NovelToon NovelToon
Kembalinya Ratu Iblis

Kembalinya Ratu Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Iblis / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: CancerGirls

"A-apa ini?" lirih An Yue menatap sendu sosok pria di depannya.
Demi membuat kekasihnya menjadi seorang Kaisar An Yue, Ratu lblis di Dunia bawah dengan suka rela turun dari tahtanya lalu memberikannya pada kekasihnya.
Namun, apa yang dia dapatkan setelah
melakukan banyaknya pengorbanan untuk pria itu?Hanya sebuah pengkhianatan yang tak pernah An Yue duga dan tak akan pernah An Yue lupa.
Di hari pernikahannya bukannya mendapatkan sebuah kehidupan yang indah An Yue harus merenggang nyawa di tangan calon suaminya sendiri.
"Di kehidupan ini aku kalah tapi di kehidupan
selanjutnya aku akan menjadi Dewi Kehancuran untuk kalian semua!"
************
"Aku kembali, tunggu akan kedatanganku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32. Datang Ke Pesta

Di dalam sebuah ruangan luas terlihat puluhan orang bahkan ratusan sedang duduk

bercanda ria satu sama lain, ada juga yang saling menggoda atau hanya ingin mencari

pendamping hidup disana.

tempat yang biasanya di jadikan aula pertemuan kini di sulap menjadi sebuah ruangan yang amat sangat indah hingga

membuat semua orang senang dan bahagia.

malam ini adalah acara penutupan ulang tahu

Putra Mahkota dan juga Pangeran Kedua, malam ini adalah malam penyerahan hadiah yang di dapatkan juga para pemenang lomba tadi sore.

terlihat Kaisar Zhu duduk dengan tenang di atas singgasananya dengan wajah dingin dan datar andalannya, sedangkan Putra Mahkota dan Pangeran Kedua hanya duduk tenang di kursi mereka masing-masing dengan pikiran yang berkelana.

lebih tepatnya mereka lagi menunggu

kedatangan An Yue yang harusnya datang menerima hadiah pemberian dari Kaisar Zhu karena dia merupakan pemenang dari lomba tadi sore begitu juga dengan Tang San.

" Apa Yue'er Belum Bangun Juga?." gumam Pangeran Kedua yang tak henti-hentinya

menatap pintu masuk berharap pintu itu akan terbuka lalu memunculkan gadis kecil yang dia nanti kedatangannya.

" Harusnya Aku Tadi Pergi Ke Paviliunnya Terlebih Dahulu Untuk Mengecek Apakah Dia Baik-baik Saja Atau Tidak, Jika Seperti Ini Benar-benar Membuat Aku Khawatir Dengan Keadaan Yue'er." Pangeran Kedua menghela

napas panjang lalu membuangnya secara perlahan.

ingin sekali dia berdiri lalu berlari meninggalkan pesta ini dan menuju ke tempat adik kecilnya itu berada tetapi, ia tak bisa melakukan hal itu karena dia adalah seorang Pangeran dan juga dirinya akan

di pertanyakan jika dia pergi begitu saja padahal pestanya saja belum di mulai.

sedangkan Putra Mahkota hanya duduk dengan wajah dingin dan acuh tak acuh tapi

percayalah pria itu sedang cemas sekarang ini, pestanya sebentar lagi akan di mulai namun sosok yang sejak tadi dia tunggu kehadirannya belum juga muncul membuatnya cemas.

" Dimana Gadis Kecil Itu? Apakah Dia Belum Bangun Juga? Tapi Tabib Itu Mengatakan Dia Akan Bangun Pada Malam Hari, Awas Saja Kalau Tabib Itu Berbohong Maka Aku Tak Akan Segan Memenggal Kepalanya." gerutu Putra Mahkota yang membuat Jing Sheng yang ada di belakangnya menepuk pelan bahu sang junjungan.

" Yang Mulia, Apa Yang Sedang Anda Pikirkan? Tidakkah Anda Lihat Jika Saat Ini Anda Adalah Pusat Perhatian Orang Lain, Cobalah Untuk Tersenyum Sedikit," bisik Jing Sheng pada Putra Mahkota.

" Cih Diamlah," kesal Putra Mahkota yang sepertinya ingin memakan orang saat ini.

terbukti dengan wajahnya yang sangat tidak sedap di pandang mata membuat Jing Sheng juga ikut panik.

Jing Sheng panik karena Putra Mahkota menatap orang seperti seekor singa yang sedang mengintai mangsanya dan siap menerkam membuat beberapa wanita yang ingin mendekat atau bahkan berbicara pada

Putra Mahkota justru langsung berbalik pergi dengan langkah lebar hanya karena melihat

wajah dingin dan datar dari Putra Mahkota.

" Yang Mulia, Jika Anda Terus Pasang Wajah Seperti Itu Maka Tidak Akan Ada Wanita Yang Menikah Dengan Anda, Wajah Anda Sudah Seperti ..."

" Persetan Dengan Wanita, Persetan Dengan Menikah, Aku Tidak Peduli. Lebih Baik Kau

Pergi Ke Paviliun Tulip Pastikan Gadis Kecil Itu Sudah Sadar Atau Belum Jika Belum Maka Pergi Cari Tabib Sialan Itu Dan Bawa Ke Hadapanku Biar Aku Sendiri Yang Memenggal Kepalanya Karena Sudah Membohongiku."

gerutu Putra Mahkota.

Glek...

Jing Sheng yang mendengar apa yang dikatakan oleh Putra Mahkota langsung menelan ludah sebelum ia menganggukkan kepalanya dengan keras agar ia pergi dari

tempat itu.

" Saya Akan Melakukannya, Yang Mulia." jawab Jing Sheng yang ingin pergi.

tetapi sebelum itu terjadi tiba-tiba pintu ruangan aula terbuka lalu munculah gadis kecil dengan hanfu putihnya membuat penampilannya terlihat sangat cantik dan seperti malaikat, malaikat kematian tapi hahaha.

ruangan yang tadinya ricuh kini langsung sunyi dan sepi tak kala pintu ruangan di bukan dan muncul seorang gadis kecil

bersama seorang pria tampan yang menggandeng tangannya.

gadis kecil dengan wajah bulat dan sorot mata yang tajam membuat semua orang tertegun, hanya dengan melihat matanya

mereka akan langsung mengetahui jikalau dia adalah keturunan langsung Kaisar Zhu

mengingat setiap keturunan Kaisar akan selalu memiliki mata biru.

tak di sangka kali ini mereka akan melihat lagi

keturunan Kaisar versi perempuan, sebenarnya para Kaisar terdahulu tidak pernah memiliki seorang Putri karena setiap memiliki anak mereka hanya akan memiliki anak laki-laki bukan perempuan.

hal itu pula yang membuat orang kaget saat Kaisar Zhu terendus memiliki Putri yang bahkan di biarkan hidup.

dengan kepalanya yang di angkat tegas An Yue berjalan ke depan langsung di tangga

singgasana Kaisar Zhu sebelum ia menundukkan kepalanya mengucap salam.

" Salam Yang Mulia Kaisar," ucap An Yue dan juga Tang San secara bersamaan.

" Jika Bukan Karna Tak Ingin Memperlakukan Diriku Sendiri Mana Mau Aku Menundukkan Kepalaku Padanya, Aku Ini Ratu Iblis Sangat Di Karang Keras Untuk Tunduk Tapi Karna Tubuh Kecil Ini Aku Harus Bisa Mengendalikan Diri, Ingin Sekali Aku Makan Kaisar Tua Itu," gerutu An Yue dalam hati.

" Kalian Duduklah," Kaisar Zhu tak mengeluarkan banyak kata hanya dua kata dan melambaikan tangannya pertanda bahwa mereka boleh duduk.

An Yue yang mendengar hal itu langsung saja

menganggukkan kepalanya sebelum ia menarik Tang San berbalik pergi ingin mencari tempat kosong.

" Nona, Disini." terlihat Jingmi yang melambaikan tangannya untuk memanggil An Yue dan Tang San karena dia sudah menemukan sebuah kursi kosong.

baru saja 2 langkah An Yue melangkah tiba-tiba namanya di panggil oleh Kaisar Zhu yang membuat gadis kecil itu menghentikan langkahnya.

" Putri An Yue, Tunggu!"

" Cih, Apa Lagi Maunya Pak Tua Ini," gumam An Yue dengan suara pelannya.

dengan wajah datar dan dinginnya An Yue berbalik menghadap dan menatap langsung ke wajah Kaisar Zhu seakan-akan menunjukan bahwa dia sedang kesal.

sedangkan Kaisar Zhu yang melihat wajah An Yue dengan mata melotot entah kenapa

justru terkekeh lucu karena menurutnya An Yue terlihat menggemaskan.

" Ada Apa, Yang Mulia?" An Yue bertanya dengan suara datar dan memaksakan senyum yang jelas terlihat senyum terpaksa.

orang bodoh saja tahu jika itu senyum paksaan apalagi Kaisar Zhu yang matanya jeli jelas saja dia tahu apa yang dilakukan oleh

gadis kecil itu.

" Apa-apaan Gadis Kecil Itu? Apa Dia Tak Rela Senyumnya Di Berikan Padaku Begitu? Kenapa Dia Sangat Terpaksa Seperti Melihat Hantu Saja," kesal Kaisar Zhu dalam hati.

" Ini Pak Tua Kenapa Tidak Bicara Dari Tadi Sih? Apa Dia Tidak Tahu Kalau Aku Lapar,"

kesal An Yue yang semakin melototi Kaisar Zhu.

" Yang Mulia, Sepertinya Tuan Putri Sedang Kesal Karena Anda Menahannya." Li Chen

menunduk berbisik pada Kaisar Zhu hingga membuat Kaisar Zhu akhirnya sadar dari

lamunannya.

" Ehm...! Silahkan Duduk Di Kursi Samping Putra Mahkota." kata Kaisar Zhu tegas.

An Yue yang mendengar hal itu langsung menoleh ke arah yang di tunjuk oleh Kaisar Zhu, dahinya mengkerut dalam dengan mata yang memicing tajam menatap kursi yang di samping Putra Mahkota Gu Jian itu adalah kursi untuk Putri Mahkota.

" Itu Kursi Untuk Putri Mahkota Dan Aku Bukan Putri Mahkota Jadi Aku Akan Mencari

Kursi Lain, Panggil Saja Putri Mahkotamu," kata An Yue yang sepertinya tidak jadi sopan pada Kaisar Zhu.

" Aku Mana Punya Putri Lain Selain Kamu, Cepat Duduk Sana!" perintah Kaisar Zhu pada An Yue.

" Tidak Mau! Dudukan Saja Pangeran Kedua Disana," sinis An Yue.

" Hei Aku Laki-laki Mana Bisa Jadi Putri Mahkota!" protes Pangeran Kedua.

" Aku Tidak Peduli," sinis An Yue yang menarik lengan Tang San.

" Ayo Kita Cari Kue Bulan, Aku Lapar." kata An Yue yang menarik Tang San pergi.

" Di-Dia Mengacuhkanku?." gumam Kaisar Zhu syok.

" Tuan Putri Memang Seperti Itu, Yang Mulia. Dia Nakal Dan Semberono," kata Li Chen.

" Dari Mana Kamu Tahu?" tanya Kaisar Zhu.

" Saya Sering Melihatnya Membuat Ulah Di Kediamannya Sendiri Bahkan Kadang Membuat Semua Orang Panik."

" Jadi Kau Sering Mengintainya?"

" Benar Yang Mulia Saya Eh.. Mati Aku!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Cha Sumuk
bagus ceritanya krna mc ceweknya kuat tdk mudah di tindas tp bikin bingung dgn tulisan nya thor putus putus bait nya trs kebanyakan spasi,,titik komanya jg
Yuli: di aku gak gitu ya ka 😔 mungkin dari sistem nya ka padahal aku gak banyak pake spasi...
total 1 replies
Cha Sumuk
bagus tp tulisan nya susah untuk di bc bikin bingung... trlalu bnyk spasi nya bikin bingung
Yuli: di aku gak gitu ka.. itu otomatis dari sistem nya kali ka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!