NovelToon NovelToon
KETIKA SUAMIKU BERUBAH HALUAN

KETIKA SUAMIKU BERUBAH HALUAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Selingkuh / Mengubah Takdir / Keluarga / Penyesalan Suami / Chicklit
Popularitas:38.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Jalan berliku telah Nina lalui selama bertahun-tahun, semakin lama semakin terjal. Nyaris tak ada jalan untuk keluar dari belenggu yang menjerat tangan dan kakinya. Entah sampai kapan

Nina mencoba bersabar dan bertahan.
Tetapi sayangnya, kesabarannya tak berbuah manis.

Suami yang ditemani dari nol,
yang demi dia Nina rela meninggalkan keluarganya, suaminya itu tidak sanggup melewati segala uji.

Dengan alasan agar bisa melunasi hutang, sang suami memilih mencari kebahagiaannya sendiri. Berselingkuh dengan seorang janda yang bisa memberinya uang sekaligus kenikmatan.

Lalu apa yang bisa Nina lakukan untuk bertahan. Apakah dia harus merelakan perselingkuhan sang suami, agar dia bisa ikut menikmati uang milik janda itu? Ataukah memilih berpisah untuk tetap menjaga kewarasan dan harga dirinya?

ikuti kelanjutannya dalam

KETIKA SUAMIKU BERUBAH HALUAN

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

“Ibu ke mana, Ti?” Tanya wito yang baru saja datang dengan mobil pick up nya untuk mengirim laundry.

“Ibu pulang dari setengah jam yang lalu, Pak,” jawab Wati. “Bapak bukannya baru dari rumah? Apa ibu tidak di rumah?” Wati balik bertanya.

Ayu yang sedang sibuk mengepak pakaian, mendengar percakapan mereka. Dalam hatinya mencibir. Gadis berusia dua puluh dua tahun itu sudah bisa mengira bahwa Wito bukan dari rumah.

Wito gelagapan mendengar jawaban sekaligus pertanyaan dari karyawan istrinya. Dia bukan dari rumah. Setelah menengok sawah sebentar dan ternyata sawah aman, tidak ada hama yang perlu dikhawatirkan, dan pengairan juga cukup, dia langsung pergi karena telah ada janji sebelumnya dengan Anton di sebuah penginapan yang lokasinya tak begitu jauh dari kios laundry.

“Ada apa dia pulang jam segini?” gumam Wito. “Ya sudah, kiriman ada yang sudah siap, belum? Sini biar langsung tak kirim.”

“Ada yang sudah siap, Pak. Ada lima bungkus. Alamat ada di nota masing-masing. Nanti bapak tinggal cocokkan nomor yang di nota sama nomor yang ada di kantongnya.” Wati menunjukkan tumpukan bungkusan packing laundry yang tertata rapi di atas meja besar di sudut ruang.

Wito bergegas mengangkut bungkusan berisi pakaian dan meletakkannya di gerobak mobil. Dalam hati bertanya-tanya, kenapa Nina pulang di jam segini? Apa Nina sedang tidak enak badan? Atau mungkin Nina tadi sedang mencarinya di rumah?

Tanpa Wito tahu, kalo memang sudah selama seminggu ini, Nina menghabiskan waktunya dengan mengurus berbagai hal. Seperti hari ini. Nina sedang mengunjungi ayahnya, karena ayahnya ingin menyampaikan pesan dari pak lik Bayan.

***

“Bagaimana, Yah? Pak Lik bilang apa?” tanya Nina begitu dia berhadapan dengan ayahnya.

“Tenang saja, Nduk. Ayah dan Pak Lik akan membantumu.” Segera saja pak Sukadi menghubungi adiknya untuk datang.

“Memangnya Kamu beneran yakin, mau pisahan, Nduk?” Bu Tini nampak khawatir dengan putrinya. “Kamu siap dengan omongan orang? Jadi janda itu juga gak mudah.”

Nina menggenggam tangan ibunya yang kini sudah mulai keriput. Tersenyum manis dan mengangguk. Meyakinkan ibunya, bahwa dia akan baik-baik saja meskipun berpisah dengan Wito. “Jangan khawatirkan apapun, Bu. Lagipula, apa yang aku takutkan. Aku kan punya Ibu yang kuat.”

Bu Tini memeluk putrinya. “Tentu saja. Ibu juga tidak rela, putri Ibu disakiti. Lebih baik menjanda daripada makan hati.”

Pak Sukadi tersenyum melihat adegan ibu dan anak itu. Hingga tak berapa lama kemudian, Pak Lik Bayan datang.

“Jadi bagaimana? Kamu beneran sudah mantab mau menggugat suamimu? Nanti berubah pikiran lagi seperti yang kemarin itu?” tanya Pak lik Bayan begitu mereka berhadapan.

Nina menganggukkan kepalanya tanpa ragu. “Kali ini aku tidak akan berubah pikiran, Pak Lik. Bahkan aku sudah meminta seorang temanku untuk mengumpulkan bukti-bukti perselingkuhan Mas Wito.”

Pak Lik Bayan mengangguk-anggukkan kepalanya. “Kalau begitu, nanti kalau semua putih sudah terkumpul, Pak Lik yang akan antar kamu untuk pergi ke pengadilan agama,” ucapnya.

“Dan nanti Pak Lik juga akan menghubungi teman Pak Lik, Pak Soleh sama Pak Kartono. Siapa tahu mereka bisa membantu menekan Wito agar mau langsung tanda tangan. Jadi, Kamu bisa mendapatkan layang pasah (surat cerai) tanpa harus melalui proses sidang.”

Nina merasa senang mendengar ucapan Pak Lik-nya. Semoga saja semua semudah yang dibayangkan.

“Matur suwun Pak Lik.”

Setelah pembicaraan selesai, Nina pun segera berpamitan. Ia tidak bisa meninggalkan kios laundry ku terlalu lama.

Dengan dukungan penuh dari keluarga, Nina merasa lebih tenang dan kuat. Ia siap menghadapi proses perceraian dan segala konsekuensinya.

***

Sementara itu, di tengah kesibukannya mengelola bisnis pasirnya, Susilo bergerak cepat. Ia mengikuti semua gerak, dan mengumpulkan bukti-bukti perselingkuhan Wito.

Tak mungkin melakukan sendiri, karena khawatir Wito mengenalinya, maka dia meminta bantuan pada Suryadi teman yang sangat ia percaya.

“Aku punya kerjaan untukmu.” Susilo yang kemudian menjelaskan apa saja yang harus dilakukan oleh temannya itu. Ia juga memberikan informasi di mana biasanya dia melihat Wito bersama Anton.

“Tenang saja, Mas Susilo. Anggap saja tugas itu sudah selesai. Yang penting jangan lupakan uang bensin buatku!” Kelakar Suryadi.

“Kalo soal itu jangan khawatir, seperti Kamu gak pernah kenal aku saja,”

“Ha ha ha, guyon, Mas, guyon,,,”

*

Beberapa hari kemudian, Suryadi menghubunginya kembali.

“Mas Sus, aku dah dapet foto-foto yang Mas Sus minta. Malah video juga ada. Komplit pokoknya,” lapor Suryadi.

“Baguslah. Cepat juga rupanya kerja kau.” Susilo merasa lega mendengar kabar tersebut.

“Kalo gitu kita ketemuan di rumah makan Kartika, ya?”

“Sekarang, Mas?”

“Yo sekarang. Moso tahun ngarep?”

***

Setelah menerima bukti-bukti, Susilo segera pergi ke salon Hani untuk memberikan semuanya.

“Wahh, Mas Susilo sudah dapat foto-fotonya?” Hani berseru girang.

Susilo mengangguk, lalu menyerahkan amplop tersebut kepada Hani. “Ini buktinya. Kamu bisa memberikan nya pada Nina. Semua itu dijamin asli dan akurat.”

Hani menerima amplop tersebut. Ia merasa lega. “Kenapa gak kamu sendiri aja yang ngasih ini ke Nina, Mas. Sekalian bisa ketemuan?” Hani menatap kakaknya.

Susilo tersenyum. Lalu menggeleng. Pria berusia empat puluh tahun itu tampak menghela nafas berat. “ Tidak perlu aku yang memberikan. Cukup kamu saja. Dia kan minta tolongnya sama Kamu. Lagipula, cukup riskan kalau dia bertemu denganku dalam situasi nya yang sekarang. Bisa-bisa malah nanti dia dituduh yang bukan-bukan.”

Hani mengangguk, apa yang dikatakan kakaknya benar. Jangan sampai malah Nina yang dituduh selingkuh. Akhirnya dia saja yang membuat janji temu dengan Nina untuk memberikan bukti-bukti itu. Yak mungkin juga dia mengantar itu ke tempat Nina. Akan sangat beresiko jika dia datang saat Wito ada di kios.

***

Setelah menerima bukti dari Hani, Nina membicarakan rencana perceraian itu dengan Agus. Bagaimanapun Agus harus tahu apa yang terjadi dalam rumah tangga orang tuanya. Nina yakin, putranya itu akan mau mengerti.

Agus awalnya hanya terdiam lekat menatap ibunya. Saat Nina memberitahukan bahwa ia tak akan lagi tinggal bersama ayahnya,

wajah Agus berubah pucat, bibirnya bergetar, dan matanya berkaca-kaca.

“Apa,,, itu artinya Ayah akan pergi?” suara Agus terbata-bata, nyaris tak terdengar.

Nina merasakan jari-jari kecil yang tengah menggenggamnya erat itu menjadi dingin. Wanita itu menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Ia memeluk putranya erat, mencoba meredam kesedihan yang terlihat jelas di wajah bocah itu.

“Iya, Nak. Maafkan ibu, jika keputusan Ibu membuatmu ikut terluka. Tapi, Ibu harus melakukannya. Kesalahan ayahmu, bukan sesuatu yang bisa dimaafkan. Kamu masih kecil, tapi Ibu tahu kamu pasti sudah paham apa yang terjadi.” Nina berusaha menjelaskan dengan sabar, sambil menghapus air mata yang mengalir di pipi Agus.

“Tapi… aku sayang Ayah, Bu.” Agus masih terisak.

Nina membawanya ke dalam pelukan. Dielusnya rambut Agus dengan lembut. “Ibu berjanji tidak akan melarang agus bertemu dengan ayah. Agus bisa bertemu dengan ayah kapanpun Agus mau.”

Setelah mendengar ucapan ibunya, Agus tampak termenung sejenak. Ia masih terlihat sedih, namun matanya mulai terlihat lebih tenang.

Agus mendongak, menatap wajah ibunya yang teduh. Mengangguk pelan, kemudian kembali memeluk ibunya erat-erat. “Aku akan cepat besar. Mulai sekarang aku yang akan menjaga Ibu,” bisiknya.

Nina membalas pelukan putranya. Sungguh terharu mendengar kata-katanya. Tidak menyangka bocah seusia Agus bisa mengucapkan kata itu. Nina sungguh terharu, bahagia, dan juga bangga.

1
Patrick Khan
wito wito tobat lah tobat
Nar Sih
ahir nya nina jdi janda dan wito ...duda anyaran sipp kak lanjutt
Asyatun 1
lanjut
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
oooo oh kamu ketauan😅😅
Sunaryati
Si Anton sudah pergi, dia hanya mempermainkan kamu Wito. Mungkin Balas dendam padamu. Tebakan ini semoga benar
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
dia or dua
tak or yak?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
untuk apa untung
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
calon mantu itu loh, pak sukadi /Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
aduh,, mas Sus ini orangya cablak ternyata /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
morat marit gak tuh atimu suuusss??
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
janya???
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
bang bayiiikkk, zuzur amat sih pak,e?/Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
bukannya klo wito tidak datang justru, cepat keyok palu?
tse
tapi sayang sampai di rumah anton ga ada siapa2..wkwkwkwkwkwk....rasakan kau wit...hidup sendirian.........
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: wkwkwk 😂🤣🤣
total 1 replies
FT. Zira
ya taruh ditempatnya lah.. mau taruh dimana lagi emang/Smug/
Nar Sih
cerita antara wito dan nina bnran bagus lho moms 👍
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: terima kasih, semoga betah lanjut sampai akhir 🙏🙏
total 1 replies
Asyatun 1
lanjut
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
apa mungkin anton menyimpan dendam karena ditinggal wito nikah sm nina? jd sekarang dia mau bls dendam
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
tapi aku suka sayur terong, apalagi klo di balado.../Sweat/
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
sepele ndasmu wit, pemyakitmu rk mari kok . snjtamu perlu d ketok memang wis tau kr janbol romlah saiki jeruk makan jeruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!