Alana Salsabilla sudah dua tahun lebih bekerja di perusahaan ternama yang berada di jakarta, perusahaan yang banyak disegani dan disenangi oleh banyak pebisnis lainnya, yaitu "Valdez Global Enterprises".
Namun Alana harus di hadapkan dengan situasi dimana dia kembali bertemu dengan mantan menyebalkan baginya yang ternyata anak dari atasan dia salama ini, dan setelah lima tahun tidak bertemu akhirnya dia harus bertemu lagi dengan mantan yang akan menjadi atasan baru di perusahaan itu.
"Alana tolong ke ruangan saya sebentar"ucap pak Reymond yang memang sudah biasa di panggil oleh pekerja di kantor tersebut
"baik pak, saya akan segera kesana"sahut Alana di seberang telepon yang tersambung.
"Aduh apes banget sih ketemu dia lagi"ucap Alana pelan namun masih bisa di dengan oleh Alexander
"Sepertinya anda tidak terlalu suka dengan pertemuan ini ibu Alana"ucap Riven sambil tersenyum penuh arti.
"Mohon kerjasamanya sebagai sekretaris saya ibu Alana"ucap Riven yang tersenyum puas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NLiRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BELUM SELESAI 2
Setelah meeting mereka bertiga menuju ke parkiran mobil.
Di parkir mobil.
"Mohon maaf pak, karena ini jam makan siang saya minta izin untuk menjenguk ibu saya di rumah sakit"ucap Alana dengan sopan.
"Eum pergilah "sahut Riven singkat.
"Kenzo meeting selanjutnya kita berdua saja"ucap Riven lagi pada Kenzo Ayng kemudian masuk ke mobil.
"Terimakasih pak"ucap Alana yang membungkukkan sedikit tubuhnya.
"Alana saya duluan"ucap Kenzo.
"Baik pak Kenzo"sahut Alana.
Kenzo langsung masuk ke mobil dan langsung melajukan mobil. Alana masih berdiam diri menatap mobil Riven yang mulai menjauh dari pandangan matanya.
"Huhffff, akhirnya selesai juga dan aku akan ke rumah sakit sekarang"ucap Alana yang kemudian ponselnya berbunyi.
"Iya Ra ada apa?"tanya Alana pada ponselnya.
("Gue sama Lia mau jenguk ibu Lo di RS, Lo di mana sekarang?"tanya Tara).
"Gue mau ke RS juga nih Ra, mau ngecek ibu juga"ucap Alana.
("Oke langsung ketemu disana ya"ucap Tara)
"Okee"sahut Alana dan memutuskan panggilannya.
Setelah mendapatkan panggilan dari Tara Alana langsung menuju ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit Alana langsung menuju ke ruangan ibunya di rawat.
"Ibu"ucap Alana yang membuka pintu ruangan itu.
"Alana"ucap Sekar yang melihat anaknya sudah datang.
"Kamu sudah selesai bekerja nak?"tanya Sekar pada putrinya.
"Sudah Bu, tadi atasan aku ngizinin aku untuk pulang cepat"ucap Alana yang menghampiri ibunya.
"Ini Alana bawa buah dan roti kesukaan ibu"ucap Alana yang menaruh kertas belanjaan di meja kecil.
"Nak, kamu tidak perlu membuang uang mu untuk membelikan itu untuk ibu"ucap Sekar.
"Ibu, kenapa ibu bicara seperti itu"ucap Alana yang duduk di kursi yang ada di samping ibunya.
"Alana bekerja untuk ibu, tentu saja uang Alana juga uang ibu"ucap Alana yang memegang tangan ibunya.
"Maafkan ibu Alana, ibu sudah banyak menyusahkan dan merepotkan mu"ucap Sekar yang sedih melihat Alana.
"Ibu jangan ngomong seperti itu, ibu tidak merepotkan apalagi menyusahkan aku, tidak sama sekali ibu"ucap Alana.
"Sekarang mending ibu makan dulu ya, habis itu ibu minum obat"ucap Alana yang mengambil makanan yang memang sudah ada di sana.
"Alana yang akan menyuapi ibu"ucap Alana lagi.
Alana menyuapi makanan untuk ibunya dan setelah makan Alana memberikan obat ibunya. Takalam setelah ibunya Alana minum obat, Tara dan Lia pun datang.
"Alana,,, Tante...."sapa Lia yang baru masuk ke ruang rawat ibunya Alana.
"Selamat siang Tante Tara.
"Eh Lia, Tara"ucap Sekar yang memang sudah kenal dengan kedua sahabat putrinya itu.
"Tante kenapa?, kok bisa di rumah sakit gini"ucap Lia yang sedih melihat ibunya Alana yang terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit.
"Kemarin tante kecapean aja Lia"ucap Sekar yang tersenyum tipis.
"Tapi sekarang udah mendingan kan tan?"tanya Tara.
"Sudah Tara, tante sudah mendingan"sahut Sekar.
"Bagaimana dengan kalian, kalian sudah jarang sekali main ke rumah Tante "ucap Sekar.
"Kita baik-baik aja kok tan, cuma ya belakangan ini lagi banyak kerjaan aja"ucap Tara.
"Iya tan, pekerjaan kita numpukkk banget. Tante lihat ini akh sampai gak bisa perawat sama sekali "ucap Lia yang menunjukkan wajahnya dan membuat Sekar tersenyum dengan tingkahnya.
"Ya ampun Liaaaa, Tante Sekar lagi sakit, malah lo yang ngadu nasib ke tente Sekar "ucap Tara yang tak habis pikir.
"Ih emang kenapa sih, gue kan pengen ngadu sama Tante Sekar yang udah gue anggap seperti ibu gue sendiri "ucap Lia yang sewot.
"Aneh lu"ucap Tara.
"Sudah, tidak masalah Lia, kamu boleh ngadu apapun sama Tante, Tante gak masalah"ucap Sekar yang tersenyum.
"Yeee dengerin tuh"ucap Lia yang merasa menang.
"Tara kalau mau cerita apapun juga boleh nak, Tante senang kalau kalian terbuka dengan Tante "ucap Sekar pada Tara.
"Siap Tante "ucap Tara yang memberikan hormat.
"Tante, cepat sembuh dong. Aku kangen banget masakan Tante"rengek Lia yang membuat Alana terkejut.
"Heh, ibu gue lagi sakit, bisa-bisanya Lo bahas masakan ya"ucap Alana.
"Ya kan biar ibu kamu punya motivasi untuk sembuh Alana "ucap Lia dengan dramatis.
"Dih, motivasi Tante Sekar pengen sebuh itu karena Alana, Liaaaa"ucap Tara.
"Tau tuh, aneh banget "ucap Alana.
Sekar hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya sembari melihat tingkah putri dan kedua sahabat putrinya.
"Eh na, kamu udah makan siang belum?"tanya Tara.
"Belum Ra, gak sempet tadi"ucap Alana.
"Makan siang di kantin rumah sakit aja yuk"ajak Tara.
"Eummm nanti deh, aku mau jagain ibu aku dulu"ucap Alana.
"Alana, pergilah untuk makan nak, ibu tidak mah sakit"ucap Sekar pada putrinya.
"Tapi ibu..."ucap Alana yang langsung disela oleh Sekar.
"Ibu akan sangat sedih jika putri ibu satu-satunya ini sakit, jadi pergilah makan nak"ucap Sekar yang mengusap rambut anaknya.
"Iya Na, makan dulu yuk"ajak Lia.
"Yaudah Bu, Alana makan dulu"ucap Alana pada ibunya.
"Iya nak"sahut Sekar sambil tersenyum.
Alana, Tara dan Lia pun pergi menuju kantin yang ada di rumah sakit, sesampainya disana mereka memesan beberapa makanan untuk dimakan.
"Na, Lo aman kan?"tanya Tara.
"Huhfff, kayaknya gue bener-bener gak sanggup deh kerja di bawa Riven"ucap Alana yang melepaskan nafasnya dengan berat.
"Apa gue resign aja ya?"tanya Alana lagi dengan wajah murung.
"Na, gue tau perasaan lo, gue tau Lo gak nyaman, tapi resign bukan hal yang harus Lo lakukan. Lo butuh pekerjaan ini untuk ibu Lo kan"ucap Tara sambil memegang tangan Alana.
"Iya Na, Lo gak boleh resign, kan Lo butuh banget pekerjaan ini"ucap Lia yang ikut sedih.
"Masalahnya dia masih membahas masalah itu, bahkan dia bilang hubungan kami itu belum selesai "ucap Alana.
"Y-ya wajar sih dia bilang gitu"ucap Tara.
"Maksud Lo Ra?"tanya Alana.
"Na, Lo pergi tanpa dengar penjelasan dia, terus Lo menghilang selama lima tahun, wajar dia nganggep hubungan kalian belum selesai"ucap Tara pada Alana.
"Raaaa, kok Lo jadi belain dia sih"ucap Alana.
"Bukan belain Naaa, tapi itu faktanya, kan hari dulu gue udah bilang dengerin penjelasan dari dia dulu"ucap Tara lagi.
"Tapi gue udah pernah ya nunggu dia untuk penjelasan, tapi dia malah jalan sama tuh cewek berdua"ucap Alana yang kesal.
"Aduhhh ribet banget sih hubungan kalian ini"ucap Lia yang kebingungan.
"Mending gini deh, nanti malam kalian nemenin gue ketemu sama cowok virtual gue"ucap Lia yang membuat Alana dan Tara terkejut.
"Whatttt Lo pacaran sama cowok virtual?"tanya Alana yang kaget.
"Hehehehe, baru sih, baru aja tadi dia nembak gue, tapi gue bilang gue bakal kasih jawabannya nanti malam"ucap Lia sambil cengengesan.
"Astagaaa Liaaaa, Lo bisa-bisanya ya"ucap Tara yang gak habis pikir.
"Hehehe.....
...****************...
...****************...
...****************...
Hai guys dukung terus author ya
jangan lupa follow, like,comment, dan tambahkan ke daftar favorit kalian, supaya kalian mendapatkan notifikasi saat author update.
maaf jika ada kata-kata yang typo
byebye....
...****************...
...****************...
...****************...