bagaimana rasanya ketika kamu mendapatkan sebuah penawaran uang kaget?
Rara di hina dan di maki selama hidupnya.
Ini semua karena kemiskinan.
Tapi ketika dia merasa sudah menyerah, Dia mendapatkan aplikasi rahasia.
Namanya uang kaget.
Singkatnya habis kan uang, semakin banyak uang yang kau habiskan maka uang yang akan kamu kantongi juga akan semakin banyak.
Tapi hanya ada satu kesempatan dan 5 jam saja.
Saksikan bagaimana Rara menghasilkan uang pertama kali di dalam hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
Udah beberapa bab, tapi nggak ada yang memberikan aku tips.
Aku sedih...
****
Rara melirik layar kecil di depan matanya.Angka yang tertera membuatnya sedikit terkejut.
Bukan jumlah uang tapi waktunya.
Sebenarnya dua jam 45 menit telah berlalu sejak dia memulai perjalanannya.
Nilainya satu target kini berkisar Rp500 miliar satu kali scan.
Rara tersenyum kecil.
Jika dia berhasil menghabiskan dana ini, maka akan ada kelipatan lima kali lipat dari jumlah awal yang harus dia habiskan selanjutnya.
"Aku harus berpikir lebih strategis ke mana uang ini akan dialirkan. Tapi tentu saja, aku tidak akan meninggalkan barang kecil seperti sepeda motor," gumamnya dalam hati.
"Pak mari berbagi dengan dealer kecilnya oke "kata Rara.
"Oke sepupu dari sepupu istriku memiliki sebuah toko sepeda motor kecil dan kebetulan kita lewat jalan itu"kata sang supir dengan semangat.
Jangan kan satu,satu toko saja sekalian hihihi.
Melihat Rara diam saja ,artinya dia setuju.
Sopir yang kini sudah paham dengan pola pikir Rara langsung berbicara tentang sebuah dealer sepeda motor kecil yang mereka lewati di kawasan Jatinegara.
Untuk lebih amannya dia menghubungi koleganya terlebih dahulu dan menyampaikan maksudnya.
Kurang dari 10 menit kemudian mereka taksi berhenti di sebuah dealer sepeda motor kecil.
Dealer tersebut terlihat sederhana, dengan beberapa unit motor baru yang dipajang di bagian luar toko.
Saat mereka memasuki area dealer, seorang sales yang mengenakan seragam rapi segera menghampiri mereka dengan senyum ramah.
"Selamat siang, Kakak sepupu!
"Yuni Jangan banyak bicara aku membawa pelanggan untukmu. pastikan bosku ini nyaman oke"
Orang yang katanya sepupu dari sepupu istrinya si supir langsung tersenyum ramah ke arah Rara dengan berkata," Selamat datang di dealer kami. Ada yang bisa saya bantu? Kami memiliki berbagai pilihan motor terbaru dengan spesifikasi unggulan!"
Rara tersenyum tipis "Aku ingin membeli beberapa unit motor. Bisa tunjukkan model yang bagus?"
Sales dengan mata berbinar, semangat melayani "Tentu! Kami memiliki beberapa pilihan unggulan, baik untuk penggunaan harian maupun touring. Ini beberapa yang bisa saya rekomendasikan:"
Dia langsung memperkenalkan satu persatu mobil dengan semangat.
Hal pertama adalah Honda CBR500R (Rp105 juta)
- Mesin 471 cc, DOHC, 2-silinder
- Daya maksimum: 47 HP
- Dilengkapi dengan ABS dan suspensi belakang Pro-Link
Yamaha MT-25 (Rp57 juta)
- Mesin 250 cc, DOHC
- Torsi besar untuk akselerasi maksimal
- Suspensi upside-down untuk handling lebih stabil
Ada juga Kawasaki Ninja 250 (Rp66 juta)
- Mesin 249 cc, parallel twin
- Teknologi Assist & Slipper Clutch
- Desain sporty aerodinamis
Suzuki GSX-R150 (Rp42 juta)
- Mesin 150 cc, DOHC, liquid-cooled
- Bobot ringan, cocok untuk penggunaan dalam kota
- Panel digital modern
Sales dengan percaya diri berkata dengan penutup"Itu beberapa motor terbaik yang kami miliki. Apakah ada yang menarik perhatian Kakak?"
Rara melirik motor-motor tersebut, lalu tersenyum"Aku suka semuanya. Tapi aku ingin menyesuaikan dengan anggaran Rp100 juta.
Sales ini tidak terkejut, dia lalu buru-buru menghitung dalam pikirannya"Kalau begitu, mungkin pilihan terbaik adalah kombinasi antara Yamaha MT-25 dan Suzuki GSX-R150 totalnya sekitar Rp99 juta. Bagaimana?"
Rara mengangguk "Baik, aku ambil keduanya. Aku bayar cash sekarang."
Sales tercengang, Padahal tadi dia sudah diberitahukan oleh si super tapi dia masih tidak percaya.
Tapi Jakarta selalu memiliki sebuah kejutan yang tidak terduga.Ah apa ada kamera.
Menyadari kelambatannya,dia dengan cepat memanggil seles lain untuk mengurus transaksi "Baik, Kak! Silakan ikut ke dalam untuk proses administrasi"
Dalam waktu kurang dari lima menit, transaksi sebesar Rp99 juta diselesaikan secara tunai. Rara juga menghabiskan beberapa waktu untuk memastikan sertifikat kendaraan dan BPKB sudah atas namanya.
Rara ingat lagi,satu kali lagi beli dengan harga seratus juta lagi.
Pemilik dealer bersemangat, tiga item lagi terjual.Yang menggelikan,Rara membeli tiga kali lagi dengan semangat.
Lihat lah betapa khawatirnya dia seandainya sepeda motor ini tidak menjadi miliknya pada akhir waktu.
Rara malu melakukan pembayaran bolak-balik 100 juta rupiah itu berkali kali.
Tapi semua nya karena aji mumpung.
Sementara itu pihak Dealer hanya menahan nafas dengan semangat belanja Rara.
Aneh aja.
Padahal kenapa tidak membeli sekalian dari awal kan.Tapi orang kaya memang pola pikir nya tidak bisa di tebak.
Apapun itu,pemilik dealer sangat senang,dia bahkan berjanji untuk memberikan servis tambahan berupa registrasi STNK langsung ke Samsat.
"Urus saja dulu, jika sudah siap nanti hubungi no ini Yun"kata supir lagi dengan sumringah.
Kau tau sekarang waktu adalah uang.
Pemilik Dealer merangkap seles terharu dan kagum "Terima kasih banyak, Kakak sepupu! Biasanya pelanggan hanya membeli satu unit, tapi bos Anda langsung borong. Kami sangat menghargainya."
Stok tidak cukup tapi dia mengakalinya sedikit dengan memesan produk lagi dari tempat.Dia Akan mengirim nya ke alamat Rara paling awal pada sore hari.
"Sepupu ,mari minum dulu"katanya.
"Tidak tidak,ini wajar tapi kami tidak bisa lama.Ada target yang harus di kejar."
Rara tersenyum santai "Sama-sama. Aku hanya ingin menyelesaikan urusanku dengan cepat."
Sales masih tak percaya dengan transaksi cepat ini "Kalau boleh tahu, apakah Kakak seorang kolektor?"
Rara tertawa kecil "Anggap saja begitu."
Setelah semua urusan selesai, Rara meninggalkan dealer kecil tersebut dan kembali ke dalam mobil.
Sopirnya yang setia menemani tidak bisa menyembunyikan kekaguman nya.
Segera mobil taksi berjalan lagi ke showroom sepeda motor terbesar di jakarta.
Sementara itu Rara menarik napas panjang, matanya masih menatap jalanan Jakarta yang ramai di luar jendela mobil. Untuk sesaat, dia merasa bodoh.
"Kenapa aku cuma membeli beberapa sepeda motor jelak sih? Kenapa aku hanya memilih yang murah?" pikir Rara.
Nyatanya.
Ada juga mobil dengan kisaran seratus juta kan.
Ckckck sayang nya dia tidak kepikiran tadi.
Padahal setiap kali pembayaran di di bawah seratus juta, semua akan menjadi milik nya.
Dia memborong banyak toko dan segala isinya yang pembayarannya melonjak miliyaran rupiah yang akan raib jika waktunya habis.
Miliyaran rupiah di bandingkan dengan seratus juta.
Rara meremas jemarinya di pangkuan. Dalam pikirannya, dia tahu alasannya kenapa dia melakukan nya, ini karena dia masih takut.
Dia hanyalah seorang wanita miskin sekarang yang di paksa hidup dalam kekurangan. Di dalam kepalanya, masih terpatri ketakutan bahwa semua ini hanyalah mimpi. Bahwa jika dia kehilangan kesempatan ini, setidaknya dia masih memiliki beberapa sepeda motor yang akan menjadi miliknya secara nyata.
Namun, perasaan itu mulai goyah saat dia kembali melirik layar biru di pergelangan tangannya.
(Waktu terpakai: 3 jam 15 menit")
"Total uang dihabiskan: Rp500.000.000.000")
Rara terpaku. Dia menelan ludah.
"Lima ratus miliar… lebih dari setengah triliun rupiah…"
Namun, yang benar-benar membuat jantungnya berdegup kencang adalah angka 10% dari jumlah itu.
10% dari Rp500 miliar adalah Rp50 miliar.
Lima puluh miliar.
Uang yang akan menjadi miliknya secara pribadi.
Tangannya tiba-tiba bergetar. Itu bukan jumlah kecil. Dengan Rp50 miliar, dia bisa melunasi semua utang keluarganya, menyelamatkan perusahaan yang hampir bangkrut, dan bahkan masih punya sisa banyak uang.
"Lima puluh milyar ,aku bisa membuat perusahaan baru.Mama papa aku bisa menyelamatkan kalian" gumamnya dalam hati.
Wajah Mama dan Papa yang masih terbaring kaku di ranjang rumah sakit dengan begitu banyak peralatan medis.
Orang tua yang menyayangi dirinya tanpa pamrih sekarang benar-benar sedang membutuhkan uang yang tidak sedikit.
Baru sore tadi dia mengunjungi kedua orang tuanya. Saat itulah dia dipanggil oleh dokter.
Kata dokter,jika ingin memperpanjang waktu pemakaian peralatan medis, sejumlah uang besar masih di perlukan sekali.
Jika dia dan kakaknya tidak membayar dua hari kemudian, peralatan medis ini akan di cabut.
Rara sedih dan pergi ke perusahaan dengan harapan jika kakaknya memiliki dana tambahan untuk biaya rumah sakit. Tapi siapa sangka dia malah mendapatkan kabar jika perusahaan juga sedang menghadapi masalah.
Untuk membayar biaya operasional perusahaannya Kakak menjual begitu banyak properti keluarga mereka.
Jadi keluarga mereka benar-benar tidak memiliki harapan lagi.
Tapi sekarang, uang kaget bergetar benar-benar memberikan dia jalan.
50 miliar penuh.
Biaya rumah sakit, akan biaya operasional perusahaan bisa ditutupi dengan ini.
Namun…
Sesuatu dalam dirinya tiba-tiba berbisik.
"Kenapa berhenti di sini?"
Kenapa harus puas dengan Lima puluh miliar saja.
Bagaimana dengan Lima puluh triliun.
Rara segera meraih ponsel aslinya yang ada di dalam tas dan melihat jumlah uang yang masih tersisa untuk dihabiskan. Angka itu masih begitu besar.
Ini benar-benar 50 miliar.
Membaca angkanya membuat rara menjadi egois dan serakah.
"lebih dari satu jam saja lagi, aku.. aku pasti bisa memiliki lebih banyak dari ini. Aku bisa mengambil lebih banyak. Aku bisa mendapatkan ratusan miliar untuk diriku sendiri!"
Kepalanya kini dipenuhi dengan satu pemikiran.
Dia tidak boleh puas.
Dia tidak boleh berhenti hanya karena merasa cukup. Ini adalah kesempatan langka. Jika dia bisa menghabiskan triliunan rupiah dalam waktu yang tersisa, maka 10% dari itu akan menjadi miliknya.
"Aku seharusnya bisa lebih dari ini. Aku harus lebih cepat. Aku harus membeli yang lebih besar, lebih mahal!"
Napasnya memburu, matanya kini dipenuhi dengan tekad baru.
Dia menoleh ke sopirnya yang menunggu instruksi.
"Ayo, kita pergi ke tempat yang lebih besar. Aku butuh sesuatu yang bisa menghabiskan lebih banyak uang dengan lebih cepat."
Tanpa menunggu balasan, dia mengambil ponselnya dan mulai mencari target berikutnya.
Dan kali ini, dia tidak akan ragu lagi.
Matanya terpaku pada sebuah bangunan tinggi di depan.
Nusantara luxuri
Apa mngkin rara menghancurkan bisnis mereka sprt arya lakukan
dasar si doni masa si rara mau dbeli emangnya barang🥴