About Me (Alshameyzea)

...Assalamualaikum guys!! Sebelum baca, bantu support yaa dengan follow, Like dan komen di setiap paragraf nya!! Karena support kalian sangat berarti bagiku💐Makasiiii!🌷...

...••••...

...🌷Happy Reading 🌷...

...•...

...•...

...•...

...Dalam malam yang sunyi, ada keraguan yang bertemu dengan kehangatanmu...

...°°°°°...

"Hadeh, ingin rasanya pergi ke Mars." Nevan tiba-tiba bicara, membuat aku dan Keenan menoleh padanya

"Keknya kita harus jauh-jauh deh dari mereka berdua, biar gak ketara jones nya." Abhi menarik Hoodie yang dikenakan Nevan.

"Kita duduk disini aja." ucap Abhi sambil menunjuk salah satu bangku yang kosong.

Di cafe ini setiap meja cuma cukup untuk empat orang. Model kursinya memanjang yang bisa ditempati dua orang.

"Duduk bareng aku ya." Keenan mempersilahkan aku duduk

Aku mengiyakannya. "Ayo Aline, kita duduk disini aja." ucapku pada Aline yang daritadi tidak melepas tanganku

"Eh, lu mau kemana?" Kafka menarik mini bag Aline, yang membuatnya berhenti melangkah

Aline melotot "LEPASIN GAK! LU NGAPAIN NARIK-NARIK TAS GUE, KALO COPOT--"

"Nanti gue ganti." potong Kafka dengan nada santainya

"MENTANG-MENTANG LO ITU--"

"Udah dulu bawelnya, Lo duduk bareng gue, malem ini aja please, biarin Keenan dan Alsha berduaan." Kafka menarik lengan Aline, dia membawa Aline jauh dariku

Aku tau ini pasti udah direncanain sama Keenan, aku menatapnya, yang ditatap malah tersenyum, sialnya aku sedikit melting setelah disenyumin dia.

Cafe disini cukup ramai, selain teman-teman kami yang datang, sejumlah orang juga berkunjung untuk menikmati malam yang indah ini. Ditambah lagi didalam cafenya ada panggung live musik yang membuat suasananya tambah syahdu.

Saat aku mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru coffee shop ini, mataku tak sengaja menatap seseorang yang kurasa tidak asing. Dia memakai kaos putih dibalut dengan jaket jeans warna hitam dan dipadukan dengan celana jeans yang senada dengan jaketnya, dan sepasang sepatu sneakers berwarna putih. Tapi karena dibawah lampu yang temaram, wajahnya gak begitu jelas. Tapi tatapannya berasa banget dinginnya sampe sini.

Eh? Dia menatapku?

Kami bertatapan sepersekian detik, aku tak bisa mengalihkan pandanganku darinya seolah-olah terkunci oleh tatapannya yang tajam.

"Sheena, kamu mau pesan apa?" Pertanyaan Keenan berhasil membuat perhatianku pada sosok laki-laki itu buyar.

Aku menoleh ke arah Keenan, "Terserah." aku menjawab cepat, aku kembali melihat ke arah cowok tadi, nihil, dia sudah hilang entah kemana.

"Sheena, ada apa?" tanya Keenan yang juga menyamakan pandangannya

Aku menggeleng cepat, "gak, gapapa." Pandanganku kembali ke Keenan, dia tersenyum padaku sedari tadi.

"Kamu ngapain ngeliatin aku?" aku mengangkat kedua alisku

"Emangnya gak boleh ya?"

"Boleh sih tapi--"

"Kenapa pipi kamu merah?"

"Eh?" Aku menutupi kedua pipiku, sepertinya wajahku sudah seperti tomat

Keenan terkekeh pelan.

Kamu adalah bukti

Dari cantiknya paras dan hati

Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi

Tentang terang dan gelapnya hidup ini

Kaulah bentuk terindah

Dari baiknya Tuhan padaku

Waktu tak mengusaikan cantikmu

Kau wanita terhebat bagiku

Tolong kamu camkan itu

Lantunan lagu Bukti dari Virgoun. Entah siapa yang menyanyikan lagu ini, tapi aku akui suaranya seindah lagunya.

"Lagunya pas banget buat cewek yang malam ini duduk di depan aku." Keenan berulah lagi

"Pas gimana?" tanyaku polos

"Kamu adalah bukti, dari cantiknya paras dan hati." Keenan menyanyikan satu dua baris lirik lagu bukti untukku, meskipun suaranya tidak semerdu orang yang bernyanyi di atas panggung itu tapi ini sudah cukup berarti, bagiku.

"Udah ah keenan jangan godain aku terus"

Kenan terkekeh pelan, lalu kembali menatapku, dia menopang dagunya dengan tangan kanannya, dan jangan lupakan senyuman manis yang sedari tadi menghiasi wajahnya.

Dia Emang manis.

"ih, keenan! Ga lucu yaaa, udah ah aku ke Aline aja kalo gitu" Aku udah siap siap mau pergi dari tempat duduk ku saat ini.

"Jangan dong" Cegah Keenan menahan pergerakanku.

"Maaf ya..aku cuma liatin kamu kok, gak boleh ya?"

Aku kembali mendudukkan diri karna tadi udah sempet berdiri.

"Kamu ada yang mau diomongin? Atau mau cerita sesuatu? " tawar ku

"Eemm" Keenan terlihat masih berfikir.

"Daripada kamu ngeliatin aku terus, mending kamu cerita sesuatu deh" Ucapku.

"Maaf ya Sheena kalo kamu ngga suka aku tatap" Jawabnya dengan lirih

"E-eh bukan gituu" Aku gelagapan mendengar jawaban Keenan.

"Oh jadi suka?" Tanya Keenan sambil menaik turunkan kedua alisnya.

"ih Keenan, kamu kenapa sih" Aku memalingkan wajahku darinya, aku gak mau dia melihat wajahku yg mungkin lebih merah dari tadi.

"Oke oke." Keenan masih tertawa, dia menyisir rambutnya dengan jemarinya

"Kamu kalo jam segini ngapain aja di rumah?" Dia membuka topik pembicaraan

"Aku.. baca buku, atau engga nonton televisi, atau ngobrol dengan Aline." jawabku sambil mengingat-ingat

"Tidurnya jam berapa emang?" tanya Keenan

"Jam 10 malam." ucapku

"Misal aku call kamu, boleh?"

Sebelum deg-degan ku selesai Aline sudah menghampiriku, "Yuk Al, ikut aku ke kamar mandi bentar."

Aku menoleh ke Keenan. Aline. Dia selalu hadir di waktu yang--

"APA? BENTAR DOANG KOK!" Aline melotot ke Keenan

Aku masih menatapnya, dia menganggukkan kepala seakan mengizinkanku pergi sebentar.

"Duh, buruan Alsha, aku kebelet nih." Aline telah menarik ku ke dalam cafe, kami berdua mencari toilet disana.

"Permisi mas, toiletnya sebelah mana ya?" Aline bertanya

"Sebelah situ mba." Mas-mas pelayan Cafe dengan sopannya menunjuk ke arah toilet belakang panggung live musik. Kami pun segera menuju kesana.

"Kamu tunggu sini ya bentar." Sebelum aku mengiyakan Aline sudah buru-buru masuk ke dalam.

Beberapa menit kemudian.

"Sudah, yuk." Aline muncul dengan wajah gembiranya lagi

"Eh eh Al, bentar. Hussst!" Aline menghentikan langkahku

"Kenapa?" tanyaku

Aline menunjuk ke arah cowok depan kami yang sedang menaruh gitar di salah satu sofa samping panggung.

"Kiw! Cowo 08 berapa nih" Ucap Aline menggoda laki-laki di depan kita.

"ALINE! jangan malu-maluin" tegurku

"Ntar Al, aku suka yang modelan begini" Jawab Aline

Laki-laki itu menoleh sebentar ke arahku dan Aline.

Eh? Bukannya?

"Al, cowok ganteng yang waktu itu kan?" Tanya Aline mendahului pertanyaan yang ingin aku lontarkan padanya.

"Gila Al, emang beneran ganteng dia. Wah, pantes aja direbutin kakak kelas, orang gantengnya kek gini." ucap Aline dengan nada kagumnya

Aku menyikutnya pelan, "Aline, bisa gak jangan keras-keras kalau ngomong. Nanti cowok itu denger, makin kepedean dia dibilang ganteng."

Setelah aku bicara gitu ke Aline, cowok itu semakin tajam menatapku.

Eh? Kedengaran ya suaraku?

"Gue gak kepedean, nyatanya emang ganteng" bisik cowok itu yang tiba-tiba mendekat ke arahku lalu pergi meninggalkan aku dan Aline.

Dih! Dasar cowok aneh. Beda jauh dengan Keenanku yang manis. E-eh ada apa dengan pikiranku? Keenanku?

Nek..

...BERSAMBUNG...

#alshameyzea

#alsha

#keenan

#aboutme

#fiksiremaja

------

Assalamu'alaikum, Hellow guys!! Bantu support yaa dengan follow, Like ❤️ dan komen di setiap paragraf nya!! Makasiiii!🌷💖

Mari kepoin cerita kami di ig: @_flowvtry

Salam kenal dan selamat membacaa. Semoga betah sampai akhir kisah Alsha! Aamiin.💖

Komen sebanyak-banyaknya yaaa!!!

Eh? Kalian mau kasih saran dan kritikan? Boleh banget!!

Thanks udah mau bacaa bab iniii sampe akhir!!💐