Menceritakan sebuah pemuda bernama mira dan adit, yang harus dijodohkan diusia muda dan masih bersekolah di jenjang sma, bagaimanakah kehidupan mereka setelah menikah?, dan bagaimanakah adit untuk bisa menjadi suami idaman dan bertanggung jawab di usianya yang masih muda?, mari simak dan baca keseruan cerita mereka di novel ini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SJR 7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9.
Pagi haripun tiba, dan Aditpun yang tidur di sofa telah bangun dengan badan yang sangat tidak enak karena ini baru pertama kalinya dirinya tidur di sofa, karena hukuman yang diberikan oleh sang istri iyah mau tidak mau harus melakukanya karena ini memang salahnya.
Aditpun kini menatap sekitar kamarnya namun tidak menemukan istrinya di area kamar, adit mengira mungkin mira masih marah kepadanya, dengan badan yang terasa pegal Aditpun memaksakan dirinya untuk masuk kedalam kamar mandi dan bersiap untuk berangkat sekolah.
Sekitar 20 menit Aditpun selesai mandi dan langsung mengenakan seragam sekolah yang sudah ia siapkan.
Setelah siap dan rapih, iapun kini langsung keluar dari kamar dan menuruni tangga, untuk sarapan, adit sangat berharap kalau mira masih belum berangkat dan masih ada di rumah, supaya ia bisa berjalan bareng denganya dan memperbaiki hubunganya kembali sebagai teman dan suami istri meskipun belum saling mencintai.
Namun naas, saat adit melihat meja makan adit tidak melihat istrinya tersebut, adit benar-benar merasa bersalah kepada istrinya jika saja tadi malam ia pulang tepat waktu pasti kejadian seperti ini tidak akan terjadi, dan mira pasti tidak akan Semarah ini kepadanya.
Pagi hari ini Aditpun terpaksa harus sarapan sendiri karena kedua orangtuanya sudah pergi dari rumah entah kemana kalau ayahnya pasti sudah berangkat kerja namun entah dengan ibunya, dengan tidak semangat Aditpun kini memakan sarapanya.
Setelah selesai sarapan Aditpun langsung berangkat, dan didalam perjalanan Aditpun sedikit melamun memikirkan mira.
" gue harus memperbaiki hubugan sama dia, gua gak bisa terus-terusan kayak gini, gua harus minta maaf sama dia nanti disekolah." gumam adit.
Tiga puluh menit kemudian Aditpun sampai disekolah, iapun langsung memakirkan motornya lalu setelah itu bergegas menuju ke kelasnya.
Disaat adit sedang berjalan menuju ke kelasnya iapun kebetulan berpaspasan dengan mira, Aditpun yang melihat istrinya sempat menyapa namun ia diacuhkan oleh mira, iapun mengerti kalau mira masih marah kepadanya atas kejadian semalam.
Dan benar saja kemarahan dan sikap acuhnya mira kepada adit, membuat adit tidak fokus di setiap mata pelajarannya bahkan iapun sampai ditegur oleh gurunya dan dikeluarkan di Waku jam pelajaranya masih berlangsung, ia benar-benar terus kepikiran kepada istrinya itu, ia sedang memikirkan bagaimana cara dia bisa menerima permintaan dari wanitanya tersebut, meskipun belum saling mengungkapkan dan saling mencintai, namun adit sebagai lelaki dan juga sebagai suami harus bertanggung jawab untuk kebahagiaan keluarga kecilnya dimasa depan.
Karena adit begitu bertanggung jawab sebagai lelaki, bahkan waktu semalam ia ketemuan bersama bima bukanlah sekadar hanya berbincang santai namun ia sedang memikirkan pekerjaannya, supaya dia bisa memberikan uang nafkah kepada mira dengan usaha dan kerja kerasnya sendiri tanpa bantuan kedua orangtuanya.
Adit yang sudah keluar dari kelas akibat hukuman dari sang guru pun terlihat santai, karena ia sudah terbiasa dan sering dikeluarkan oleh guru dikelasnya, hal itu sudah seperti makanan seharianya.
Dan berhubung dia sudah diluar kelas Aditpun memutuskan untuk segera ke kantin, namun saat ia hendak ke kantin iapun kembali melihat mira yang sedang masuk kedalam ruang osis.
Dan tanpa pikir panjang iapun kini langsung menuju keruang osis untuk bertemu mira, untuk meminta maaf kepadanya.
Sesampainya disana dan kebetulan ruang osis sedang sepi, iapun langsung masuk.
Mira yang menyadari ada orang yang masuk kedalam ruang osis pun langsung menengok kepada orang tersebut, iapun langsung mengernyitkan dahinya bingung dengan kedatangan adit keruang osis dimana jam mata pelajaran masih berlangsung.
" ngapain lo kesini?." tanya Mira dengan galaknya.
" emangnya gue gak boleh kesini?." tanya balik adit.
" gak boleh!, apalagi ini masih jam pelajaran, jangan-jangan lo bolos lagi." ucap mira yang langsung memalingkan wajahnya.
" gak, gua di usir dari kelas." jawab adit.
Mira yang sedang berada di membelakangi Aditpun langsung membalikan badanya ke arah suaminya dan menatap ke adit, saat mendengar kalau adit di usir dari kelasnya, ia saat ini benar-benar tidak tau harus berkata apa saat dirinya sudah tahu kebiasaan buruk dari suaminya tersebut.
" dit lu bisa serius gak sih?, lo itu udah kelas tiga, lo seharusnya ubah kebiasaan buruk lo itu." ucap mira yang mengingatkan kepada adit, tidak tau apa nasihatnya itu akan mempan atau tidak kepadanya.
" yah mau gimana lagi, orang guru yang ngusir gua." jawab adit begitu entengnya. entah adit ini mau minta maaf atau mau menambah kesal sang istri, padahal dirinya sudah tau kalau istrinya itu adalah ketua osis disekolahnya.
Dan bener saja saat mira mendengar adit berkata seperti itu dengan santainya seperti tidak punya salah sama sekali, membuat mira semakin kesal kepadanya, mirapun kini sudah tidak mau meladeni adit dan hendak meninggalkan ruang osis, namun saat ia hendak keluar tangan mirapun kini langsung ditahan oleh adit.
" lo masih marah sama gua?."
" lo pikir aja sendiri." jawab ketus mira, yang sudah sangat kesal kepada sang suami.
" yaudah, gua minta maaf, gua salah kemarin udah ngelanggar janji sama lo, gua janji kedepanya gak kek gitu lagi." ucap adit dengan tulus.
Namun mira tidak mengubris permintaan maaf dari adit, ia pun kini segera melepaskan tangan adit dari pergelangan tangannya.
Kemudian setelah lepas iapun langsung pergi meninggalkan adit sendirian tanpa sepatah kata apapun.
TO BE CONTINUE.
