Zahra Putri Pratama harus menerima kenyataan bahwa sang kekasih yang ia cintai telah menikah dengan sahabat nya sendiri, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke kota kecil dan di sana ia bertemu dengan sosok seorang anak kecil yang menarik perhatian nya. dan ternyata anak kecil itu adalah anak dari seorang pengusaha muda Luffy Ferdinand Sinaga. karena anaknya yang bernama Lucky Alvino Sinaga begitu senang dengan Zahra Luffy pun berniat untuk mengajak nya menikah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldifa Sasya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertanyaan Zahra
Arga kembali ke rumah nya dengan perasaan lega, ia telah bertemu dengan orang tua Zahra dan menjelaskan bagaimana ia bisa selingkuh dengan Mega dan bahkan ia sekarang telah menikah dengan Mega.
Orang tua Zahra pun dapat menerima semua penjelasan Arga, dan mereka pun memaafkan Arga, walaupun sebenarnya Bagas sangat menginginkan Arga menjadi menantu nya.
"semuanya telah beres, ini uang nya, kita buat usaha baru gimana ?" tanya Arga menyerahkan uang pemberian orang tua Zahra sebagai gantinya rugi restoran yang telah Zahra hancur kan.
"apa mereka memarahi mu mas?" tanya Mega sambil mengambil uang dari Arga.
"pasti nya marah lah, aku udah bohongi mereka" kata Arga dengan senyuman manis nya.
"tapi tidak di pukul kan?" tanya Mega lagi karena ia takut Arga di pukul oleh orang tua Zahra.
"tidak sayang, mereka hanya ngomel aja" ucap Arga nyengir.
"baik lah kalau begitu" sahut Mega menatap uang yang ada di tangan nya.
"itu uang ganti restoran yang udah hancur" ujar Arga saat melihat Mega menatap setumpuk uang di tangan nya.
"iya mas, mau buat usaha apa?" tanya Mega pada Arga karena ia tidak punya ide.
"gimana kalau kita buat butik aja" sahut Arga memberikan ide usaha.
"boleh juga mas, tapi aku serahkan pada kamu ya, karena kamu tau aku selama ini kerja tempat orang saja, dan tidak punya usaha sendiri" ujar Mega yang memang tidak bisa membuat sebuah usaha.
"iya nanti aku yang bakal mengurus nya, tapi kamu juga harus belajar menjadi pengusaha" kata Arga sambil mengusap rambut panjang Mega.
"iya mas" sahut Mega singkat sambil menyandarkan kepalanya pada bahu Arga.
......................
sedangkan di Pratama grup, Zhafran sedang berbincang dengan Zaidan mengenai perusahaan cabang dari Pratama grup.
Kedua nya begitu asik dengan banyak ide baru dalam dunia bisnis mereka, apalagi Zaidan ia di kenal dengan pekerjaan keras dan sudah memiliki usaha sendiri sejak kecil.
Saat tengah asik berbincang ponsel Zhafran pun berbunyi.
("halo, tumben kamu nelpon?") tanya Zhafran saat melihat sang adik yang menelepon nya.
("tidak boleh aku menelepon abang gitu?") tanya Zahra kesal.
(" ya aneh saja, sudah hampir dua Minggu kamu tidak menelepon kami di sini ") kata Zhafran yang memang tidak menerima kabar dari sang adik.
("aku sibuk, jadi tidak sempat mengabari kalian") ujar Zahra memberi alasan nya.
("bagaimana kabar mu, apa kamu senang tinggal di desa ?") tanya Zhafran penasaran.
("kabar ku baik, di desa sangat nyaman") sahut Zahra mengatakan bahwa sebenarnya ia begitu senang ada di desa.
("oh ya, kalau ada waktu aku akan ke sana") kata Zhafran yang memang ingin pergi ke tempat waktu masa kecil ibunya.
("boleh abang pasti senang ada di sini") ujar Zahra yang tersenyum di sana.
("oh ya, nanti lah tunggu aku libur, aku akan mengunjungi mu") kata Zhafran mendengar suara antusias dari Zahra yang ada di desa.
("oh ya bang, aku mau tanya?") ucap Zahra yang mengingatkan tujuan ia menelepon abang nya.
("tanya apa?") tanya Zhafran penasaran.
("apa kak Zahira, ada di Surabaya ya?") tanya Zahra membuat Zhafran kembali ingat dengan kejadian dimana adik nya hilang saat kecelakaan.
("tidak, dia ada di luar negeri, kamu kan tau itu") sahut Zhafran yang panik karena Zahra kembali menanyakan tentang Zahira.
(" benar kah, tapi kenapa ia tidak juga kembali ke Indonesia, aku merindukan kembaran ku") ujar Zahra mengungkapkan perasaan rindu nya pada Zahira.
("suatu hari nanti Kamu pasti akan ketemu dengan nya, dan ia pasti akan pulang ") kata Zhafran menyakinkan adik nya.
("apa abang tidak ada nomor nya?") tanya Zahra lagi.
("kamu tunggu saja ya, pasti Zahira akan kembali, abang tau kamu sangat merindukan nya") sahut Zhafran dengan wajah sendu nya.
("baik lah kalau begitu") kata Zahra dan ia pun mematikan sambungan telepon nya.
Zhafran pun menghela nafas panjang nya, ia menatap pada adiknya yang sedang memperhatikan nya itu.
"kenapa melihat ku seperti itu?" tanya Zhafran melihat Zaidan menatap lekat pada nya.
"kenapa kalian membohongi kak Zahra seperti itu, kata kan saja yang sebenarnya jika kak Zahira hilang dalam kecelakaan yang kalian alami" kata Zaidan heran dengan keluarga nya yang menyembunyikan kebenaran dari Zahra.
"bukan begitu, tapi saat kecelakaan itu terjadi Zahra sekarat di rumah, apalagi jika kita kasi tau yang sebenarnya jika Zahira hilang, apa yang akan terjadi" kata Zhafran yang takut jika Zahra akan kenapa napa nanti nya.
"ya namanya juga kembar mereka punya ikatan batin yang kuat, jika satu sakit ya satu ikut sakit" ujar Zaidan.
"nah itu kamu tau, mama tidak mau sesuatu terjadi dengan Zahra" kata Zhafran karena mama nya lah yang tidak mau memberikan tau pada Zahra jika kembaran nya hilang.
Ia begitu takut saat melihat Zahra di bawa ke rumah sakit dan Zahira hilang dalam kecelakaan, ia takut memberi tau itu pada Zahra takut jika Zahra akan sakit memikirkan tentang kembaran nya.
"tapi kasian kak Zahra dia selalu menanti kedatangan Zahira bg" kata Zaidan merasa kasihan kepada kakak nya.
"ya, pasti nanti nya mama akan kasi tau dia" kata Zhafran.
"tapi tunggu dulu, tadi dia nanya apa kak Zahira ada di Surabaya kan" ucap Zaidan yang mendengar pertanyaan kakak nya.
"oh iya, apa ia ketemu dengan Zahira di sana ya, Zahira ketemu" kata Zhafran yang baru sadar akan hal itu.
"bg, apa kita kesana saja" kata Zaidan pada Zhafran.
"tapi tunggu dulu, kita telpon Zahra lagi, apa benar dia ada lihat Zahira di sana" ujar Zhafran menatap adiknya.
"ya tanya kan lah " kata Zaidan beranjak dari tempat duduk nya.
Sore itu, Zahra pun pamit pergi pada Luffy, ia mengatakan jika ada urusan penting di luar, mendengar itu Luffy pun mengijinkan Zahra untuk pergi.
Zahra mengendarai mobil nya, menuju kota Surabaya ia mencari alamat dimana panti asuhan Surabaya yang di maksud oleh Luffy. tiga puluh menit, ia akhirnya berada di kota Surabaya.
Zahra pun bingung sendiri, ia memutar kan mobil di jalan tanpa arah, hingga akhir nya ia pun memutuskan untuk bertanya pada orang yang ia lewati. Namun sayang nya mereka mengatakan jika panti asuhan Surabaya ada di tengah kota.
karena rasa penasaran nya pada mending istri Luffy, Zahra pun nekat untuk mencari informasi itu, ditambah lagi jika orang itu mirip wajah nya dengan Zahira kakak kembarnya, dan bukan hanya itu namanya juga mirip, walaupun wajah kedua tidak seperti kembar lain nya.