hay gays. ini adalah kelanjutan dari cerita pengasuh bayi CEO. jadi sebelum kalian mampir ke sini, alangkah lebih baik nya mampir di karya sebelum nya dulu, agar kalian gak bingung dengan alur cerita nya.
..
mau tau kelanjutannya, yuk mampir..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bujukan
5 hari pun telah berlalu, dan selama 5 hari itu Erlan tak juga pulang dan menjenguk sang istri.
pria itu masih belum bisa menerima kenyataan pahit ini, dia benar benar kecewa pada istri nya.
Hari ini juga elin sudah di perbolehkan pulang oleh dokter, wanita itu terus saja terdiam tanpa mengatakan apapun.
" Tiara, bawa adikmu ke kamar nya, biarkan dia istirahat,"ucap Mira.
Tiara mengangguk dan membantu sang adik untuk masuk ke dalam kamar nya.
" elin, jika kau membutuhkan sesuatu, panggil aku saja yah,"ucap Tiara.
Tapi tak ada respon dari wanita itu, dia hanya diam dan terus menatap kosong ke arah depan.
...
" mas antar aku ke kantor Erlan, ini sudah kelewatan, dia benar benar sudah sangat keterlaluan,"ucap Mira.
"sabar sayang, jangan marah dulu,"ucap Emil.
" bagaimana aku tidak marah mas, dia sudah kelewatan, saat ini peran nya sangat penting di samping istri nya, tapi dia malah hilang di telan bumi,"ucap Mira.
" kalau kamu tidak mau mengantarku, maka aku sendiri yang akan ke kantor nya,"ucap Mira berlalu dari hadapan suami nya.
Emil pun tak bisa mengatakan apapun lagi, dia segera mengikuti langkah istri nya, pria itu juga takut terjadi sesuatu pada istri nya.
di perjalanan menuju ke kantor Erlan, Mira terus saja memijat pelipis nya,
" sayang, tenang kan dirimu, jangan membuat ku takut seperti ini,"ucap Emil.
" kau juga harus ingat dengan kesehatan mu,"ucap Emil.
" hahhhh iya mas, maaf kan aku, aku hanya khawatir dengan keadaan elin, dia yang lebih terpukul saat ini,"ucap Mira.
" dan tidak seharusnya Erlan seperti ini, dia bukan anak kecil lagi,"ucap Mira.
"iya sayang, aku mengerti dengan kekhawatiran mu, nanti kita nasehati dia dengan baik,"ucap Emil, yang di angguki oleh istri nya.
...
" Erlan, ini sudah 5 hari kau tidak pulang, apa kau tidak memikirkan keadaan istri mu,"ucap Erik.
" dia juga membutuhkan mu, saat ini dia sudah seperti orang yang kehilangan akal,"ucap Erik.
" Erlan, percaya lah padaku, suatu saat nanti istri mu pasti bisa hamil lagi,dan memberikan mu seorang anak yang banyak, tapi bagaimana dengan elin yang kehilangan ibu dan anak nya sekaligus,"ucap Erik.
" dia sangat terpukul melebihi dirimu,"ucap Erik.
"benar yang di katakan Erik, tidak sepantasnya kau bersikap seperti ini pada istri mu Erlan,"ucap Mira yang baru saja tiba, dan mendengar semua ucapan putra pertama nya, yang juga menasehati adik nya.
" dia butuh dukungan mu, dia butuh kau berada di sisi nya,"ucap Mira.
" apa kau mau kehilangan istri mu juga,"ucap Mira tiba tiba, yang membuat Erlan menatap ke arah sang ibu.
" saat ini keadaan istri mu benar benar memilukan, dia selalu saja ingin membunuh diri nya sendiri, dia merasa tak ada lagi yang peduli pada nya di dunia ini, bahkan suami yang dia harapkan juga tak ada di samping nya,"ucap Mira.
Erlan memejamkan mata nya,
" nak Erlan, pulang lah,"ucap Mira lagi.
" ibu, akan aku pikirkan lagi,"ucap Erlan.
"nak pulang lah, istri mu benar benar menderita,"ucap Emil.
" dia sangat membutuhkan mu,"ucap Emil lagi. Berusaha membujuk putra nya juga.
Coba lah lebih hati-hati dalam menulis.
Nama orang harus di awali huruf kapital.
Setelah dialog harus diberi jarak, agar huruf dan tanda baca tidak berhimpitan.
Penulis juga harus mau menerima kritikan, bukan melulu soal pujian.
Apa kabar dengan author level rendah tapi tulisannya rapi, tidak pernah dilirik pembaca hanya karena karyanya tidak pernah dipromosikan oleh platform?
Kurangi typo. Lelah, ngantuk, buntu ide? Itu bukan alasan untuk anda membenarkan penulisan yang salah di novel anda Author platinum yang nulis asal up.