Lanjutan Kings and Queens.
Amira Léopold, putri kesayangan Raja Arsyanendra Léopold adalah pemberontak sejati. Opa dan ayahnya sudah pusing dengan kelakuan putri Badung itu hingga suatu hari Amira nekad terbang ke New York dan ingin berkeliling Amerika dengan mobil ... sendirian. Tentu saja Arsya dan Sean ngereog hingga mengirimkan kepala keamanan kedutaan Belgia buat mengawal Amira. Putri Badung itu mengeyel tidak mau ada pengawal tapi Grady Daughetry adalah pengawal terlatih dan tetap mengawal kemana Amira pergi. Hingga keduanya sadar sama-sama saling jatuh cinta
8th generation of klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Colorado
Keduanya pun melanjutkan acara jalan-jalannya dan hanya berhenti untuk sarapan, makan siang dan istirahat untuk buang air kecil di pom bensin. Tak terasa mereka sudah melewati Indiana, Illinois, Iowa dan Nebraska yang sekarang mereka masuk Colorado.
Sekilas tentang negara bagian Colorado. Colorado adalah sebuah negara bagian di barat Amerika Serikat. Colorado terkenal sebagai tempat puncak tertinggi dari pegunungan Rocky yang mendominasi bagian barat dari negara bagian ini; Colorado timur sebagian besar merupakan dataran tinggi. Ibu kota negara bagian dan kota terbesar adalah Denver, wilayah metropolitan Denver berisi setengah dari populasi negara bagian ini (2,5 juta dan 4,3 juta). Nama negara bagian ini diambil dari bahasa Spanyol "Colorado" yang berarti "berwarna kemerahan" yang mungkin menunjuk ke sandstone merah di wilayah ini atau warna coklat kemerahan dari Sungai Colorado.
Dalam pemerintahan, Colorado dibagi dalam 3 bagian:Eksekutif,Legislatif dan Yudikatif. Gubernur memegang kekuasaan tertinggi dalam bidang eksekutif, Mahkamah Agung Colorado dibidang yudikatif dan Majelis Rakyat Colorado yang dibagi dalam dua kamar:Senat dan DPR. Olahraga yang berkembang di Colorado adalah Baseball, Sepak Bola dan Basket. Beberapa tim yang terkenal seperti Colorado Rockies yang bermain di Liga Baseball dan Denver Broncos yang menjadi tim sepak bola kebangaan Colorado.
Sumber Wikipedia the
"Waaahhh sayang sudah malam ya Grady. Aku jadi tidak bisa melihat Rocky Mountain," ucap Amira yang mulai mengantuk saat mereka masuk kota Denver. "Kita mau menginap dimana ?"
"Bagaimana jika kita menginap di pinggiran kota ? Aku jamin tidak ada kebisingan dan khas ranch Amerika. Mungkin akan beda dibandingkan ranch di Brussels tapi ... "
"Apakah ada kuda? " potong Amira.
"Ada. Tuan putri mau berkuda ?"
Amira mengangguk. "Aku suka berkuda."
Grady mengangguk. "Besok pagi kita berkuda dulu sebelum melanjutkan perjalanan."
"Bagus !"
Mobil Mustang merah itu pun menuju pinggiran kota Denver dan Amira semakin menikmati pemandangan waktu malam membuat moodnya baik.
"Kita ke kota mana, Grady ?" tanya Amira setelah mobil mereka keluar dari tol menuju jalan biasa.
"Telluride."
Amira mencari tahu soal kota Telluride dan matanya berbinar-binar saat tahu kota itu adalah jarak terdekat menuju Pegunungan Rocky dan juga area ski yang terkenal.
"Duh sayang kita datang pas bukan musim dingin," gerutu Amira.
"Kapan-kapan anda bisa kemari saat musim dingin jika bosan ke Swiss," jawab Grady.
"Apakah bersama kamu?" kerling Amira.
Grady tersenyum. "Jika waktunya pas. Anda tahu kan kalau saya banyak tugas di Konsulat Jendral New York."
Amira memajukan bibirnya. "Gitu ya?"
Grady tersenyum. Mereka pun mulai masuk jalanan yang tidak terlalu banyak mobil dan Grady membelokkan mustang merahnya ke sebuah jalan beraspal di sebelah kanan dan Amira bisa melihat papan nama disana, Daugherty Ranch.
"Ini ... Ranch kamu?" tanya Amira sambil menoleh ke arah Grady.
"Milik kedua orang tuaku, tepatnya. Semenjak ibuku mendapatkan remisi kankernya, ayahku membeli ranch disini setelah menjual rumah di New York dan menikmati kehidupan pensiun mereka."
Amira mengangguk. "Aku suka pemandangannya."
Amira semakin terpesona dengan rumah keluarga Daugherty yang tampak sangat homey.
"Ya ampun cantiknya .... " Amira memuji bagaimana rumah keluarga Daugherty.
Grady tersenyum. "Semoga princess suka dengan lingkungan sini."
Pria itu memarkirkan mobilnya di depan garasi.
"Mari princess." Grady pun membuka pintu mobilnya begitu juga dengan Amira yang turun dari mobil dan gadis itu langsung menikmati pemandangan di depannya.
"Ya ampun, ini sangat indah !" seru Amira.
Suara pintu rumah dibuka membuat Amira menoleh dan tampak pasangan suami istri yang lebih tua dari Arsyanendra, keluar dari sana.
"Grady! Kenapa kamu tidak bilang kalau pulang !" seru wanita yang diyakini Amira adalah ibu Grady.
"Hai Mom. Aku mendadak kemarinya karena aku bersama ..."
"Princess Amira Léopold ... Selamat datang di ranch kami," sapa ibu Grady itu sambil menekuk satu lututnya memberikan hormat ke Amira.
"Oh, tidak usah formal Mrs Daugherty. Santai saja," ucap Amira lekas-lekas.
"Panggil saya Anna, tuan putri dan itu ayah Grady, Matthew."
Amira mengangguk. "Maaf merepotkan anda, bibi Anna."
"Jangan panggil saya pakai bibi." Anna berbisik ke Amira. "Aku merasa tua!"
Amira tersenyum. "Tapi tetap saja, saya memanggil anda dengan bibi dan paman sebab orang tua Grady."
Anna tersenyum. "Ternyata memang benar, para pangeran dan putri Belgia dikenal dengan mannernya. Ayo kita masuk."
Matthew Daugherty membungkuk hormat ke Amira yang berjalan menuju rumah.
"Tuan putri, selamat datang di ranch Daugherty," senyum Matthew.
"Terima kasih paman Matthew," balas Amira.
Grady tersenyum ke arah orang tuanya yang sangat welcome ke Amira.
"Ayo, kalian pasti lapar. Grady, bantu mommy menata kamar buat princess. Sayang, kamu ajak princess untuk membakar daging steak. Anda harus mencoba daging sapi Angus milik kami. Sangat empuk, dan sangat enak !" promo Anna.
"Ayo, princess, akan aku beri tahu saus barbeque favorit keluarga Daugherty."
***
"Bagaimana bisa kamu dibilang pacar tuan putri, Grady ?" tanya Anna saat mereka menata kamar tamu untuk Amira.
"Mom, itu bukan gara-gara aku !" jawab Grady sambil menyiapkan beberapa botol air mineral untuk Amira. Grady sangat tahu, Amira maniak air putih dan minum air berwarna bisa dihitung sekali sehari. Sisanya air mineral.
"Mommy tahu tapi meskipun princess Amira tidak memakai make-up, tetap saja masih terlihat dia cantik," puji Anna. "So, bagaimana dengan reaksi Lisa?"
Grady tersenyum sinis. "Dia marah."
"Wajar tapi kalian baik-baik saja kan?"
Grady mengedikkan bahunya. "Aku tidak tahu, Mom."
Anna menghampiri Grady dan mengelus bahu putranya. "Sayang, kamu hanya bertemu tiga bulan dan tiga bulan berikutnya kalian terpisah antara New York dan Toronto. Tiga bulan tanpa bertemu itu ada banyak kemungkinan."
"Tapi usai mengantarkan princess kembali ke Belgia, aku akan bertemu dengan Lisa di New York, Mom."
"Semoga kalian baik-baik saja."
Grady menatap Anna. "Mom, be honest with me, apakah mom dan dad suka Lisa?"
Anna tersenyum. "Kami hanya ingin melihat kamu bahagia, sayang. Tapi sejujurnya kami tidak terlalu sreg, Boy."
Grady memeluk Anna. "Apa alasannya?"
"Dia aktris, Grady. Dia biasa bermain peran.$
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Thank you for reading and support author
don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
mas arsya ga pkir2 dlu buat jmput amira????kl dia ga mau plang gmna????
bakalan mulus nih jalan Grady sama princess Amira, kalo yang ngomong queen mother pasti raja Arsya nggak bakal pikir pikir dulu 😅😅😅
yg sok jd phlwan....bknnya dpt pnghrgaan,mlah cma dpt malu doang kn....mna pnjra mnnti....
sokoooorrr.....
makanya mau melakukan apapun itu pikir pikir dulu seperti raja Arsya, padahal kebanyakan gedubrakan dulu pikir belakangan😅😅🤭