Laura Charita tidak tau kalo laki laki mabok yang akan melecehkannya adalah bos di tempat dia baru diterima kerja.
Laura bahkan senpat memukul aset laki laki itu walau agak meleset dan menghantamkan vas bunga ke kepalanya hingga dia pingsan.
Ini cerita Erland Alexander, ya, anak dari Rihana dan Alexander Monoarfa. Juga ada cucu cucu Airlangga Wisesa lainnya
Semoga suka....♡♡
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cucu kesayangan nenek
Sepanjang perjalanan ke rumah sakit, Erland masih saja menggenggam erat tangan Laura.
Bahkan dia pun membawa tangan Laura bersamanya saat menarik tuas gigi mobilnya dan juga tuas rem tangannya.
Sesekali Laura meliriknya. Erland seakan tau dan selalu memergokinya. Kemudian Laura memalingkan tatapannya dengan pipi memerah dan degup jantung yang berdebar sangat keras dan cepat.
Erland membukakan pintu mobil untuknya.
"Perlu aku antar?"
"Tidak. Aku bisa sendiri." Laki laki ini terlalu sering tersenyum padanya sekarang membuat hati Laura ngga tenang.
"Oke"
Laura yang sudah mulai melangkah kini membalikkan tubuhnya menatap Erland yang masih bertahan di sana.
Laki laki itu lagi lagi tersenyum memandangnya.
Laura mendekat. Erland menurunkan kaca mobilnya.
"Kenapa belum pergi?" tanya Laura agak kesal sambil membungkukkan tubuhnya.
"Kamu mengusirku?" tantang Erland santai.
"Ya....," sahut Laura agak ketus
Erland tertawa lagi.
"Aku akan melihatmu sampai ngga terlihat lagi. Setelahnya aku akan pergi," ucap Erland setelah tawanya reda.
Laura terdiam dengan mencoba berani membalas tatapan tajam Erland.
"Jangan coba menentangku." suara Erland terdengar lembut.
Dada Laura berdesir, baru kali ini dia mendengar suara Erland selembut ini.
"Pergilah sekarang sebelum aku menahanmu di sini," ucap Erland membuat jantung Laura tambah keras berdetak.
Tatapan laki laki itu kini sangat kelam, seakan sedang menahan sesuatu yang sangat kuat.
"Hati hati pulangnya," ucap Laura kemudian menegakkan tubuhnya.
"Kamu juga."
Laura mengangguk, kemudian membalikkan punggungnya. Melangkah pergi. Ruang di dalam dadanya serasa dihantam gempa kuat
Satu, dua, tiga..... Laura terus menghitung jumlah langkahnya. Dan ketika di langkah ke sepuluh, dia berbalik. Ternyata laki laki itu masih menatapnya.
Hati Laura bergetar. Kemudian berbalik lagi. Setelah melewati pilar ini, Erland akan pergi. Hatinya malah jadi sedih.
Saat akan melewati pilar, Laura menoleh lagi. Bos mesumnya masih di sana, masih menatapnya.
Dia kenapa?
Aku juga kenapa?
Setelah melambaikan tangannya, Laura berbalik lagi, pergi melewati pilar, dan berhenti di sana. Laura sedang berusaha keras meredakan degup jantungnya agar seirama lagi.
Dia spontan saat menggerakkan tangannya tadi.
Kemudian setelah jantungnya cukup normal berdetak, Laura menatap lagi ke arah parkiran.
Dia merasa kecewa karena mobil Erland sudah pergi.
*
*
*
"Kamu kenapa tega sekali dengan Maura. Dia sampai sakit. Kalian tiga tiganya cucu nenek. Tapi kalian berdua malah menyusahkan Maura." Nafas nenek tampak tersengal setelah mengeluarkan unek unek kemarahannya pada Laura dan Alisha.
Kedua gadis ini tampak diam saja Neneknya ngga akan menerima bantahan apa pun dari mereka sebagai wujud dari pembelaan diri.
"Sudahlah, yang penting Maura sudah ngga apa apa," bujuk kakeknya.
Maura menatap kakeknya sengit.
Dia sudah rugi besar. Harusnya Erland yang menikmati suguhannya, tapi malah orang lain yang mendapatkannya. Dua orang lagi.
Hatinya sangat geram dan mendidih saat ini.
Menurutnya kakeknya ngga perlu turun tangan membela kedua sepupu kurang ajarnya.
Tapi ada yang membahagiakannya. Erland ternyata cemas memikirkannya. Bahkan sampai datang ke rumah sakit menungguinya. Sayang dia ngga sempat menemui laki laki yang selalu dia khayalkan itu.
Rasanya hatinya dipenuhi dengan bunga bunga yang bermekaran.
Nanti dia akan minta neneknya untuk menggolkan niatnya untuk bisa memiliki Erland. Sekarang saingannya Laura sudah ngga bekerja di sana lagi
Lagi pula.Erland pasti ngga bodoh. Dia pasti tau siapa yang tercantik diantara mereka berdua.
Erland pasti bodoh dan buta kalo tidak mengagumi kecantikannnya.
Sayangnya hidangan yang sudah disiapkannya malah dimakan dengan rakus oleh orang yang tidak dia inginkan.
Maura menyumpah tiada henti dalam hatinya mengingat dua laki laki beda usia yang sudah dengan sangat berani men ja mah ja mah tubuhnya.
Dia ngga akan membiarkan keduanya bebas. Akan dia kasih sedikit pelajaran.
Gazy menghembuskan nafas panjang. Sekarang dia tau kenapa putrinya ngga betah bekerja di perusahaan keluarganya.
Papa Alisha pun menghembuskan nafas panjang juga. Ngga tega melihat putri dan keponakannya diomeli seperti itu.
Papa Maura pun melakukan hal yang sama. Dia kurang suka cara mertuanya membela Maura. Terkesan ngga adil pada dua keponakannya.
Mama Laura dan mama Alisha hanya berusaha menenangkan neneknya. Memberikannya minum dan memintanya beristirahat.
"Tante ngga ngerti kenapa kalian membiarkan Maura mengerjakannya sendiri. Kalo Maura sampai meninggal bagajmana? Tante bakal gan tun g diri," serunya agak histeris
Berlebihan, umpat sebagian orang di sana dalam hati dengan kesal.
"Mauta udah punya tim baru kata Alisha." Mama Alisha ngga tahan untuk membela putri dan keponakannya.
Hampir aja Maura membantah tantenya kalo dia tidak melihat isyarat larangan papanya
Selalu begitu, rutuk Maura dalam hati.
Padahal sesekali dia ingin papanya membelanya. Mendengarkan rentetan peristiwa yang sudah terjadi. Jadi ngga melulu menyalahkannya.
"Tim yang dibentuk hanya sehari pastilah belum kompak," cerocos neneknya lagi. Untungnya pada malam itu Maura sempat curhat ke neneknya saat dia sedang sibuk sibuknya revisi.
"Tim Alisha mengerjakan tender baru," bela kakeknya lagi
"Kalo begitu, kenapa Laura ngga bisa bantu?" gusar Mama Maura.
"Laura udah bantu tante, ngomong sama bos kalo ngga perlu semuanya direvisi." Laura ngga tahan juga bersuara.
Maura menatapnya sengit.
Lagakmu.
"Kalo Laura ngga bantu, revisinya akan lebih banyak.lagi, tante," sambung Alisha lembut berusaha agar tantenya mengerti.
Hening. Tapi dalam hati Maura mendumel.
"Tante tau Laura sudah membela Maura, tapi kenapa cuma bantu sebagian saja. Kenapa ngga total?" Mama Maura tetap menyalahkan Laura
"Mbak, Laura sudah bekerja di perusahaan papanya. Ngga mungkin dia bisa total membantu Maura," tukas mama Laura lagi membela putrinya.
"Liora, kalo saja kamu kasih tau ke Gazy, pasti Gazy mengijinkan Laura membantu Maura. Iya, kan, Gazy....?"
Gazy serba salah. Dia malah terjebak dalam situasi ini. Dalam hati dia memaki kesal.
"Ma, sudahlah," lerai suami mama Maura. Wajah laki laki itu terlihat lelah. Beda dengan wajah cerianya saat di luar ruangan putrinya tadi.
"Pa...." Mama Maura tak terima karena suaminya menghentikan kemarahannya. Padahal dia butuh jawaban Gazy yang pasti akan menohok hati putri dan istrinya. Laki laki yang baru saja menemukan keluarganya itu pasti akan mengiyakan kata katannya karena sudah masuk dalam perangkap.
"Sudahlah mba. Jangan diperpanjang lagi," mohon mama Alisha, tapi kakaknya hanya mendengus.
"Sebaiknya kita keluar," usul kakek sambil memegang dadanya. Laura langsung mendekati kakeknya.
"Kakek ngga apa apa?" Laura takut kalo kakeknya ada apa apa.
"Kakek masih kiat," bisiknya lembut. Tangannya mengusap puncak kepala Laura dan Alisha yang juga mendekatinya.
Mama Maura terdiam. Cemas juga dengan keadaan papanya.
"Ayo, kita ke.kantin. Kakek lapar."
Laura dan Alisha menganggukkan kepalanya. Merek pun sudah saat ingin secepatnya meninggalkan ruangan yang semakin bertambah panas hawanya.
Mama Maura yang hanya ditinggalkan bertiga saja bersama Maura dan mamanya hanya bisa berdecak gemas.
Selalu saja tidak ada yang membela putrinya.
Rencana pernikahan Laura dan Erlan tdk akan berjalan lancar
Rencana pernikahan Laura dan Erlan tdk akan berjalan lancar
selalu menunggu up-nya kakak Author 🙏💪💪💪
Aq suka dengan keputusan Pak Bagas untuk segera menceraikan Melda, apapun nanti hasil tes DNA antara pak Bagas & Maura, yg pasti Melda harus di kasih faham kalau seorang istri tuh harus bisa menjaga marwahnya, mungkin memang dari dulu Melda itu suka berzina,makanya ketahuan karna sudah kenyang,
biar kapok apalagi itu si nenek " biar langsung struk setelah sadar nanti anak kesayangan di cerai dan cucu kebanggaan nya masuk penjara karna berbuat kriminal,