dulu, mau adzan." Kata sena berpamitan.

"Eiittttt, tunggu dulu, pertanyaanku belum dijawab bocil!" Kata mustofa mencegah sena yang mau bangkit dari duduknya.

"Pertanyaan apa bulap?" Kata sena balik nanya.

"Apa itu bulap?" Tanya mustofa.

"Bujang lapuk!" Jawab sena.

"Waaahhh pelanggaran ini, ngatain masnya bujang lapuk!" Kata mustofa sambil memiting adiknya ( pitingan kasih sayang ).

"Waaaahhh main fisik ini, umi tolong, aku jadi korban kdrt!" Kata iman yang masih dalam pitingan mustofa.

"Bilang ampun 10 x baru aku lepsakan!" Kata mustofa.

"No! Makanya mas mus cariin aku kakak ipar ya!" Jawab iman masih dalam himpitan tangan mustofa.

"Eh, malah tambah ndadrah iki bocah, ampun apa tidak?" Kata mustofa lagi sambil sedikit mengencangkan pitingannya.

Semenatara abah dan umi hanya menyaksikan sambil tersenyum, sebab mereka tahu mustofa hanya bercanda begitu juga sena.

Merasa cape bergurau dengan kakaknya sena kemudian mengucap ampun sebanyak 10 x, seperti yang diminta kakaknya.

"Jawab dulu, pertanyaan mas tadi, kamu mau kemana?" Tanya mustofa setelah melepas pitingannya.

"Melaksanakan misi khusus yang diperintahkan abah." Jawab sena.

"Misi khusus apa?" Tanya mustofa lagi.

""Rahasia!" Jawab sena kemudian berlari keluar ke arah masjid.

"Ih, bocah memang!" Kesal mustofa.

"Nanti abah critakan, sekarang kita siap siap mghrib dulu!" Kata abah.

"Iya bah." Jawab mustofa.

Setelah sholat maghrib keluarga abah yai menikmati makan malam bersama di ruang makan ndalem.

"Mumpung kalian lagi ngumpul abah mau menyampaikan sesuatu." Kata abah pada anak anaknya setelah selesai makan malam.

Kemudian mereka berkumpul di ruang keluarga.

"Kalian kan tahu adik kalian sena sebenarnya bukan adik kandung kalian, dan ternyata sena juga tahu hal itu, meski saat sena abah bawa pulang masih umur 3 tahun, tapi ingatanya ternyata bagus." Kata abah membuka pembicaraan.

"Terus maksud abah bagaimana, walaupun sena bukan adik kandung kami, tapi kami sangat menyayangi sena seperti adik kandung kami sendiri bah?" Kata gus rofik anak tertua dari abah farid.

"Ya ngga bagaimana bagaimana fik, adikmu ini kan sudah jadi sarjana peternakan, maka akan abah kasih tugas khusus sekarang." Jawab abah.

"Tugas khusus apa bah?" Kali ini gus mustofa yang bertanya.

Terpopuler

Comments

Ilham

Ilham

lanjut BG aku suka cerita nya bg

2025-10-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!