seorang gadis yang menderita setelah ibunya tiada, sejak usia 5 tahun tepat di hari pernikahan ayahnya awal mula penderitaan gadis itu dan sekarang gadis itu baru masuk SMA baru masuk gadis itu durung habis habisan sama teman barunya hanya karena kakak dan adek tirinya yang sangat suka melukainya
"duh, kesian deh nasib lo"
"pasti sakit yaa, hahaha kesian gak disayang ayah makanya yang nurut sama gue"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liliaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9
Beberapa hari berlalu kehidupan Tiara seperti biasa namun bedanya Tiara juga sedang merencanakan sesuatu untuk balas dendam tentunya di bantu teman temannya.
Kini mereka sedang kumpul di kafe milik Rey pada malam hari tentu Rey juga ikut gabung untuk makan malam itu.
Tiara juga belum tau kalau Rey adalah teman masa kecilnya hanya Rey sendiri yang tau dan Rey sendiri memilih untuk diam.
"maksud gue target kita tante ondel ondel itu kan"ucap Tania di sela makannya.
"hmm, tapi menurut gue itu tante tante kayak wanita malam gak sih"ucap Arka yang menerka nerka.
"orang anaknya aja wanita malam apa lagi ibunya"ucap Rey pelan dan mereka semua tentu gak terlalu dengar.
"apa Lo Bilang Rey"tanya wilona mengarahkan garpu ke wajah Rey seperti pengganti jari telunjuknya.
"gak, bukan apa apa"ucap Rey tidak ingin memperjelas.
"malam ini kita ke klub"ucap Tiara dan itu berhasil membuat mereka tersedak semua.
"mau apa"pertanyaan Rey mewakili semuanya.
"sebelum gue keluar dari rumah itu gue selalu di tuduh wanita malam bahkan ada bukti beberapa baju pesanan atas nama gue jadi kemungkinan besar wanita malam yang sebenarnya ada di rumah gue alasan kenapa gue ajak kalian yaa itu mencari j*l*ng yang sebenarnya"ucap Tiara dan mereka mengangguk.
"tunggu apa lagi ayo berangkat"ucap sagara langsung berjalan keluar begitu juga yang lain.
di dalam mobil sambil menjalankan mobil Tiara kembali menjelaskan rencananya di mana mereka ke butik milik Tania untuk mengganti pakaian.
Selesai mengganti pakaian mereka kembali melanjutkan perjalanannya sesampainya di tempat itu mereka masuk tiga pria lebih dulu masuk selanjutnya Tania dengan Gilang, wilona dengan Arka terakhir Tiara dengan Rey.
Mereka masuk seperti pasang agar tidak ada yang curiga mengedarkan pandangannya keseluruhan tempat hingga menemui seseorang yang sangat ia kenal.
"Cecilia"gumam Tiara Rey juga ikut melihat keadaan yang Tiara lihat.
Rey mengeluarkan ponselnya untuk mereka sebagai bukti kebetulan juga wajah Cecilia terpampang jelas dan saat rekaman berlangsung entah keberuntungan atau apa tapi itu tepat saat Cecilia sedang berciuman dengan lelaki paruh baya.
"iiuyuh mereka yang berciuman gue yang jijik" gumam Tiara setelah selesai mencari bukti mereka berdua keluar.
sementara teman temannya masih di dalam untuk mencari bukti lainnya agar tidak Cecilia tidak bisa lagi mengelak.
serasa cukup mendapatkan bukti mereka pulang kerumah masing masing tentunya begitu juga dengan Tiara.
Pulang pulang Tiara di sambut beberapa bibi yang di perkerjakan Tiara di rumah itu agar tidak terlalu sepi Tiara juga mengganggap pekerjaan dirumahnya seperti keluarganya sendiri.
"selamat datang nona ara"ucap sapa bibi perempuan tidak terlalu tua hanya berbeda beberapa tahun saja dari Tiara.
Tiara masuk kedalam kamar sungguh semenjak Tiara Tinggal sendiri Tiara tidak pernah merasakan luka apa pun namun rasa kesepian tidak pernah hilang.
"huf, sepi kapan ya hilangnya"ucap Tiara merebahkan tubuhnya di ranjang hingga terdengar suara ketokan pintu dan suara anak kecil.
"kakak ada di dalam kata ibu kakak jangan langsung tidur"ucap anak kecil itu setelah membuka pintu karena memang pintu itu gak di kunci.
"kakak capek mau istirahat, kenapa kesini rel"tanya Tiara dan anak kecil itu masuk kedalam.
"kenapa kakak kelihatan sedih"ucap anak laki laki itu bernama Farel yang langsung duduk di samping Tiara karena Farel sudah biasa keluar masuk kamar Tiara.
"kamu ini kakak mau ganti baju dulu"ucap Tiara masuk ke kamar mandi untuk berganti pakaian.
Farel sendiri keluar setelah meletakkan segelas susu di atas meja karena memang Farel di minta ibunya untuk mengantar susu saja.
Setelah selesai berganti baju Tiara keluar dan tidak mendapati keberadaan Farel di sana dan Tiara melihat gelas susu itu hanya tersenyum saja seolah tau apa tujuan Farel tadi ke kamarnya.
"huh, enaknya punya adik kalau aku punya adik pasti aku manja banget sayangnya gak punya"ucap Tiara setelah menghabiskan segelas susu itu Tiara berbaring menatap langit langit kamarHingga gak terasa Tiara tertidur .
besok paginya dengan semangat Tiara menuruni tangga dengan sangat semangat sampai di meja makan.
"selamat pagi kakak"sapa Farel dan di sapa balik Tiara Farel juga di minta menemani Tiara sarapan di sana.
"Farel perangkat ke sekolah bareng kakak ya"ucap Tiara dan di angguki Farel saja karena mulutnya penuh dengan roti.
para pekerja disana juga sangat senang karena mempunyai majikan sebagai Tiara yang tidak pernah marah pada mereka kalau melakukan sedikit kesalahan mungkin hanya sedikit teguran saja.
....
di sekolah Tiara masuk kelas baru juga masuk kelas sudah di sambut beberapa teman kelasnya.
"selamat Tiara"ucap mereka serempak membuat Tiara bingung.
"selamat buat apa"tanya Tiara sambil berjalan ke arah tempat duduknya.
"selamat buat lo menang lomba lah"ucap wilona menjawab.
"gue menang"ucap Tiara yabg hanya biasa biasa saja.
"lo menang gak senang gitu"tanya murid lain.
"senang kok tapi senang gue gak seperti dulu"ucap Tiara membuat satu kelas terdiam mereka memang sudah pernah denger kalau Tiara di usir dari rumah oleh orang tuanya.
"sorry, lo pasti jadi keinget keluarga lo"ucap murid yang lain.
"sorry buat apa lagian itu keluarga sudah gue lupain jadi Santai aja"ucap Tiara.
"ehem, Tiara kan menang juara kepintaran dan Rey menang tanding basket jadi gimana kalau kita rayakan di kafe Rey tenang aja Rey yang traktir kita setuju"ucap Chandra.
"setuju"ucap mereka satu kelas kompak.
"hadeh gue yang menang gue juga yang di porotin"ucap Rey di dalam hati menggeleng kan kepalanya melihat tingkah temannya itu.
seperti ucapan Chandra sepulang sekolah satu kelas ikut ke kafe untuk makan siang kebetulan juga sekolah pulang lebih awal karena para guru rapat.
Satu persatu dari mereka pulang hingga menyisakan mereka bersembilan karena sudah malam para cewek juga sudah mau pulang.
sementara para pria berencana untuk ikut balapan liar motor jadinya mereka berpisah disana.