NovelToon NovelToon
PUSAKA NAGA API

PUSAKA NAGA API

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fikri Anja

Dirga. Dia adalah pemuda lupa ingatan yang tak pernah bermimpi menjadi pendekar. Tapi ternyata Dewata berpikiran lain, Dirga ditakdirkan menjadi penyelamat Bumi dari upaya bangsa Iblis yang menjadikan Bumi sebagai pusat kekuasaannya. Berbekal pusaka Naga Api yang turun dari dunia Naga, dia berkelana bersama Ratnasari memberantas aliran hitam sebelum melawan Raja Iblis.

Lalu bagaimana akhir kisah cintanya dengan Ratnasari? Apakah Dirga akan setia pada satu hati, ataukah ada hati lain yang akan dia singgahi? Baca kisah selengkapnya dalam cerita silat Nusantara, Pusaka Naga Api. ikuti kisah Dirga hanya ada di disni wkwk. kalau ada kesamaan atau tempat author minta maaf mungkin hanya sekedar sama aja cerita nya mungki tidak, ikuti kisahnya dirga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25

"Bersiaplah dijemput ajalmu!" Teriak Suromenggolo. Tubuhnya kembali melesat dengan kecepatan sangat tinggi.

Dirga tersenyum setelah usahanya yang bersifat coba-coba ternyata membuahkan hasil. Dia bisa melihat pergerakan cepat yang dilakukan lawannya.

Dalam satu hentakan kakinya sebagai tolakan, Dirga bergerak maju memapak serangan Suromenggolo yang sudah bisa dilihatnya. Pertarungan tingkat tinggi pun terjadi begitu sengit.

Ledakan energi tercipta besar dan kecil berulang kali. Tubuh keduanya seringkali sama-sama terpental ke belakang, tapi mereka berdua langsung kembali bertarung jarak pendek.

Blaaar!

Serangan yang dilepaskan Suromenggolo membuat Dirga kembali harus terpental jauh ke belakang, dadanya terasa begitu sesak dan napasnya terasa berat. Begitu juga Suromenggolo yang juga terpental ke belakang, meski tidak sejauh pemuda tampan tersebut.

Dirga menggelengkan kepalanya. Dia sadar jika lawannya kali ini tidak bisa dibikin main-main. Sudah serius saja kesulitan dialaminya, apalagi tidak serius.

Keduanya kembali bangkit. Meski kalah secara besarnya kekuatan energi tenaga dalam, Dirga tidak mau menyerah begitu saja. Mendapat amanah dari Sarwana untuk menjaga jurang Panguripan harus dilaksanakannya, meski nyawa taruhannya.

Pertarungan antara Dirga dan kembali berlangsung. Dan kali ini lebih sengit dari semula. Meski dengan berat hati, Dirga terpaksa menarik energi Naga Api dan mengalirkannya ke tubuhnya.

Suromenggolo sendiri tidak menyangka pemuda yang menjadi lawannya kali ini bisa membaca kecepatan yang digunakannya untuk menyerang. Dia menambah lagi kekuatannya hingga separuh lebih untuk melakukan serangan.

Berulangkali menjadi sasaran tembak serangan lawan tanpa bisa memberi serangan balik membuat pikiran Dirga terpacu keras. Dia harus bisa segera keluar dari situasi yang tidak diinginkannya itu. Tentunya Dirga juga tidak mau begitu saja menjadi sasaran serangan yang begitu cepat. Dia yang sudah berulangkali terpental ke belakang akibat serangan Suromenggolo, akhirnya menggunakan lebih banyak energi Naga Api untuk bisa mengimbangi serangan lelaki tua misterius tersebut.

"Menarik sekali, ternyata kau memiliki kekuatan yang besar di dalam tubuhmu, Anak muda. Tapi masih terlihat jelas jika kau belum matang menggunakannya!" cibir Suromenggolo.

"Mari kita lihat dugaanmu itu benar atau salah!" sahut Dirga. Pikirannya sudah tertuju untuk menggunakan tiga jurus yang sudah disempurnakannya.

"Tapak Naga Perkasa!"

Dirga kemudian mengubah arah gerakannya dan tiba-tiba melesat menyerang. Setiap serangannya yang meleset menimbulkan pohon pohon bertumbangan. Sudah tidak terhitung lagi berapa pohon yang tumbang terkena serangan nyasar yang dilakukannya.

Pemuda tampan itu tampaknya tidak peduli dengan kerusakan yang terjadi. Pikirannya hanya untuk mengamankan jurang Panguripan agar tidak terjamah orang asing.

Namun yang membuat Dirga bingung, serangan jurus Tapak Naga Perkasa yang dikeluarkannya ternyata bisa dihindari dengan cukup mudah oleh lawannya.

"Keluarkan semua kemampuanmu, Anak Muda! Sekuat apapun kekuatan yang kau keluarkan, tidak akan pernah bisa kau mengalahkanku!"

Tantangan yang dilontarkan Suromenggolo membuat Dirga semakin terpacu. Pemuda tampan itu bergerak lebih cepat dari sebelumnya. Pergerakannya pun jauh lebih liar dari pada ketika menggunakan jurus Tapak Naga Perkasa. Dengan begitu ringan tubuh pemuda tampan itu melenting kesana kemari memberi serangan.

"Kepak Sayap Raja Naga!"

Dirga tiba-tiba melompat tinggi dan kemudian seperti berdiri di udara dengan kedua tangan terentang lebar seperti terkepak. Hembusan napasnya begitu halus dengan tatapan mata tajam memandang Suromenggolo yang berada di bawah.

Sesaat berikutnya, tubuh pemuda tampan itu berputar cepat dan meluncur turun bagai sebuah mata bor yang menghujam tajam.

"Semburan Api Surgawi!"

Putaran tubuh Dirga yang meluncur deras tiba-tiba berubah menjadi kobaran api yang begitu menggelora.

Suromenggolo dibuat terkejut dan menarik tubuhnya untuk membuat pertahanan. Dia merasakan energi yang mengarah kepadanya begitu besar. Meskipun begitu, senyuman masih tetap tercipta di bibirnya.

"Kau kira bisa mengalahkanku dengan jurus apimu itu!?" teriaknya.

Tanpa diduga, Suromenggolo membuka pertahanannya dan melesat ke atas untuk memapak serangan Dirga. Tubuhnya juga tiba-tiba diselimuti api yang tak kalah besar.

Ledakan dahsyat pun tak terhindarkan lagi.

Kobaran api yang lebih besar tercipta setelah dua energi besar itu bertemu.

Blaaaarrrr!

Bola api raksasa berdiameter sekitar 10 meter persegi membumbung untuk sesaat, setelah Suromenggolo meladeni serangan yang dilepaskan Dirga.

Suara ledakan dahsyat yang baru saja muncul itu bahkan terdengar hingga begitu jauh dan membuat hutan itu bergetar cukup kuat. Pepohonan bergoyang menggugurkan daunnya. Burung-burung berterbangan ketakutan dan para hewan lain penghuni hutan tersebut berlarian menyelamatkan diri.

Dampak buruk di dalam hutan itupun terjadi. Akibat lontaran percikan bola api yang muncul, kebakaran mulai terjadi. Bukan hanya satu dua pohon saja yang terbakar, melainkan belasan pohon sekaligus.

Suhu udara seketika memanas seiring semakin meluasnya kobaran api yang membakar hutan.

Tubuh Dirga sendiri terlempar belasan meter ke belakang. Pakaian yang dikenakannya pun sudah terkoyak di beberapa bagian. Bukan karena terbakar, melainkan terkena sambaran tangan kiri yang secara cepat dilepaskan Suromenggolo, tepat sebelum bertemunya kedua energi besar itu.

Suromenggolo bukannya tidak mengalami dampak buruk. Dia juga harus terpental balik hingga tubuh rentanya menghujam tanah dan menimbulkan kubangan yang lumayan lebar. cukup jika untuk mengubur seekor gajah dewasa.

Tampaknya pertarungan tidak akan berhenti sampai di situ saja. Meski mengalami luka dalam akibat bertemunya kedua energi besar tersebut, Dirga masih bisa bangkit berdiri. Dia merasa beruntung karena rajin mengkonsumsi lumut Tundra, sehingga luka dalamnya bisa berangsur sembuh. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi jika Lumut Tundra tidak dikonsumsinya, bisa jadi minimal luka parah akan dialaminya.

Sosok tubuh Suromenggolo tiba-tiba melompat keluar dari kubangan tanah yang menguburnya. Tangannya bergerak-gerak mengibaskan debu yang melekat di pakaiannya.

Sesuatu yang aneh terjadi. Tubuh lelaki tua itu bahkan tidak mengalami luka sama sekali dan hanya pakaiannya saja yang kotor terkena debu.

Lelaki tua itu mengernyit melihat kebakaran hutan yang terjadi. Dia kemudian mendongakkan kepalanya ke atas dan mengangkat kedua tangannya tinggi, lalu menggerakkannya seolah melakukan tarian.

Dalam waktu relatif singkat, mendung tebal hitam tercipta di atas hutan itu dan kemudian mengguyurkan hujan lebat. Api kebakaran yang berkobar hebat dan luas, secara perlahan mati terguyur air hujan yang turun begitu deras.

Ajaibnya, hujan itu berhenti setelah api yang membakar hutan itu padam sepenuhnya.

Dirga hanya bisa mematung melihat keajabian yang terjadi. Betapa tidak, hujan tiba-tiba turun begitu lebat di musim kemarau. Sudah barang tentu itu sesuatu yang aneh menurutnya, karena bertentangan dengan hukum alam

Melihat lawannya sudah berdiri di kejauhan, Suromenggolo melesat dan berhenti beberapa meter di depan pemuda tampan itu.

"Kau kira hanya dirimu saja yang memiliki kekuatan untuk mengeluarkan api, Anak muda? Bahkan aku bisa mendatangkan hujan untuk membuat api yang membakar hutan ini padam!"

1
Redy Ryan Little
Mantap
🥀⃟ʙʀRos🥀
ijin Thor agak aneh cerita Nusantara tapi nama naga nya punya eropa,kenapa gak nama nya mambang dewa, atau samba, ataupun jamunada,knp harus hydra knp gak sekalian dragon aja Thor 🙏🙏🙏
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Meluncur 2 gift 🌹 Lanjut Up Thor ✍️✍️💪💪
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Jooosss 👍👍
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Awal cerita sudah bagus 👍 Novel ini sampai Tamat dan konsisten Up setiap hari. 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!