AKU YANG TAK MENARIK LAGI

Aku memandangi penampilanku di cermin di kamar mandi rasa insecure ku pun kembali muncul perutku yang sudah mulai keluar Stretch Mark terus pipiku yang double chin nya sudah tak tertolong.

Jerawatku sudah mulai hilang satu per satu karena aku rawat juga pakai obat yang cocok untuk ibu hamil terus pemilihan perawatanku juga harus yang sesuai ibu hamil kadang aku malas pakai skincare malam ataupun pagi karena makin hari aku makin mager bergerak juga malas.

" Sudah yang ayok nanti keburu siang jadi macet ". Suara mas Satrio terdengar dari luar.

" Sebentar mas aku mau pakai bedak sedikit aku tidak mau kelihatan kucel sementara kamu terlihat paripurna ".

" Sini mas yang keringkan rambutnya biar cepat ".

" Pelan ya mas jangan lupa pakai tonik nya dulu baru vitamin ".

" Iaaa ini kan sudah biasa mas lakuin tenang saja yang ".

Mas Satrio memang sangat bisa di andalkan selain keringkan rambut dia juga sering tiap malam pijitin kakiku terus mengoleskan losion dari sekitar perut sampai kaki.

" Mas nantikan baby USG tetap ya mas walau pun mas sudah tau gender adek tapi aku mau tau nanti saja biar surprise samaku tidak perlu mas kasih tau ".

" Memangnya kamu tidak penasaran yang ".

" Penasaran sih tapi aku mau surprise saja tadinya mau buat gender reveal tapi apalah daya suamiku adalah dokter kandunganku yang semuanya sudah tau batal deh padahal aku pengen banget loh mas ".

" Yasudah kita buat saja terus nanti mas pura pura kaget aja ".

" Tidak seru tau mas tapi apa boleh gender reveal mas aku sih mau banget ".

" Ya sudah. Yuk ini sudah siap ".

Sambil menuntunku mas Satrio pelan menuruni tangga.

" Nanti kita pindah ke kamar bawah ya yang aku ngk mau kamu kenapa Napa ".

" Baiklah mas ku sayang. Aku cium pipinya biar mas Satrio makin semangat ".

Mbak Sri yang melihat pas kebetulan bersih bersih ikut senyum. Wajah mas Satrio tidak perlu di tanya lagi merahnya gimana.

" Mbak kami mau ke RS kontrol dulu ya jaga rumah ya mbak kalau ada apa apa langsung telepon saya atau Keysa".

" Baik pak/buk hati hati di jalan ".

Mas Satrio mengangguk. Walaupun sudah di kasih tau tidak perlu panggil bapak/ ibu tapi Mbak Sri tetap tidak mau katanya kurang sopan kalau hanya mas Satrio .

Aku baru tersadar ini hari Sabtu weekend biasanya mbak sri gajian itu atas permintaan mbak sri ambil gaji setiap Minggu.

Katanya karena pendapatan suaminya yang tidak menentu kadang juga tidak ada sama sekali. maka tidak heran mbak sri ambil gaji per Minggu aku sih tidak masalah mana yang baik saja. Kasihan memang tapi aku juga tidak bisa berbuat banyak.

" Mbak hari ini gajian ya sebentar ya mbak"

Aku ke kamar mengambil uang untuk menggaji mbak sri karena biasanya aku menyimpan uang kes tidak banyak hanya seperlunya saja. Kalau untuk gaji biasanya aku sudah siapkan.

" Ini mbak diterima gajinya terus ini untuk tambahannya mana tau mbak butuh tambahan bayar SPP anak mbak diterima ya mbak" aku menyodorkan uang tersebut kepada Mbak Sri.

Karena mbak sri orang nya jujur dan tidak perhitungan soal waktu makanya setiap Minggu aku selalu memberikan tip.

" Terimakasih banyak ya buk rezekinya lancar, keluarga selalu diberi kesehatan dan adek juga ya buk" .

"Sama sama mbak kami berangkat ya mbak".