NovelToon NovelToon
Gelang Bintang Pemikat Hati

Gelang Bintang Pemikat Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Misteri / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Clarissa19

Afkar kaivan, seorang pria tampan yang mengalami kecelakaan mobil saat pulang kantornya. kecelakaan itu mengakibatkan Afkar koma di rumah sakit.
tubuhnya memang terbaring koma di ranjang rumah sakit dengan berbagai alat terpasang di tubuhnya. namun arwahnya berkeliaran mencari gadis yang memiliki gelang bintang.agar arwahnya bisa kembali ke tubuhnya dan dirinya bisa hidup kembali.

apakah Afkar berhasil menemukan gadis itu untuk mengambil gelangnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ep 14

" obati kaki kamu dulu, aku mau pergi" ujar afkar.

Zelin melihat kakinya yang melepuh. Pantes saja terasa sakit saat dia berjalan. Zelin menatap Afkar" mau kemana?"

" ke rumah sakit, tempat aku kan di situ" jawab Afkar seolah menyindir Zelin yang dulu sering mengusir afkar. Sebenarnya bukan hanya Afkar, varel pun sering dia usir.

" buru buru banget" ujar zelin.

" takut tubuh gw ada yang culik" ujar afkar " gw pergi dulu, jangan lupa obati luka Lo"

Setelah mengatakan itu, afkar segera menghilang dari hadapan Zelin. Zelin menghela nafas panjang, kenapa dia harus berada di posisi seperti ini?

zelin menatap pergelangan tangannya yang terdapat sebuah gelang dengan liontin bintang berwarna biru. Dia mengusap liontin tersebut. Setelah memakai gelang ini dia jadi bisa melihat makhluk halus.

Gelang ini adalah gelang peninggalan orang tuanya. Ini milik ibunya, ada satu lagi milik ayahnya.

Hanya ini satu satunya benda peninggalan orang tuanya. Hanya ini benda yang bisa dia pandang saat dia merindukan orang tuanya.

" apa aku harus menyerahkan gelang milik ayah untuk afkar?" gumam Zelin bertanya tanya.

Jika dia menyerahkan gelang itu untuk afkar berarti dia tidak punya apa apa lagi peninggalan ayahnya. selain itu juga afkar akan menghilang dan lupa pada dirinya.

" aku harus bagaimana? aku tidak ingin afkar terlalu cepat melupakan ku" gumam Zelin dilema.

Zelin menghela nafas panjang lalu bangkit dari duduknya mengambil kotak p3k untuk mengobati lukanya. Setelah mengobati kakinya Zelin segera beristirahat, besok dia harus mencari orang untuk mendekorasi tokonya.

•\=\=\=•

afkar duduk termenung di sofa yang ada di ruang rawat. malam ini tidak ada yang menginap di sana.

Afkar sedang memikirkan Zelin. apa alasan Zelin tidak jujur saja? lagian afkar tidak mungkin bertindak kasar, dia akan berbicara baik baik untuk meminta gelang itu.

" dari yang aku lihat, Zelin itu baik. tapi kenapa dia tidak mau membantu ku? " gumam afkar bertanya tanya " dia bilang dia butuh waktu, setelah itu dia akan membantuku untuk mencari gadis itu"

Zelin pasti punya alasan tersendiri. lagian afkar sudah tenang sekarang, dia sudah menemukan gadis itu dan sekarang tinggal bersabar menunggu Zelin yakin.

" aku sangat merindukan kehidupan" gumam afkar yang tiba tiba sangat rindu hidup sebagai orang. bukan sebagai arwah.

Dia rindu Bekerja, nongkrong, makan apapun yang dia inginkan, tidur nyenyaknya dan bermain. tapi kapan itu semua akan terwujudkan? Rasanya dia benar benar rindu.

" ana pasti sedih banget" gumamnya lagi teringat pada ana.

•\=\=\=\=\=•

Pagi ini, Zelin dan afkar sedang berada di gedung yang nantinya akan di gunakan sebagai toko kue. zelin sedang berbicara dengan seorang pria yang akan mendekorasi gedung tersebut seperti yang dia inginkan.

" ruangan ini di cat warna biru dan putih" ujar zelin " dapurnya warna abu abu saja"

Zelin terus mengatakan apa apa saja yang harus di perbaiki. mereka berjalan berpindah pindah tempat. dari teras toko, lalu ruang utama toko, laku dapur, lalu ruang yang rencananya di jadikan ruangan privasi dan juga rooftop.

tidak lupa mereka juga akan mencari beberapa orang untuk menata bagian halaman samping toko. Halaman samping nanti akan di buat air mancur dan juga kolam ikan, rencananya juga membangunkan taman bunga kecil untuk memanjakan mata para pelanggan.

Setelah itu Zelin dan afkar pergi untuk membeli perabotan yang di perlukan. Kebetulan tokonya dekat dengan toko milik Zelin, jadi mereka hanya perlu jalan kaki selama kurang dari 5 menit.

" kursi ini aja gimana?" tanya zelin pada afkar dengan pelan agar tidak menarik perhatian yang lain.

" jangan, yang ini aja", ujar afkar menunjuk pada gambar kursi kayu berwarna coklat yang sering di gunakan di cafe cafe.

Zelin mengangguk setuju saja. lagian disini yang paling tahu itu afkar. lalu mereka melihat gambar gambar meja yang ada di buku tersebut.

saat ini keduanya sedang duduk di kursi yang ada di toko tersebut. Mereka melihat lihat buku menu yang di berikan oleh karyawan disini.

" meja pasangan kursi tadi" ujar afkar menunjuk kursi yang mirip dengan kursi tadi.

lalu mereka melihat Lihat barang yang lainya yang ada disini. Setelah itu Zelin segera memesan. barang barang barangnya akan di kirim nanti setelah tokonya selesai di dekorasi.

" aku haus, mau beli minum dulu" ujar zelin pada Afkar.

" iyaa, sana " ujar Afkar.

zelin segera pergi lalu memasuki supermarket yang ada di sana. Sedangkan memilih menunggu di halte bus.

Saat sedang asik menunggu tiba tiba mata afkar tidak sengaja menangkap seseorang yang mirip dengan varel yang masuk ke supermarket yang sama seperti Zelin.

" apa itu varel?" gumam Afkar bertanya tanya. kalo iya, berarti varel memilih untuk hidup.

Afkar segera menyusul ke dalam supermarket, dia mengikuti varel yang sedang membeli rokok. di lihat dari fisiknya sih ini memang varel.

afkar mengikuti varel yang hendak membayar, kebetulan sekali di kasir ada Zelin yang sedang membayar membuat pria yang Mirip dengan varel tersebut harus menunggu.

" coba lihat belakang, dia varel bukan?" tanya Afkar.

zelin menoleh ke belakang sesuai dengan perintah afkar. tidak ada ekspresi terkejut dari Zelin, Zelin hanya bersikap biasa saja lalu mengambil botol air mineral dan juga roti yang miliknya. Setelah itu dia segera pergi.

pemuda itu membayar rokoknya lalu menyusul Zelin keluar supermarket " tunggu" panggil pria itu.

Zelin berhenti dan berbalik badan untuk menatap pria tersebut. Begitupun dengan afkar yang ikut berhenti dan menatap pria itu.

" aku merasa tidak asing dengan mu, apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya varel.

zelin mengangguk dengan tenang " yaa, kita pernah bertemu di alam mimpi mu" jawab Zelin seadanya. lalu Zelin segera pergi meninggalkan varel.

" sombong Banget, padahal aku bertanya dengan baik baik. kalo memang tidak pernah bertemu tidak bilang tidak, ngapain harus jawab kek gitu. kek tahu mimpi aku aja" ujar varel lalu berjalan ke arah mobilnya.

" dia beneran varel kan?" tanya Afkar.

" hmm" gumam Zelin sebagai jawaban.

Yaa, itu memang varel. Zelin bersikap biasa saja karena memang ini sudah sering terjadi di kehidupannya. tapi jika afkar yang di posisi varel tadi, Zelin pasti tidak bisa bersikap biasa saja.

" aku iri sama dia, dia sudah hidup kembali. Sedangkan aku masih pusing mencari siapa gadis yang memiliki gelang itu" ujar Afkar.

afkar sengaja berkata seperti itu berharap Zelin mengasihani nya lalu dengan suka rela menyerahkan gelang tersebut.

Tapi hasilnya zonk, Zelin hanya diam saja tidak menanggapi apa apa ucapan afkar itu. zelin malah berpura pura tuli, ngeselin memang.

" kamu akan seperti varel tadi saat sadar nanti, kamu akan melupakan semuanya dan menganggap aku orang asing" ujar zelin saat mereka sudah tiba di halte.

" tapi varel tadi bilang dia merasa tidak asing sama kamu" ujar afkar membantah. Jika akan asing varel tidak mungkin menyapa tadi.

" hanya perasaan tidak asing saja, tapi kamu tidak akan ingat siapa aku dan apa aja sudah pernah kita lalui"

Benar juga yang Zelin katakan. Mereka tidak akan saling bertemu dan menyapa. tapi apa pentingnya itu? Seperti itu bukanya lebih baik?

" kenapa Kamu jadi Seolah tidak ingin aku lupakan?" tanya Afkar binggung.

' karena aku mencintaimu dan takut kehilangan mu ' tentunya itu semua hanya berani Zelin ucap kan di dalam hatinya. dia tidak akan berani berkata secara lansung.

" karena kamu sudah banyak bantuin aku, aku ingin mengucapkan terimakasih secara lansung nanti saat kamu menjadi manusia. aku juga ingin kamu sering datang ke toko kita nanti"

Toko kita? afkar tidak salah dengar? Jadi Zelin menganggap toko itu adalah toko milik mereka berdua? entah lah, hati afkar terasa menghangat mendengar hal tersebut.

1
Omuik
/Smile/Lanjutkan!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!