Gadis Indigo Tengil VS Kuntilanak Bar-Bar

Gadis Indigo Tengil VS Kuntilanak Bar-Bar

Bab 1 Kembali Ke Tanah Air

Terlihat seorang gadis berambut panjang sedang duduk di kursi salah satu di bandara, sambil mendengarkan lagu kesukaannya. Sedari tadi gadis itu terlihat sepert sedang menunggu seseorang yang akan menjemputnya.

“Dara, abang kamu belum datang ?” Tanya Seorang laki-laki paruh baya yang baru saja datang sambil menarik dua koper

“Papa kaya nggak tahu aja, di aitu suka lelet pah” Jawab Wanita paruh baya sambil terkekeh, mereka berdua adalah Reynard Alvarendra dan Khasandra Alvarendra orang tua Adara

“ADARA” Merasa ada yang memanggilnya, gadis itu mendongkkan kepalanya dan langsung berlari kearah seseorang yang memanggil namanya

“KAK JUSTIN” Teriak Adara

“Baru saja di omongin, orangnya langsung muncul” Ucap Khasandra sambil menatap anak laki-lakinya dengan tatapan sangat rindu

Adara dan kedua orang tuanya baru saja menyelesaikan liburannya dari Paris, sedangkan Justin tidak ikut dengan alasan dia tidak bisa meninggalkan Susanto, kucing kesayangannya.

Greb …

Adara langsung memeluk kakaknya dengan sangat erat

“Dara kangen banget sama kakak” Ucap Adara sambil mendusel di dada bidang Justin

Sedangkan Justin langsung membalas pelukan adik tercintanya itu

“Kakak juga kangen banget sama bocil kakak yang satu ini” Jawab Justin sambil mengacak rambut adiknya dengan gemas.

Adara Aurelia Alvarendra, bisa di panggil dengan Dara. Gadis berumur 16 tahun, memiliki badan mungil, mata berwarna coklat pekat sangat meneduhkan jika di pandang. Adara memiliki keistimewaan yang tidak di miliki oleh kebanyakan orang, Adara adalah gadis indigo yang bisa melihat makhluk gaib dan berinteraksi dengan mereka.

Di saat pertama kali Adara mendapatkan keistimewaan itu, dia merasa sangat tertekan karena melihat rupa makhluk gaib yang sangat menyeramkan. Tetapi seiring berjalannya waktu dan terbiasa serta berkat dorongan dari keluarganya, Adara bisa menerimanya dengan ikhlas.

Justin Leon Alvarendra, nama kakaknya Adara yang sayang dia sayangi walaupun terkadang Justin bersikap kurang ajar padanya karena memiliki badan yang mungil tapi tidak mengurangi rasa sayang Adara pada Justin.

Justin melepas peukan mereka …

“Gimana disana ? seru gak ?” Tanya Justin

“Bagus banget dan seru banget, kakak pasti nyesel nggak ikut liburan” Jawab Adara dengan antusias

“Kakak gak kangen sama kita ? sama Dara aja yang kangen ?” Sahut Reynad merasa di abaikan oleh anak sulungnya

“Hehehehe maaf pa, abisnya Justin kangen banget sama Dara” Jawab Justin sambil tersenyum lebar lalu mendekati papanya

“Bagaimana kabar papa dan mama ?” Tanya Justin

“Alhamdulillah kami baik, kakak sendiri gimana ? kamu gak nakal kan ?” Ucap Khasandra tersenyum sambil menatap Justin

“Justin juga baik kok, cuman kemarin itu Justin nggak bisa ngapa-ngapain” Jawab Justin dengan lesu

“loh kenapa ? kakak sakit ?” Tanya Adara

“Bukan” Jawab Justin

“Terus kenapa ?” Tanya Khasandra

“Dopi sakit, jadi kakak harus jaga dia” Tukas Justin membuat mereka yang mendengarnya menatap cengo.

“Pa…, kok mama merasa sepertinya putra kita udak gak waras deh” Bisik Khasandra tepat di telinga Reynard

“Papa juga merasa begitu ma” Jawab Reynard sambil bergidik ngeri

“Kakak udah gila ya ? Dopi itu hanya seekor kucing, bukan manusia. Kenapa kakak perlakukan Dopi kayak manusia ?, astaga kakak udah gak waras” Ujar Dara dengan raut wajah sedih

“Kamu durhaka sama kakak sendiri, masa kakak sendiri di bilang gak waras. Nanti kamu kualat baru tahu rasa” Jawab Justin

“Bodo amat, aku gak peduli” Ucap Adara sambil memeletkan lidahnya menatap Justin yang terlihat murung

“Udah-udah, kenapa kalaian malah menjadi bertengkar ?. Tadi aja kangen-kangenan, masa sekarang mau berantem. Gak malu apa bertengkar di luar kaya gini ?” Ujar Reynard melerai anak-anaknya karena merasa pertengkarang anaknya semakin panas.

Khasandra yang melihat putrinya clingak-clinguk langsung menegurnya.

“Adara, kalau orang tua lagi bicara itu di dengarkan. Bukannya malah clingak-clinguk nggak jelas kaya gitu” Tegur Khasandra pada putrinya sambil menyentil kening Adara dengan pelan

“Ih mama ganggu aja, Dara itu lagi cari setan ma…” Jawab Adara terpotong

“Dara, kita ini masih ada di bandara jangan buat ulah kamu ya” Potong Reynard yang sudah kenal dengan sikap putrinya itu

Adara menggerutu kesal

“Buat ulah apa sih, Dara Cuma penasaran sama cowok yag berdiri di samping kakak” Jawab Adara

Mendengar dirinya di bawa-bawa, membuat Justin memolot ke arah sang adik.

“Kamu gak usah nakut-nakuti kakak deh” Ucap Justin merasa kesal lalu mencubit lengan Adara pelan

Adara tertawa pelan melihat sang kakak yang ketakutan, memang dari dulu Justin memang sangat takut dengan makhluk halus.

“Mending sekarang kita pulang aja” Ajak Khasandra

Adara mengangguk lalu mengambil kopernya dan pulang menuju rumah baruya bersama dengan kakak dan kedua orang tuanya.

*****

Setelah berkendara 30 menit mereka sampai di komplek rumah baru mereka, mobil putih Justin berhenti di depan rumah tingkat berwarna kombinasi crem dan silver yang terkesan minimalis, rumah yag Justin beli karena perintah sang papa.

Adara turun dari mobil dan mengamati rumah barunya …

“Selamat datang di season baru Adara Aurelia Alvarendra” Gumam Adara

Justin menutup bagasi mobilnya sambil membawa koper Adara dan orang tuanya.

“Ayo masuk dek” Ajak Justin

“Gimana pah, mah. Apa kalian suka rumahnya ?” Lanjut Justin

“Suka banget, bagus lagi. kelihatannya juga nyaman” Jawab Adara sambil tersenyum manis

“Bagus kak, kamu pintar milihnya” Puji Reynard

“Iya mah, papa juga pasti nyaman banget sama rumah ini” Tambah Reynard

“Bagus kalau kalian suka” Ucap Justin lalu membuka pintu rumahnya

Setelah masuk …

“Dara, sekarang kamu istirahat gih. Cari pintu yang ada nama kamunya dan ada gambar doraemonnya, itu kamar kamu” Lanjut Justin

“Oke kak, mah pah. Dara istirahat dulu ya” Pamit Dara

“Iya sayang, papa sama mama juga mau istirahat juga” Jawab Khasandra yang di angguki oleh Adara

Adara menaiki tangga satu persatu menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

Ceklek …

Adara membuka pintu kamarnya yang terasa nyaman, satu kata yang terlintas di pikirannya saat memasuki kamarnya. Kemudian dia berjalan menuju balkon kamarnya, balkon kamar Adara berseberangan dengan rumah tetangga yang dia sendiri belum mengenal siapa tetangganya.

“Semoga kehidupan baruku akan jauh lebih baik di rumah yang baru ini, semoga papa dan mama bisa mengizinkan aku buat sekolah tatap muka. Aku bosan harus home schooling terus” Gumam Adara yang masih berdiridi pintu balkon

Adara pun menutup pintu balkon kamarnya, saat hendak berbalik badan. Adara dikagetkan dengan sosok makhluk berambut panjang yang berdiri tepat dihadapannya.

“Astagfirulloh, lo ngapain muncul di hadapan gue hah ?” Ucap Adara kaget tanpa rasa takut sama sekali, bagaimana mau takut kalau mereka aja sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Adara

Sontak mahkluk itu juga terkejut saat ada manusia yang bisa melihanya

“Lo bisa ngeliat gue ?” Tanyanya

“Menurut lo ?” Tanya Adara santai

“Kok lo gak takut sih ngeliat gue ?” Tanya Makhluk itu yang tak lain adalah kuntilanak sambil mengikuti Adara

“Udah biasa” Jawab Adara sambil bersandar di ranjangnya

Kunti itu mengangguk paham

“Kenalin nama gue Iyem, kunti paling cantik di komplek ini” Sapa Kuntilanak itu

“Gue Adara” Jawab Adara

“Lo baru di sini ya ?” Tanya Iyem

“Iya” Jawab Adara

“Jangan-jangan cowo yang tadi di depan sama lo itu kakak lo ya ?” Tanya Iyem sambil memicingka matanya

“Lo tahu dari mana ?” Tanya Adara

“Gue tadi sedang duduk santai di atas pohon yang berada di depan rumah lo, makanya gue tahu” Jawab Iyem

Iyem mulai mendekati Adara yang masih terbaring

“Kenalin dong gue sama kakak lo, soalnya dia ganteng banget j*r” Ucap Iyem heboh yang membuat ketenangan Adara mulai terganggu

“Mending lo keluar sana, gue mau istirahat. Lo ganggu aja” Ujar Adara kesal menatap Iyem dengan garang

“Gue gak akan keluar kalau lo belum mau ngenalin kakak lo sama gue, karena mulai detik ini juga abang lo udah masuk dalam daftar cogan gue” Jawab Iyem sambil tersenyum manis membuat Adara bangun dari tidurnya

“Lo mau gue tending ?” Sentak Adara dengan melotot

Iyem yang melihat raut wajah Adara menjadi merinding sendiri

“Santai aja kali, gak usah ngegas kan gue cuman minta kenalan sama kakak lo doang buakn buat jadi bininya” Ucap Iyem sambil menyengir kuda

Baru saja Adara ingin menjawab ucapan Iyem, namun niatnya urung ketika melihat tuyul yang sedang mengendap-ngendap mengambil uang di dalam dompetnya yang Adara letakkan di atas meja.

“Heh tuyul, berani-beraninya lo ngambil uang gue. Kalau lo berani gue lempar lo ke Samudra atlantik” Gertak Adara yang membuat tuyul itu tersentak kaget, Adara berjalan mendekati tuyul itu sambil mengeluarkan seringainya

“AAAAAA, MAMI KEVIN TAKUT SAMA TANTE ITU” Teriak Tuyul tersebut langsung bersembunyi di belakang tubuh kunti itu, yang tak lain adalah Iyem

Sedangkan Adara terbengong mendengar teriakan tuyul tersebut

“Mami ?” Tanya Adara heran

Iyem maju lalu berkacak pinggang

“Dia ini anak gue, namanya Kevin. Lo jangan galak-galak sama dia, sekarang dia juga menjadi keponakan lo” Jawab Iyem, Iyem beralih menatap anaknya

“Kevin, kenalin dia itu tante Adara. Dia temannya mami” Lanjut Iyem memperkenalkan Adara pada Kevin, sedangkan Adara terkekeh geli mendengar ucapan Iyem

Kevin, tuyul itu mulai keluar dari persembunyiannya, dia tersenyum lebar menatap kearah Adara.

“Hallo tante Dara, aku Kevin” Sapa Adara dengan ramah, Adara berpikir kalau dua setan di depannya itu tidaklah berbahaya jadi tidak ada salahnya untuk berteman

“Jangan panggil gue tante, panggil kakak aja” Lanjut Adara masih tersenyum manis kearah Kevin

“Oke kakak cantik” Jawab Kevin membuat Adara tertawa pelan mendengar panggilan dari Kevin

“Kevin kapan-kapan kalau kamu mau punya uang jangan nyuri ya, Kevin tahu kan kalau nyuri itu dosa maka dari itu kalau Kevin mau punya uang Kevin harus erja dulu” Ucap Adara memberikan saran

“Tapi udah tugas aku untuk mnecuri kak, aku kan tuyul. Kakak tahukan kebiasan tuyul itu apa ?” Tanya Kevin dengan ekspresi polosnya

“Mencuri” Jawab Adara reflek

“Nah, kakak aja tahu jadi aku hanya menjalankan kewajiban aku sebagai seorang tuyul” Ucap Kevin sambil menyengir

“Pinter banget anak mami” Ujar Iyem sambil memeluk Kevin dari smaping

Adara menepuk jidatnya sendiri melihat kelakuan anak dan ibu di depannya itu

“Heh kunti, seharusnya sebagai seorang ibu yang baik lo jangan ajarin anak lo buat nyuri, kasihan dia masih kecil nanti kalau di penjara gimana ?” Kata Adara

“Ya, mau gimana lagi. mungkin memang udah nasib gue punya anak seorang tuyul dan dimana-mana itu kerjaannya tuyul ya mencuri” Jawab Iyem

“Kevin, sekarang kamu pergi aja cari uang yang banyak biat mami bisa shopping dan jalan-jalan sama teman mami” Titah Iyem sambil mengusap kepala botak Kevin

“Siap mami” Kevin kemudian menghilang begitu saja

“Yem, lo tega banget sama anak sendiri. Harusnya lo yang kerja, lo malah nyuruh anak lo sendiri” Ucap Adara dengan sewot

Sedangkan Iyem menatap malas kearah Adara yang terus mengomel

“Gue mau pergi ajalah, malas gue sama manusia yang bawel kaya lo mending gue cabut dari sini dan pergi ke rumah sebelah. Ngintip om-om yang ganteng lagi mandi” Jawab Iyem kemudian langsung menghilang dari hadapan Adara

Kedua mata Adara melotot mendengar ucapan Iyem

“DASAR KUNTI SONTOLOYO, MESUM BANGET LO 4NJ*R. LAMA-LAMA GUE BUNUH LO” Teriak Adara dengan kesal

Adara nafasnya yang memburu sangat emosi dengan kunti aneh seperti Iyem

“Lah, kan Iyem udah jadi medi. Tau ah gue pusing” Sewot Adara kemudian keluar dari kamarnya, memutuskan untuk mengganggu kakak kesayangannya itu.

Terpopuler

Comments

Kristiana

Kristiana

mampir baca,awal baca bagus,mga kedepan nya TDK membosankan ❤️

2025-08-17

0

Haryati Atik Atik

Haryati Atik Atik

bru baca dah ikut ketawa lanjut Thor semangat terus nulisnya

2025-07-19

0

kalea rizuky

kalea rizuky

baru baca moga asik

2025-08-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kembali Ke Tanah Air
2 Bab 2 Geng Motor Wolf Black
3 Bab 3 Gara-Gara Si Kunti Edan
4 Bab 4 Aryan Dan Azlan
5 Bab 5 Membujuk
6 Bab 6 Khawatir
7 Bab 7 Hari Pertama Bersekolah
8 Bab 8 Bertemu Kembali
9 Bab 9 Claudia Arabela Fernandes
10 Bab 10 Ruang BK
11 Bab 11 Tentang Jingga
12 Bab 12 Mendiamkan Adara
13 Bab 13 Terjebak
14 Bab 14 Kemarahan Justin
15 Bab 15 Penjelasan
16 Bab 16 Sisi Lain Azlan
17 Bab 17 Terpaksa
18 Bab 18 Siapa Itu ?
19 Bab 19 Membingungkan
20 Bab 20 Meminta Bantuan
21 Bab 21 Sangat membingungkan
22 Bab 22 Jadian
23 Bab 23 Membantu Lucky
24 Bab 24 Jutin Berubah
25 Bab 25 Kolam Ikan
26 Bab 26 Kenapa Justin ?
27 Bab 27 Ketempelan Makhluk Tak Kasat Mata
28 Bab 28 Berpikir
29 Bab 29 Gara-Gara Khalid
30 Bab 30 Bertemu Dengan Reynard
31 Bab 31 Makhluk Itu siapa ?
32 Bab 32 Muncul Kembali
33 Bab 33 Marah Pada Reynard
34 Bab 34 Pertemuan Rani Dan Riki
35 Bab 35 Menjenguk Azlan
36 Bab 36 Sebuah Trauma
37 Bab 37 Kekejaman Leon
38 Bab 38 Khawatir
39 Bab 39 Di Jemput Khalid
40 Bab 40 Siapa Sebenarnya Riki ?
41 Bab 41 Masih Sama
42 Bab 42 Dibully
43 Bab 43 Nasib Yang Sama
44 Bab 44 Pengganggu Suasana
45 Bab 45 Berkumpul
46 Bab 46 Berdamai
47 Bab 47 Akhirnya Berdamai
48 Bab 48 Membuat Perjanjian
49 Bab 49 Bertemu Dengan Jingga
50 Bab 50 Pendonor Jantung
51 Bab 51 Ternyata Itu Jingga
52 Bab 52 Ada Tapi Tidak Di Anggap
53 Bab 53 Kasih Sayang Tika
54 Bab 54 Bertemu Dengan Riqza
55 Bab 55 Fakta Yang Mengejutkan
56 Bab 56 Pengorbanan Jingga
57 Bab 57 Berkumpul Di Markas
58 Bab 58 Apakah Riqza ?
59 Bab 59 Terlambat Bareng
60 Bab 60 Dihukum
61 Bab 61 Kedatangan Iyem
62 Bab 62 Drama Kecil
63 Bab 63 Kedatangan Alya
64 Bab 64 Ketahuan
65 Bab 65 Penjelasan Dari Alya
66 Bab 66 Khasandra Pulang
67 Bab 67 Wolf Black And Snack White
68 Bab 68 Sebuah Penyerangan
69 Bab 69 Terungkap Sebuah Kebenaran
70 Bab 70 Menjadi Canggung
71 Bab 71 Rasa Takut
72 Bab 72 Terbongkar
73 Bab 73 Tidak Tenang
74 Bab 74 Meninggal ?
75 Bab 75 Tidak Siap Kehilangan
76 Bab 76 Koma
77 Bab 77 Apa Hubungannya
78 Bab 78 Bicara Dengan Alya
79 Bab 79 Menjalankan Rencana
80 Bab 80 Cincin Hitam
81 Bab 81 Kemarahan Leon
82 Bab 82 Kembalinya Rani Dan Riki
83 Bab 83 Mengingat Masa Lalu
84 Bab 84 Sesuatu Yang Mengganjal
85 Bab 85 Pertengkaran Tika dan Dika
86 Bab 86 Perubahan Reynard
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1 Kembali Ke Tanah Air
2
Bab 2 Geng Motor Wolf Black
3
Bab 3 Gara-Gara Si Kunti Edan
4
Bab 4 Aryan Dan Azlan
5
Bab 5 Membujuk
6
Bab 6 Khawatir
7
Bab 7 Hari Pertama Bersekolah
8
Bab 8 Bertemu Kembali
9
Bab 9 Claudia Arabela Fernandes
10
Bab 10 Ruang BK
11
Bab 11 Tentang Jingga
12
Bab 12 Mendiamkan Adara
13
Bab 13 Terjebak
14
Bab 14 Kemarahan Justin
15
Bab 15 Penjelasan
16
Bab 16 Sisi Lain Azlan
17
Bab 17 Terpaksa
18
Bab 18 Siapa Itu ?
19
Bab 19 Membingungkan
20
Bab 20 Meminta Bantuan
21
Bab 21 Sangat membingungkan
22
Bab 22 Jadian
23
Bab 23 Membantu Lucky
24
Bab 24 Jutin Berubah
25
Bab 25 Kolam Ikan
26
Bab 26 Kenapa Justin ?
27
Bab 27 Ketempelan Makhluk Tak Kasat Mata
28
Bab 28 Berpikir
29
Bab 29 Gara-Gara Khalid
30
Bab 30 Bertemu Dengan Reynard
31
Bab 31 Makhluk Itu siapa ?
32
Bab 32 Muncul Kembali
33
Bab 33 Marah Pada Reynard
34
Bab 34 Pertemuan Rani Dan Riki
35
Bab 35 Menjenguk Azlan
36
Bab 36 Sebuah Trauma
37
Bab 37 Kekejaman Leon
38
Bab 38 Khawatir
39
Bab 39 Di Jemput Khalid
40
Bab 40 Siapa Sebenarnya Riki ?
41
Bab 41 Masih Sama
42
Bab 42 Dibully
43
Bab 43 Nasib Yang Sama
44
Bab 44 Pengganggu Suasana
45
Bab 45 Berkumpul
46
Bab 46 Berdamai
47
Bab 47 Akhirnya Berdamai
48
Bab 48 Membuat Perjanjian
49
Bab 49 Bertemu Dengan Jingga
50
Bab 50 Pendonor Jantung
51
Bab 51 Ternyata Itu Jingga
52
Bab 52 Ada Tapi Tidak Di Anggap
53
Bab 53 Kasih Sayang Tika
54
Bab 54 Bertemu Dengan Riqza
55
Bab 55 Fakta Yang Mengejutkan
56
Bab 56 Pengorbanan Jingga
57
Bab 57 Berkumpul Di Markas
58
Bab 58 Apakah Riqza ?
59
Bab 59 Terlambat Bareng
60
Bab 60 Dihukum
61
Bab 61 Kedatangan Iyem
62
Bab 62 Drama Kecil
63
Bab 63 Kedatangan Alya
64
Bab 64 Ketahuan
65
Bab 65 Penjelasan Dari Alya
66
Bab 66 Khasandra Pulang
67
Bab 67 Wolf Black And Snack White
68
Bab 68 Sebuah Penyerangan
69
Bab 69 Terungkap Sebuah Kebenaran
70
Bab 70 Menjadi Canggung
71
Bab 71 Rasa Takut
72
Bab 72 Terbongkar
73
Bab 73 Tidak Tenang
74
Bab 74 Meninggal ?
75
Bab 75 Tidak Siap Kehilangan
76
Bab 76 Koma
77
Bab 77 Apa Hubungannya
78
Bab 78 Bicara Dengan Alya
79
Bab 79 Menjalankan Rencana
80
Bab 80 Cincin Hitam
81
Bab 81 Kemarahan Leon
82
Bab 82 Kembalinya Rani Dan Riki
83
Bab 83 Mengingat Masa Lalu
84
Bab 84 Sesuatu Yang Mengganjal
85
Bab 85 Pertengkaran Tika dan Dika
86
Bab 86 Perubahan Reynard

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!