NovelToon NovelToon
SISTEM : GAME PENGHASIL UANG

SISTEM : GAME PENGHASIL UANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir / Kaya Raya
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: slamet sahid

Dimas, seorang Mahasiswa miskin yang kuliah di kota semi modern secara tidak sengaja terpilih oleh sistem game penghasil uang. sejak saat itu Dimas mulai mendapat misi harian
misi khusus
misi kejutan
yang memberikan Dimas reward uang IDR yang melimpah saat misi terselesaikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon slamet sahid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Astrid Problem

Tak terasa seminggu lagi telah berlalu. Pagi itu, Matahari mulai menyelinap di antara celah-celah jendela kamar kost Dimas. Suasana terasa lebih cerah dari biasanya. Mungkin karena hari itu adalah hari terakhir ujian kenaikan semester. Dimas bergegas bangun, bersiap untuk pergi ke kampus dan menghadapi ujian terakhirnya: Bahasa Inggris Lanjut. Dimas, seorang mahasiswa Program bahasa Inggris dan bisnis internasional semester enam, sudah mempersiapkan diri dengan baik. Semalam dia begadang hingga larut malam, memastikan semua hafalan dan konsep diingat dengan baik.

Dengan semangat tinggi, Dimas berangkat ke kampus, tak lupa membawa beberapa peralatan tulis dan sebotol air mineral.

Sesampainya di kampus, suasana sudah ramai. Mahasiswa-mahasiswa lain terlihat sibuk mengulang materi atau bercanda untuk meredakan ketegangan. Dimas bertemu dengan beberapa teman sekelasnya di depan ruang ujian.“Gimana, Dim? Siap nggak?” tanya Arif, teman sebangkunya yang juga temen satu kost.“Insya Allah siap. Kita kan sudah belajar mati-matian buat ini,” jawab Dimas sambil tersenyum.Tak lama kemudian, bel berbunyi menandakan ujian akan segera dimulai. Semua mahasiswa masuk ke ruang ujian dengan perasaan campur aduk. Dimas duduk di bangku nomor 14, seperti biasa, dan menatap lembar soal yang baru saja dibagikan.Waktu berlalu dengan cepat. Setelah dua jam penuh konsentrasi, akhirnya waktu ujian pun usai. Dimas menghembuskan napas lega dan menyerahkan lembar jawabannya kepada pengawas. Keluar dari ruang ujian, dia merasa beban berat di pundaknya telah terangkat.“Gimana, Dim? Lancar?” tanya Arif yang sudah menunggunya di luar.“Lancar, Alhamdulillah. Sekarang tinggal nunggu hasilnya aja,” jawab Dimas dengan senyum lebar.“Kalau gitu, Setelah ini kamu rencana liburan pulang kampung ya! Liburan panjang ini pasti seru mudik!” Arif berseru gembira.

“Betul. Aku juga udah nggak sabar buat pulang. Kangen sama Ibu dan adik di rumah,” kata Dimas sambil membayangkan suasana desa yang damai dan sejuk.

Namun, Manusia memang hanya bisa berrencana.. Dan rencana Dimas untuk pulang kampung kali ini pun sepertinya mendadak berubah ketika ia tiba di depan kostnya ketika pulang dari kampus.

Ia melihat Astrid, teman kost yang tinggal di rumah sebelah, sedang menangis di depan gerbang kostnya.

“Astrid, ada apa?” tanya Dimas khawatir. Astrid, seorang mahasiswi sastra yang ramah dan ceria, sangat jarang terlihat sedih seperti ini. Tangisannya terhenti sejenak saat melihat Dimas, namun air mata masih mengalir di pipinya.“Dim… Aku nggak tahu harus bagaimana. Orang tuaku baru saja menelepon. Mereka ingin aku pulang sekarang juga,” kata Astrid terisak.

“Kenapa? Ada apa di rumah?” tanya Dimas heran.“Mereka ingin menikahkanku dengan anak salah seorang yang penguasa di desa. Aku nggak siap, Dim. Aku nggak mau menikah dengan orang yang tidak aku kenal, apalagi dengan alasan kekuasaan dan harta,” kata Astrid sambil menangis lebih kencang.

Dimas merasakan simpati yang mendalam. Ia tahu betapa sulitnya posisi Astrid. Di satu sisi, dia ingin segera pulang dan menikmati liburan panjang, namun di sisi lain, dia tidak bisa membiarkan temannya berada dalam situasi seperti ini tanpa bantuan.“Kita masuk dulu, yuk. Biar kamu tenang,” ajak Dimas sambil membuka pintu gerbang kost Astrid dan mempersilakannya masuk. Kemudian mereka duduk di teras, Dimas memberikan sebotol air mineral yang tadi dibelinya sepulang dari kampus kepada Astrid dan menunggu hingga dia sedikit tenang.

“Nah sekarang tolong Cerita dengan jelas, Astrid. Biar aku mengerti situasinya,” kata Dimas dengan lembut. Astrid mulai bercerita, sesekali terhenti karena masih terisak. “Orang tuaku… Mereka selalu menginginkan yang terbaik untukku, tapi kadang mereka lupa menanyakan apa yang aku inginkan.

Kali ini mereka berpikir kalau menikah dengan anak orang berkuasa di desa bisa membawa kebaikan bagi keluarga. Tapi aku merasa seperti barang dagangan, Dim.” Dimas mendengarkan dengan penuh perhatian. Dia tahu bahwa situasi ini bukan hanya tentang keinginan orang tua Astrid, tetapi juga tentang hak Astrid untuk menentukan masa depannya sendiri. “Kamu mau aku bantu apa, Astrid? Aku akan lakukan apa saja untukmu,” kata Dimas dengan tulus.

Astrid terdiam sejenak, lalu menjawab, “Aku nggak tahu, Dim. Aku cuma tahu kalau aku nggak mau pulang dan menikah dengan orang itu. Aku mau menyelesaikan kuliahku dulu, mengejar mimpiku.” Dimas berpikir keras. Dia tahu bahwa ini bukan masalah yang bisa diselesaikan dengan mudah. Tapi dia juga tahu bahwa Astrid butuh dukungan dan mungkin solusi yang lebih konkret. “ Usul ku begini, Gimana kalau kita cari jalan keluar dengan berkonsultasi dulu dengan Dosen pembimbing bersama? Mungkin kita bisa ngobrol dengan dosen pembimbing atau bahkan mencari bantuan dari pihak kampus.

Mereka pasti punya cara untuk melindungi hak mahasiswanya,” usul Dimas.Astrid menatap Dimas dengan harapan.

“Kamu bener, Dim. Mungkin itu bisa jadi solusi. Aku nggak bisa hadapi ini sendirian.”

“Tenang, Astrid. Aku akan selalu ada buat kamu. Kita hadapi ini bersama-sama,” kata Dimas sambil menggenggam tangan Astrid dengan penuh keyakinan.

Keesokan harinya, Dimas dan Astrid pergi ke kampus dan bertemu dengan dosen pembimbing Astrid, Ibu Ratna. Ibu Ratna adalah seorang dosen yang bijaksana dan penuh perhatian terhadap mahasiswanya.“Astrid, Dimas, ada apa? Kenapa kalian kelihatan sangat serius?” tanya Ibu Ratna setelah mereka duduk di ruangannya.

Astrid menceritakan semuanya kepada Ibu Ratna. Mulai dari panggilan orang tuanya hingga rencana pernikahan yang tidak diinginkannya. Ibu Ratna mendengarkan dengan seksama, sesekali mengangguk memahami situasi yang dihadapi Astrid.“Ini situasi yang sulit, Astrid. Tapi kamu berhak menentukan masa depanmu sendiri.

Aku akan bantu sebisaku. Kita bisa minta bantuan dari Biro Konseling Mahasiswa untuk mediasi dengan orang tuamu. Mereka punya pengalaman menghadapi kasus seperti ini,” kata Ibu Ratna dengan penuh empati.Astrid merasa sedikit lega mendengar saran dari Ibu Ratna. “Terima kasih, Bu. Saya sangat menghargai bantuan Ibu.”“Kita harus segera bertindak sebelum situasinya semakin rumit. Dimas, aku apresiasi kamu yang sudah membantu Astrid. Kamu teman yang baik,” kata Ibu Ratna sambil tersenyum ke arah Dimas.“Ini sudah kewajiban saya, Bu. Saya nggak bisa diam saja melihat teman saya dalam masalah,” jawab Dimas.

Setelah itu, mereka segera menghubungi Biro Konseling Mahasiswa dan membuat janji untuk bertemu esok hari. Hari itu, Dimas dan Astrid merasa ada harapan baru. Meski jalan yang harus dilalui tidak mudah, mereka yakin bisa menghadapi semuanya dengan dukungan yang tepat.

1
Max Dillon
mc bodoh, sudah senang sikit ibu yang susah dilupakan
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: terimakasih udah mampir. Maaf tidak ada maksud begitu Bang .
total 1 replies
Alfathir Paulina
kok ceritanya ganti jd mistis🤔🤔
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: kalau ini saya sengaja menghadirkan musuh utama pertama yang berbau mistis di daerah saya. 😅 Pokoknya Mohon Maaf jika masih sangat banyak kekurangan. terimakasih hadirnya.
total 1 replies
Alfathir Paulina
kenapa jd cerita masa lalu🤦‍♀️🤦‍♀️
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Terimakasih hadirnya. Mohon maaf tahap belajar, sebenarnya itu hanya kilas balik (agak panjang sih 😅)
total 1 replies
argha putera
mending stop bawa agama bro novel ginian.
argha putera
bawa2 agama lagi novel genre ginian. hadehhh
argha putera
tks gk lanjut baca. novel sampah juga ternyata.
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: terimakasih sudah mampir,
total 1 replies
argha putera
ini novel mcnya siapa ya? kok malah sibuk nulisin percakapan pemeran pembantu?
argha putera
panel sistem kebanyakan. hadehh di buat sederhana aja kali. jd males liat novel sistem yg panel profilenya sengaja dibuat banyak cm demi nutup target kata.
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: terimakasih masukannya
total 1 replies
Hana
lanjut
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Terimakasih hadirnya.
total 1 replies
RidhoNaruto RidhoNaruto
👍
.
RidhoNaruto RidhoNaruto
👍
Nino Ndut
ijin nanya thor, pas mc dpt 1jt tuh dia ngapain ke rumah ibu kos klo g bayar kos..lah ini blom bayar malah kabur pas bu rt ngomong kek gitu..knp g lempar aj ke mukanya atau mc bisa mulai cari kosan lain..
argha putera: lebay. alibi sangking ting-tingnya. ada lagi aja novel mc banci
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Maaf, saking 'ting-tingnya' Dimas saat itu Kawan. Terimakasih sudah sudi berkomentar.
total 2 replies
Danang Romadhon
upp
Kafa Dayu
crazy up tor yg banyak 👌👌👌👌👌👌👌
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Mohon Maaf, sebenarnya ide ada, tapi masih dikepala Kawan, jadi terpaksa di tuang satu persatu. terimakasih sudah hadir Komen.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!