NovelToon NovelToon
Mafia Posesif Terobsesi Cinta Detektif Bar-Bar

Mafia Posesif Terobsesi Cinta Detektif Bar-Bar

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Mafia / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / suami ideal
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Bilah Daisy

Mempunyai Hubungan Toxic dengan suaminya merupakan hal biasa bagi Sara, hal itu sudah wajar jadi ia tak terlalu peduli. Leo sang mafia agresif namun sangat menyayangi istrinya masih saja ia tenggelam dengan obsesi masa kecilnya selain obsesi cintanya pada Sara. Kehidupan yang awalnya seperti biasanya berubah menjadi aneh saat Sara mendapatkan tranplantasi jantung oleh seseorang yang tak di ketahuinya. Di balik pernikahannya yang kembali berjalan lancar setelah Sara sembuh, Sara mulai mendapati sisi gelap suaminya karena kepekaannya yang kuat sejak menerima transplantasi jantung. Hal itu membuat Sara menjadi takut pada suaminya, sebenarnya apa sisi gelap dari Leo hingga membuat Sara takut setelah mengetahuinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilah Daisy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Balasan Sara Untuk Keluarga Amstrong

Sara memeluk suaminya yang kini tertidur lelap di dadanya.

' sangat kekanak-kanakan tidak bisa tidur sendiri.' batinnya. ' tapi kasihan juga sih.'

" Kamu belum tidur?" Tanya Leo.

" Hmm."

" Kamu nggak akan pergi kan."

" Hmm."

" Aku tahu kamu masih marah, aku minta maaf soal tadi."

" Hmm."

" Jantung kamu berdegup kencang banget, kamu baik-baik aja kan?"

" Hmm..." Bibirnya gemetar

" Aku minta maaf Sara, maafkan aku." Leo mengeratkan pelukannya.

Namun Sara sudah tak menjawab membuat Leo juga berhenti terus bicara.

xxxxxxxxxxx

Esok Harinya*

" Leo, kamu jaga sikap kamu nanti. Jangan emosi jika mereka memancing amarah kamu. Diemin aja. Ngerti nggak?" Ucap Sara.

" Iya, iya." Leo nampak kesal lalu keluar dari mobil.

" Leo kemarilah." Sara merangkul lengan Leo.

" Kamu rangkul tangan aku, kamu udah nggak marah kan?"

" Mereka nggak tahu kita sedang marahan."

" Jadi kamu masih marah sama aku?"

" Ah terserah."

Mereka berdua lalu masuk ke gereja yang sudah begitu banyak orang di dalam.

Saat di pintu mereka berpapasan dengan Minji dan ibunya, Mery.

" Oh Leo? Akhirnya kamu datang." Ucap Mery. " Menantu ke 3 Amstrong seharusnya ikut membantu persiapan, eh tapi malah datang jam 10 pagi."

" Maaf Tante..."

" Istri gue bukan pelayan di sini, dan itu tuh tugas pelayanan." Ucap Leo tak terima.

" Leo." Tegur Sara.

" Nggak apa-apa, aku yang seharusnya minta maaf pada kamu. Aku lupa ternyata ini tugas para pelayan." Mery tersenyum licik.

" Hahaha." Sara tiba-tiba tertawa. " Tante mertua lucu sekali. Tapi, dari tadi aku perhatikan mulai ada kerutan di mata Tante saat Tante senyum tadi. Mending Tante pake..."

" Kamu bilang apa?"

" Ada salon kecantikan di dekat kantor polisi milik ku, perawatan di sana sangat bagus. Lihat wajah aku, nggak ada kerutan sama sekali kan?"

" Maksud Lo apa?" Ucap Minji. " Lo ngehina mama gue?"

" Apa itu hinaan? Aku hanya bercanda kok. Ah betul, kemarin aku ketemu sama om Dirga sama istrinya, istrinya sangat cantik meski umurnya sudah tua. Aku iri melihat mereka, bagaimana om Dirga bisa sangat bahagia saat meninggalkan Tante gitu aja?"

Mery langsung mengaga tak percaya. " Apa?"

" Kami duluan Tante, kak Minji."

Leo juga tak kuasa menahan senyuman puasnya terhadap ucapan Sara tadi.

" Sialan anak itu." Umpat Mery.

" Ma, kita sedang di gereja. Nggak baik ii mengumpat gitu."

" Lihat, mama akan membalasnya."

xxxxxxxxxxx

Setelah kembali dari gereja, Sara dan Leo mampir dulu untuk makan malam.

Leo sangat tak tahan berada di sana karena ia sangat membenci keluarganya sendiri setelah kematian ayah dan ibunya.

Sedang Sara masih saja sibuk melakukan pekerjaan rumah di sana bahkan yang memasak dan melayani para keluarga itu adalah Sara.

" Menantu ke 3 duduklah, kau sudah terlalu banyak bekerja. Tapi itu bagus, itu memang tugas menantu." Ucap Mery menyantap makanannya.

" Iya tante." Sara membuka celemeknya lalu duduk di smping Leo. " Kamu ingin makan apa?"

" Aku nggak mau makan, nanti aku makan di rumah aja."

" Tenanglah Leo, kami tak mungkin meracuni makanan mu. Istri mu sendiri yang memasak." Ucap Diana.

" Siapa yang tahu?" Ucap Leo. " Mungkin istri gue masukin racun buat ngebunuh kalian."

" Leo." Bisik Sara mengengam tangan Leo. " Hentikan."

" Sungguh kurang ajar seperti ibunya." Diana tersenyum smirk dan meminum airnya.

" Begitulah, maklumi saja Diana. Inilah hasil anak di luar nikah." Ucap Mery dan semua langsung tersenyum licik.

Mendengar hal itu, Sara tersenyum miring dan melanjutkan makannya.

" Setelah 12 tahun menikah, kalian belum diberikan keturunan. Kapan kalian akan berniat ingin punya anak?" Tanya Mery.

" Tante, jangan urus kami. Urus dulu anak Tante yang udah 30 tahun tapi belum nikah." Ucap Sara.

" Kau benar, tapi anak Tante sangat susah di atur. Tapi aku lebih tak menyangka, bagaimana bisa sebagian saham perusahaan di berikan pada anak haram?"

" Mery, cukup."

" Aku minta maaf, aku kan cuma mengatakan hal yang sebenarnya."

" Sekarang anak haram sudah hal biasa di zaman sekarang." Ucap Diana.

' dasar para orang gila ini.' Sara mulai kesal. ' gue balas nggak ya? Tapi nanti gue malah bikin masalah.'

" Aku juga ragu jika dia anak kak Kevin." Ucap Mery. " Ah Leo, maaf. Ibu kamu saat itu tiba-tiba datang saat ayah kamu udah meninggal, tapi untunglah darah kalian sama..."

Semua orang langsung merasa ngilu saat Sara menggesekan garpunya ke piring secara pelan hingga menghasilkan suara keras yang sangat tidak enak di dengar membuat semua orang tak tahan.

" Hentikan Sara..." Leo menahan tangan Sara. " Kamu nggak ngilu apa... Ugghh..."

" Maaf, semua orang sangat berisik." Sara memainkan garpu dan pisau makannya.

Melihat Sara yang memainkan pisau steak nya seperti itu, entah mengapa membuat suasana menjadi canggung.

Hingga mereka semua kaget saat Sara menghentakkan pisau makannya ke meja hingga menembus meja itu.

Tusukan yang sangat kuat hingga membuat semuanya langsung gemetar.

" Kenapa semuanya diam?" Tanya Sara. " Bicaralah." Ucapnya menatap Mary. " Kenapa Tante diam aja? Bicara dong."

" Tante nggak punya hal lagi untuk di bicarakan..."

" Dan tentang anak haram yang Tante bilang, itu namanya bukan anak haram Tante, karena Leo punya ayah sah dan di akui kakek. Ayah dan ibu Leo sudah menikah sejak lama namun tak direstui oleh keluarga ini dan setelah kakek tahu ibu Leo mengandungnya kakek menerimanya dengan senang. Sedangkan anak haram adalah anak yang tak punya ayah dan tak di akui, sedang Leo di akui sah oleh kakek." Jelas Sara. " Dan Tante Diana, Tante pasti tahu betulkan?"

" Kamu tahu apa? Kamu bahkan tak terlahir disini." Ucap Mery tak terima.

" Meski Tante menganggap Leo anak haram, semua orang akan tetap mengatakan tidak karena memang tidak."

" Dasar kurang ajar seperti suaminya."

" Iya, itu memang benar. Asal tante tahu, aku pemegang 65% saham kakek dan 2% persen diberikan pada Leo, 33% yang lainya silahkan kalian bagi rata." Sara tersenyum.

" Ayah memberikan 20% pada ku." Ucap Keenan yang merupakan suami Diana.

" Kenapa ini sangat tidak adil! Kenapa aku hanya 13% apa karena aku anak terakhir dari 3 bersaudara jadi ayah memberikan yang banyak pada anak kak Kevin? Ini sangat tidak adil!"

" 13% itu sudah sangat banyak Mery, kau seharunya bersyukur." Ucap Keenan. " Daripada Leo, dia hanya di berikan 2% sedangkan kau 13%"

" Kakak bilang begitu karena kakak dapat 20% dari ayah!"

" Mama udah ma." Tegur Minji.

" Kamu juga! Bukannya ngebelain Mama!" Kesal Mery.

" Kenapa kalian jadi bertengkar hanya karena pembagian saham kakek?" Ejek Sara. " Seharusnya aku nggak ngebahas ini tadi."

" Apa kamu mencoba sombong sekarang? Ah kamu pasti sangat bangga mendapatkan uang yang lebih banyak daripada kami yang merupakan anak kandungnya."

" Aku minta maaf." Sara melanjutkan makannya.

" Selamat, kamu berhasil bikin Tante emosi sama kamu."

" Pelayan, bisa berikan aku satu pisau steak lagi?" Panggil Sara.

" Baik nyonya."

" Pisau makan aku bahkan sampai menembus meja makan, aku semakin kuat belakangan ini. Aku sepertinya harus banyak berlatih lagi."

" Hhhha." Mery tersenyum meremehkan memutar bola matanya malas. " Dasar sialan."

" Kau sangat berani menantu ke 3, aku akui kau sangat cantik dan berani." Puji Keenan.

" Makasih om."

Beberapa saat kemudian*

" Kamu tadi ngebelain aku?" Tanya Leo.

" Menurut kamu itu penghinaan?" Ketus Sara.

" Kamu masih marah?"

" Mikir aja sendiri."

" Aku minta maaf soal mereka, aku kan kemarin udah bilang jangan datang."

" Aku datang demi kakek, bukan mereka. Menghadapi keluarga konglomerat sangat susah, mereka sangat sombong."

" Kak Leo, tadi kak Anna nelpon. Dia cariin Lo." Ucap Minji lalu duduk. " Gue nggak tahu dia udah pulang ternyata."

" Halo kakak ipar Sara." Sapa Steven lalu duduk di samping Leo.

" Hai." Sara tersenyum. ' ngapain ni anak bahas si Anna? Bener-bener nyebelin banget sih, nggak, gue harus tahan. Tapi kenapa ni hati gue selalu bilang lawan, iiii nyebelin banget sih!'

" Kak Anna habis dari sini 3 hari yang lalu, dia cariin Lo juga. Kak Anna makin hari tambah cantik dan modis banget lagi. Kalo Lo waktu itu sama dia, mungkin..." Minji menghentikan ucapannya.

" Eh Lo diam ya." Kesal Leo.

" Oh iya Minji, Lo masih pacaran sama siapa tu namanya? Ah si Dean, Lo masih pacaran kan Ama dia?"

" Maksud Lo apa? Gue udah putus kemarin. Sekarang dia masih kejar-kejar gue sekarang sih, tapi gue nolak dia."

" Oh udah putusnya, tapi kok... Kan gue ketemu dia seminggu yang lalu..."

" Lo ketemu dia? Dimana!"

" Di restoran waktu gue makan. Tapi gue lihat dia punya cewek, nah gue samperin tu dan gue nanyak Minji di mana? Dia jawab udah putus sebulan yang lalu, btw dia udah mau nikah. Dia kasi undangannya Ama gue waktu ketemu dan Lo bilang baru putus kemarin? Gimana ceritanya."

PPPFT!

Leo dan Steven menahan tawanya setelah mendengarnya.

" Gue..."

" Ngapain bohong sih."

" Gue nggak bohong."

" Terserah deh. Leo ayo kita pulang."

" Oke." Leo tersenyum.

xxxxxxxxxxx

Saat perjalan pulang, Sara ingin singgah di kantor polisi untuk mengambil sesuatu.

" Kamu nggak usah turun, aku bentar doang kok." Ucap Sara.

" Tapi aku mau ikut."

" Ya udah."

Mereka berdua lalu masuk ke kantor polisi, di sana Sara di sapa begitu baik setiap ada yang bertemu dengannya.

Hal itu membuat Leo menjadi terkesima padanya, ia tak tahu istrinya begitu di hormati di kantor polisi.

" Eh Lo udah datang. Tunggu ya, gue ambilin dulu."

" Ok."

" Hhha,. Sar? Lo pake gaun nih?" Sam mengaga tak percaya.

" Gimana cantik kan gue?"

" Iya, Lo biasa aja sih."

" Awas Lo ya."

" Lo bawa suami Lo? Buat apa?" Bisik Sam.

" Ih kepo Lo. Btw Bian mana?"

" Ya lagi kencang."

" Kerjaan dia udah selesai."

" Udah katanya."

" Sara, aku pengen jalan-jalan sambil lihat kantor polisi ini. Boleh nggak?" Tanya Leo.

" Iya boleh kok." Sara tersenyum. " Pakai ini."

" Ini apa?"

" Tanda pengenal supaya kamu nggak di tegur."

" Kalo gitu aku pergi." Leo lalu pergi.

Leo lalu pergi berjalan-jalan menelusuri kantor polisi itu.

Namun diam-diam dia malah masuk ke penjara tahanan khusus yang di isi oleh para tahanan yang berbahaya.

Ada penjaga yang menegurnya, namun setelah melihat tanda pengenal Leo penjaga itu kembali mengizinkannya.

Entah apa yang Leo cari, ia memeriksa semua isi pintu tahanan dan melihat ke dalam.

Hingga ia melihat salah satu wanita yang yang sudah berpenampilan kusut yang juga kini sedang menatapnya.

" Kita bertemu lagi." Leo tersenyum.

" Lo! Sedang apa Lo di sini!" Evelyn langsung berdiri.

" Gue kan udah bilang hati-hati."

" Lo harus nolongin gue!"

" Kenapa gue harus nolongin Lo?"

" Tolongin gue buat pergi dari sini."

" Bukannya gue udah bilang, jika Lo sampai ke tangkep gue nggak bakalan peduli."

" Terus Lo ngapain ke sini?"

" Cewek yang Lo tusuk pinggangnya itu istri gue. Berani banget Lo ya." Leo menusuk telapak tangan Evelyn dengan pulpen.

Meski pulpen itu sudah tertancap di telapak tangannya, Evelyn malah tersenyum gila.

Begitupun juga dengan Leo yang menyeringai lebar menatap Evelyn.

" Mati lah." Ucap Leo.

" Kau iblis...." Evelyn mengeluarkan darah dari mulutnya.

" Kau telah melukai istri ku, jadi kau harus mati."

" Kau... Iblis yang sebenarnya..."

Evelyn pun jatuh ke lantai dengan darahnya yang mengalir keluar dari perutnya.

Ternyata Leo menusuknya menggunakan belatih yang telah ia bawa tadi. Setelah melakukan hal itu, Leo pun lalu pergi dari sana.

" Detektif Sara! Detektif Sam! Tahanan no 2994 bunuh diri!" Ucap salah sipir.

" Apa?!"

" Apa yang kau katakan?"

" Di temukan banyak darah di lantai, mungkin dia berniat bunuh diri."

" Sial!" Sara dan Sam lalu berlari ke sel tahanan.

Sesampainya mereka di sana, mereka melihat tubuh Evelyn yang sudah memutih bagai mayat karena mengeluarkan banyak darah.

Sara lalu mengetes denyut nadinya, namun semuanya sia-sia. Evelyn yang kehilangan banyak darah langsung meninggal.

" Bagaimana bisa tahanan bisa melakukan bunuh diri! Bagaimana kalian cara kalian menjaga sel tahanan!" Marah Sara.

" Di mana penjaga selnya?" Tanya Sam.

" Mereka berdua tiba-tiba izin pulang."

" Cek cctv-nya."

" Cctv katanya juga rusak."

" Sialan!" Sara mengacak-acak rambutnya. " Ini bisa menjadi masalah besar. Bagaimana ini."

" Bawa dulu mayatnya, kita harus periksa penyebab kematiannya."

Sebagian dari mereka lalu membawa mayat Evelyn pergi untuk di periksa.

Sedang Sam dan Sara masih sibuk mencari sesuatu di sek Evelyn.

Leo yang dari tadi berdiri di balik dinding tersenyum miring. " Sangat bodoh. Sangat seru mengalabui polisi."

" Leo? Kamu ngapain di sini?" Tanya Sara yang tiba-tiba muncul di sampingnya. " Kamu ngapain senyum?"

" Aku? Aku hanya sedang jalan-jalan dan melihat banyak orang yang berkumpul di sini, jadi aku kan juga kepo."

" Lalu kamu ngapain senyum?"

" Aku cuma senyum aja. Emang nggak boleh."

" Kamu mencurigakan Leo."

Leo langsung mengubah mimik wajahnya membuat Sara malah merona.

Sara membulatkan matanya lebar saat Leo mendekatkan wajahnya padanya. Sara pun dengan cepat menutup matanya menunggu ciuman itu.

" Karena kamu lucu." Bisik Leo.

" Ha?" Sara berbalik menatap Leo dan Leo langsung mengecup bibirnya.

Sam yang melihatnya tak sengaja menjatuhkan buku yang di bawa hingga mereka bertiga sama-sama terkejut.

" Sam? Lo ngapain?"

" Lo ngapain ciuman di sini njir! Pulang nggak Lo!" Kesal Sam. " Lo nggak malu apa ciuman di tempat Lo kerja."

" Ekhm." Leo berdehem mebuat Sam menatapnya takut.

" Aku minta maaf Sara." Sam tersenyum dan membungkuk meminta maaf. " Kalau begitu, aku harus pergi dulu. Dokumennya ada di atas meja, kamu boleh langsung mengambilnya dan pulang lah dengan selamat."

" Apaan sih Lo Sam! Berenti NGGAK!" Gertak Sara begitu kesal.

xxxxxxxxxxx

" Kamu mikirin apa sih? Dari tadi diam doang." Tanya Leo fokus melihat ke depan.

" Hanya saya, aku mikir dia kek nya nggak bunuh diri deh."

" Kamu bahas apa sih?"

" Itu, tahanan yang nusuk aku waktu itu. Dia tiba-tiba mati. Cctv mati dan penjaga di sana juga pergi."

" Kenapa nggak nanyak sama penghuni sel lain di sana?"

" Kamu tahu dari mana adal sel lain di sana?"

" Aku kan tadi juga lihat."

" Oh iya ya. Masalahnya sel khusu di sana hanya 3 dan itupun hanya 1 yang terisi, ya di isi sama si Evelyn itu. Ckkk aku kan lagi jadi mikir."

" Tentang laptop yang aku rusakin kemarin aku minta maaf. Aku membeli yang baru, itu di meja kamu."

" Apasih." Sara bersuara kecil. " Singgah dulu, aku mau beli susu."

" Susu?"

" Susu buat ngemil."

" Ya udah aku ikut."

" Kamu ngapain sih ikut ikut terus?"

" Ya karena aku khawatirin kamu. Bagaimana nanti jika kamu kenapa-kenapa dan nggak ada aku."

" Apasih Leo. Aku tu masih marah sama kamu ya."

" Nggak apa-apa, tapi biarin aku ikut ya.

" Kamu kenapa sih." Kesal Sara lalu turun.

Mereka berdua lalu masuk ke minimarket dan Sara langsung menuju rak susu yang berada cukup jauh.

Dia mengambil banyak kaleng susu untuk dia minum nantinya. Sekarang ia sudah tak boleh minum soda jadi dia memutuskan minum susu saja.

Leo mendorong troli, sedang dia memilih semua barang yang ingin dia beli.

Saat asyik memilih barang di rak kerupuk ia tiba-tiba di kejutkan oleh tangan seorang pria yang tiba-tiba memberikannya kerupuk yang ia cari.

" Sial." Sara tak sengaja mengumpat. " Maksud gue maaf..."

Mata Sara langsung terbalak kaget saat melihat pria yang kini ada di hadapannya!

" Lama nggak ketemu, Sara." Pria itu tersenyum.

" Adrian?"

" Lo masih genalin gue? Syukurlah, kirain Lo udah lupain gue karena udah lama banget..."

" Lo ngapain disini?" Sara berbalik melihat Leo yang masih fokus mencari buah-buahan. " Lo harus pergi." Sara mendorong Adrian.

" Kenapa Lo ngusir gue."

" Kita ketemu lain kali aja."

" Sara." Panggil Leo.

" Lo harus pergi! Gue minta maaf." Sara lalu berlari ke arah Leo.

" Dia kenapa? Padahal gue kangen sama dia." Heran Adrian. " Oh? Dia jatuhin jepitannya, btw dia cantik pake gaun. Habis dari mana dia?"

Sementara itu, Leo terus dibuat heran oleh Sara yang begitu terburu-buru untuk membayar belanjaannya.

Sara terus melihat ke belakang seperti orang yang di ikuti saja.

Saat keluar dari minimarket dia juga bahkan berlari menuju ke arah mobil. Dia terus melihat sekitar yang semakin membaik Leo terheran-heran.

" Kamu kenapa sih?" Tanya Leo.

" Nggak apa-apa."

" Kamu aneh banget. Kamu nggak apa-apa kan?"

" Nggak..." Sara menggelengkan kepalanya.

" Sara?" Panggil Adrian.

Sara langsung membulatkan matanya lebar saat mendengar suara yang begitu familiar memanggilnya.

Ia pun berbalik dan terhentak ke belakang saat melihat Adrian tersenyum lebar padanya.

Adrian terus tersenyum manis membuat Sara malah ketakutan setengah mati sambil menggelengkan kepalanya untuk mengatakan tidak.

TO BE COUNTED...

1
Anita Jenius
Seru banget ceritanya.
aku baca sampai sini dulu ya.
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya
Meihua Yap imut
jangan blng nanti suami sara lah pembunuh ayahnya, kalo benar kasian sara menerima kenyataan suami nya pembunuh yang ia cari
shookiebu👽
Wuih, seru abis!
Valentino (elle/eso)
cerita ini bisa bikin saya menangis! Tapi juga sukses bikin saya tertawa geli beberapa kali.
0-Lui-0
Ayo thor, kangen sama kelanjutan cerita yang seru ini! Update sekarang juga, ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!