NovelToon NovelToon
Tak Ingin Pisah

Tak Ingin Pisah

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:29.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ajeng Kirana

Gadis berparas ayu itu menatap langit penuh hampa, dia bimbang bahkan jika boleh memilih dia tak ingin ada didalam keadaan seperti saat ini.

Nazia tak pernah mengeluh atas semua kesulitan nya selama ini, tapi kali ini Nazia benar-benar dilema..

"Kak..." panggil sang Ayah, Nazia menoleh ke sumber suara tapi kembali menatap langit lagi

"Ayah tidak pernah memaksa, Ayah selalu ingin yang terbaik, Ayah juga akan selalu mendukung apapun pilihan anak-anak Ayah..."

"Apakah Ayah mengenal nya? Yah.. kakak bukan ingin pilih-pilih.. tapi pernikahan itu bukan sekedar tinggal bersama, tapi hidup bersama.. Zia belum terfikir untuk itu, apalagi Zia bahkan tidak mengenal nya..."

...

Ya... Pernikahan itu bukan sekedar tinggal bersama tapi hidup bersama.. Tapi Nazia harus di hadapan oleh keadaan yang membuat nya bimbang karna ada seorang Ayah yang melamar Nazia untuk anak lelakinya, tapi bahkan mereka tidak saling mengenal.

Apakah Nazia mampu menjawab dan menjalani nya??
Siapa Lelaki itu??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ajeng Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Setelah menempuh perjalanan hampir sepuluh menit mobil Baskara pun berhenti di sebuah rumah kontrakan. Baskara kira itu adalah rumah kontrakan penjambret itu, tentang bukan.

Penjambret itu mengetuk pintu kaca mobil Baskara, memberi tahu bahwa rumah nya ada di dalam gang dan mobil tidak bisa masuk, mereka harus berjalan kaki.

Baskara dan Nazia pun mengikuti sang penjambret, ternyata gang nya memang hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua.

Setelah berjalan kaki beberapa menit sampailah mereka di sebuah rumah kontrakan tiga pintu.

Penjambret itu pun membawa Baskara dan Nazia masuk ke dalam rumah, memang benar kondisi ibu dari penjambret itu sedang dalam keadaan sakit, penjambret itu bernama Yudi.

Ibu dari Yudi nampak sedang terkulai lemas di atas kasur tipis nya. Ibu Yudi nampak begitu lemas.

Melihat kondisi ibu Yudi membuat Baskara iba, Baskara mengusulkan untuk membawa ibu Yudi ke rumah sakit, lagi-lagi faktor keuangan, bahkan Baskara pun meyakinkan Yudi bahwa Baskara akan membantu biaya pengobatan ibu Yudi.

Tidak sampai disitu saja Baskara juga menawarkan Yudi untuk bekerja di word coffe.

Selesai membawa ibu Yudi ke rumah sakit dan menjadi penjamin biaya pengobatan ibu Yudi, Baskara pun mengantarkan Nazia pulang kerumahnya.

"Kita cari makan dulu ya Zi.."

"Rumah Zia udah gak jauh loh mas.."

"Masalah nya cacing di dalam perut udah bukan ngetuk-ngetuk lagi Zi, ni perut udah di gedor-gedor, mana gedor nya pakai palu lagi.." Balas Baskara

Bukan menjawab Nazia malah tertawa kecil dengan candaan Baskara

"Atau saya makan di rumah kamu aja gimana??"

"Hah...??"

"Makan di rumah kamu Nazia, bukan hah.."

Nazia menggaruk kepala nya yang tertutup jilbab sembari tersenyum kecut.

"Hmm... Bukan gak boleh makan di rumah Zia, tapi Zia takut aja makanan di rumah Zia gak pas di lidah mas Bas.."

"Emang kenapa sama lidah saya Ziaaaa?? Lidah saya ini masih normal loh, bisa membedakan mana yang manis mana yang asin.." Balas Baskara

"Yang bilang lidah mas Bas gak normal siapa? Maksud Zia masakan di rumah Zia itu masakan rumahan yang biasa, takut gak sesuai selera mas bas.." Jawab Nazia

"Lidah saya masih lidah asli Indonesia kok Zi, tapi kita mampir makan aja ya, udah gak tahan nih.." Mohon Baskara,

Baskara memang lapar tapi sebenarnya perut nya tak selapar yang dia katakan, ini semua hanya alasannya saja agar bisa lebih lama bersama Nazia.

"Tapi ini udah masuk isya mas.."

"Kita mampir ke masjid terdekat dulu "

"Nanti numpang sholat di mushola tempat makan aja mas.."

"Yaa udah kalau gitu.."

Senyum mengembang terukir di bibir Baskara.

"Disini tempat makan yang enak dimana??" tanya Baskara sembari melihat-lihat

"Zia gak tahu juga sih mas, jarang makan di luar, tapi di depan sebelah kiri ada kayaknya restauran gitu, atau mau makan pecel lele aja??"

"Kalau pecel lele biasanya gak ada tempat sholat kan??"

"Hmm... Iya juga sih, gimana baik nya aja Zia ngikut.."

Tak berselera lama mobil yang Baskara Kendari berhenti di sebuah tempat makan.

-Raja Bebek-

Nama dari restoran itu tertulis besar dan membuat yang melihat nya tertarik untuk berkunjung.

Mereka pun keluar dari mobil, tidak ada adegan buka pintu ya, mereka keluar sendiri-sendiri.

"Selamat datang Mas dan Kakak... Silahkan langsung ke kasir untuk memesan" Ujar salah satu pramusaji yang berdiri di depan pintu

Di Raja Bebek ini berlaku sistem Pesan-Bayar-Makan, udah seperti K*F

"Terimakasih mas, oh ya disini ada tempat sholat nya gak?" Tanya Nazia

"Oh ada kak, di lantai dua.." Jawab Pramusaji

"Sekali lagi terimakasih mas.." Ujar Nazia

Sebelum menuju tempat sholat mereka menuju kasir untuk memesan dan setelah selesai mereka langsung menuju tempat sholat seperti yang di instruksi kan pegawai restoran.

Tak berselang lama Nazia turun lebih dahulu dan langsung menuju meja makan yang tadi sudah mereka pilih.

Saat Nazia sedang menunggu Baskara dan makanan yang mereka pesan tiba-tiba Handphone Nazia berdering

📳Ayah

"Ayah..." Lirih Nazia saat melihat nama yang tertera di panggilan masuk nya.

📞 Assalamu'alaiku yah.

📞 Waalaikumusallam warahmatullahi wabarakatuh kak.

📞Kakak udah dimana?

^^^Ini udah jam delapan, kakak masih lembur?^^^

📞Kakak udah jalan pulang kok yah, tapi-

📞 Tapi apa? Kakak gak kenapa-kenapa kan?

Terdengar ke khawatiran dari nada suara sang Ayah.

📞Kakak baik-baik yah, tadi memang sempat ada insiden kecil tapi kakak baik-baik kok. Ini kakak lagi sama teman dia ngajak mampir makan dulu, Ayah sama adek-adek udah makan belum?

📞Lagi nungguin kakak nih - suara Astari

📞Dek ajak ayah makan ya, kakak bentar lagi sampai rumah kok. Hmm... Nanti kakak pesankan makanan dari sini.

📞Gak usah kak, kakak makan aja ayah sama adek-adek juga mau makan, yang terpenting kakak sampai rumah dengan selamat - Ujar Ayah

📞Gak papa yah, sesekali.

📞Ya udah kakak hati-hati, Assalamu'alaikum

📞 Waalaikumusallam warahmatullahi wabarakatuh yah.

Panggil telfon pun Nazia akhirnya, dan ternyata ada Baskara yang sedari tadi berdiri tepat di belakangnya, dan tak berselang lama makanan pun datang.

"Kita take away aja gimana??" Tanya Baskara tiba-tiba sembari duduk di kursi nya

Nazia mengerutkan kening nya mengisyaratkan dia bingung dengan pertanyaan Baskara kenapa tiba-tiba minta di take away.

"Tadi saya sempat dengar pembicaraan kamu dengan orang rumah" Ujar Baskara seakan tahu kebingungan Nazia

"hmm... Gak papa mas, tadi udah bilang kok sama Ayah. Ya udah kita langsung makan aja biar gak kemalaman"

Mereka pun mulai menikmati hidangan yang tersedia.

"Hmm, enak juga ya ini pertama kali loh saya makan disini dan ada banyak varian sambal nya dari sambal Lamongan, sambal matah, sambal kecap, kayak nya tadi masih ada lagi.." Ujar Baskara di sela-sela makannya.

"Ini juga pertama kali Zia makan disini sih mas..teh es nya satu gelas jumbo, kayak nya bisa buat 3 orang cukup deh.."

"Biar puas pelanggan nya Zi, kita juga perlu nih ada inovasi-inovasi baru seperti ini.."

"Jdi ceritanya sambil makan sambil survei nih ya. Nampak banget jiwa pembisnisnya "

"Hehehe... Maklum.."

Mendengar tawa Baskara membuat Nazia mengukir senyuman, Nazia memang cukup lama di word coffe, tapi makan berdua dan seakrab ini adalah kali pertama.

"Hmm.. Mas Zia udah selesai Zia ke kasir sebentar ya.." Izin Nazia sambil beranjak

Baskara belum sempat menjawab, Nazia sudah langsung menuju kasir.

Nazia memesan beberapa menu makanan, Nazia bukanlah yang hobi makan di luar, bagaimanapun ada keluarga di rumah yang menunggu nya, ada yang mengganjal di hati saat dia makan enak di luar, sedang di rumah mereka makan dengan menu sederhana

"Berapa mbak??" Tanya Nazia sembari mengeluarkan dompet nya tapi Nazia kalah cepat, Baskara lebih dulu memberikan uang nya ke kasir.

"Pakai ini aja mbak.." Ujar Baskara ke kasir

"Gk usah mas ini kan kemauan Zia.."

"Gak ada penolakan Zi, udah pakai ini aja.."

Nazia merasa malu , sungkan semua bercampur, tapi jika berdebat juga gak ada hasil.

Setelah semua selesai mereka pun langsung menuju rumah Nazia, dan ternyata ada Ayah dan adik-adik Nazia yang menunggu Nazia di luar.

"Itu kakak sama siapa ya yah? trus motor nya kak Zia dimana ??" Tanya Salwa saat mereka melihat Nazia yang turun dari mobil

"Assalamu'alaikum" Salam Nazia dan Baskara bersama

"Waalaikumusallam warahmatullahi wabarakatuh.."

Nazia mencium tangan sang Ayah disusul juga dengan Baskara

"Apa kabar om? Maaf jadi kemalaman ngantar Zia nya pulang.." Ujar Baskara dengan sopan

"Alhamdulillah sehat, obat dari dokter yang nak bas rekomendasikan cocok, makasih banyak ya, nak Bas gimana kabar nya?"

"Alhamdulillah om, Bas sehat dan mengenai dokter rekomendasi bas itu kan gak lepas dari izin Allah, Bas hanya sekedar merekomendasikan saja.."

"Oh ya ini kok tumben bareng? Terus motor kakak dimana?" Tanya Ayah

"Tadi ada sedikit insiden yah, jadi motor kakak harus di bawa ke bengkel " Jawab Nazia

"Mogok??"

"Hmm.. Nanti kakak ceritain ini udah malam kan mas Bas juga harus pulang.."

"Kakak buat ayah khawatir nih jadi nya.."

"Ceritakan aja Zi, saya gak papa kok agak malam pulang nya.."

"Gak papa mas biar Zia aja, bukannya Zia mau ngusir tapi udah jam 9 malam, gak enak juga di lihat sama orang-orang , apalagi kita malah berdiri di luar kaya gini.." Ujar Nazia sembari melihat ke sekeliling

"Ya udah kalau gitu, Bas izin pulang dulu ya om.." Pamit Baskara

"Iya makasih nak Bas hati-hati di jalan.." Balas Ayah

"Oh ya Zi, besok saya jemput.." Ujar Baskara dengan nada tidak ingin ada penolakan

"Besok hari libur Zia mas.." Balas Nazia mengingatkan bahwa besok adalan hari libur Nazia.

"Kayak nya mas Bas mau nya kakak kerja terus deh.." Ledek Astari

"Astagfirullah iya lupa, besok Ahad ya.." Balas Baskara di selingi tawa kecil

"Di buat Senin semua juga boleh kok mas.." Kali ini Salwa yang angkat bicara

"Ya gak gitu juga kan kak Zia kalian juga butuh istirahat. Nanti kalau kerja setiap hari kak Zia bisa kabur.." Balas Baskara

"Udah-udah, mas Bas harus pulang dan kalian juga harus tutup warung kan..??" Balas Nazia

"Eh iya, yuk dek.." Ajak Salwa

"Ya udah om Bas pamit.." Sambil mencium tangan Ayah Nazia

"Senin saya jemput.." Tambah Baskara

"Assalamu'alaikum..." Salam Baskara seakan dia tak ingin di tolak jadi memutuskan untuk segera pulang.

"Waalaikumusallam warahmatullahi wabarakatuh" Jawab Nazia dan sang Ayah bersama.

Saat Baskara sudah pulang, semua juga sudah di dalam rumah, Nazia pun mulai menceritakan kejadian tadi sore, ayah jelas kaget tapi juga merasa lega karna ada Baskara yang menolong Nazia.

🌹🌹🌹

Lanjut...???

Jazaakumullah khairon untuk semua dukungan nya, dalam bentuk apapun itu.,🥰

Like, Komen, Vote, Gift , Tips... Dan jangan lupa untuk rate bintang 5 🌟🌟🌟🌟🌟 ya

Ingat ini hanya coretan kecil yang berharap bisa bermakna besar untuk kita semua.

Karna....

Sebaik-baik nya Bacaan itu adalah Al-Qur'an

Dan jangan lupa follow IG kak Ajeng ya @ajeng_kirana90

1
yunilawati ninit
Luar biasa
Sadiah
Masya Allah baru smpet baca novel ka ajeng lagi.. sekian lama banyak kesibukan pas lagi sakit malah baru bs baca novel ka ajeng.. 😊
Ababil Fahmi
bagus ceritanya
Nur Laeda
knp tdk up lgi thoor
Sulis Rini
/Good/
Ainajla
kemna ini belum up jg kk... pdhl aqu tiap hr bolak balik nengokin.. udah up belum nyah.. lanjut dong kk... udah ngga sabar dengan kebucinsn c fatih yg so jual mhl itu...
Nur Laeda
lanjut thoor jgn bikin penasaran🥰🥰
Lilis Yuanita
gk up
Ajeng Kirana: Si kecil lagi sakit kak, gak bisa fokus up, gak mau lepas dari umma nya🙏
total 1 replies
muhammad ihsan
lanjut dong thor
Ainajla
tetap semngat zie,, sabar mu seluas samudera,, km istri yg solehah,, semoga anak perempuan ku bisa sesabar dan sesoleh Nazia,, Aamiin... lanjut kak tetap semangat sehat dan sukses selalu kk... 😘
Ayomi Hartinta
duch serasa baca buku ilmu agama...
bikin cepat masuk...
nizmah junizar
Ketika Nadia dan Fatih berpisah, semoga Nadia mendapatkan laki-laki yg lebih segalanya dari fatih 🤲🤲🤲
Irfan Ramadhan
jgn sampai fatih nasib kamu sama spt Rafa, ngebuang Kanaya demi perempuan yg blm pasti, hehe...
lanjut kak ajeng, cepat buat fatih memilih nazia daripada icha🙏🙏
Irfan Ramadhan
alhamdulillah, dpt ilmu lg dari kak ajeng...
semoga fatih tersentuh ya dan segera sadar..
sehat dan semangat kak ajeng...
Irfan Ramadhan
semoga icha wanita baik, dan ga mau berhubungan lg dg fatih krn dia udh nikah..
Pujiati Astuti
tu dengerin Fatih apa yang istrimu katakan, mangkanya cepat sadar istri baik dan pintar gitu kamu sia²kan bakalan nyesel kamu kalau masih ngeyel mau ceraiin Nazia
Pujiati Astuti
baca novel kak Ajeng selalu dapat ilmu dan bisa jadi pembelajaran untuk diri sendiri
Pujiati Astuti
semoga semua cepat terbongkar Icha tahu kalau Fatih sudah menikah dan yang jadi istri Fatih adalah Nazia
Yayuk Bunda Idza
jadi Fatih langsung kicep, gak bisa ngomong, tapi selagi ego yang jadi tujuan, berbagai dalih pasti disampaikan, berupaya mencari kebenaran, padahal kebenaran itu sudah didepan mata, berupaya dinafikkan, bahkan nuranipun diabaikan...
sabar Zia... janji Allah "Allah bersama orang2 yang sabar"
Yayuk Bunda Idza
like banyak banyak kakak.... Alhamdulillah nasehatnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!