VOLETTA yang sering di panggil VIOLET, seorang bayi yatim piatu yang tidak memiliki saudara lagi, dia di angkat oleh keluarga Romanov keluarga nomor satu di kota Bore.
Dan Violet tumbuh besar dengan penuh kasih sayang dari keluarga Romanov, apa lagi saat putra bungsu keluarga Romanov, LUCANE ROMANOV mengambil alih keluarga Romanov, Violet semakin membuat semua orang iri dengan kehidupannya, karna Lucane selalu memprioritaskan Violet.
Tapi itu semua berubah saat Violet sengaja ingin mencelakai wanita yang di cintai oleh Lucane, karna hasutan dari musuh wanita itu, Lucane perlahan menunjukkan sisi iblisnya di depan Violet, pria itu menghukum Violet dengan menyiksanya di ruang bawah tanah.
Dan saat Violet menghembuskan nafas terkahirnya, dia berjanji jika ada kehidupan kedua dia tidak akan lagi mengusik kehidupan Lucane dan wanita pujaan hatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Brakk
Jayden dan Luna tersentak ketika pintu di buka dengan keras, keduanya langsung gugup melihat Calista yang berdiri dengan menatap datar ke arah mereka berdua.
''I,, ibu''
''Ibu ingin kalian jujur, apa benar hubungan kalian hanya pura pura'' tukas Calista.
Jayden turun dari ranjang, dan berjalan menghampiri sang Ibu.
''Bu,,''
''Cepat jawab!'' sentak Calista.
Jayden menundukkan kepalanya, sepertinya memang lebih baik dirinya jujur pada ibunya.
''Yang Ibu dengar tidak salah, selama ini hubunganku dan Luna hanyalah pura pura''
''Kenapa Jayden?, kenapa kalian berbohong pada Ibu'' tanya Calista marah.
''Maaf Bu, aku tidak bisa mengatakan alasannya pada ibu, yang penting sekarang Ibu sudah tahu kalau aku dan Luna hanya pura pura saja, jadi Ibu jangan berharap lebih pada kami'' tukas Jayden lalu berbalik dan naik ke atas ranjang lagi.
Jayden menatap Luna yang masih berdiri di sisi ranjangnya, dan bicara dengan expresi datar. ''Ibu sudah tahu semuanya, jadi sekarang pergilah, dan ingat jangan pernah mendekatiku lagi''
Luna yang terlalu sakit hati langsung berlari keluar dengan air mata bercucuran, bahkan dia melewati Ibu Jayden begitu saja.
Sedangkan Calista membulatkan matanya melihat sikap Jayden yang tak berperasaan, lalu dia melangkah cepat ke arah putranya, dan menarik kupingnya dengan keras.
''Aduh,, aduh,, Ibu sakit'' pekik Jayden.
''Sakit hem, rasaian, siapa suruh seenaknya mempermainkan perasaan wanita'' omel Calista setelah puas menarik telinga Jayden.
''Bu, aku tidak mempermainkan perasaannya, dia sudah tahu kalau aku tidak mencintainya, tapi dianya saja yang tetap maksa terus ada di sisiku'' jelas Jayden.
''Lantas, kenapa waktu itu kamu bilang dia kekasihmu?'' tanya Calista.
Jayden terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab pertanyaan sang Ibu.
''Iseng saja'' jawabnya santai.
Plakk
Satu geplakan mendarat tepat di kepala Jayden.
''Iseng katamu, astaga,, kenapa aku punya putra tak berperasaan begini'' keluh Calista.
Jayden hanya tersenyum tanpa dosa, dia sengaja tidak mengatakan alasan yang sebenarnya, jika Violet yang menyuruhnya untuk dekat dengan Luna, karna dia takut Ibunya menyalahkan Violet.
Setelah beberapa hari tidak di izinkan pergi kemana mana selama penyembuhan luka di dahinya, akhirnya Lucane mengizinkan Violet untuk kembali belajar di universitas.
Siang ini Lucane rela meninggalkan rapat pentingnya, demi bisa mengantarkan sendiri Violet ke universitas.
''Hati hati ya, cepat beritahu aku kalau sudah mau pulang'' ujar Lucane.
''Iya, Paman'' timpal Violet.
Lucane tersenyum dan mengusap rambut Violet dengan lembut, dan expresinya langsung berubah datar saat menatap keponakan laki lakinya.
''Jaga adikmu baik baik, awas saja kalau buat dia terluka lagi'' ancam Lucane.
Jayden menganggukkan kepalanya dengan semangat. ''Paman tenang saja, aku akan jaga Vio dengan baik, dan aku pastikan kejadian kemarin tidak akan terulang lagi''
''Hem''
Expresi Lucane kembali melembut saat menatap Violet. ''Baby, aku kembali ke perusahaan dulu''
''Hem, Paman hati hati''
Lucane mengangguk dengan tersenyum, lalu mendaratkan ciumannya di kening Violet, setelah itu masuk ke dalam mobil.
''Nona Muda, Tuan Jayden, saya pamit dulu'' ucap Xander membungkukkan badannya dengan sopan, lalu masuk ke kursi kemudi, dan menjalankan kemudinya meninggalkan universitas hanuga.
Setelah mobil Lucane tidak terlihat lagi, Violet dan Jayden berjalan beriringan masuk ke gedung universitas.
''Kak, bagaiman kondisi pungungmu?'' tanya Violet.
''Tinggal menghilangkan bekas memarnya saja'' sahut Jayden tersenyum.
''Kak, pasti waktu itu sakit sekali ya'' tukas Violet menatap Jayden dengan perasaan bersalah.
Jayden tersenyum dan mengusap kepala Violet dengan lembut.
''Sakit sih, tapi aku pria, agak malu yang mau mengeluh sakit'' ucap Jayden membuat Violet sedikit terkekeh.
Jayden tersentak saat Violet tiba tiba bergelayut di lengannya dengan tertawa. ''Kenapa malu, kalau kenyataannya memang sakit'' tukas Violet.
Jayden ikut tertawa dengan mengelus punggung tangan Violet yang bergelayut di lengannya. ''Itu namanya jaga Image, Vio'' balas Jayden.
''Cih'' decak Violet membuat Jayden semakin melebarkan tawanya.
Keduanya kembali melanjutkan langkahnya yang sempat berhenti, dengan Violet yang masih bergelayut di lengan Jayden.
Jayden seperti merasakan ada kupu kupu berterbangan di perutnya, saat melihat tangan Violet yang masih melingkar di lengannya.
"Tidak masalah kalau Paman menghukumku setiap hari, jika bisa membuat Violet melekat padaku seperti ini" batin Jayden.
Dari balik pilar Luna menatap cemburu ke arah Jayden dan Violet yang sedang tertawa, menurutnya Violet yang menjadi penghalang hubungannya dengan Jayden.
''Ck, ini semua gara gara Violet, aku harus memberinya pelajaran'' geram Luna.
''Ehem''
Luna langsung membalikkan badannya, dia terkejut melihat Alex yang berdiri tak jauh darinya.
''Alex, sejak kapan kamu di situ?'' tanya Luna gugup.
Luna semakin gugup saat melihat Alex berjalan ke arahnya dengan expresi datar.
''Luna, aku peringatkan kamu, jangan pernah punya tujuan buruk terhadap Violet, jika kamu ingin hidup tenang'' cetus Alex, lalu melenggang pergi.
Setelah Alex pergi jauh, Luna langsung menggeram kesal.
''Akh,, sial sial, kenapa semuanya harus berpihak pada Violet, apa sih bagusnya dia'' geramnya.
''Aku tidak perduli, pokoknya aku harus member si Violet pelajaran'' gumam Luna dengan perasaan marah.
Dua jam kemudian setelah kelas seni usai, Violet segera keluar meninggalkan kelas, dan saat baru sampai di ambang pintu, dia di buat heran dengan keberadaan Jayden di depan kelasnya.
''Ayo aku antar kamu ke parkiran'' tukas Jayden.
''Kak Jayden gak ada kelas?'' tanya Violet sembari berjalan menuju parkiran.
''Sudah, tadi pagi jam tujuh sampai jam setengah sembilan'' jawab Jayden.
Violet menganggukkan kepalanya.
''Vio''
''Hem''
''Bibimu sudah tahu, kalau hubunganku dengan Luna hanya pura pura'' tukas Jayden.
Violet seketika menghentikan langkahnya, dan menatap Jayden yang juga menatapnya.
''Terus bagaimana?'' tanya Violet.
''Hem, tentu Bibimu itu marah besar, dia juga sempat memukulku'' jawab Jayden.
''Memang sudah seharusnya Bibi mukul Kaka, suruh siapa berbohong'' timpal Violet dan Jayden hanya diam saja.
''Terus sekarang gimana?''
Keduanya kembali melanjutkan langkahnya menuju parkiran.
''Gimana apanya?'' Jayden balik bertanya.
''Ya, sama Luna''
''Aku sudah menyuruhnya untuk berhenti mengejarku''
Violet terdiam sejenak, lalu bertanya. ''Kak, apa kamu tidak ingin memberi kesempatan untuk Luna?, kelihatannya dia sangat tulus sama Kaka''
''Lebih baik tidak memberinya kesempatan sama sekali, yang ada dia nanti semakin terluka sendiri, karna sampai kapanpun aku tidak akan bisa membalas cintanya'' jawab Jayden.
Violet langsung terdiam mendengarnya, sampai hari ini pikirannya selalu di penuhi dengan tanda tanya, dengan sikap Pamannya maupun Jayden yang sama sekali berbeda dengan kehidupan pertamanya, apa lagi pengakuan cinta Pamannya padanya beberapa waktu lalu benar benar membuatnya terkejut, karna di kehidupan pertamanya wanita yang di cintai Pamannya adalah Raisa, kenapa di kehidupan keduanya ini malah dirinya yang menjadi wanita yang di cintai Pamannya.
"Apa mungkin kehidupan kedua ini, karna aku di beri kesempatan untuk berubah, jadi juga membuat dua orang orang yang dulu sempat menjauhiku juga ikut berubah" batin Violet.
Laahhh.....jayden mlah mkin parah....frustasi gra2 vio ga ingt sm dia...
lncang bgt tu nnek shir pke jmbak vio sgla,ga tau apa pwangnya galak bgt....
tnggu aja hkumn'ny,d jmin bkln kapok....
mngkn vio ingn mlupakn orng yg udh mnyktinya,skligs mlupakn kjdian yg bkin dia trauma.....anggp aja tu hkuman buat jayden jg biar dia ga mngulangi d msa dpn....
mga aja vio g lupa sm lucane.....
kl sm jayden mh ga pa2,drpd trauma lg....