NovelToon NovelToon
Love Mr. Cold X Ms. Cempreng

Love Mr. Cold X Ms. Cempreng

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: Miutami Rindu

Cerita ini adalah lanjutan dari Bukan salah cinta!

Kisah cinta segitiga yang terjadi antara Ocha, Nichol dan Citra. Keduanya tidak pernah akur saat bertemu, namun takdir malah membuat kedua nya semakin sering bertemu.

Seiring berjalan nya waktu, perasaan mulai hadir di hati Ocha terhadap Nichol. Namun, kenyataan membuat Ocha perlahan mundur saat ia mengetahui jika cinta nya bertepuk sebelah tangan ...


Bagaimana kelanjutan cinta mereka?
Apakah Ocha akan mendapatkan cintanya?
Ataukah, Nichol tetap memilih memperjuangkan cintanya?

Biar gak penasaran. Cuss langsung baca di novel baru Author yang berjudul Love Mr. Cold x Ms. Cempreng.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miutami Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Foto di dompet Nichol

Ocha mengejar Nichol sampai ke depan apartemen, seraya terus mengumpat mulut gadis itu terus komat kamit merutuki pria yang beberapa hari ini mengganggu pikiran nya.

"Bener-bener kurang ajar ya tuh si freezer, nyama-nyamain gue sama hewan menjijikan kaya gitu " gerutu gadis yang kini tengah berjalan menghampiri Nichol.

Ocha melihat Nichol tengah berbicara dengan seseorang, Nichol mengeluarkan dompetnya dan memberikan beberapa lembar uang pecahan seratus ribu pada seseorang di hadapan nya. Stelah orang tersebut pergi, Ocha mempercepat langkahnya kemudian memukul tangan kekar Nichol. Refleks membuat dompet Nichol jatuh dan terbuka, menampakan sebuah foto kecil bergambar sosok perempuan disana.

Ocha menyipitkan matanya melihat foto kecil di dompet Nichol nampak tak asing, ia seperti mengenal perempuan itu. Nichol sadar jika Ocha memperhatikan dompet nya pun segera mengambilnya.

Ekspresi wajah Ocha berubah datar, saat ia ingat. Jika foto yang ada di dompet Nichol adalah foto Citra.

"Lo apa-paan sih?" Menatap Ocha kesal.

Tak ada tanggapan dari Ocha, "Woy.. Kesambet Lo ya?" Ocha pun tersadar dari lamunan nya, "Udah ayok balik. Gue ada urusan penting !" Nichol hendak masuk ke dalam mobilnya.

"Lo pergi aja," mendengar itu Nichol berbalik kearah Ocha, "Gue... Gue mau ketemu sama seseorang," sambung Ocha menatap Nichol yang juga tengah menatapnya.

Nichol menatap Ocha tajam, mengintimidasi. Sampai membuat Ocha memutus pandangan nya lebih dulu, karna gugup.

"Siapa?" Tanya Nichol bahkan aura pria itu berubah dingin.

"Kepo!"

"Yaudah kalo gitu bareng aja, gue anter kesana " Usul Nichol.

"Apaan sih, jangan ngaco deh. Dia... Dia bakal jemput gue kok," Nichol masih menatap Ocha dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Udah pergi sana, katanya ada urusan..." Titah Ocha menyadarkan Nichol.

"Oke. Tapi, Lo hati-hati ya !"

"Lo cemasin gue?" Ujar Ocha dengan nada menggoda.

"Jangan geer. Lo lupa kalo pernah di jebak?" Ketus Nichol.

"Ish, iya-iya gue inget. Udah sana...!" Ocha mendorong Nichol memaksanya pergi.

Setelah kepergian Nichol, Ocha merasa hidup nya berubah hampa. Sebenarnya Ocha berbohong jika ia akan bertemu seseorang, padahal yang sebenarnya Ocha tak ingin satu mobil dengan Nichol.

Ia tidak bisa mengontrol dirinya sendiri, Ocha berjalan lunglai. Ocha menghela nafas berat, kini ia dan Nichol harus kembali masing-masing.

Saat sebuah taxi menghampirinya, Ocha menghentikan taxi itu. Di dalam taxi Ocha terus memikirkan foto kecil yang ada di dompet Nichol.

"Kenapa Nichol menyimpan foto Citra? Bukan nya mereka itu saudara, walaupun bukan saudara kandung. Apakah sedekat itu hubungan di antara keduanya?" Batin Ocha bertanya-tanya.

Entah kenapa Ocha merasa sedih, dadanya terasa sesak. Bahkan cairan bening di matanya mendesak untuk keluar.

Sedang di rumah Windy bersama Ibunya tengah duduk santai di ruang tengah sambil membaca majalah.

"Win, apa sebaik nya kita carikan saja pasangan untuk Ocha?" Ujar Nenek Ocha.

"Ibu ini bicara apa? Ocha tidak akan pernah setuju menikah dengan laki-laki yang bukan pilihan nya," timpal Windy tanpa mengalihkan pandangan nya dari majalah yang sedang ia baca.

"Kita coba saja, siapa tau pilihan kita cocok sama Ocha. Iya kan? " Sambung si Nenek.

"Aku tidak akan pernah memaksa Ocha, Bu. Biarkan dia mencari pasangan untuk dirinya sendiri " Sahut Windy dengan tenang.

"Tapi, mau sampai kapan?" Mulai menaikan suaranya, "Dengar Win, Ocha itu sudah dewasa sudah saat nya dia menikah. Begini saja, Ibu punya kenalan. Bagaimana kalau kita coba pertemukan saja mereka?" Usul Nenek Ocha.

Tamara menghela nafas nya menutup majalah cukup kasar.

"Bu. Aku kan sudah bilang, kalau aku tidak akan pernah memaksa anak ku. Ocha berhak mencari pasangan hidup yang sesuai dengan ke inginan nya, " kata Windy berusaha untuk tak tersulut emosi.

"Tapi, kita orang yang lebih tua juga harus mencoba memberi jalan, supaya anak-anak kita tidak memilih sesuatu yang salah. Dengar Win, pria itu juga pria yang baik. Dia putra dari juragan tanah di kampung, dan bapak nya pernah bilang kalau anaknya itu suka sama Ocha " Terus berusaha membujuk putrinya.

Windy beranjak dari duduk nya, "Maaf bu. Tapi aku tidak setuju ! Ibu tau bagaimana Ocha, dia gak akan pernah mau di jodoh-jodohin seperti ini. Lagi pula ini udah jaman modern bu, ini udah bukan jaman nya Ibu lagi..." Tutur Windy mulai terbawa emosi.

"Tapi---"

"Sudah cukup bu. Tolong jangan pernah bahas ini lagi ! Aku harus masak, ini udah sore bentar lagi Ocha pulang, " Windy berlalu begitu saja.

Sedang, si nenek menghela nafas panjang "Ibu dan anak sama-sama keras kepala..." Gumam si Nenek.

Dulu, Windy juga seperti Ocha. Ia tidak pernah mau melakukan hal yang tidak sesuai dengan keinginan nya. Windy tidak seperti adik nya yang selalu melakukan apa yang Ibunya suruh, Windy wanita yang mempunyai cita-cita tinggi. Bahkan beberapa kali Windy juga hendak di jodohkan, tapi ibu satu anak itu selalu menolak.

Hingga ia pergi ke kota untuk kuliah, sampai mendapat pekerjaan yang bagus. Windy bertemu dengan laki-laki dan mereka jatuh cinta, lalu merekapun memutuskan untuk menikah. Sampai akhirnya keduanya mempunyai anak yang sangat cantik dan selalu ceria dialah Ocha Rosalind.

Namun, takdir memisahkan kedua nya. Windy harus kehilangan suami yang ia cintai untuk selamanya, sampai membuat Windy harus banting tulang, mengurus putri satu-satunya. Windy ingin memberikan yang terbaik untuk Ocha, sampai ia harus rela mengorbankan waktunya bersama Ocha demi pekerjaannya.

Windy hanya tidak ingin, setelah kehilangan Papanya Ocha jadi serba kekurangan. Itu sebabnya Windy berubah menjadi wanita yang ambisius dalam melakukan pekerjaan nya. Ia melupakan kewajiban nya sebagai seorang ibu hanya demi mendapatkan uang banyak.

"Hiks..!"

Windy menangis terisak, kala ia mengingat bagaimana ia dulu tidak pernah memperhatikan Ocha, ia hanya bisa memberi Ocha fasilitas agar Ocha bisa sekolah dan hidup dengan nyaman. Tanpa ia sadari jika bukan hanya materi saja yang Ocha butuhkan tapi juga kasih sayang dan kehangatan seorang Ibu.

Windy sudah berjanji pada dirinya sendiri, kalau ia tidak akan menjadi Ibu yang egois lagi. Ia akan menjadi Ibu sekaligus teman untuk putrinya, ia akan mendukung apapun yang menjadi keinginan Ocha, putri semata wayang nya. Karna, baginya Ocha adalah harta yang paling berharga di hidup nya, kebahagian Ocha adalah kebahagian nya juga.

.

.

.

~AVICHA~

"Hy.."

"Pada kemana sih? Masa iya jam segini udah main jungkat jungkit "

"Woy bumill...!!! "

"Calon bumil, kalian masih pada hidupkan?"

Ocha terus mengirim chat di grup yang hanya tiga anggota itu.

"Kampret ! Kalo pun gue mati, gue gentayangin Lo " Balas Vinara.

"Yee.. Jangan ke gue ke Anin aja sana ! " Balas Ocha lagi.

"Yang jomblo kan Elo. Otomatis Lo tidur sendirian, jadi gampang buat nakut-nakutin Lo. kalo Anin ada pawang nya, ngerii...!" Balas Vina konyol.

"😂Takut ya, pawang nya Anin bukan orang sembarangan. Bisa-bisa arwah Lo di masukin botol lagi🤣"

"Mending kalo di masukin botol, kalo di masukin neraka?" Balas Vina bergurau.

Keduanya saling mengirim emot dan stiker yang lucu-lucu seolah menggambarkan betapa mengerikan nya Derald. Mereka tau sosok Derald yang sebenarnya seperti apa, di balik wajah nya yang rupawan bahkan nyaris sempurna, Derald juga mempunyai sisi gelap bahkan terkesan sangat kejam.

~Anindira~

"Woy!! Kurang ajar Lo berdua pada gosipin suami gue.."

Timpal Anin yang sedari tadi menyimak gibahan kedua sahabatnya.

"Eh, ternyata ada nyonya Aderaldvin Dharmendra juga..." Balas Ocha.

"Sorry Nin, Ocha yang mulai duluan tuh... " Seperti biasa Vina akan selalu menyudutkan Ocha.

@Vinara~ "Enak aja. Kebiasaan nih Lo ngelimpahin ke gue mulu deh😭" Balas Ocha.

"Hehe.."

"Sorry ya bumil, kita cuma becanda kok✌🏻" Balas Vina.

"Iya bumil maafkan ya😁"

Percakapan mereka di grup pun berlanjut dan semakin melebar. Tak terasa waktu semakin larut, Vina dan Ocha pamit untuk istirahat, begitupun Anin. Anin menyimpan ponselnya di nakas, ia melihat ke arah suaminya yang masih sibuk dengan laptop dan beberapa berkasnya.

Anin melihat jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam.

"Derald," panggil Anin.

"Hm "

"Ini udah malem loh. Kerjaan nya masih banyak?" Tanya Anin lembut.

"Enggak!" Jawab Derald singkat.

Anin menyerngit bingung dengan jawaban Derald, pasalnya Derald tidak pernah bicara sesingkat itu padanya. Kecuali kalau Derlad tengah marah padanya, tapi apa kesalahan Anin sampai membuat Derald marah.

Anin berpikir mencari-cari kesalahan apa yang sudah ia lakukan sampai membuat suaminya itu marah.

"Kalo enggak, kenapa masih kerja? Ini udah malem loh, waktunya kamu sama aku.." Ujar Anin lagi.

Derald tak menjawab, menoleh ke arah nya pun tidak.

"Derald..!"

"Bentar tanggung " Sahut Derald datar.

Anin semakin yakin ada yang salah dari Derald, perlahan Anin turun dari tempat tidur. Menghampiri Derald yang begitu fokus dengan aktifitas nya.

"Kamu kenapa? Kamu marah sama aku? Aku bikin kamu kesal? Kalo iya katakan dimana kesalahan aku?" Kata Anin yang kini berdiri di depan Derald.

"Gak ada," jawab Derald tanpa melihat Anin.

Anin paling tidak suka di perlakukan seperti ini oleh Derald, ia lebih baik di ceramahi seperti biasa saat Anin melakukan kesalahan, dari pada di diamkan seperti ini.

Karna kesal bercampur sedih, Anin menutup laptop Derald cukup kasar. Derald mengalihkan pandangan nya menatap Anin,

"Anin. Kamu apapaan sih, aku lagi kerja lho?" Ucap Derald menaikan nada suaranya.

Anin menatap Derald kaget, "Bisa gak sih kamu gak ganggu aku. Aku juga gak pernah ganggu kamu, kalau kamu lagi sibuk sama teman-teman kamu..!" Ujar Derald terkesan menyudutkan Anin.

Tanpa Derald sadari, kata-katanya sudah menyakiti Anin. Sampai ia melihat air mata Anin mengalir perlahan.

"Kenapa kamu membentak ku?" Ucap Anin bergetar.

Derald segera sadar atas apa yang sudah ia lakukan, Derald sudah melakukan kesalahan. Ia memarahi Anin hanya untuk hal sepele.

Derald menatap Anin penuh sesal, ia hendak mendekati Anin. Namun, Anin malah mundur menjauh.

"Nin, aku---"

"Kenapa sikap kamu jadi dingin gini sama aku? Aku salah apa sama kamu? Hiks! Kamu udah bosen ya sama aku? Aku udah gak menarik lagi ya di mata kamu," tanya Anin menangis terisak.

Derald menggeleng menatap Anin sendu, "Aku nyebelin ya? Di mata kamu sekarang aku jelek ya? Hiks! Kamu udah gak cinta lagi ya sama aku... " Suara Anin semakin melemah, tangisnya pun pecah.

Anin menundukkan wajah nya beberapa kali ia mengusap air mata nya dengan punggung tangan nya. Derald melangkah mendekat, memeluk tubuh Anin yang nampak bergetar, sungguh Derald tidak menyangka jika perkataan nya sudah membuat Anin terluka hingga membuat nya menangis.

"Shuut... Jangan nangis, maafkan aku ! " Mengusap punggung Anin lembut.

"Lepas! " Anin mendorong Derald, "Aku tau kok, aku sekarang jelek, gendut, perut aku buncit gak rata lagi. Tapi ini juga kan gara-gara kamu! " Ucap Anin di sela tangisnya, mirip seperti anak kecil, sampai membuat Derald hampir saja tertawa. Namun, Derald berusaha menahan tawanya.

"Kamu yang udah bikin aku jadi kaya gini. Kalo kamu emang udah gak cinta lagi sama aku, gak papa. Tapi, antarkan aku ke rumah orang tua ku sekarang! " Sentak Anin.

Derald membulatkan matanya, "Kamu bicara apa? Jangan bicara sembarang! Dengar..." Derald memegang kedua bahu Anin, "Sampai kapanpun aku gak akan pernah mengantarkan kamu kembali ke rumah orang tua mu. Bagaimanapun keadaan kamu, aku tetap mencintai kamu " Ucap Derald selembut mungkin.

"Lalu kenapa tadi sikap mu seperti itu? Aku gak suka! Kalo kamu kesel sama aku, lebih baik kamu marahin aku aja dari pada kamu diemin aku kaya tadi," tutur Anin terisak lirih.

"Maafin aku ya, aku lagi pusing aja sama kerjaan aku.." Jawab Derald bohong.

"Lalu kenapa kamu melampiaskan nya pada ku?" Ujar Anin serak.

"Iya, maaf. Aku salah," Derald kembali memeluk Anin penuh sayang.

Sebenarnya ia marah sama Anin, karna Anin mengajak Bastian makan malam di rumah tanpa meminta izin padanya kemarin malam. Ya, Derald masih sering cemburu jika menyangkut Bastian, walaupun mereka sudah memiliki pasangan masing-masing. Tapi, Derald bisa melihat jika masih ada cinta di mata Bastian terhadap Anin.

Derald sangat percaya pada istrinya kalau Anin sudah benar-benar menghapus nama mantan nya itu, tapi tidak dengan Bastian. Derald tak mempercayai pria yang kini sudah menjadi masalalu istrinya itu.

Derald akui ia salah karna sudah bersikap seperti tadi. Tidak seharusnya ia bersikap seperti itu pada Anin, toh Anin juga sudah menjadi miliknya bahkan Anin sangat mencintai nya.

...****************...

Next...

Author : Kisah Anin dan Derald sengaja Author selipin, cuma buat pemanis aja ya...☺

Jangan lupa Like, Vote, Komen, dan tabur mawar nya😊🤗

1
Felicia amira
di tunggu up y thor, semangattt💪💪👍
Miutami Rindu: Jangan pernah bosen yaa sama jam karet nya Author🙂
Felicia amira: selalu kak
total 3 replies
Felicia amira
💕💕💕💕💪👍
Felicia amira
💕💕💕💪
Anawahyu Fajrin
seruuu ceritanya,,semangat kak
Miutami Rindu: Makasih Kak🤗
total 1 replies
Felicia amira
kok blum up jga thor, aku nungguin nihhh
Miutami Rindu: Iyaa maaf yaa lama. Udah Author up kok, maaf udah bikin kalian nunggu lama dan semoga kalian tetep setia nunggu kelanjutan ceritanya sampai tamat yaa😊
total 1 replies
Felicia amira
makin bucin aja si nichol
Ismi Husnah
lanjut
Felicia amira
semangattt thor 💪💪💪💪
Felicia amira
di tunggu" lnjutany tp blum up jga thor
Felicia amira
d tunggu lanjutany Thor
Felicia amira
nungguin nieh Thor lanjutany
Umi Mukidah
alhamdulillah
Felicia amira
💕💕💕💕
Novotel Gatau
sweet banget author.../Heart//Heart/
Miutami Rindu: Jangan lupa follow akun Author nya juga ya🤗😊
Miutami Rindu: Terimakasih🥰
Ikutin terus cerita mereka ya🤗
total 2 replies
Felicia amira
belum up juga sih thor
Umi Mukidah
up dong torr
nungguin trs nich tiap hri
Miutami Rindu: Ya Allah.. Maaf banget ya, Author beberapa hari ini emang gak buka aplikasi juga gak sempet nulis. Author harus nungguin adik Author di rs karna sakit, jadi Author minta maaf banget udah bikin kalian nunggu lama🙏🏻
total 1 replies
Felicia amira
akkkhhhh, author terrrr the best,
buat nichol ngejar" ocha dan jadi bucin Thor kyk y makin seru 🥰🥰🥰💕
Felicia amira
d tunggu next duoble episode y Thor , smoga. lebih seru lagi cerita y 🥰🥰🥰
Felicia amira
,💪💪💪
Hany Adzha
up lg dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!