NovelToon NovelToon
Suratan Hati Ismalia

Suratan Hati Ismalia

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Duda / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Beda Usia / Romansa
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Idha_Whaty18

Mengisahkan seorang gadis Mengisahkan seorang gadis cantik bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian memilih dijodohkan oleh sahabat karibnya yang bernama Erika Dwi Bramantio untuk menjadi ibu sambungnya. Berbagai cara yang dilakukan Erika untuk mendekatkan sahabatnya dengan sang ayah yaitu Mandala Putra Bramantio.

Akankah Erika berhasil mendekatkan sahabatnya dengan papanya yang memiliki sifat yang super dingin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idha_Whaty18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 09

Happy Reading🤗

...🌹🌹🌹...

Udara terasa dingin membuat bulu kuduk merinding menandakan tiba waktu subuh. Ismalia bangun menguap menutup mulutnya. Ismalia membangunkan Erika untuk bangun menunaikan kewajiban di waktu subuh.

Erika menggeliat bangun melihat Ismalia sudah masuk ke dalam kamar mandi mengambil air wudhu. Erika duduk di tepi ranjang buat mengumpulkan nyawa. Sesudah Ismalia keluar dari kamar mandi menggapai mukena Erika yang menggantung lalu melakukan shalat.

Erika pun masuk ke dalam kamar mandi. Beberapa menit kemudian, Ismalia telah menyelesaikan shalat kemudian di susul oleh Erika. Ismalia duduk bersandar di tepi ranjang tempat tidur sambil memainkan ponselnya membaca ayat suci Alquran.

Tak Lama Erika pun telah menyelesaikan shalatnya menyusul Ismalia di ranjang tempat tidur menarik selimut lalu melanjutkan tidurnya karena waktu masih menunjukkan 04.55 wib pagi. Fikirnya masih ada waktu untuk tidur sebentar. Begitu juga Ismalia selesai menyusul Erika memejamkan mata.

Waktu sudah menampakkan cahaya udara pagi yang dingin terpancar sinar lampu alami menembus tirai putih kaca jendela. Ismalia terbangun menggapai ponsel melihat jam yang sudah menunjukkan 06.00 wib.

Ismalia membangunkan Erika tanpa mendapatkan respon langsung melesat masuk ke kamar mandi. Selesai Ismalia memakai kembali gamis acara semalam mengguncang badan Erika masih tanpa mendapatkan respon.

Sedikit ancaman Erika akhirnya bangun juga dengan mendelikkan mata menetralkan pandangannya.

"Erika... bangun. Bangun buruan ini udah jam 06.00 wib loh. Cepatan mandi trus siap-siap habis tu kamu anterin aku pulang sebelum ke sekolah."

Menggeliat "Emmm.... "

Membangunkan kembali "Erika... bangun. Kalau gak aku pulang sendiri ni." ancam Ismalia.

"Emmm.... iya iya gue bangun nih." duduk sebentar langsung menuju ke kamar mandi.

Selesai ritual mandi, Erika bersiap-siap memakai pakaian seragamnya. Mereka turun ke bawah untuk sarapan sebelum berangkat. Dilihatnya sang nenek Rita sudah duduk menyantap sarapan pagi kecuali ayah Erika Mandala

Mandala sebelumnya sempat ikut sarapan cuman ada meeting penting dengan rekan bisnis dari Makasar di kantor akhirnya dengan cepat mengakhiri sarapannya kemudian pergi tanpa sempat berpamitan dengan sang putri Erika.

"Pagi nenek." sapa Erika.

"Pagi nenek. " sapa Ismalia juga.

Mereka menuju meja makan kemudian menggeser duduk.

"Pagi juga Erika dan nak Ismalia." menjawab sapaan.

"Nak Ismalia gimana tidurnya, nyenyak. "

"Alhamdulillah nyenyak nek. Kasur nya empuk hehehe." jawab polosnya sambil ketawa terkekeh.

"Syukur alhamdulillah. Nanti kapan-kapan nginap lagi ke sini." ucap nenek Rita.

"In syaa Allah nek." jawab Ismalia tersenyum manis.

Erika melirik bingung mengerutkan kening kursi sang ayah terlihat kosong. Tidak mungkin habis acara semalam mau melakukan perjalanan bisnis kembali fikirnya.

"Nek, ayah mana. Belum turun ya. " memasukan roti ke dalam mulut.

"Ohh... ayah kamu udah berangkat pagi-pagi gak sempat pamitan sama kamu karena ada meeting penting di kantor." ujar sang nenek.

Jawab hanya ber 'oh'.

Sang pembantu menyajikan makanan untuk mereka berdua. Di atas meja sudah tersaji dua jenis makanan saja yaitu roti dan nasi goreng. Karena Erika tidak menyukai nasi goreng akhirnya pilihannya jatuh ke roti dan minuman susu hangat saja

Sedangkan Ismalia lebih memilih nasi goreng dan susu hangat karena memerlukan tenaga ekstra untuk berangkat ke sekolah nanti menggunakan sepeda.

...🌹🌹🌹...

Skip saja ya😊 langsung tiba di sekolah🏫

Setelah beberapa drama ajakan dan penolakan antara Erika dan Ismalia sesudah sarapan. Dimana Erika mengantarkan Ismalia pulang untuk bersiap-siap kemudian mengajak berangkat bersama. Namun Ismalia menolak ajakan Erika karena ia akan pergi menggunakan sepedanya saja.

Lama-lama Erika menyerahkan akhirnya membiarkan Ismalia pergi menggunakan sepeda dengan ia membuntuti Ismalia bersepeda dibelakangnya.

Sesampainya di sekolah, Erika yang diantar oleh sopir turun menunggu di depan pintu gerbang Ismalia memarkirkan sepedanya dan menuju ke kelas bersama-sama tak lupa juga menyapa sang satpam yang berjaga.

Semenit kemudian terdengar suara bel masuk kelas. Pelajaran pertama diampu adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia. Mereka sedikit jenuh dengan Bahasa Indonesia bukan karena mata pelajarannya tetapi gurunya yang suka dikit-dikit ceramah.

Ini mata pelajaran Bahasa Indonesia atau Pendidikan Agama Islam sih fikir beberapa siswa di kelas. Bahkan ada dengan sengaja pindah ke bangku belakang untuk tidur dan ada juga yang memperhatikan tapi terus menguap.

4 jam menempuh mata pelajaran yang begitu membosan bagi sang siswa. Suara bel berbunyi menandakan waktunya istirahat. Mereka bertiga mengemaskan buku sebelum keluar menuju ke kantin.

Sesampainya di kantin mereka memesan makanan kesukaan mereka. Kali ini Erika dan Ismalia tidak memesan bakso tetapi sama-sama memesan mie ayam. Tak lama temannya Rio dan Rehan kembali menampakkan batang hidungnya dengan lagat kebiasaannya.

Dalam menikmati mie ayam mereka.

"Eh.. ges. Pulang sekolah nanti jalan-jalan yuk." Ajak Tania.

"Yuk... udah lama ni gak jalan-jalan ma kalian."

"Oke. Jalan-jalan kemana?" Tanya Rio dan Rehan serempak.

"Ke mall gimana?" saran Erika.

"Oke sip. Lo gimana, Is." Tanya Tania.

"Aku gak ikut deh soalnya aku pulang sekolah mau ke toko buku dulu habis tu mau bantuin ayah di rumah makan." tolak Ismalia.

"Yahh... gak seru deh gak lo, Is. " ujar Erika lemah.

"Lain kali aja ya." ujar Ismalia.

"So jadi gak nih." Tanya Rehan.

"Ya udah kita-kita aja." ucap Rio.

"Kalian aja yang pergi jalan-jalan. Kalau aku gak ada sibuk nanti aku akan ikut." ucap memberi pengertian ke Erika.

"Ya udah deh." jawab Erika.

Setelah habis mie ayam di mangkuk. Lalu 3 menit kemudian suara bel berbunyi masuk kelas. Mata pelajaran berikutnya IPS ilmu pengetahuan sosial berlangsung.

Cukup lama berlangsungnya pelajaran akhirnya semua siswa pulang. Sesampainya di depan pintu gerbang Ismalia berpamitan dan berpisah dengan teman-temannya. Tujuan pertama Ismalia menuju ke toko buku untuk membeli sebuah buku novel terbaru.

Lama berkayuh sepeda, Ismalia akhirnya tiba di toko buku letaknya berseberangan dengan sebuah cafe. Ismalia masuk lalu menuju rak terdapat kumpulan novel-novel dari berbagai genre. Akhirnya cukup lama mencari ia menemukannya langsung menuju ke kasir dan keluar pulang ke rumah makan ayahnya.

Saat mendekati sepeda yang terparkir. Pandangannya tidak sengaja seorang pria yang usia nya tidak cukup muda atau matang sedang fokus dengan ponsel tanpa melirik didepannya ketika hendak menuju mobil yang terparkir.

Dilihatnya ada sebuah mobil dari arah lain yang hampir mengenai sang pria tersebut. Akhirnya Ismalia berlari mendekati sang pria lalu mendorong supaya cepat menghindar. Mereka berdua terjatuh dengan posisi Ismalia berada di atas sang pria yang menurutnya tidak asing. Sang pria tersebut tak lain tak bukan adalah Mandala ayah Erika.

Akibat dorongan tadi Mandala jatuh dengan kepalanya terbentur bendulan di tepi jalan hingga pingsan. Ismalia bangun dilihatnya Mandala pingsan dengan keadaan kening yang sedikit keluar darah.

Dengan paniknya Ismalia berteriak meminta pertolongan hingga datang lah beberapa pria berjas keluar dari cafe membantu Mandala dan dirinya. Mandala dan Ismalia langsung dibawa ke rumah sakit.

Flashback On

Mandala pagi tadi terburu-buru sarapan dan tidak sempat pamitan dengan sang putri karena akan ada meeting penting rekan bisnis dari Makasar. Karena terburu-buru ia membawa mobil sendiri tanpa dikendarai oleh sopir. Saat dalam perjalanan ponsel Mandala berbunyi dilihatnya panggilan masuk dari sang sekretaris nya dikantor.

Sang sekretaris menghubungi Mandala ingin memberitahukan bahwa rapatnya tidak jadi dilakukan di kantor karena dengan alasan sang klien setelah rapat dengan Mandala ia akan rapat kembali dengan seseorang di Cafe.

Jarak antara Cafe dan kantor Mandala cukup jauh maka. Sang klien tidak ingin bolak-balik akhirnya menghubungi kembali sekretaris Mandala untuk mengubah tempat lokasi meeting di Cafe.

Mandala yang belum sampai ke jalan arah kantornya akhirnya membelok ke arah lokasi Cafe tersebut yang letaknya berseberangan dengan toko buku.

Sesampai Mandala tiba di lokasi Cafe tersebut masuk dan dilihatnya sang klien dan sekretaris sudah berada di ruang VIP yang sudah di booking  sebelumnya. Hal itu juga bersamaan dengan tibanya Ismalia di toko buku seberang cafe.

Flashback Off

Setiba di rumah sakit yang dibawa oleh rekan Mandala menggunakan mobilnya. Mandala lalu di masukkan ke ruangan IGD untuk pemeriksaan dan perbersihan lukanya.

Selesai Mandala di bawa ke ruang rawat inap beristirah untuk dipasang ifus dan obat karena dilihat lukanya cukup dalam dan besar. Sedangkan Ismalia hanya lecet sedikit dan tidak mempermasalahkannya.

Ismalia saking paniknya sampai lupa bahwa ia akan pulang membantu sang ayah di rumah makan. Ia terlihat bingung bagaimana cara menghubungi sang keluarga. Pria berjas tadi saat Mandala memasuki ruangan IGD telah pamit pulang.

Sejenak ia memandang lekat Mandala. Wajahnya terlihat tidak asing merasa pernah ketemu. Berfikir akhirnya Ismalia mengingat bahwa pria yang ditolongnya adalah pria yang  bertabrakan dengan saat di pesta ayah sahabatnya Erika.

Ya menurutnya pria yang nyebelin, ketus, dingin kayak kulkas 3 pintu, anti senyum, kaku, dan Om Beruang Kutub. Dipandangnya wajah Mandala yang masih belum sadar timbul rasa kasihan. Akhirnya ia mencari tas kerja yang terletak di sofa.

Ia memberanikan diri membuka tas kerja Mandala mencari kartu identitas dan nomor kontak keluarganya. Saat mencari kartu identitasnya telah diketahui bahwa nama si pria tersebut adalah Mandala Bramantio.

Ia mengschroll kontak di ponsel Mandala menemukan kontak dengan nama My Princess❤ Mungkin ini nomor kontak istrinya fikirnya lalu mencet panggilan tersebut. Panggilan pertama dan kedua tidak mendapat sahutan. Panggilan ketiga akhirnya mendapat sahutan.

"Hello Assalamualaikum. Apa betul dengan keluarga bapak Mandala Bramantio." ucapnya.

"Wa'alaikumussalam. Iya betul ini siapa ya?" Tanya di seberang sana.

Ismalia yang mendengar suara tersebut merasa mengenal suara wanita di seberang sana namun tidak ia hiraukan. Mungkin hanya perasaannya saja fikirnya.

Tanpa menyebutkan nama "Maaf saya ingin memberitahu kepada ibu bahwa bapak Mandala mengalami kecelakaan. Sekarang beliau di bawa ke rumah sakit xxx." ucap Ismalia.

Tampak panik "Apaaa! baik saya akan segera ke sana." langsung menuju ke rumah sakit.

Sekian menunggu Ismalia tertidur di sofa yang letaknya seberang ranjang. Mandala melenguh menggerakkan lengannya sambil memegang kepala nya yang diperban. Akibat pergerakan Mandala Ismalia jadi bangun menghampiri Mandala.

Mandala bangun bersandar di ranjang yang cepat dibantu oleh Ismalia. Mandala menatap Ismalia tampak heran mengerutkan kening. Sedangkan Ismalia yang dipandangi hanya menunduk saja.

"Kamu siapa? Kenapa saya bisa ada di sini? Apa yang terjadi dengan saya?" Tanya Mandala.

"Maaf om saya Ismalia. Saya tadi tanpa sengaja mendorong om saat om hampir saja terserempet mobil saat di cafe tadi. Jadi saya dan rekan bawa om ke sini tapi rekan om udah pulang duluan dari tadi" Ismalia menjelaskan panjang dengan tertunduk.

Mengingat kejadian "Ya... Saya ingat sekarang. Makasih ya." ucap Mandala dingin.

"Berterima kasih aja masih dingin ketus gitu."  ujar batin Ismalia sambil merengut kesal.

Mandala mendadak merasakan kesakitan dan meringis dibagian kepala. Ismalia yang menunduk menegakan kepala melihat Mandala kesakitan kemudian mendekati lalu tanpa sengaja Ismalia panik ikut memegang kepala Mandala.

Tanpa sengaja secara bersamaan tangan Mandala bersentuhan dengan tangan Ismalia saat Ismalia ingin memegang kening Mandala. Saling bertatapan pun terjadi cukup lama.

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dengan sangat kencang.

Kira-kira siapa ya yang datang?

...Bersambung.......

Apabila terdapat kalimat yang berantakan dan typo mohon dimaklumi readers baru proses belajar😊

1
Mukmini Salasiyanti
panjang juga ya thor pendahuluannya...
😁😄💪
Mukmini Salasiyanti
percakapannya banyakin, thor.. m
0v¥
yang di tunggu tak kunjung up2
Supiah Susilawati
Luar biasa
0v¥
lanjut thor mau lihat mandala manja 2 sama is, semangat thor
0v¥
thor up lagi dong, ceritanya balik awal nih, pada hal sdh senang cerita diawal tinggal menunggu detik detik kebucinan semangat thor
IW: Memang cerita balik awal karena mau ganti judul. Judul awal gak bisa diubah sama sekali. Jadi nanti akan penyalinan semua, otomatis judul awal akan dihapus akak 😊 In Syaa Allah setelah penyalinan akan sering up. Sekarang lagi fokus ke novel saya yang lain 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!