Diabaikan dan tidak diakui oleh keluarganya yang seorang konglomerat
Keberadaannya harus dirahasiakan atas perintah ayahnya
Memiliki kelainan pada tenggorokannya sejak kecil, dimana setiap hari dia harus mengkonsumsi pil khusus
Kehilangan seorang paman yang sangat dia sayangi mengubah seluruh kehidupannya
Bahkan dia rela menjadi pembunuh yang dikenal kejam
Raiga kali ini diperintahkan untuk membunuh anak konglomerat saingan keluarganya untuk bisa menggantikan keluarga itu
Namun, kebenaran satu-persatu terungkap seiring berjalannya waktu
banyak hal baru yang terjadi ,disaat dia mencoba menyamar menjadi seorang pelajar disebuah Universitas Island
Apakah dia berhasil membunuh dan menyelesaikan tugasnya????
Atau apakah dia memilih jalan lain???
Meski begitu dia selalu dikelilingi orang yang melindungi nya. Simak terus cerita nya dijamin seru, sangkyuuu 🙏✌️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menarik sang penyanyi #1
" malam ini bisa bantu aku". Ucap guru Raiga, sedikit berbisik karena toko roti sedang ada beberapa pelanggan lainnya
" Tidak, pasti anda sedang ada target kan..!?". Raiga langsung menolak dan memberikan pesanan roti gurunya yang sudah selesai dibungkus
" Ayolah, sekali ini saja bantu aku". Paksanya sambil memberikan kartu untuk membayar belanjaan nya
Raiga berpikir sebentar, dia tidak ingin membantu namun guru itu beberapa kali pernah membantu nya juga jadi tidak salah jika dia gantian membantu
" Baiklah, tapi aku tidak mau ikut membunuh...!!".
" Tenang saja, kamu hanya perlu memancing nya saja".
Raiga mengangguk dan memberikan kartu gurunya yang sudah selesai di gunakan
" Aku akan menjemputmu nanti,jam berapa kamu selesai?".
" Tidak perlu, aku akan langsung kerumah anda".
" Baik lah ,aku akan menunggu".
Setelah guru itu pergi dan Raiga pun kembali ke pekerjaan nya, hari ini toko sangat ramai sekali
Banyak para pelanggan yang datang, Raiga sangat lelah karena harus berjaga sendirian
" Nona, roti yang rasa melon ini, apa masih ada".
" Ada nyonya, sebentar saya ambil kan". Raiga langsung berlari ke dapur untuk mengambil roti yang diminta pelanggan itu
" Ini nyonya". Raiga memberikan rotinya
" Terima kasih nona ,anda baik sekali". Ucap nya sambil tersenyum
Pelanggan itu membayar nya, dan sebelum pergi dia memberikan satu roti yang dia beli untuk Raiga
" Ahh, tidak nyonya saya sedang diet". Alasan Raiga karena dia tidak bisa mengatakan bahwa dia tidak bisa memakan roti itu karena sakit yang dia derita
" Anda harus terima nona, hari ini adalah hari kasih sayang anak ke orang tua, anda bisa memberikan nya kepada orang tua anda". Ucap nyonya itu
Raiga terdiam sebentar, dia bahkan tidak tahu bahwa ada hari seperti itu di dunia ini
Akhirnya Raiga menerima pemberian nyonya itu, dia tidak bisa menolak nya
Jam kerja Raiga hampir selesai, ibu pemilik dan suaminya sudah kembali
" Maaf ya Raiga , kami sedikit lama".
" Tidak apa Bu".
" Sebentar lagi jam kamu selesai kan, segera bersiap saja..!!". Suruhnya
" Baik Bu".
Raiga menyelesaikan tugas hitungan kasirnya dan menutup kembali
Dia bersiap untuk pulang karena ada janji dengan gurunya
" Bu saya pamit pulang ya". Ucap Raiga sambil memberikan salam
" Tunggu Raiga". Ibu pemilik toko mengeluarkan sesuatu dari bawah meja kasir
" Ini untukmu".
Dia memberikan sebuah tas yang lumayan besar dan sedikit berat
" Apa ini Bu?". Tanya Raiga
" Itu baju untukmu, cuaca beberapa hari ini sangat dingin, ibu tadi membelinya untuk anak ibu namun ibu ingat bahwa dia tidak akan mau menerima nya". Ucap ibu pemilik dengan raut muka yang lesu
Raiga tidak tahu apa yang terjadi antara ibu dengan anaknya, yang Raiga tahu ibu dan bapak pemilik toko mempunyai 2 orang anak perempuan
Namun keduanya sama sekali tidak pernah bertemu dengan Raiga
Raiga hanya tahu cerita dari para pekerja disini bahwa anak-anak ibu dan bapak sudah menikah
Mereka jarang kembali pulang, ibu dan bapak sering membelikan hadiah untuk mereka namun beberapa hari kemudian hadiah itu pasti akan dipulangkan lagi kepada mereka
Karena itu ibu dan bapak pemilik sering membelikan hadiah untuk para pekerja, sebagai ganti rasa kangennya kepada anak mereka
Raiga yang selalu diberikan baju karena kata ibu ukuran nya pas dengan Raiga dan setiap melihat anak-anak yang berkerja part time, menghilangkan rasa rindu ibu kepada anaknya
Raiga ingin menolaknya namun dia ingat ibu pemilik melakukan itu karena dia ingin menghilangkan rasa rindu nya, Raigapun selalu menerima nya
" Ouh iya Bu, ini untuk anda". Raiga memberikan roti yang dia dapat tadi dari pelanggan
" Apa ini Raiga, kenapa memberikan ibu ini, kan ibu jualan rotinya". Ucap ibu sambil terkekeh
" Tadi seorang pelanggan memberikan saya ini, dia bilang hari ini adalah hari kasih sayang anak kepada ibunya, dan dia menyuruh saya untuk memberikan kepada ibu saya". Jelas Raiga
" Jadi karena bagi saya ibu adalah ibu juga, saya ingin memberikan nya kepada anda". Tambah nya lagi
Ibu pemilik terdiam, dia menatap dalam ke Raiga, tubuh nya terasa kaku
Tiba-tiba saja air matanya keluar perlahan
Raiga langsung panik , dia berpikir apa dia sudah membuat kesalahan sehingga ibu pemilik jadi bersedih
" Bu, maafkan saya". Ucap Raiga berusaha menenangkan ibu pemilik yang malah menangis deras
Raiga menatap ke bapak pemilik yang sedang mengatur roti-roti, dia hanya melihat dan terdiam setelah itu kembali mengatur roti
Raiga jadi bingung bahkan bapak pemilik tidak membantu nya
" Bu ,apa saya telah membuat kesalahan?".
" Tidak Raiga, kamu tidak salah sama sekali, ibu hanya merasa senang".
Raiga menjadi tambah bingung , padahal ibu pemilik merasa senang kenapa dia malah menangis
" Terima kasih Raiga". Ibu pemilik menarik Raiga dan memeluk nya dengan sangat erat
Raiga malah menjadi semakin bingung, dia tidak tabu harus berbuat apa
Setelah ibu pemilik tenang, Raiga pamit untuk kembali karena dia sudah terlambat untuk kerumah gurunya
" Hati-hati dijalan Raiga". Ucap ibu pemilik sambil melambaikan tangannya
Raigapun membungkuk dan langsung keluar dari toko
Dia menghela nafas leganya
" Terima kasih".
Riaga terkejut ternyata Bapak pemilik toko sedang menunggu Raiga didepan, setelah mengatakan itu bapak pemilik langsung masuk kembali ke toko roti
Tidak seperti istrinya yang sering berbicara kepada pekerja ditoko mereka, bapak pemilik sangat pendiam bahkan ini kali pertama dia berbicara dengan Raiga
Dengan cepat Raiga membungkukkan badannya dengan sempurna , dan pergi meninggalkan toko